Inovasi di Sisi Pengembangan Produk, Layanan dan Proses

Laporan Tahunan 2013 PT Bank Mandiri Persero Tbk. Laporan Tahunan 2013 PT Bank Mandiri Persero Tbk.

4. Pengembangan Pegawai dan Leadership

Untuk membangun marketing skill SDM CBB yang didukung oleh pemahaman kondisi pasar dan karakteristik bisnis di setiap wilayah, maka pemenuhan kebutuhan SDM diutamakan berasal dari wilayah setempat dan disesuaikan dengan proil kebutuhan di wilayah tersebut. Total rekrutmen di tahun 2013 mencapai 965 orang, terdiri dari 169 pegawai Commercial Banking WTBS dan 796 pegawai Business Banking. Sehingga total pegawai CBB mencapai 3.409 orang, terdiri dari 1.121 pegawai Commercial Banking WTBS dan 2.288 pegawai Business Banking dengan sebagian besar masih relatif berusia muda, yaitu usia dibawah 30 tahun sebanyak 57, usia 30– 40 tahun sebanyak 14, dan 41–50 tahun sebanyak 19, selebihnya diatas 50 tahun sebanyak 9. Program pengembangan dan peningkatan kualitas SDM CBB pada tahun 2013 yaitu “Menjadi Pribadi Tangguh Siap Memakmurkan Negeri dan Mandirikan Indonesia” yang diimplementasikan melalui 3 Program utama untuk meningkatkan produktiitas pegawai muda, yaitu: i On Boarding Program, yaitu program training terkait pengetahuan dan kompetensi dasar sebagai bekal para pegawai baru dalam menghadapi lingkup kerjanya. Penanaman semangat untuk Tahu, Mampu, dan Mau juga disampaikan kepada para peserta training sebagai pondasi untuk menjadi Pribadi Tangguh. Selama tahun 2013 telah dilaksanakan sebanyak 107 batches dengan jumlah peserta 4.266 orang ARM. ii Sharing, Workshop, Assessment, yaitu program-program untuk meningkatkan pemahaman kompetensi pegawai di bidang kredit, dana, dan transaction banking yang dilaksanakan melalui workshop, sharing session, dan training di seluruh unit kerja Direktorat CBB. Pegawai CBB yang telah mengikuti training sebanyak 2.581 orang atau 78,2 dari total populasi CBB. iii Motivation Tune Up Motivation Journey, yaitu program untuk menjagameningkatkan motivasi pegawai dalam bekerja dan bersosialisasi. Materi dibawakan langsung baik oleh Komisaris dan Direktur Bank Mandiri serta Senior Manajemen CBB. Event ini juga merupakan media komunikasi yang cukup efektif, khususnya terkait informasi penting yang perlu diketahui dengan persepsi yang sama, dari level tertinggi hingga terendah dan dari level Kantor Pusat sampai level lapangan di wilayah. Agar seluruh jajaran Direktorat CBB dapat memahami visi, misi dan inisiatif strategis Direktorat, maka sebagai program yang konsisten dilakukan semenjak tahun 2011, tetap dilakukan upaya untuk menyatukan beberapa program kerja di Bank Mandiri yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja keuangan dan nama baik. Beberapa program kerja tersebut meliputi: disiplin eksekusi, pipeline management, people development, account strategy untuk mendorong pengembangan bisnis secara total relationship, serta implementasi budaya TIPCE Trust, Integrity, Professionalism, Customer Focus dan Excellence. Penetapan program kerja dan inisiatif strategis yang tepat dan didukung disiplin eksekusi di seluruh jajaran Direktorat CBB selama tahun 2013 membuahkan hasil yang mengesankan di atas target yang ditetapkan. Contribution Margin mencapai Rp10,6 Triliun atau meningkat 14 dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan Contribution Margin didorong oleh pertumbuhan Fee-Based Income sebesar 45 Year on Year YoY atau mencapai Rp1,6 Triliun dan pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang sebesar 12 Year on Year YoY atau mencapai Rp10,2 Triliun. Sejalan dengan fokus Direktorat CBB di bidang wholesale transaction, total fee-based income yang berasal dari transaksi I Trade, Cash Management, dan Bank Garansi pada tahun 2013 meningkat 28 menjadi Rp437 Miliar atau mencapai 27 dari total fee-based income Direktorat CBB. commercial business banking commercial business banking rantai aliran dana dari program-program pemerintah di public sector salah satunya adalah Sistem Perbendaharaan Anggaran Negara SPAN dan penerimaan pajak–pajak daerah. c. Program Peningkatan CASA dari Anchor Client dan Value Chain-nya

2. Inovasi di Sisi Pengembangan Produk, Layanan dan Proses

Untuk memberikan solusi yang benar-benar dapat menjawab kebutuhan nasabah, maka inovasi produk dilakukan dari sisi kepentingan nasabah diantaranya: i pengembangan produk Bank Garansi BG, Trade, dan Kredit, diantaranya BG Front Loading, Mandiri Global Trade MGT, product bundling berbasis Yuan, Supply Chain Financing dan KMK-Giro. Pengembangan produk ini dilakukan dengan tujuan utama untuk mengoptimalkan capital structure nasabah. ii mengembangkan layanan e-channel diantaranya Mandiri e-Tax, Mandiri Easy RTE, dan Mandiri File Transfer. Pengembangan ini ditujukan untuk memudahkan pengelolaan data dan informasi transaksi nasabah. iii Pengembangan produk Giro diantaranya Giro Premier dan Giro Yuan, dan pengembangan program-program Giro seperti Giro Reguler, Giro Bisnis, dan Giro Optima. Pengembangan produk dan program ini dilakukan berdasarkan segmentasi nasabah untuk mengoptimalkan pengelolaan dana nasabah sesuai dengan kebutuhan transaksi di setiap segmen. Selain produk dan program, direktorat CBB juga telah menetapkan 6 product champion di bidang wholesale yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan dana murah secara bankwide, yaitu CASA Wholesale, Bank Garansi, Supply Chain Financing, Distributor Financing, Pembiayaan Wesel Ekspor LC dan Non LC PWE, dan Peningkatan KMK non-revolving. Adapun inovasi di sisi perbaikan proses dan layanan antara lain i implementasi front loading process untuk mempercepat proses penerbitan Bank Garansi, ii perbaikan proses kredit business banking khususnya untuk kredit di bawah Rp500 Juta “BB Low Line”, dan iii optimalisasi penanganan kredit di Business Banking melalui desk collector, lelangpralelang, serta perbaikan rasio antara RM dan ARM Assistant Relationship Manager yang semula 1:1 menjadi 1:2 sehingga alokasi waktu RM mayoritas dilakukan untuk kegiatan marketing. Selain itu, penyempurnaan monitoring tool C-DASH yang selama ini lebih ditujukan untuk produk aset khususnya kredit dengan menambahkan itur pipeline dana, FBI, product champion dan product lifecycle.

3. Pengembangan Kapasitas Organisasi