Pandangan atas Kinerja Keuangan Bank Konsolidasian Pandangan atas Prospek usaha Bank

Laporan Tahunan 2013 PT Bank Mandiri Persero Tbk. Laporan Tahunan 2013 PT Bank Mandiri Persero Tbk. Jakarta, 12 Februari 2014 Edwin Gerungan Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen Tantangan eksternal bagi perkembangan bisnis industri perbankan juga timbul dari ranah politik, mengingat tahun 2014 akan berlangsung pemilihan umum legislatif dan pemilihan Presiden. Selain itu tahun depan perbankan nasional juga dituntut mempersiapkan pondasi yang kuat menghadapi implementasi Masyarakat Ekonomi Asean di tahun 2015. Sementara itu dari aspek internal, Mandiri Group juga menghadapi tantangan menuntaskan transformasi lanjutan sesuai dengan Rencana Kerja Jangka Panjang Corporate Plan 2010 - 2014. Hasil dari pencapaian tahun 2014 menjadi pondasi bagi pengembangan bisnis dan transformasi ke depannya. Memperhatikan berbagai tantangan tersebut, kami Dewan Komisaris berkomitmen terus memperkuat fungsi pengawasan dan tindakan antisipatif terhadap potensi penurunan kualitas asset dalam rangka mencapai target perolehan laba dan pengembangan bisnis yang sustainable. Fokus pengawasan akan kami arahkan terhadap pengelolaan likuiditas secara cermat dan hati-hati, disiplin dalam pengendalian kualitas aset, serta disiplin dalam mengelola margin. Selain itu di tengah peningkatan kompleksitas dan intensitas persaingan, kami juga akan memperkuat fungsi pengawasan terkait peningkatan produktivitas infrastruktur pendukung baik SDM, teknologi, maupun risk management di Mandiri Group. Kami berharap penguatan risk management, good corporate governance, internal control, serta pengembangan kapasitas SDM yang disiplin dilakukan secara berkelanjutan, menjadi pondasi yang kuat bagi Mandiri Group sebagai langkah persiapan implementasi ASEAN Corporate Governance Scorecard. Komitmen kuat Manajemen dalam memperbaiki dan menyempurnakan kualitas SDM, kualitas layanan, penerapan good corporate governance, risk management, implementasi budaya kerja, pengendalian biaya, serta optimalisasi modal dapat meningkatkan daya saing Mandiri Group di tataran regional. Secara keseluruhan, Dewan Komisaris akan terus mensupervisi kebijakan-kebijakan Bank Mandiri secara seksama dan memperkuat implementasi dari performance-based culture untuk memastikan peningkatan produktivitas yang lebih baik dalam dalam rangka optimalisasi nilai saham bagi para shareholders. Selanjutnya, dalam rangka memastikan tuntasnya pelaksanaan transformasi lanjutan hingga tahun 2014, Dewan Komisaris akan melanjutkan mekanisme pengawasan yang lebih komprehensif, memaksimalkan efektivitas fungsi oversight, mendorong penguatan risk management dan internal control di Bank Mandiri. Akhirnya, atas nama Dewan Komisaris, saya menyampaikan apresiasi kepada Direksi, Manajemen dan seluruh karyawan atas pencapaian kinerja yang sangat baik sepanjang tahun 2013. Kami harapkan semangat, dedikasi, dan kerjasama tim yang sangat baik sepanjang tahun ini dapat lebih ditingkatkan untuk mengatasi tantangan yang lebih besar lagi pada tahun 2014 yang merupakan tahun terakhir penuntasan Transformasi Lanjutan Tahap II 2010- 2014. Tidak lupa kami juga berterimakasih kepada seluruh stakeholders dan nasabah Mandiri Group atas dukungan dan kepercayaannya yang telah diberikan selama ini. Dukungan BapakIbu sekalian telah menjadikan Mandiri Group saat ini sebagai lembaga keuangan yang terkemuka di Indonesia dan harapannya ke depan dapat menjadi lembaga keuangan yang terkemuka di kawasan regional. laporan dewan komisaris laporan tugas pengawasan dewan komisaris Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan, selalu fokus pada kegiatan strategis yang dihadapi perusahaan. Dewan Komisaris secara proaktif memberikan arahan dan masukan kepada Direksi sejak perumusan strategi, tahap implementasi program hingga pemantauan kinerja yang disertai upaya untuk memastikan bahwa penerapan manajemen risiko, shareholder value dan good corporate governance dilaksanakan secara komprehensif, efektif dan eisien dalam kerangka kebijakan Perseroan. Perkembangan bisnis Bank Mandiri, sepanjang tahun 2013, dipengaruhi perkembangan ekonomi global yang dibayangi risiko ketidakpastian yang tinggi. Hal ini disebabkan belum cukup kuatnya kinerja perekonomian di negara-negara maju seperti Amerika Serikat AS, Eropa dan Jepang. Sementara itu, perekonomian negara berkembang masih dibayangi risiko penurunan pertumbuhan ekonomi serta menurunnya kinerja transaksi berjalan dan pelemahan nilai tukar yang mempengaruhi ketersediaan valuta asing nasional. Kondisi perekonomian Indonesia juga masih dalam tahap konsolidasi karena belum selesainya proses koreksi ekonomi dalam memulihkan deisit neraca transaksi berjalan, yang diharapkan akan menurun seiring dengan semakin terkendalinya impor. Selain itu, siklus harga komoditas dunia yang tinggi diperkirakan akan berakhir sehingga dapat menghambat upaya pemulihan ekonomi nasional. Kedua kecenderungan ini akan berpengaruh terhadap kinerja inansial Bank Mandiri. Berdasarkan pengamatan Dewan Komisaris, Direksi telah mengelola Perseroan dengan baik, terkait dengan strategi serta eksekusinya, pengendalian risiko, peningkatan sumber daya manusia, serta pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. hal ini terlihat dari kinerja Perseroan yang terus menunjukkan berbagai perbaikan yang terlihat dari beberapa indikator sebagai berikut:

1. Pandangan atas Kinerja Keuangan Bank Konsolidasian

Bank Mandiri berhasil mencatat kinerja yang memuaskan pada tahun 2013, laba sebelum pajak untuk tahun 2013 mencapai Rp24,06 Triliun atau meningkat sebesar 17,35 dari tahun 2012, sedangkan laba setelah pajak mencapai Rp18,20 Triliun atau meningkat sebesar 17,41 dari tahun 2012. Pelampauan laba tersebut terutama disebabkan karena pencapaian fee-based income yang mencapai Rp14,50 Triliun dan realisasi beban operasional lainnya yang di bawah anggaran, yaitu mencapai Rp21,50 Triliun. Per 31 Desember 2013, total aset mencapai Rp733,10 Triliun atau tumbuh sebesar 15,34. Secara umum realisasi kinerja Perseroan dalam tahun 2013 telah mencapai hasil yang baik. Beberapa rasio keuangan utama menunjukkan pencapaian yang lebih baik dari targetnya: a. Rasio NPL gross sebesar 1,90 dan NPL net sebesar 0,58. b. Provision-to-NPL mencapai 185,30. c. ROA mencapai 3,54. d. ROE atas dasar rata-rata Ekuitas mencapai 22,23 e. NIM mencapai 5,57. f. BOPO mencapai 67,66 dan Eiciency Ratio mencapai 42,93. g. CAR setelah memperhitungkan risiko kredit, pasar dan operasional mencapai 14,76. h. Loan-to-Deposit Rasio mencapai 84,46. Laporan Tahunan 2013 PT Bank Mandiri Persero Tbk. Laporan Tahunan 2013 PT Bank Mandiri Persero Tbk.

2. Pandangan atas Prospek usaha Bank

Meskipun mengalami peningkatan persaingan untuk memperoleh Dana Pihak Ketiga, serta memperlambat kredit dalam jangka pendek, jangka menengah Dewan Komisaris melihat bahwa sektor perbankan di indonesia akan terus tumbuh dengan proitabilitas yang baik. Sebagai milestone utama dari visi menjadi Lembaga Keuangan di Indonesia yang Paling Dikagumi dan Selalu Progresif, kami menilai Direksi telah cukup baik mengarahkan bisnis perusahaan dengan cara memberikan fokus pada 3 tiga area kunci sebagai berikut: a. Memperkuat leadership dalam bisnis wholesale transaction banking yang menawarkan solusi transaksi keuangan yang komprehensif dan membangun hubungan yang holistik bagi nasabah segmen Corporate dan Commercial. b. Memperkuat bidang retail deposit dengan menyediakan layanan perbankan yang unik dan unggul bagi para nasabahnya diferentiated customer experience serta memberikan solusi bertransaksi yang inovatif. c. Memperkuat segmen pembiayaan ritel untuk memenangkan persaingan di bisnis kredit perumahan, personal loan, dan kartu kredit serta berusaha untuk menjadi pemain utama di micro banking. Untuk mendukung ketiga area fokus tersebut, Direksi juga cukup tepat dengan penguatan organisasi untuk memberikan solusi layanan terpadu, peningkatan infrastruktur kantor cabang, IT, operations, risk management serta penguatan sumber daya manusia SDM. Pertumbuhan bisnis perusahaan dapat dicermati dari beberapa indikasi sebagai berikut: 1 Penghimpunan Dana Pada Tahun 2013 Bank Mandiri berhasil menghimpun dana masyarakat sebesar Rp556,34 Triliun atau meningkat sebesar 15,20 dari tahun sebelumnya, dengan pencapaian giro sebesar Rp123,44 Triliun dan pencapaian tabungan sebesar Rp236,51 Triliun atau meningkat sebesar 16,96 dari tahun 2012. Sasaran penghimpunan DPK selama tahun 2013 dilakukan manajemen dengan didukung strategi dan pengembangan inisiatif bisnis yang baik. Strategi tersebut antara lain mengoptimalkan infrastruktur dan perangkat teknologi yang mendukung operasional cabang serta jaringan distribusi yang luas, pengembangan produk dan iturnya, peningkatan pelayanan dengan fokus customer oriented, program promosi dan marketing yang berkesinambungan, pengembangan berbagai inisiatif bisnis ritel sehingga pertumbuhan dana ritel dapat lebih agresif disamping tetap mempertahankan dana institusi yang ada melalui program customer retention yang lebih baik. Dengan perkembangan di bidang penghimpunan dana tersebut maka Perseroan pada tahun 2012 berhasil mempertahankan pangsa pasar penghimpunan dana pada kisaran 13,90. 2 Penempatan Dana Penyaluran kredit pada tahun 2013 mencapai Rp472,43 Triliun. Penyaluran kredit tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp83,60 Triliun atau tumbuh 21,5 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp388,83 Triliun. Pertumbuhan kredit Bank Mandiri pada periode tersebut masih di atas pertumbuhan kredit perbankan nasional yang sebesar 21,20 YoY dengan pangsa pasar kredit Bank Mandiri sebesar 12,60. NPL Bank Mandiri juga semakin membaik meskipun terjadi peningkatan penyaluran kredit yang lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya. Pada tahun 2013 NPL gross Bank Mandiri sebesar 1,90. Sedangkan NPL net pada periode ini sebesar 0,58, berada pada level yang sangat aman karena masih jauh dibawah ketentuan maksimum yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 5. laporan tugas pengawasan dewan komisaris laporan tugas pengawasan dewan komisaris 3 corporate Governance, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Implementasi corporate governance, manajemen risiko dan pengendalian intern secara umum telah dilakukan dengan baik dan penyempurnaannya terus diupayakan secara berkelanjutan. Sehubungan dengan hal tersebut, Dewan Komisaris mencatat beberapa hal sebagai berikut: a corporate Governance Direksi telah cukup baik melakukan Transformasi Good Corporate Governance GCG jangka panjang yang memberikan hasil berupa sustainable value. Transformasi GCG telah dilakukan melalui proses intern yang melibatkan Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan. Sejak transformasi GCG, Bank Mandiri mengalami perubahan yang lebih baik, terutama dengan meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia SDM hingga dapat bekerja lebih eisien, efektif, kompetitif dan profesional didukung oleh budaya etos kerja yang mumpuni. Selain peningkatan kualitas SDM, transformasi GCG secara konsisten telah meningkatkan kinerja Bank Mandiri sehingga dapat memperkuat posisi daya saing perusahaan yang pada akhirnya akan menarik minat dan kepercayaan investor sehingga Bank Mandiri dapat tumbuh secara berkelanjutan dalam jangka panjang. Transformasi GCG juga dilaksanakan dengan berlandaskan prinsip-prinsip GCG yang terdiri dari 5 lima tahap, yaitu: Governance Commitment, Governance Structure, Governance Mechanism, Sosialisasi Evaluasi dan Walking the Talk. Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia secara berkala Direksi telah melakukan evaluasi terhadap kecukupan pelaksanaan GCG dan melakukan pengukuran melalui lembaga pemeringkat yang dapat dijabarkan sebagai berikut: 1 Self Assessment Bank Indonesia PBI No. 84PBI2006 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 814PBI2006 dan SE BI No. 1515DPNP tanggal 29 April 2013 mewajibkan Bank Umum untuk melakukan self-assessment terhadap penerapan prinsip GCG melalui 11 sebelas faktor setiap semester. Dari seluruh faktor tersebut kemudian dihitung nilai kompositnya. Berdasarkan rapat dengan Bank Indonesia pada tanggal 9 Oktober 2013, Bank Mandiri mendapatkan feedback penilaian GCG dengan nilai komposit 2 Baik. 2 Rating corporate Governance Perception Index Dalam rangka evaluasi dan memperoleh masukan terhadap pelaksanaan GCG, Bank Mandiri ikut serta dalam rating pelaksanaan GCG yang diselenggarakan oleh pihak independen, yaitu rating Corporate Governance Perception Index yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance. Hasil rating menunjukkan bahwa pelaksanaan GCG di Bank Mandiri sangat baik dengan diperolehnya penghargaan sebagai “Perusahaan Sangat Terpercaya” selama 7 tahun berturut-turut dimulai dari periode 20062007 sampai dengan 20122013. 3 Rating Indonesian Institute for corporate Directorship IIcD Pada periode tahun 2012, Bank Mandiri mendapatkan predikat tertinggi sebagai Best Overall dalam penerapan GCG dari +- 100 perusahaan publik dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar tercatat di Bursa Efek Indonesia yang dinilai oleh IICD. Pada tahun 2013, Bank Mandiri memperoleh predikat Best financial Institution. Laporan Tahunan 2013 PT Bank Mandiri Persero Tbk. Laporan Tahunan 2013 PT Bank Mandiri Persero Tbk. 4 Rating BuMN Award Bank Mandiri ikut serta dalam penilaian yang diselenggarakan oleh BUMN Track, dan Bank Mandiri mendapat penghargaan sebagai juara Kategori Inovasi Sumber Daya Manusia pada 2012 dan 2013. 5 Rating corporate Governance Asia Selain mengikuti rating lembaga independen dalam negeri, Bank Mandiri juga ikut dalam rating yang diselenggarakan oleh lembaga independen luar negeri yakni Corporate Governance Asia yang merupakan jurnal triwulan terkemuka di kawasan Asia yang berfungsi sebagai media diseminasi mengenai implementasi corporate governance khususnya pada perusahaan- perusahaan di kawasan Asia. Bank Mandiri memperoleh penghargaan “corporate Governance Asia Recognition Awards” selama 5 lima tahun berturut-turut yakni tahun 2009 sampai dengan 2013. Corporate Governance Asia Annual Recognition Award ini menunjukkan bahwa implementasi GCG di Bank Mandiri telah mendapatkan pengakuan di kawasan Asia. b Manajemen Risiko Seiring dengan pertumbuhan bisnis, Direksi secara berkala telah melakukan penyempurnaan atas kebijakan, infrastruktur dan kualitas sumberdaya manusia secara periodik dengan tetap mengacu pada Peraturan Bank Indonesia PBI dan ketentuan Basel II serta international best practices, khususnya pada pengelolaan risiko kredit, pasar dan operasional dengan menerapkan proses manajemen risiko yang ideal di setiap lini bisnis. Dewan Komisaris melalui Komite Pemantau Risiko GCG dan Direksi melalui Executive Committee yakni Asset Liability Committee ALCO dan Risk Management Committee RMC, secara aktif melakukan Proses pengawasan risiko. Direksi juga memiliki Satuan Kerja Manajemen Risiko yang berada di bawah naungan Direktorat Manajemen Risiko sehingga pengelolaan risiko yang dilakukan lebih menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali. Dalam melaksanakan aktivitas operasionalnya, Direktorat Manajemen Risiko dibagi menjadi 2 dua bagian besar, yaitu Credit Approval Unit yang berfungsi sebagai partner dari unit bisnis dalam proses pemberian kredit sistem four-eye principle dan Independent Risk Management yang melakukan pengelolaan risiko secara portfolio untuk risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar. Bank Mandiri telah memiliki Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri KMRBM yang secara berkala di-review setiap tahun. KMRBM dijadikan acuan dalam pengelolaan risiko sehingga menjadi lebih detail dan spesiik. Direksi juga menggunakan konsep Enterprise Risk Management ERM, yang merupakan pengelolaan risiko secara terintegrasi, menghubungkan antara strategic planning, risk appetite, execution, risk assessment dan performance evaluation, dalam upaya memaksimalkan shareholder value, sebagai salah satu strategi manajemen risiko yang komprehensif dan terintegrasi, yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan operasional Bank Mandiri. c Pengendalian Intern Langkah-langkah strategis Manajemen dalam menghadapi persaingan usaha dan kebijakan lainnya menuntut perlunya pengembangan pada Sistem Pengendalian Intern Bank Mandiri. Penerapan Sistem Pengendalian Intern secara efektif akan membantu bank dalam menjaga aset, menjamin tersedianya informasi dan laporan yang akurat, meningkatkan kepatuhan bank terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran terhadap prinsip kehati-hatian. Pengembangan yang dilakukan pada Sistem Pengendalian Intern Bank Mandiri diantaranya mencakup penyempurnaan Kebijakan Kepatuhan dan perumusan Strategi Anti Fraud. 1 Kebijakan Kepatuhan Dalam rangka mewujudkan dan menumbuhkembangkan Budaya Kepatuhan serta meningkatkan pelaksanaan fungsi kepatuhan sebagaimana diamanatkan oleh PBI No. 132 PBI2011 tanggal 12 Januari 2011, Direksi dan Dewan Komisaris secara konsisten menetapkan prinsip-prinsip pelaksanaan Fungsi Kepatuhan dalam Kebijakan Kepatuhan Bank Mandiri sebagai berikut: a Fungsi pengawasan dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan transaksi Bank Mandiri dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. b Fungsi pengawasan dilakukan secara built-in control oleh setiap individu di setiap tingkatan organisasi dan kegiatan bank sesuai bidang masing-masing. c Pengawasan atas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan di Unit Kerja dilakukan melalui evaluasi yang dilakukan oleh Satuan Kerja Kepatuhan untuk memastikan efektiitas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan di Unit Kerja Bank. d Pengawasan juga meliputi review oleh Unit Internal Audit untuk menilai kecukupan dan efektiitas perencanaanprogam kerja Fungsi Kepatuhan serta pelaksanaannya oleh Satuan Kerja Kepatuhan. Dalam menerapkan Fungsi Kepatuhan yang efektif, diperlukan pengembangan yang meliputi 3 aspek mendasar, yaitu aspek “People”, aspek “Policy Procedure”, dan aspek “Technology Data”, sebagai berikut: a Aspek People: i. Menerapkan standarisasi dan meningkatkan kompetensi personil Jajaran Kepatuhan melalui program sertiikasi internasional; ii. Menerapkan konsep Compliance Executive Oicer; b Aspek Policy Procedure: i. Review dan assessment oleh pihak independen atas pelaksanaan fungsi kepatuhan, agar pelaksanaan fungsi kepatuhan di Bank Mandiri sesuai dengan international best practices; ii. Menyusun rencana kerja kepatuhan jangka panjang road map 2015 – 2020; iii. Memperkuat koordinasi antar unit kerja yang menjalankan fungsi assurance Unit Kepatuhan, Risk Management dan Internal Audit, melalui penerapan konsep GRC Governance, Risk Compliance; laporan tugas pengawasan dewan komisaris laporan tugas pengawasan dewan komisaris Laporan Tahunan 2013 PT Bank Mandiri Persero Tbk. Laporan Tahunan 2013 PT Bank Mandiri Persero Tbk. c Aspek Technology Data: i. Pengelolaan risiko kepatuhan dengan mengoptimalkan sistem aplikasi ERM; ii. Menggunakan 1 satu database yang sama dalam mendukung pelaksanaan fungsi assurance. 2 Strategi Anti-fraud Dalam rangka memenuhi Surat Edaran Bank Indonesia No. 1328DPNP tanggal 9 Desember 2011 perihal Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum dan sebagai salah satu bagian dari penyempurnaan Kebijakan Sistem Pengendalian Intern Bank, telah dirumuskan Strategi Anti Fraud Bank Mandiri. Selama ini, Bank Mandiri telah memiliki strategi anti-fraud yang diatur pada setiap Kebijakan, Standar Prosedur Operasional, Petunjuk Teknis Operasional, dan pengaturan lainnya. Namun demikian, mengacu pada Surat Edaran Bank Indonesia dimaksud dan Rumusan Strategi Anti Fraud, Bank Mandiri akan melakukan penyesuaian pada setiap Kebijakan, Standar Prosedur Operasional, Petunjuk Teknis Operasional yang dimiliki agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dimaksud. Penyesuaian dimaksud mencakup hal-hal yang diatur dalam Rumusan Strategi Anti-Fraud, yaitu: a Fungsi Pencegahan Merupakan tanggung jawab seluruh jajaran Bank Mandiri dan merupakan bagian dari Sistem Pengendalian Fraud dalam rangka mengurangi potensi terjadinya fraud. b Fungsi Deteksi Merupakan tanggung jawab seluruh unit, baik 1st line of defense, 2nd of defense, maupun 3rd of defense dan merupakan bagian dari Sistem Pengendalian Fraud dalam rangka mengidentiikasi dan menemukan fraud dalam kegiatan usaha Bank Mandiri. c Fungsi Investigasi, Pelaporan Sanksi Merupakan tanggung jawab Direktorat Internal Audit dan merupakan bagian dari Sistem Pengendalian Fraud dalam rangka penanganan fraud yang terjadi melalui investigasi dan hasilnya dilaporkan kepada Direktur Utama, Dewan Komisaris, dan Bank Indonesia, termasuk usulan pengenaan sanksi bagi para pelaku fraud. d Fungsi Pemantauan, Evaluasi Tindak Lanjut Merupakan tanggung jawab Direktorat Internal Audit dan merupakan bagian dari Sistem Pengendalian Fraud dalam rangka monitoring atas tindak lanjut hasil investigasi dan evaluasi kejadian fraud untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan dan memperkuat Sistem Pengendalian Intern agar dapat mencegah terulangnya kembali fraud karena kelemahan yang serupa. 4 Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam hal pengembangan sumber daya manusia, Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah melakukan implementasi program yang baik. Infrastruktur yang tepat, terintegrasi dan efektif, memungkinkan implementasi program sejalan dengan target dan Rencana Bisnis Bank. Beberapa inisiatif pengembangan yang menjadi catatan Dewan Komisaris antara lain sebagai berikut: Pada tahun 2014, Bank Mandiri berkomitmen untuk memenuhi dan menyempurnakan rencana pengembangan SDM untuk mewujudkan world class human capital, melalui strategi: a Peningkatan Fulillment Capability: 1 Membangun recruitment strategy and mendeinisikan sourcing channels 2 Membuat award winning career website 3 Membangun Employee Referral Strategy b Penyelarasan Human Capital Management System HCMS agar dapat mendukung Corporate Plan 2015 - 2020 : 1 Peningkatan Individual Performance Management System 2 Peningkatan Talent Succession Management 3 Pengembangan Total Rewards 4 Employee Self Service 5 Organization Development 6 Capacity Fulillment 7 Learning Development 8 Employee Relation c Penyelarasan HCMS di beberapa inisiatif Human Capital, yakni: 1 Flexi Time Roll Out 2 Flexible Beneit Roll Out 3 Talent succession readiness 4 Internalization Employee Value Proposition New Horizon TIPCE d Penguatan implementasi Mandiri University 1 Pengembangan infrastruktur Mandiri University 2 Pengembangan eKMS 3 Pengembangan Competency Based Learning Curriculum Bank Mandiri berkomitmen untuk memenuhi dan menyempurnakan rencana pengembangan Sumber Daya Manusia SDM dari waktu ke waktu untuk mewujudkan world class human capital. SDM Bank Mandiri tidak hanya jujur dan berintegritas tetapi juga menjadi SDM yang tangguh, unggul dan yang mampu bersaing tidak hanya di level domestik tetapi juga di regional maupun internasional. Untuk mewujudkan hal tersebut selain peningkatan kompetensi, didukung juga dengan: a Peningkatan Fulilment Capability untuk mendapatkan the best talent in the market. b Meningkatkan Human Capital Management System HCMS yang sejalan dengan strategi Corporate Plan 2010-2014. c Penyelarasan HCMS dengan inisiatif strategis Human Capital. d Memperkuat dan mendukung implementasi Mandiri University

3. Komposisi Dewan Komisaris dan Komite di bawah supervisi Dewan Komisaris