Dampak proses penjaminan mutu terhadap pengalaman dan mutu hasil
Evaluasi Diri Institusi Perguruan Tinggi - UPN “Veteran” Jawa Timur, 2016
I - 35 fakultas, dan universitas agar terpelihara dan terwujudnya peningkatan mutu
akademiknon akademik. Guna mewujudkan keharmonisan hubungan pada tingkat lembaga, BPM telah melakukan sosialisasi urgensipentingnya mutu, antara lain:
membuat tagline “Mutu: kunci daya saing perguruan tinggi. Mutu adalah kebutuhan individuinstitusi. M : mengupayakan, U: untuk, T : terus, U: unggul. Tag line tersebut
diletakkan pada tempat-tempat strategis pada masing-masing SatkerSubsatker UPNVJT. Hubungan yang selaras unit penjaminan mutu pada tingkat lembaga telah
disadari menjadi menjadi kunci sukses meraih continuous quality improvement. Untuk mencapai continuous quality improvement tersebut, maka telah disusun struktur
organisasi penjaminan mutu sebagai berikut: 1 Tingkat Universitas: dibentuk BPM sebagai unit mandiri bertanggung jawab secara
langsung kepada Rektor. 2 Tingkat Fakultas: dibentuk Tim Penjaminan Mutu Fakultas TPMF yang diketuai
oleh Wakil Dekan I. 3 Tingkat Program Pascasarjana: dibentuk Tim Penjaminan Mutu Pascasarjana
TPMPs yang diketuai oleh Wakil Direktur Program Pascasarjana. 4 Tingkat Program Studi: dibentuk Tim Penjaminan Mutu Program Studi TPMP yang
diketuai oleh Sekretaris Program Studi. 5 Kelompok Auditor Akademik dan Non Akademik yang independen bekerja sesuai
Surat Perintah Rektor. Secara keseluruhan, UPNVJT sudah memiliki kekuatan dalam hubungan dengan
penjaminan mutu pada tingkat lembaga.
Penjaminan mutu dilakukan secara menyeluruh, terstruktur, dan berjenjang dimulai dari tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, mahasiswa, Program Studi, fakultas, dan
Universitas. Sampai dengan siklus ke enam proses penjaminan mutu tersebut, sudah dirasakan peningkatan terhadap pengalaman dan mutu hasil belajar mahasiswa, antara lain:
1 Memperoleh penghargaan sebagai PT pengimplentasi SPMI dari Ditjen DIKTI.
2 Memperoleh penghargaan sebagai PTS Unggulan Kopertis wilayah 7 4 kali berturut-
turut. 3
Meningkatnya aktivitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dosen.
4 Meningkatkan kehadiran dosen dan mahasiswa dalam tatap muka di depan kelas.
5 Meningkatnya jenjang kepangkatan fungsional dosen tetap.