Hubungan dengan penjaminan mutu pada tingkat lembaga Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program studi misalnya kajian

Evaluasi Diri Institusi Perguruan Tinggi - UPN “Veteran” Jawa Timur, 2016 I - 34 Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat Program Studi diarahkan pada Standar Nasional Pendidikan yang diwujudkan dalam bentuk Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia KKNI, serta dikendalikan danatau didukung oleh stakeholder antara lain: 1 Workshop penyusunan kurikulum senantiasa dilaksanakan setiap Program Studi sebelum melakukan evaluasi kurikulum paling lama setiap 4 empat tahun atau sesuai kebutuhan dan perkembangan. Workshop kurikulum senantiasa menghadir-kan tim pakar, pihak industri, dan alumni. 2 Tim Penjaminan Mutu Prodi telah dibentuk melalui Surat Keputusan Rektor. 3 Audit proses pembelajaran oleh BPM secara rutin dilaksanakan setiap semester. 4 Survei kepuasan lulusan yang dilakukan setiap semester pada pelaksanaan wisuda. 5 Sarasehan Himpunan Mahasiswa Program Studi Himaprodi dengan pengelola Program Studi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan akademik dan non akademik, dan dapat dilakukan setiap saat, yang sekaligus sebagai sarana menangani berbagai keluhan mahasiswa. 6 Responsif atas keluhan mahasiswa yang dibahas berjenjang melalui rapat Program Studi, rapat kelompok dosen progdi dan rapat senat Fakultas. 7 Secara rutin memiliki dosen dan penguji eksternal sebagai proses pengkayaan materi pembelajaran dan benchmarking. 8 Kelompok dosen progdi secara aktif mengawasi dan memberikan kontribusi atas berbagai permasalahan Program Studi. 9 Pusat Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional P3AI secara aktif berperan dalam meningkatkan kualitas pebelajarandengan menyelengarakan program Pelatihan Peningkatan dan Pengembangan Mutu Pembelajaran. 10 Menyelenggarakan kuliah tamu dengan narasumber para praktisi, alumni sukses, tenaga pakar dari luar negeri serta birokrat yang sebidang dengan progdinya,. Secara keseluruhan, UPNVJT memiliki kekuatan dalam pengelolaan mutu secara internal pada tingkat Program Studi yang meliputi kajian kurikulum, monitoring dan mekanisme umpan balikan bagi mahasiswa, dosen dan penguji eksternal. Penjaminan mutu di tingkat universitas diselenggarakan oleh Badan Penjaminan Mutu. Disadari bahwa mutu merupakan kunci daya saing perguruan tinggi, dalam hal ini BPM memiliki tugas pokok dan fungsi mengawal penjaminan mutu program studi,

10. Hubungan dengan penjaminan mutu pada tingkat lembaga

9. Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program studi misalnya kajian

kurikulum, monitoring dan mekanisme balikan bagi mahasiswa, dosen dan penguji eksternal Evaluasi Diri Institusi Perguruan Tinggi - UPN “Veteran” Jawa Timur, 2016 I - 35 fakultas, dan universitas agar terpelihara dan terwujudnya peningkatan mutu akademiknon akademik. Guna mewujudkan keharmonisan hubungan pada tingkat lembaga, BPM telah melakukan sosialisasi urgensipentingnya mutu, antara lain: membuat tagline “Mutu: kunci daya saing perguruan tinggi. Mutu adalah kebutuhan individuinstitusi. M : mengupayakan, U: untuk, T : terus, U: unggul. Tag line tersebut diletakkan pada tempat-tempat strategis pada masing-masing SatkerSubsatker UPNVJT. Hubungan yang selaras unit penjaminan mutu pada tingkat lembaga telah disadari menjadi menjadi kunci sukses meraih continuous quality improvement. Untuk mencapai continuous quality improvement tersebut, maka telah disusun struktur organisasi penjaminan mutu sebagai berikut: 1 Tingkat Universitas: dibentuk BPM sebagai unit mandiri bertanggung jawab secara langsung kepada Rektor. 2 Tingkat Fakultas: dibentuk Tim Penjaminan Mutu Fakultas TPMF yang diketuai oleh Wakil Dekan I. 3 Tingkat Program Pascasarjana: dibentuk Tim Penjaminan Mutu Pascasarjana TPMPs yang diketuai oleh Wakil Direktur Program Pascasarjana. 4 Tingkat Program Studi: dibentuk Tim Penjaminan Mutu Program Studi TPMP yang diketuai oleh Sekretaris Program Studi. 5 Kelompok Auditor Akademik dan Non Akademik yang independen bekerja sesuai Surat Perintah Rektor. Secara keseluruhan, UPNVJT sudah memiliki kekuatan dalam hubungan dengan penjaminan mutu pada tingkat lembaga. Penjaminan mutu dilakukan secara menyeluruh, terstruktur, dan berjenjang dimulai dari tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, mahasiswa, Program Studi, fakultas, dan Universitas. Sampai dengan siklus ke enam proses penjaminan mutu tersebut, sudah dirasakan peningkatan terhadap pengalaman dan mutu hasil belajar mahasiswa, antara lain: 1 Memperoleh penghargaan sebagai PT pengimplentasi SPMI dari Ditjen DIKTI. 2 Memperoleh penghargaan sebagai PTS Unggulan Kopertis wilayah 7 4 kali berturut- turut. 3 Meningkatnya aktivitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dosen. 4 Meningkatkan kehadiran dosen dan mahasiswa dalam tatap muka di depan kelas. 5 Meningkatnya jenjang kepangkatan fungsional dosen tetap.

11. Dampak proses penjaminan mutu terhadap pengalaman dan mutu hasil