Transaksi Korporasi ANNUAL REPORT BANK MANDIRI 2013

Laporan Tahunan 2013 PT Bank Mandiri Persero Tbk. Laporan Tahunan 2013 PT Bank Mandiri Persero Tbk. TANTANGAN TAhuN 2013: MENjAGA KEBERLANGSuNGAN PERTuMBuhAN, MEMBANGuN MASYARAKAT DAN KOMuNITAS Tahun 2013 merupakan tahun penuh tantangan karena perekonomian global tumbuh melambat seiring masih belum pulihnya perekonomian Amerika dan Eropa dan perlambatan pertumbuhan ekonomi China. Kebijakan yang diambil Amerika Serikat seperti tappering memberi tekanan yang cukup besar kepada emerging countries, termasuk Indonesia. Hal tersebut tereleksi dalam postur ekonomi domestik yang bergerak melambat, nilai tukar yang melemah cukup dalam, melebarnya deisit anggaran Pemerintah, serta likuiditas yang semakin ketat. Beberapa indikator perekonomian mengalami tekanan diantaranya perlambatan pertumbuhan dari 6,2 YoY di 2012, menjadi 5,8 YoY di 2013 yang tidak terlepas dari pengaruh kebijakan stabilisasi oleh Pemerintah dan Bank Indonesia. Inlasi meningkat tajam hingga mencapai 8,38 seiring kenaikan harga BBM bersubsidi, kenaikan UMP, dan kenaikan TDL Listrik. Rupiah sepanjang tahun 2013 juga mengalami tekanan yang cukup tajam hingga 24,7 menyentuh posisi Rp12.213USD. Tekanan inlasi dan pelemahan Rupiah ini mendorong peningkatan BI Rate hingga 175 bps mencapai level 7,5. Selanjutnya, kenaikan BI Rate ini mendorong perbankan menaikkan suku bunga hingga 150 bps, dimana suku bunga dana meningkat rata-rata menjadi 7,25 dan kredit menjadi 12. Cadangan devisa Indonesia juga tertekan dari posisi USD112,3 Miliar pada akhir 2012 menjadi USD99,4 Miliar. laporan direksi laporan direksi Total Aset Rp 733,1T Namun, tekanan eksternal yang cukup besar tersebut tidak menghentikan langkah Mandiri Group untuk terus memberikan kontribusi yang maksimal kepada masyarakat luas dan komunitas, menciptakan berbagai inovasi baru untuk memakmurkan negeri. Pengalaman Mandiri Group yang tetap mampu menjaga momentum pertumbuhan menghadapi turbulensi perekonomian seperti di tahun 2005 dan 2008, juga telah menjadi modal bagi kami di tahun 2013 untuk tetap menjadi kebanggaan ibu pertiwi. Di tataran domestik, tahun 2013 Mandiri Group mampu mempertahankan posisi sebagai lembaga keuangan yang terbesar di Indonesia dengan total aset mencapai Rp733,1 Triliun, mengelola lebih dari 14 juta rekening dana masyarakat. Mandiri Group juga telah bertransformasi menjadi lembaga keuangan yang handal dan terpercaya dengan berbagai prestasi pencapaian. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan tahunan dana murah sebesar 13,9, komposisi dana murah mencapai 64,7, pertumbuhan kredit mencapai 21,5, komposisi pembiayaan ritel mencapai lebih dari 31,2, serta laba bersih sebesar Rp18,2 Triliun atau tumbuh 17,4 secara tahunan. Dari aspek market share, Bank Mandiri menguasai pangsa pasar terbesar untuk aset dan dana masyarakat di perbankan nasional masing-masing sebesar 15,2 dan 15,6. Sebagai lembaga keuangan terbesar di Indonesia, keberlangsungan Mandiri Group bukan hanya menghasilkan keuntungan semata, namun lebih daripada itu, institusi kami tetap konsisten dalam melakukan tindakan nyata, untuk memajukan negeri dan memandirikan masyarakat. Kami telah menyalurkan pembiayaan kepada sektor infrastruktur baik secara langsung maupun sindikasi hingga mencapai Rp59,5 Triliun bank only, termasuk pembiayaan sektor transportasi, jalan tol, ketenagalistrikan, telekomunikasi, migas dan program MP3EI. Sepanjang tahun 2013, jumlah nasabah yang aktif bertransaksi ekspor meningkat 15,25 menjadi 2.109 nasabah dengan total penyaluran pembiayaan ke perusahaan berbasis ekspor mencapai Rp25 Triliun dan volume transaksi ekspor mencapai 51,3 ribu. Kami membiayai industri perkebunan kelapa sawit hingga Rp44,3 Triliun dengan luas areal perkebunan mencapai lebih dari 930 ribu hektar atau 10 dari total luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Dalam rangka mendukung program kepemilikan rumah bagi masyarakat, kami menyalurkan pembiayaan perumahan kepada lebih dari 174 ribu unit perumahan dan pembiayaan kendaraan bermotor kepada lebih dari 200 ribu kendaraan. Selain itu, untuk memberdayakan ekonomi masyarakat, hingga akhir tahun 2013 kami telah menyalurkan kredit kepada lebih dari 649 ribu nasabah UMKM dengan nilai pembiayaan sebesar Rp64,6 Triliun. Kami juga telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat KUR dengan limit sebesar Rp14,5 Triliun kepada lebih dari 295 ribu nasabah. Penyaluran kredit tersebut didukung oleh penyebaran unit dan kantor mikro di seluruh penjuru Nusantara yang telah mencapai 1.778 unit dan jaringan business banking yang mencapai 320 unit. Dari aspek corporate social responsibility, dana Program Kemitraan sebagai bagian dari Program Kemitraan dan Bina LingkunganPKBL telah disalurkan kepada lebih dari 1.801 orang. Selain itu, kami juga melaksanakan program Bina Lingkungan dalam bentuk bantuan sosial seperti bantuan untuk korban bencana alam, pembangunan rumah ibadah, pelestarian lingkungan, sanitasi dan air bersih, dunia pendidikan, sebagai bentuk kepedulian Bank Mandiri terhadap aktivitas sosial kemasyarakatan. Pencapaian tersebut bukanlah titik kulminasi. Kami harus menyakinkan keberlanjutan Bank Mandiri dalam jangka panjang agar menjadi warisan dari generasi ke generasi. Untuk itu, kami telah mengalokasikan dana untuk pengembangan sistem dan teknologi IT sebesar USD82,6 Juta dan pengembangan non IT sebesar Rp785 Miliar. Kami juga berupaya meletakkan pondasi organisasi yang kuat dengan mencetak knowledge workers melalui pengembangan Enterprise Learning Management System dan Enterprise Knowledge Management System. Kami juga menanamkan paradigma sustainable value creation melalui implementasi budaya inovasi di seluruh jajaran organisasi yang mendukung optimalisasi penggalian potensi setiap insan Mandiri. Paradigma budaya organisasi juga dipertegas dengan nilai-nilai tidak sungkan, intrapreneurship, berani mengambil keputusan dengan risiko terukur, patriotis, memiliki mental juara, trengginas dan mengutamakan kepuasan pelanggan. KEBIjAKAN STRATEGIS : MELANjuTKAN PERTuMBuhAN PADA 3 TIGA fOKuS BISNIS Berbagai keberhasilan pencapaian Mandiri Group tidak terlepas dari komitmen dan kedisplinan Bank Mandiri dalam mengeksekusi dan menuntaskan implementasi inisiatif strategis di 3 fokus bisnis terkait pengembangan Transaksi Korporasi, Transaksi dan Dana Ritel, serta Pembiayaan Ritel termasuk Intra Mandiri Group serta Eksternal Sinergi, dengan penjelasan berikut:

1. Transaksi Korporasi

Inisiatif strategis yang kami lakukan di segmen transaksi korporasi antara lain optimalisasi Account Plan, pengembangan Cash Management, pengembangan bisnis Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara SPAN, pengembangan bisnis model, strategi customer acquisition untuk nasabah Payroll PNS Pemda, pengembangan program kerjasama dengan Satuan Kerja Satker dan KPPN serta pengembangan sales model untuk payroll services KPR, KMT dan Kartu Kredit. Selain itu di tahun 2013, kami juga telah membentuk 2 dua direktorat baru dalam rangka mengakselerasi pencapaian aspirasi Mandiri Group untuk menjadi the leading transaction bank. Laporan Tahunan 2013 PT Bank Mandiri Persero Tbk. Laporan Tahunan 2013 PT Bank Mandiri Persero Tbk. Kedisiplinan kami dalam mengeksekusi inisiatif strategis di transaksi korporasi telah menunjukkan hasil. Hal tersebut tercermin dari beberapa indikator seperti meningkatnya share of wallet nasabah anchor clients hingga 33,6, jumlah rekening Payroll PNS dan rekanan Satker meningkat lebih dari empat kali lipat mencapai 7,56 juta rekening. Jumlah rekening payroll aliansi mencapai lebih dari 1,2 juta rekening dengan volume rata-rata pengendapan dana per bulan mencapai Rp5 Triliun. Dari bisnis cash management, volumenya mencapai Rp2,23 Triliun dengan 24,5 juta transaksi dan melayani sekitar 13 ribu nasabah. Penetrasi 2.532 nasabah korporasi terhadap produk Bank Mandiri product holding telah meningkat signiikan dari sekitar 6 produk per nasabah pada tahun 2009 menjadi sekitar 9 produk per nasabah. Kami juga berperan sebagai money market maker yang tercermin dari tingginya volume perdagangan di pasar uang dan pasar modal yang melalui Mandiri Group. Sepanjang tahun 2013 nilai perdagangan money market dan forex mencapai USD331,6 Miliar atau setara dengan USD1,33 Miliar per hari. Perdagangan obligasi baik corporate bond dan government bond mencapai USD17,62 Miliar atau setara dengan USD70,5 Juta per hari. Relationship yang sangat baik dengan deposan khususnya deposan besarinstitusi menjadikan posisi dana kami lebih sustain dimana dana deposan inti mencapai Rp71,4 Triliun atau 12,8 dari total DPK. Implementasi Account Plan pada 100 anchor clients telah berhasil mendorong peningkatan dana murah. Dana murah Mandiri Group dari bisnis transaksi korporasi sebesar Rp74,3 Triliun dengan komposisi dana murah terhadap total dana mencapai 48,9. Mandiri Group juga berhasil menjadi leader dalam penghimpun fee-based income hingga sebesar Rp14,5 Triliun dengan fee-based ratio sebesar 29,4 meningkat signiikan dibanding tahun 2006 yang hanya sebesar 19,6.

2. Transaksi dan Dana Ritel