Risiko Likuiditas Risiko Operasional Risiko hukum

Laporan Tahunan 2013 PT Bank Mandiri Persero Tbk. Laporan Tahunan 2013 PT Bank Mandiri Persero Tbk.

3. Risiko Likuiditas

Dengan mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia, risiko likuiditas dideinisikan sebagai berikut: “Risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas danatau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank” 1125PBI2009. Kondisi likuiditas dipengaruhi oleh struktur pendanaan, likuiditas aset, kewajiban kepada counterparty, dan komitmen kredit kepada debitur. Bank Mandiri mengukur risiko likuiditas dengan menggunakan 2 dua pendekatan rasio, yaitu Nominal Stock Based dan Flow Based.

4. Risiko Operasional

Dengan mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia, risiko operasional memiliki deinisi sebagai berikut: “Risiko akibat ketidakcukupan danatau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, danatau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank” 1125PBI2009. Manajemen risiko operasional bertujuan untuk menekan kerugian akibat tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya factor eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Bank melakukan manajemen risiko operasional yang efektif agar dapat menekan kerugian akibat risiko operasional. Kerangka kerja Operational Risk Management ORM mengacu pada regulasi Bank Indonesia, Basel II, dan ketentuan internal Bank. Pada saat ini, Bank telah memiliki kebijakan manajemen risiko yang mencakup ORM yaitu Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri KMRBM, dan Standar Prosedur Operasional SPO yang berisi teknis manajemen risiko operasional baik aspek governance, prosedur dan sistem pelaporan. Bank juga membuat prosedur mengenai manajemen risiko dan langkah-langkah mitigasi pada Produk dan Aktivitas Baru PAB yaitu SPO PAB yang berisi prosedur penilaian terhadap delapan 8 jenis risiko.

5. Risiko hukum

Dengan mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia, risiko hukum memiliki deinisi sebagai berikut: “Risiko akibat tuntutan hukum danatau kelemahan aspek yuridis” sumber: 1125PBI2009 Risiko hukum dapat terjadi di seluruh aspek transaksi yang ada di Bank Mandiri, temasuk pula dengan kontrak yang dilakukan dengan nasabah maupun pihak lain dan dapat berdampak terhadap risiko-risiko lain antara lain risiko kepatuhan, risiko pasar, risiko reputasi dan risiko likuiditas.

6. Risiko Stratejik