17. Skor Maksimal = 16 a.
Skor Maksimal = 4
- Skor 4 jika memberikan ≥3 informasi dan tepat
- Skor 3 jika memberikan ≥3 informasi dan kurang tepat
- Skor 2 jika memberikan 3 informasi dan tepat - Skor 1 jika memberikan 3 informasi dan kurang tepat
- Skor 0 jika memberikan informasi salah b.
Skor Maksimal = 4
- Skor 4 jika memberikan ≥3 informasi dan tepat
- Skor 3 jika memberikan ≥3 informasi dan kurang tepat
- Skor 2 jika memberikan 3 informasi dan tepat - Skor 1 jika memberikan 3 informasi dan kurang tepat
- Skor 0 jika memberikan informasi salah c.
Skor Maksimal = 4
- Skor 4 jika memberikan ≥3 informasi dan tepat
- Skor 3 jika memberikan ≥3 informasi dan kurang tepat
- Skor 2 jika memberikan 3 informasi dan tepat - Skor 1 jika memberikan 3 informasi dan kurang tepat
- Skor 0 jika memberikan informasi salah d.
Skor Maksimal = 4
- Skor 4 jika m
emberikan ≥3 informasi dan tepat
- Skor 3 jika
memberikan ≥3 informasi dan kurang tepat - Skor 2 jika memberikan 3informasi dan tepat
- Skor 1 jika memberikan 3 informasi dan kurang tepat - Skor 0 jika memberikan informasi salah
134
SOAL TES KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF Indikator
konsep Indikator keterampilan
berpikir kreatif Sub indikator keterampilan
berpikir kreatif Butir soal
Menjelaskan aplikasi
hidrolisis garam
Fluency Berpikir lancar
Memikirkan lebih dari satu
jawaban. soal no.1
Pernahkah kamu merasakan nyeri seperti sakit kepala dan sakit gigi? Untuk mengatasi rasa nyeri biasanya dokter memberikan obat yang
mengandung asam asetil salisilat yang dikenal dengan nama aspirin. Aspirin sebenarnya merupakan garam dari asam lemah asetil
salisilat. Aspirin akan larut dalam darah dan menekan rasa sakit yang sedang kamu rasakan. Proses melarutnya aspirin tersebut
merupakan salah satu contoh aplikasi dari konsep hidrolisis. 1. Selain aspirin, sebutkan aplikasi hidrolisis garam yang lain
dalam kehidupan sehari-hari Lampiran B4 : Soal Tes Berpikir Kreatif Setelah Uji Validitas
135 Mengidenti-
fikasi sifat
larutan garam Menuliskan
persamaan reaksi
ionisasi Flexibility
berpikir luwes Menghasilkan
gagasan, jawaban dan penafsiran
interpretasi yang
bervariasi terhadap suatu
masalah. soal no. 2, 3, 4
Menggolongkan hal-hal
menurut pembagian
kategori yang berbeda-
beda. soal no. 5
Amati tabel hasil pengamatan berikut
2. Mengapa suatu larutan garam ada yang bersifat asam, basa atau netral?
3. Bagaimana cara mengetahui suatu larutan garam ada yang bersifat asam, basa atau netral?
4. Adakah hubungan antara sifat garam netral, asam, basa dengan sifat komponen asam dan basa pembentuknya?
5. Mana sajakah larutan garam yang mengalami hidrolisis parsial dan hidrolisis total? Tuliskan persamaan reaksi ionisasinya
Larutan Basa
Pembentuk Asam
Pembentuk Perubahan Warna
Sifat Larutan
pH Lakmus
Merah Lakmus
Biru
NaCl Kuat
Kuat Merah
Biru Netral
7 Al
2
SO
4 3
Lemah Kuat
Merah Merah
Asam 7
NaOCl Kuat
Lemah Biru
Biru Basa
7
CH
3
COONH
4
Lemah Lemah
Merah Biru
Basa 7
Menghitung pH
Menentukan Elaboration
Berpikir merinci Mencari arti yang lebih
mendalam terhadap
jawaban atau pemecahan 6. Manakah campuran larutan berikut yang menghasilkan garam
terhidrolisis? Jelaskan a. 100 mL HCl 0,1 M + 100 mL NaOH 0,1 M
136 sifat
garam yang
terhidrolisis dari
persamaan reaksi
ionisasi masalah dengan melakukan
langkah-langkah yang
terperinci. soal no. 6 dan 7
Mengembangkan, menambah,
memperkaya
suatu gagasan. soal no. 8 dan 9
b. 100 mL CH
3
COOH 0,1 M+ 50 mL NaOH 0,1 M c. 50 mL HCl 0,1 M + 50 mL NH
4
OH 0,1 M 7. Ramalkan sifat asam, basa atau netral larutan garam berikut ini.
Jelaskan a. K
2
SO
4
b. NH
4
Cl c. NaHCO
3
d. CaCH
3
COO
2
e. NH
4
NO
3
8. Anita adalah seorang siswi yang mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. Ia selalu ingin mencoba eksperimen baru, saat ini ia
ingin membuat larutan garam yang mempunyai pH = 9. Anita menyediakan 2 liter larutan natrium asetat Ka = 10
-5
. Tetapi Anita bingung, berapa massa natrium asetat yang terdapat dalam
larutan tersebut? Ar H = 1, C = 12, O = 16, Na = 23 9. Misalkan anda ingin membuat larutan dengan pH = 8 dengan
cara melarutkan suatu garam dalam air. Diantara garam berikut, manakah yang akan anda gunakan jika Kh=10
−5
? Tentukan pula molaritasnya
137 a. NH
4
Cl b. KNO
2
c. NaNO
3
Menentukan sifat larutan
garam Menjelaskan
kurva titrasi Originality
Berpikir orisinal Mampu
melahirkan
ungkapan yang baru. soal no.17
10. a.
c.
b. d.
Informasi apakah yang dapat kamu peroleh dari kurva titrasi diatas?
KUNCI JAWABAN
1. Aplikasi hidrolisis garam dalam kehidupan sehari-hari adalah: - Sabun Cuci
Garam natrium stearat C
17
H
35
COONa akan mengalami hidrolisis dalam air menghasilkan asam asam stearat dan basanya yaitu natrium hidroksida.
- Urea Agar mudah larut pupuk dibuat dalam bentuk pellet garamnya untuk
menurunkan pH tanah. Misalnya pupuk NH
4 2
SO
4
. garam NH
4 2
SO
4
bersifat asam, inon NH
4 +
akan terhidrolisis dalam tanah membentuk NH
3
dan H
+
yang bersifat asam. - Pemutih Pakaian
Pemutih pakaian mengandung garam NaClO yang sangat reaktif sehingga mampu menghilangkan noda pakaian. Garam NaClO terbentuk dari asam
lemah HOCl dengan basa kuat NaOH. Ion OCl
−
terhidrolisis menjadi HOCl dan OH
−
sehingga garam NaClO bersifat basa. - Pengawet Makanan
Natrium benzoat salah satu jenis pengawet makanan yang dibuat dari asam benzoat asam lemah kemudian dijadikan garam natrium benzoat bentuk
garamnya karena kelarutannya lebih besar. - Pembersih Porselen
Pembersih Porselen biasanya ditambahkan garam NaHSO
4
agar daya bersihnya lebih maksimal.
- Detergen Tripoli Sodium Fosfat TSP merupakan salah satu contoh polifosfat yang
sering digunakan sebagai zat pembangun dalam pembuatan deterjen. Polifosfat bersifat basa, berfungsi melunakkan air sadah.
- Tawas Al
2
SO
4 3
digunakan pada penjernihan air PAM. Tingginya muatan kation Al
3+
akan membentuk sistem koloid AlOH
3
yang mampu mengadsorpsi dan mengendapkan kotoran air.
Lampiran B5 : Kunci Jawaban Tes Berpikir Kreatif Setelah Uji Validitas
Skor Maksimal: 4
2. Suatu larutan garam ada yang bersifat asam, basa atau netral karena: - Pada uji kertas lakmus menghasilkan perubahan warna yang berbeda.
Lakmus merah berubah warna menjadi biru dalam larutan basa sedangkan dalam larutan asam dan netral tidak terjadi perubahan warna. Lakmus biru
berubah warna menjadi warna merah dalam larutan asam sedangkan dalam larutan basa dan netral tidak terjadi perubahan warna.
- Pada uji nilai pH dengan indikator universal menghasilkan nilai pH yang beragam.
- Hasil perhitungan nilai pH. Jika nilai pH 7 larutan bersifat asam. Jika nilai pH 7 laruan bersifat basa. Sedangkan jika nilai pH = 7 larutan
bersifat netral. - Berasal dari asam dan basa pembentuk yang berbeda sehingga dalam
persamaan reaksi ionisasi terdapat ion yang terhidrolisis dan atau ion yang terhidrasi.
Skor Maksimal: 4
3. Cara mengetahui sifat larutan garam yaitu: - Uji kertas lakmus
- Uji nilai pH dengan indikator universal - Mengetahui komponen asam dan basa pembentuknya melalui persamaan
reaksi ionisasi - Menghitung nilai pH
Skor Maksimal: 4
4. Ada hubungan antara sifat garam dengan komponen asam dan basa pembentuknya, yaitu:
Garam dari asam kuat dan basa kuat larutannya bersifat netral. Garam dari asam kuat dan basa lemah larutannya bersifat asam.
Garam dari asam lemah dan basa kuat larutannya bersifat basa.
Garam dari asam lemah dan basa lemah sifat larutan bergantung pada Ka dan Kb.
- Jika Ka = Kb larutan bersifat netral
- Jika Ka Kb larutan bersifat asam
- Jika Ka Kb larutan bersifat basa
Skor Maksimal: 5
5. - NaCl tidak mengalami hidrolisis NaCl + H
2
O → NaOH + HCl NaCl → Na
+
+ Cl
−
Na
+
+ H
2
O → tidak ada reaksi Cl
−
+ H
2
O → tidak ada reaksi Ion Na
+
berasal dari basa kuat dan ion Cl
−
berasal dari asam kuat, sehingga tidak akan terhidrolisis akan tetapi mengalami hidrasi dikelilingi
oleh molekul-molekul H
2
O. - Al
2
SO
4 3
mengalami hidrolisis parsial Al
2
SO
4 3
+ 6 H
2
O → 2AlOH
3
+H
2
SO
4
Al
2
SO
4 3
→ Al
3+
+ SO
4 2−
Al
3+
+ H
2
O AlOH
3
+ H
+
terhidrolisis SO
4 2−
+ H
2
O → tidak ada reaksi Ion Al
3+
berasal dari basa lemah sehingga akan terhidrolisis, sedangkan ion SO
4 2−
berasal dari asam kuat sehingga tidak akan terhidrolisis. Maka dari itu, garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah mengalami
hidrolisis sebagian parsial. - NaOCl
mengalami hidrolisis parsial NaOCl + H
2
O → HOCl + NaOH NaOCl
→ Na
+
+ OCl
−
Na
+
+ H
2
O → tidak ada reaksi OCl
−
+ H
2
O HOCl + OH
−
terhidrolisis Ion Na
+
berasal dari basa kuat sehingga tidak akan terhidrolisis, sedangkan ion OCl
−
berasal dari asam lemah sehingga akan terhidrolisis.
Maka dari itu, garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis sebagian parsial.
- CH
3
COONH
4
mengalami hidrolisis total CH
3
COONH
4
+ H
2
O → CH
3
COOH + NH
4
OH CH
3
COONH
4
→ CH
3
COO
−
+ NH
4 +
CH
3
COO
−
+ H
2
O CH
3
COOH + OH
−
NH
4 +
+ H
2
O NH
3
+ H
3
O
+
Ion CH
3
COO
−
berasal dari asam lemah dan ion NH
4 +
berasal dari basa lemah sehingga akan terhidrolisis. Maka dari itu, garam yang terbentuk
dari asam lemah dan basa lemah akan mengalami hidrolisis total sempurna.
Skor Maksimal: 6
6. Campuran larutan yang menghasilkan garam terhidrolisis adalah: a. 100 mL HCl 0,1 M + 100 mL NaOH 0,1 M
NaOH + HCl → NaCl + H
2
O Awal
: 10 mmol 10 mmol
Bereaksi : −10 mmol −10 mmol
+10 mmol Setimbang
: − −
10 mmol Tidak menghasilkan garam terhidrolisis karena terbentuk dari asam kuat
dan basa kuat. b. 100 mL CH
3
COOH 0,1 M+ 50 mL NaOH 0,1 M CH
3
COOH + NaOH → CH
3
COONa + H
2
O Awal
: 10 mmol 5 mmol
Bereaksi : −5 mmol
−5 mmol +5 mmol
Setimbang : 5 mmol
− 5 mmol
Bukan merupakan hidrolisis garam karena menyisakan asam dan garamnya yang merupakan larutan penyangga buffer.
c. 50 mL NH
4
OH 0,1 M + 50 mL HCl 0,1 M NH
4
OH + HCl → NH
4
Cl + H
2
O Awal
: 5 mmol 5 mmol
Bereaksi : −5 mmol
−5 mmol +5 mmol
Setimbang : −
− 5 mmol
Menghasilkan garam terhidrolisis karena terbentuk dari asam kuat dan basa lemah. Dalam reaksi merupakan hidrolisis garam karena menyisakan
garamnya.
Skor Maksimal: 12
7. a. K
2
SO
4
garam netral K
2
SO
4
→ K
+
+ SO
4 2−
K
+
+ H
2
O → Tidak ada reaksi SO
4 2−
+ H
2
O → Tidak ada reaksi b. NH
4
Cl garam asam NH
4
Cl → NH
4 +
+ Cl
−
NH
4 +
+ H
2
O NH
3
+H
3
O
+
terhidrolisis Cl
−
+ H
2
O → Tidak ada reaksi
c. NaHCO
3
garam basa NaHCO
3
→ Na
+
+ HCO
3 −
Na
+
+ H
2
O → Tidak ada reaksi HCO
3 −
+ H
2
O H
2
CO
3
+ OH
−
terhidrolisis d. CaCH
3
COO
2
garam basa CaCH
3
COO
2
→ Ca
2+
+ CH
3
COO
−
Ca
2+
+ H
2
O → Tidak ada reaksi CH
3
COO
−
+ H
2
O CH
3
COOH + OH
−
terhidrolisis e. NH
4
NO
3
garam asam NH
4
NO
3
→ NH
4 +
+ NO
3 −
NH
4 +
+ H
2
O NH
3
+H
3
O
+
terhidrolisis NO
3 −
+ H
2
O → Tidak ada reaksi
Skor Maksimal: 20
8. CH
3
COONa → Na
+
+ CH
3
COO
−
Na
+
+ H
2
O → Tidak ada reaksi
CH
3
COO
−
+ H
2
O CH
3
COOH + OH
−
garam basa pH = 9
POH = 14 – 9
= 5 [OH
−
] = 10
−5
Skor Maksimal: 8
9. a. NH
4
Cl garam asam NH
4
Cl → NH
4 +
+ Cl
−
NH
4 +
+ H
2
O NH
3
+H
3
O
+
terhidrolisis Cl
−
+ H
2
O → Tidak ada reaksi
pH = 8 [H
+
] = 10
−8
b. KNO
2
garam basa KNO
2
→ K
+
+ NO
2 −
K
+
+ H
2
O → Tidak ada reaksi NO
2 −
+ H
2
O HNO
2
+OH
−
terhidrolisis pH = 8
POH = 14 – 8
= 6 [OH
−
] = 10
−6
c. NaNO
3
NaNO3 → Na+ + NO3−
Na+ + H2 O → Tidak ada reaksi
NO 3− + H2O → Tidak ada reaksi
Garam NaNO
3
tidak bisa digunakan untuk membuat pH = 8 karena bersifat netral dengan pH = 7.
Skor Maksimal: 4
10. Informasi yang dapat diperoleh dari kurva titrasi tersebut adalah: a. - Merupakan kurva titrasi asam kuat dan basa kuat.
- Basa kuat yang ditambahkan ke asam kuat. - Kurva dimulai pada pH rendah ±1 yang menunjukan asam kuat dan
berakhir pada pH tinggi ±13 yang menunjukan basa kuat. - Titik ekuivalen ditunjukan dengan pH=7.
- Merupakan garam netral. b. - Merupakan kurva titrasi asam kuat dan basa lemah
- Basa lemah yang ditambahkan ke asam kuat. - Kurva dimulai pada pH rendah ±1 yang menunjukan asam kuat dan
berakhir pada pH ±10 yang menunjukan basa lemah. - Titik ekuivalen ditunjukan dengan pH7
- Merupakan garam asam. c. - Merupakan kurva titrasi asam lemah dan basa kuat
- Basa kuat yang ditambahkan ke asam lemah. - Kurva dimulai pada pH ±3 yang menunjukan asam lemah dan berakhir
pada pH ±13 yang menunjukan basa kuat. - Titik ekuivalen ditunjukan dengan pH7.
- Merupakan garam basa. d. - Merupakan kurva titrasi basa lemah dan asam lemah
- Asam lemah yang ditambahkan ke basa lemah. - Kurva dimulai pada pH ±10 yang menunjukan basa lemah dan
berakhir pada pH ±3 yang menunjukan asam lemah. - Titik ekuivalen ditunjukan dengan pH~7 karena sulit diamati, akibat
tidak terdapat kenaikan pH yang tajam.
Skor Maksimal: 16
RUBRIK PENILAIAN TES KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF 1. Skor Maksimal = 4
- Skor 4 jika menjawab sebanyak ≥ 7 aplikasi
- Skor 3 jika menjawab sebanyak 5 – 6 aplikasi
- Skor 2 jika menjawab sebanyak 3 – 4 aplikasi
- Skor 1 jika menjawab sebanyak 1 – 2 aplikasi
- Skor 0 jika tidak menjawab sama sekalijawaban salah
2. Skor Maksimal = 4
-
Skor 4 jika menjawab sebanyak ≥ 4 alasan tepat - Skor 3 jika menjawab sebanyak 3 alasan tepat
- Skor 2 jika menjawab sebanyak 2 alasan tepat - Skor 1 jika menjawab sebanyak 1 alasan tepat
- Skor 0 jika tidak menjawab sama sekalijawaban salah
3. Skor Maksimal = 4
- Skor 4 jika menjawab sebanyak 3 – 4 gagasan
- Skor 2 jika menjawab sebanyak 1 – 2 gagasan
- Skor 0 jika tidak menjawab sama sekalijawaban salah 4. Skor Maksimal = 5
- Skor 5 jika terdapat hubungan serta penjelasan tepat - Skor 3 jika terdapat hubungan tetapi penjelasan kurang tepat
- Skor 1 jika terdapat hubungan tetapi tidak ada penjelasan
5. Skor Maksimal = 6
- Skor 6 jika pengelompokkan benar dengan persamaan reaksi tepat - Skor 5 jika pengelompokkan kurang benar tetapi persamaan reaksi tepat
- Skor 4 jika pengelompokkan benar tetapi persamaan reaksi kurang tepat - Skor 3 jika pengelompokkan kurang benar dan persamaan reaksi kurang tepat
- Skor 2 jika pengelompokkan benar tetapi tidak ada persamaan reaksi - Skor 1 jika pengelompokkan kurang benar tetapi tidak ada persamaan reaksi
- Skor 0 jika penjelasan salah dan tidak ada persamaan reaksinya
6. Skor Maksimal = 12
a. Skor Maksimal = 4
- Skor 4 jika menuliskan reaksi kesetimbangan tepat dan penjelasan benar - Skor 3 jika menuliskan reaksi kesetimbangan tepat dan penjelasan kurang benar
- Skor 2 jika menuliskan reaksi kesetimbangan kurang tepat dan penjelasan benar - Skor 1 jika menuliskan reaksi kesetimbangan kurang tepat dan penjelasan
kurang benar b.
Skor Maksimal = 4 - Skor 4 jika menuliskan reaksi kesetimbangan tepat dan penjelasan benar
- Skor 3 jika menuliskan reaksi kesetimbangan tepat dan penjelasan kurang benar - Skor 2 jika menuliskan reaksi kesetimbangan kurang tepat dan penjelasan benar
- Skor 1 jika menuliskan reaksi kesetimbangan kurang tepat dan penjelasan
kurang benar c.
Skor Maksimal = 4
Lampiran B6 : Rubrik Penilaian Tes Berpikir Kreatif Setelah Uji Validitas
- Skor 4 jika menuliskan reaksi kesetimbangan tepat dan penjelasan benar - Skor 3 jika menuliskan reaksi kesetimbangan tepat dan penjelasan kurang benar
- Skor 2 jika menuliskan reaksi kesetimbangan kurang tepat dan penjelasan benar - Skor 1 jika menuliskan reaksi kesetimbangan kurang tepat dan penjelasan
kurang benar
7. Skor Maksimal = 20
a. Skor Maksimal = 4