Pertemuan ke-2
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat : 1. Menghitung pH larutan garam menurut jenis garam yang terhidrolisis.
Karakter siswa yang diharapkan :
~ Rasa Ingin Tahu, Berani, Komunikatif, Tanggung Jawab, Berpikir Kritis.
B. Materi Ajar Pertemuan ke-1
1. Pengertian Hidrolisis Garam
Hidrolisis berasal dari kata hydro yang berarti air dan lysis yang berarti penguraian. Jadi hidrolisis adalah reaksi penguraian molekul dalam
air membentuk ion-ionnya. Ion-ion garam dalam air bereaksi sedemikian rupa dengan air sehingga menyebabkan air terurai menjadi ion hidroksida
OH
−
dan ion hydronium H
3
O
+
.
2. Sifat Larutan Garam
a Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat tidak
memberikan perubahan warna lakmus, baik lakmus merah maupun lakmus biru. Hal ini menunjukkan bahwa larutan garam bersifat netral.
b Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa lemah Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa lemah mengubah
lakmus biru menjadi merah dan tidak mengubah warna lakmus merah. Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan garam bersifat asam.
c Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa kuat Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa kuat mengubah
lakmus merah menjadi biru dan tidak mengubah warna lakmus biru. Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan garam bersifat basa.
d Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa lemah
Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total sempurna mengubah lakmus merah
menjadi biru dan mengubah lakmus biru menjadi merah. Sifat larutan tergantung pada kekuatan relatif asam dan basanya tergantung pada
nilai Ka dan Kb. Jika Ka Kb larutan akan bersifat basa. Jika Kb Ka larutan akan bersifat asam. Jika Ka = Kb larutan akan bersifat
netral.
3. Reaksi Ionisasi
a Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat Contohnya, garam natrium klorida tersusun atas HCl asam
kuat dan NaOH basa kuat. NaCl
aq
→ Na
+ aq
+ Cl
− aq
Na
+ aq
+ H
2
O
l
→ Tidak ada reaksi Cl
− aq
+ H
2
O
l
→ Tidak ada reaksi Ion Na
+
berasal dari basa kuat dan ion Cl
−
berasal dari asam kuat, sehingga tidak akan terhidrolisis akan tetapi mengalami hidrasi
dikelilingi oleh molekul-molekul H
2
O. oleh karena itu, larutan NaCl bersifat netral karena [H
+
] = [OH
−
]. b Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa lemah
Contohnya garam ammonium klorida yang tersusun dari HCl asam kuat dan NH
4
OH basa lemah. NH
4
Cl
aq
→ NH
4 +
aq
+ Cl
− aq
NH
4 +
aq
+ H
2
O
l
NH
3aq
+H
3
O
+ aq
Cl
− aq
+ H
2
O
l
→ Tidak ada reaksi NH
4 +
akan terhidrolisis, sedangkan Cl
−
tidak terhidrolisis sehingga garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah
mengalami hidrolisis sebagian parsial dan larutannya bersifat asam. c Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa kuat
Contohnya adalah garam natrium asetat yang tersusun dari CH
3
COOH asam lemah dan NaOH basa kuat. CH
3
COONa
aq
→ CH
3
COO
− aq
+ Na
+ aq