Laporan Tahunan
2013
PT Bank Mandiri Persero Tbk. Laporan Tahunan
2013
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
2. PENGELOLAAN RISIKO PASAR Risiko Pasar – Trading Book
Risiko pasar trading book merupakan potensi kerugian yang disebabkan oleh perubahan suku bunga dan nilai tukar atas portfolio trading termasuk derivative instrument. Dalam melakukan pengelolaan risiko pasar trading book,
Bank menerapkan prinsip segregation of duties dengan memisahkan fungsi dan tanggung jawab secara independen atas transaksi perdagangan Treasury Group yang terdiri dari unit front oice unit transaksi trading, middle oice unit
proses manajemen risiko, menyusun kebijakan dan prosedur dan back oice unit proses settlement transaksi.
Bank melakukan proses valuasi secara harian dari sumber yang independen untuk seluruh instrument yang diklasiikasikan dalam portfolio trading book. Sumber harga pasar yang digunakan antara lain: i Harga pada
Reuters, Bloomberg maupun sumber sejenis; ii Harga yang tercatat di bursa exchange prices atau pasar sekunder; iii Harga pada layar dealer screen prices; atau iv Kuotasi yang paling konservatif yang diberikan oleh minimal 2
dua broker danatau market maker yang memiliki reputasi baik dan salah satunya bersifat independen.
Dinamika pasar inansial Indonesia yang memiliki karakteristik yang unik, dalam beberapa instrument seringkali dijumpai tidak memiliki harga pasar. Dalam memperlakukan instrumen yang tidak memiliki harga pasar, Bank
menggunakan mark to model berdasarkan metodologi yang sesuai. Untuk memastikan akurasi dan efektivitas metode mark to model, dilakukan review secara berkala.
Dalam rangka memastikan bahwa Bank memiliki modal yang cukup untuk mengantisipasi risiko pasar trading book, pengukuran risiko pasar untuk perhitungan kecukupan modal dilakukan dengan menggunakan 2 metode yaitu
model standar dan model internal. Pendekatan model standar digunakan oleh Bank dalam perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM yang dilaporkan secara bulanan kepada Bank Indonesia dan triwulanan
dengan melakukan proses konsolidasi dengan perusahaan anak. Sedangkan perhitungan dengan model internal dilakukan sebagai laporan kepada manajemen yang dilakukan secara harian dengan metodologi Value at Risk VaR.
Tabel 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standarldalam Jutaan Rupiah
NO jenis Risiko
31 Desember 2013 Bank
Konsolidasi Beban Modal
ATMR Beban Modal
ATMR
1 2
3 4
5 6
1 Risiko Suku Bunga
a. Risiko Spesiik 5.323
66.535 6.798
84.975 b. Risiko Umum
32.149 401.858
33.725 421.560
2 Risiko Nilai Tukar
120.292 1.503.648
114.890 1.436.126
3 Risiko Ekuitas
- -
3.806 47.581
4 Risiko Komoditas
- -
- -
5 Risiko Option
- -
- -
TOTAL 157.763
1.972.041 159.219
1.990.242
NO jenis Risiko
31 Desember 2012 Bank
Konsolidasi Beban Modal
ATMR Beban Modal
ATMR
1 2
3 4
5 6
1 Risiko Suku Bunga
a. Risiko Spesiik 3.123
39.035 12.081
151.010 b. Risiko Umum
42.620 532.746
48.701 608.757
2 Risiko Nilai Tukar
37.789 472.368
36.192 452.397
3 Risiko Ekuitas
- -
2.566 32.074
4 Risiko Komoditas
- -
- -
5 Risiko Option
- -
- -
TOTAL 83.532
1.044.148 99.539
1.244.238
manajemen risiko manajemen risiko
Laporan Tahunan
2013
PT Bank Mandiri Persero Tbk. Laporan Tahunan
2013
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
Pendekatan VaR menggunakan 2 metode yaitu: i Metode Variance Covariance untuk perhitungan risiko pasar transaksi plain vanilla products. Metode ini, menggunakan konsep Exponential Weighted Moving Average EWMA
dalam perhitungan volatilitas yaitu memberikan bobot lebih besar untuk data - data terkini dengan nilai decay
factor yang digunakan adalah sebesar 0.94; ii Metode Historical Simulation untuk perhitungan risiko pasar transaksi derivatif.
Realisasi Value at Risk tahun 2013 adalah sebagai berikut: Tabel 7.2.a Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Model Internal Value at RiskVaR - Bank Secara
Individual dalam Jutaan Rupiah
NO jenis Risiko
31 Desember 2013 VaR
Rata-rata VaR
Maksimum VaR
Minimum VaR
Akhir Periode
1 2
3 4
5 6
1 Risiko Suku Bunga
6.510 14.873
1.761 4.761
2 Risiko Nilai Tukar
5.609 22.775
1.647 10.646
3 Risiko Option
- -
- -
TOTAL 9.565
27.041 2.189
13.135 NO
jenis Risiko 31 Desember 2012
VaR Rata-rata
VaR Maksimum
VaR Minimum
VaR Akhir Periode
1 2
3 4
5 6
1 Risiko Suku Bunga
54.527 14.999
668 3.660
2 Risiko Nilai Tukar
4.876 11.700
1.277 2.254
3 Risiko Option
79 169
- 169
TOTAL 7.548
16.663 1.747
4.842
Tabel 7.2.b Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Model Internal Value at RiskVaR - Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak dalam Jutaan Rupiah
NO jenis Risiko
31 Desember 2013 VaR
Rata-rata VaR
Maksimum VaR
Minimum VaR
Akhir Periode
1 2
3 4
5 6
1 Risiko Suku Bunga
6.510 14.873
1.761 4.761
2 Risiko Nilai Tukar
5.609 22.775
1.647 10.646
3 Risiko Ekuitas
- -
- -
4 Risiko Komoditas
- -
- -
5 Risiko Option
- -
- -
TOTAL 9.565
27.041 2.189
13.135 NO
jenis Risiko 31 Desember 2012
VaR Rata-rata
VaR Maksimum
VaR Minimum
VaR Akhir Periode
1 2
3 4
5 6
1 Risiko Suku Bunga
54.527 14.999
668 3.660
2 Risiko Nilai Tukar
4.876 11.700
1.277 2.254
3 Risiko Ekuitas
- -
- -
4 Risiko Komoditas
- -
- -
5 Risiko Option
79 169
- 169
TOTAL 7.548
16.663 1.747
4.842
Sedangkan perbandingan realisasi Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM antara metode Standar dengan model internal pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:
109,17 134,83
134,54 140,71
122,48
50,87 85,78
140,00
85,69 110.24
124,66 135,64
127,44
73,52 59,75
48,47 51,32
52,73 51,13
Tahun 2013
104,10 78,76
136,07 157,76
140,76
Market Risk Capital Charge Rp, Miliar
Jan Feb
Mar Apr
Mei Jun
Jul Aug
Sep Okt
Nov Des
manajemen risiko manajemen risiko
Laporan Tahunan
2013
PT Bank Mandiri Persero Tbk. Laporan Tahunan
2013
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
Dalam rangka memastikan risiko yang dihadapi sesuai dengan risk appetite, Bank melakukan monitoring risiko pasar atas aktivitas treasury dengan cara membandingkan hasil pengukuran risiko pasar terhadap limit yang telah
ditetapkan. Monitoring dilakukan atas utilisasi limit secara harian yang meliputi limit individual Intraday Net Open Position Limit, Overnight Net Open Position Limit, Loss Limit dan Holding Period Limit serta limit portfolio VaR
Limit dan Greek Limit. Selain itu, Bank juga melakukan pemantauan atas kinerja treasury untuk memastikan target bisnis dan pendapatan tercapai.
Untuk memastikan akurasi dan efektivitas model VaR, Bank melakukan pengujian dengan menggunakan backtesting. Proses backtesting akan memberikan gambaran sejauh mana penyimpangan yang terjadi, apakah
estimasi kerugian yang didapat dari perhitungan VaR sejalan dengan dengan actualhypothetical loss dan sejauh mana penyimpangan tersebut dapat ditolerir. Pelaksanaan backtesting dilakukan dengan dua metode perhitungan
yaitu dengan metode Unconditional Coverage Test Basel Zone dan Kupiec Test serta Conditional Coverage Test Christofersen Test. Berdasarkan hasil backtesting periode Desember 2013, perhitungan VaR dengan dua metode
tersebut dapat disimpulkan “akurat”, dimana jumlah penyimpangan PL terhadap daily VaR masih dapat diterima dan tidak bersifat saling mempengaruhi satu sama lain.
Backtesting Value-at-Risk
28-Des-12 27-Jan-13
Proit and Loss VaR upper
VaR lower
26-Feb-13 28-Mar-13
27-Apr-13 27-Mei-13
26-Jun-13 26-Jul-13
25-Ags-13 24-Sep-13
24-Okt-13 23-Nov-13
23-Des-13
Pada kondisi pasar yang sangat ekstrim, Bank melakukan proses stress testing untuk mengevaluasi ketahanan modal terhadap pergerakan faktor pasar yang sangat signiikan dan mempersiapkan strategi yang diperlukan jika
kondisi krisis tersebut terjadi. Pelaksanaan stress testing dilakukan dengan mengkombinasikan stressed scenario: i Berdasarkan skenario Bank Indonesia, dengan potensi kerugian terbesar yang dialami Bank yaitu sebesar Rp. 298,64
Miliar apabila suku bunga meningkat 400 basis point dan kurs Rupiah ter-apresiasi 20; ii Berdasarkan historical scenario Bank, dengan potensi kerugian terbesar yang dialami Bank yaitu sebesar Rp. 395,156 Miliar apabila suku
bunga meningkat 31 - 575 basis point dan kurs Rupiah ter-apresiasi 30.
Risiko Pasar – Banking Book
Risiko pasar banking book disebabkan perubahan suku bunga dan nilai tukar atas aktivitas banking book. Risiko pasar banking book dikelola dengan mengoptimalkan struktur neraca Bank untuk mendapatkan imbal hasil yang
maksimal sesuai tingkat risiko yang dapat diterima Bank. Pengendalian risiko pasar banking book dilakukan dengan menetapkan limit - limit yang mengacu pada ketentuan regulator dan internal yang dimonitor secara mingguan
maupun bulanan oleh Market Risk Management Unit. Risiko suku bunga banking book timbul akibat pergerakan suku bunga pasar yang berlawanan dengan posisi atau
transaksi yang dimiliki Bank, yang dapat berpengaruh pada proitabilitas Bank earning perspective maupun nilai ekonomis modal Bank economic value perspective. Sumber-sumber risiko suku bunga banking book adalah
repricing risk repricing mismatch antara komponen aset dan kewajiban, basis risk penggunaan suku bunga acuan yang berbeda, yield curve risk perubahan bentuk dan slope yield curve, dan option risk pelunasan kredit atau
pencairan deposito sebelum jatuh waktu. Bank menggunakan repricing gap dan melakukan sensitivity analysis guna memperoleh proyeksi Net Interest Income NII dan Economic Value of Equity EVE. Berdasarkan hasil simulasi
sensitivity analysis per 31 Desember 2013, dampak perubahan suku bunga sebesar 100 bps akan mengakibatkan NII Bank turun sebesar 4,75 untuk 12 bulan kedepan dari target yang telah ditetapkan dan Equity Bank turun sebesar
2,06.
ANALISIS SENSITIVITAS SuKu BuNGA Keterangan
Desember 2012 Desember 2013
NII Sensitivity 100bps, NII 12 mo terhadap target NII 2,74
4,75 EVE Sensitivity 100bps: Equity
2,82 2,06
Earning at Risk Equity 0,26
0,32 Capital at Risk Equity
1,06 1,13
Risiko nilai tukar timbul akibat pergerakan nilai tukar pasar yang berlawanan pada saat Bank memiliki posisi terbuka. Risiko nilai tukar berasal dari transaksi valuta asing dengan nasabah dan counterparty yang menyebabkan
posisi terbuka dalam valuta asing maupun posisi struktural dalam valuta asing akibat penyertaan modal. Bank mengelola risiko nilai tukar dengan melakukan pemantauan dan pengelolaan Posisi Devisa Netto PDN sesuai
dengan limit internal dan regulasi. Per 31 Desember 2013, PDN keseluruhan absolut sebesar 2,06 dari modal.
Manajemen Pricing
Bank menerapkan kebijakan pricing produk dana maupun produk kredit sebagai salah satu strategi memaksimalkan Net Interest Margin NIM dan sekaligus mendukung Bank menguasai revenue market share
dengan mempertimbangkan kondisi persaingan. Bank secara konsisten berupaya menerapkan strategi sebagai
market leader dalam hal pricing pendanaan. Namun demikian, dengan mempertimbangkan kondisi likuiditas dan kebutuhan dana, Bank dapat menerapkan strategi agresif lebih besar dari pesaing utama atau defensif sama atau
lebih kecil dari pesaing utama.
Bank menerapkan risk based pricing yaitu pemberian suku bunga kredit kepada nasabah bervariasi berdasarkan tingkat risiko kreditnya. Dalam rangka meminimalkan risiko suku bunga, maka suku bunga kredit disesuaikan
dengan suku bunga sumber dana pembiayaan. Selain biaya dana, suku bunga kredit ditetapkan dengan mempertimbangkan biaya overhead, premi risiko kredit dan marjin keuntungan Bank dengan tetap memperhatikan
competitiveness dengan pesaing utama. Suku bunga kredit dapat berupa suku bunga mengambang loating rate atau suku bunga tetap ixed rate.
Bank mempublikasikan Suku Bunga Dasar Kredit SBDK valuta Rupiah melalui pengumuman di setiap kantor Bank, website Bank dan setiap triwulan melalui surat kabar sesuai Surat Edaran Bank Indonesia No.135DPNP tanggal 8
Februari 2011.
manajemen risiko manajemen risiko
30.000.000.000
Rp Juta
30.000.000.000 20.000.000.000
20.000.000.000 10.000.000.000
10.000.000.000
Laporan Tahunan
2013
PT Bank Mandiri Persero Tbk. Laporan Tahunan
2013
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
3. PENGELOLAAN RISIKO LIKuIDITAS