Sistem Perbendaharaan Anggaran Negara SPAN Projek di sektor Pendidikan yaitu: Bantuan Langsung Sementara Masyarakat BLSM Sektor Oil Gas

Laporan Tahunan 2013 PT Bank Mandiri Persero Tbk. Laporan Tahunan 2013 PT Bank Mandiri Persero Tbk. Tetap, Investasi Kombinasi dengan pilihan Kombinasi-1 dan Kombinasi-2 serta Investasi Syariah dengan pilihan Investasi Syariah-Pasar Uang dan Investasi Syariah-Pendapatan Tetap. Sampai dengan akhir tahun 2013 total nasabah Mandiri DPLK telah mencapai 20.993 orang dengan total dana kelolaan sebesar Rp209,9 Miliar. STRATEGY DAN RENcANA KERjA TAhuN 2014 Untuk mendukung proses bisnis Direktorat Institutional Banking agar dapat berjalan secara optimal maka fokus pengembangan bisnis tahun 2014 adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan Dana dan Mendorong fee-Based Income Pertumbuhan dana diperoleh melalui 2 dua sumber. Pertama, Pertumbuhan organik yang merupakan dana yang tumbuh sesuai dengan asumsi perumbuhan GDP tahun 2014 melalui strategi peningkatan aktivitas relationship dan pricing strategy yang kompetitif serta mengikuti tender yang diselenggarakan. Kedua, Pertumbuhan InisiatifTransaksional yang merupakan dana yang dicapai melalui implementasi wholesale transactional banking melalui strategi peningkatan transaksional melalui implementasi wholesale transaction banking di nasabah utama. Wholesale Transacation Banking tersebut didukung dengan inovasi untuk pengembangan produk baru new product dan proses baru new process agar mampu menghasilkan nasabah baru new customer atau bisnis baru new business. 2. Menjaga Kualitas Kredit Pengembangan kredit difokuskan pada 3 tiga hal. Pertama, menjaga Kualitas Kredit sehingga NPL tetap terjaga pada level 0 melalui strategi : a. Pemilihan nasabahproyek nasabah dan penyusunan Nota Analisa Kredit yang tetap prudent dengan memperhatikan kondisi keuangan nasabah. b. Monitoring debitur melalui Wallet Tool Watch List and Review Kolektibilitas setiap 3 bulan sekali serta on the spot secara berkala. c. Relationship yang baik dengan debitur sehingga kondisi debitur tetap selalu dapat termonitor dengan baik. Kedua, fokus pada pemberian fasilitas kepada selected sector yang menghasilkan bisnis value chain yang bisa menghasilkan dana melalui transaction dan Ketiga, meningkatkan Value Chain pada nasabah-nasabah anchor. 3. Mendukung Project Pemerintah Direktorat Insitutional Banking akan terus mendorong pelaksanaan Proyek Pemerintah yang akan dilaksanakan pada tahun 2014 diantaranya Implementasi BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, aktif menyalurkan program subsidi Negara bekerjasama dengan PT POS, mendukung program di education sector dan mensukseskan proyek SPAN. 4. Pengembangan Pegawai dan Leadership Selain membangun bisnis melalui implementasi berbagai inisiatif strategis, juga sangat penting untuk membangun kapabilitas organisasi untuk menghasilkan talent terbaik melalui berbagai program pengembangan Sumber Daya Manusia. Pada tahun 2013 Pengembangan Sumber Daya Manusia difokuskan pada peningkatan leadership, engagement dan produktivitas. institutional banking institutional banking 5. Komposisi terbesar dari kredit yang dikelola difokuskan pada sektor listrik, gas dan air, sektor industri pengolahan dan sektor jasa keuangan. Pada tahun 2013 Direktorat Institutional Banking berhasil menangkap beberapa transaksi utama yang terkait pembiayaan bidang strategis seperti pada sektor infrastruktur pelabuhan udara dengan nilai komitmen pembiayaan sebesar Rp2,4 Triliun dan pelabuhan laut sebesar Rp1,5 Triliun. 6. Dari sisi pendapatan non bunga, Fee-Based Income Direktorat Institutional Banking mencapai Rp153 Miliar. Pencapaian tersebut didorong oleh strategi wholesale transaction dengan dominasi kontribusi dari produk Bank Garansi, Trade Finance dan Kredit Kelolaan. Dalam tahun 2013 Direktorat Insitutional Banking telah berhasil melaksanakan beberapa proyek yang difokuskan pada aliran dana APBN, penyaluran bantuan pemerintah khususnya di sektor pendidikan, dan sektor oil gas, yaitu:

1. Sistem Perbendaharaan Anggaran Negara SPAN

Realisasi penyerapan APBN khususnya untuk mata anggaran belanja pegawai, belanja modal dan belanja barang, yang disalurkan melalui Bank Mandiri sampai dengan akhir Desember 2013 dari Rp568,9 Triliun penyerapan APBN, sebanyak 43,5 nya disalurkan melalui Bank Mandiri atau mencapai Rp247,4 Triliun.

2. Projek di sektor Pendidikan yaitu:

- Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri SBMPTN Direktorat Institutional Banking telah berhasil melanjutkan tradisi Bank Mandiri menjadi bank mitra tunggal SBMPTN selama 6 tahun berturut-turut 2008-2013 dengan memberikan solusi Cash Management untuk PTN. - Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri SPMB-PTAIN SPMB-PTAIN adalah pola seleksi nasional yang dilakukan secara terpadu oleh seluruh UINIAINSTAIN seluruh Indonesia di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia. - Penyaluran Bidik Misi Tahun 2013 Bank Mandiri mulai menjadi bank tunggal penyalur dana bantuan Bidik Misi untuk Mahasiswa. - Dana Tunjangan Guru Merupakan dana tunjangan yang diberikan oleh Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan Nasional yang dibayarkan secara TriwulanSemester sesuai dengan jenis tunjangannya. Terkait dengan hal tersebut, Direktorat Institutional Banking berperan aktif untuk memastikan dana Tunjangan Guru tersebut disalurkan melalui Bank Mandiri.

3. Bantuan Langsung Sementara Masyarakat BLSM

Bank Mandiri dipercaya menyalurkan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat untuk Rumah Tangga Sasaran RTS sebagai kompensasi atas kenaikan harga BBM tahun 2013 bekerjasama dengan PT Pos dengan total nilai BLSM yang disalurkan mencapai sebesar Rp9,3 Triliun.

4. Sektor Oil Gas

Bank Mandiri memfasilitasi transaksi pengadaan barang dan jasa untuk Kontraktor Kontrak Kerjasama K3S dengan porsi terbesar serta mengelola dana-dana Abandonment and Site Restoration ASR. Sampai dengan September 2013 Bank Mandiri mengelola Dana Giro ASR untuk 14 Wilayah Kerja, dengan total dana sebesar Rp14,12 Triliun. Untuk melengkapi portfolio produk yang ditawarkan dalam konsep one stop inancial services, Direktorat Institutional Banking juga membawahi Mandiri Dana Pensiun Lembaga Keuangan Mandiri DPLK yang menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja Mandiri. Mandiri DPLK telah meluncurkan 5 lima paket investasi dengan 8 delapan pilihan yaitu Investasi Pasar Uang, Investasi Pendapatan Tetap, Investasi Saham dengan pilihan Investasi Saham-Pasar Uang dan Investasi Saham-Pendapatan Laporan Tahunan 2013 PT Bank Mandiri Persero Tbk. Laporan Tahunan 2013 PT Bank Mandiri Persero Tbk. corporate banking Di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu bisnis Corporate Banking dapat tumbuh dengan baik. Sejalan dengan perkembangan bisnis Bank Mandiri pada bulan April 2013 dilakukan rebalancing dan penyelarasan pengelolaan nasabah di Bank Mandiri agar lebih optimal. Penyelarasan dilakukan melalui remapping pengelolaan nasabah Kementerian, Lembaga dan BUMN sehingga penyusunan dan eksekusi strategi bisnis dapat dilakukan lebih fokus dan komprehensif. Agar dapat dilakukan perbandingan maka dalam Laporan Tahunan ini kami menggunakan dasar untuk pertumbuhan bisnis Corporate Banking dari bulan April 2013. Beberapa indikator kinerja utama Corporate Banking sampai dengan Desember 2013 menunjukkan hasil yang baik, yaitu low cost fund tumbuh 39,8 menjadi sebesar Rp37,58 Triliun, Fee-Based Income tercatat Rp923 Miliar, kredit tumbuh 19,9 menjadi sebesar Rp138,78 Triliun, sedangkan Contribution Margin Corporate Banking mencapai Rp4,95 Triliun. Adapun pencapaian kinerja tahun 2013 secara singkat dapat kami paparkan sebagai berikut:

a. Kegiatan usaha

Direktorat Corporate Banking mempunyai 3 kegiatan usaha yang utama yaitu penghimpunan dana, penyaluran kredit dan penghimpunan fee-based income. Dalam menjalankan usaha tersebut Direktorat Corporate Banking fokus pada strategi wholesale transaction banking dengan penyediaan solusi yang mampu meningkatkan transaksi nasabah. Di bidang penghimpunan dana Direktorat Corporate Banking berhasil memperoleh dana sebesar Rp74,1 Triliun meningkat 19,7 dibandingkan periode April 2013 yang sebesar Rp61,8 Triliun terdiri dari dana murah giro dan tabungan bisnis sebesar Rp37,6 Triliun dan deposito sebesar Rp36,5 Triliun. Di bidang penyaluran kredit Direktorat Corporate Banking berhasil membukukan kredit sebesar Rp138,78 Triliun dan berhasil menjaga NPL sebesar 1,36. Sedangkan dalam pengumpulan fee-based income Direktorat Corporate Banking berhasil membukukan sebesar Rp923 Miliar yang terdiri dari fee trade inance Rp325 Miliar, fee bank garansi Rp155 Miliar, fee sindikasi Rp130 Miliar dan fee administrasi kredit sebesar Rp313 Miliar.

b. Pendapatan

Pendapatan utama Corporate Banking berasal dari pendapatan assets spread sebesar Rp3.389 Miliar. Total pendapatan assets spread ini merupakan 64 dari total pendapatan yang diperoleh Corporate Banking sebesar Rp5.295 Miliar. Pendapatan yang berasal dari liabilities spread dan fee-based income berjumlah Rp1.906 Miliar. Dengan strategi wholesale transaction banking diharapkan ke depannya komposisi pendapatan yang berasal dari asset spread menurun dan pendapatan yang berasal dari liabilities spread dan fee-based income meningkat. “Direktorat Corporate Banking, dalam mengelola segmen korporasi, berhasil mencatatkan contribution margin sebesar Rp4,95 Triliun yang berasal dari 5 Group di Kantor Pusat dan 3 Kantor Luar Negeri yang dikelola Direktorat Corporate Banking yaitu cabang Singapore, Hong Kong dan Shanghai” Realisasi telah memperhitungkan Remapping Diluar Premi Penjaminan Loans Rp Triliun 106,25 126,26 138,78 Deposits Rp Triliun 55,25 61,42 74,08 Net Interest Income Rp Triliun 3,53 4,76 4,35 Overhead Expense Rp Miliar 297,13 360,07 413,82 NPL 2,11 1,41 1,36 Loan Yield 9,74 4,14 8,50 4,89 8,90 4,27 Valas Rupiah Valas Rupiah Cost of Liabilities 5,13 0,27 3,73 0,34 4,18 0,36 corporate banking 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 3,18 4,89 4,95 Contribution Margin Rp Triliun 0,76 0,83 0,92 2011 2012 Fee-Based Income Rp Triliun 2013

c. Proitabilitas

Contribution Margin yang berhasil diperoleh Direktorat Corporate Banking berjumlah Rp4,95 Triliun yang disumbangkan oleh 5 Group di Kantor Pusat berjumlah Rp4,76 Triliun dan 3 Kantor Luar Negeri Singapore, Hong Kong dan Shanghai berjumlah Rp187 Miliar. Sejalan dengan visi Bank Mandiri untuk menjadi bank terbaik di kawasan ASEAN, Bank Mandiri harus mampu untuk meningkatkan bisnisnya untuk cabang luar negeri sehingga mampu menghasilkan contribution margin yang signiikan. Pencapaian ini tak lepas dari 5 strategi utama yang diterapkan secara disiplin selama 2013 yaitu : Pertama, fokus pada targeted customer yaitu 150 Top Groups, Multi National Companies MNCs, dan BUMN yang bergerak di sektor industri pilihan, antara lain Infrastruktur, Telekomunikasi, Oil Gas, dan Perkebunan. Penyaluran kredit pada sektor infrastruktur jalan, transportasi dan ketenaga listrikan ditahun 2013 tumbuh 39,3 YoY sedangkan di sektor telekomunikasi tumbuh 110,1 YoY, sektor oil gas tumbuh 174,8 YoY, dan perkebunan mencapai Rp35,8 Triliun atau tumbuh 29,1. Laporan Tahunan 2013 PT Bank Mandiri Persero Tbk. Laporan Tahunan 2013 PT Bank Mandiri Persero Tbk. corporate banking corporate banking Kedua, meningkatkan efektiitas eksekusi Account Plan pada 100 Top Corporate Clients Bank Mandiri yang 68 di antaranya merupakan nasabah-nasabah Utama Anchor Clients Corporate Banking. Tujuan implementasi Account Plan yang merupakan customer-focused strategy adalah meningkatkan kualitas dan sustainability pendapatan Bank Mandiri melalui hubungan yang bersifat holistik, jangka panjang, saling mendukung dan menguntungkan dengan nasabah-nasabah pilihan. Keberhasilan Account Plan menjadikan Bank Mandiri, bank yang pentingutama bagi nasabah ditandai share of wallet, share of mind, dan cross-selling yang signiikan, khususnya terhadap produk-produk transactional banking cash management, trade, foreign exchange dan bisnis value chain nasabah. Ketiga, menyediakan solusi untuk mencapai one stop-service bagi transaksi perbankan nasabah, melakukan penyesuaian business process dalam rangka percepatan eksekusi Account Plan yang terintegrasi dengan unit terkait. Keempat, mengoptimalkan sinergi dengan Mandiri Sekuritas untuk mempermudah nasabah mengakses sumber pendanaan dari pasar modal. Sebaliknya, Mandiri Sekuritas dapat melakukan referral ke Bank Mandiri bagi client yang membutuhkan fasilitas perbankan, sesuai dengan segmennya. Dengan sinergi yang kuat ini nasabah mendapatkan solusi yang memberikan nilai tambah terhadap inancial perusahaannya. Kelima, mengembangkan bisnis Kantor Luar Negeri KLN yang difokuskan pada bisnis Indonesian Related Company dengan penawaran produk dan jasa seperti loan, funding, trade inance, dan treasury. Sebagai salah satu implementasi grand strategy Bank Mandiri di Singapore, telah dibentuk Structured Trade Finance Department yang memiliki spesialisasi untuk memberikan tailor made trade inancing solutions. Selain itu, Bank Mandiri Singapore juga lebih fokus dalam memberikan pelayanan kepada nasabah Wealth Management Group. STRATEGI DAN RENcANA KERjA 2014 Salah satu pilar strategi utama Bank Mandiri dalam Corporate Plan 2010-2014 adalah wholesale transaction banking, dimana tujuan utama dari strategi ini adalah peningkatan low cost fund dan fee-based income yang berasal dari transaksi-transaksi nasabah. Sejalan dengan hal tersebut, Corporate Banking di tahun 2014 akan melakukan penajaman strategy wholesale transaction banking di beberapa area. Strategi utama yang akan diterapkan di tahun 2014 adalah sebagai berikut : Pertama, strategi peningkatan dana murah yang dilakukan baik melalui intensiikasi maupun ekstensiikasi nasabah dana. Intensiikasi dana murah dilakukan melalui peningkatan jumlah transaksi nasabah-nasabah eksisting dengan cara memastikan bahwa seluruh dana nasabah dan value chainnya berputar dan mengendap di Bank Mandiri. Untuk itu setiap pemegang account harus mengetahui aliran dana baik inlowoutlow nasabah tersebut sehingga dapat ditawarkan produk-produk yang relevan kepada nasabah. Sedangkan untuk ekstensiikasi diarahkan kepada peningkatan pembukaan rekening nasabah baru khususnya nasabah pebisnis korporasi yang masih dalam company tree yang memiliki transaksi aktif dan pengendapan dananya terus tumbuh secara sustain. Kedua, setelah sukses dengan top 100 groups Anchor Clients termasuk termasuk 68 nasabah utama Corporate Banking, ditahun 2014 Bank Mandiri akan memperkuat implementasi Account Plan dengan memperluas skala implementasi Account Plan menjadi 134 Anchor Clients serta memperkuat struktur organisasi dalam pengelolaan 68 Anchor Clients kelolaan Corporate Banking. Dengan perluasan serta penguatan struktur organisasi ini diharapkan nasabah dapat semakin merasakan pelayanan yang komprehensif dan memberikan nilai tambah. Ketiga, strategi bundling terhadap product MCM dan e-forex demi mendorong peningkatan average balance dana murah. Selain itu product bundling ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan volume dan fee forex termasuk didalamnya alignment KPI dengan treasury baik dari sisi volume maupun fee income. Keempat, memperkuat aliansi dengan perusahaan anak terutama dengan Mandiri Sekuritas dalam menawarkan produk capital market kepada nasabah Corporate Banking, antara lain Obligasi, MTN, IPO, Right Issue, Advisory dan Arranger. Selain itu Bank Mandiri dapat juga menawarkan product bundling Pre IPO Financing. Dengan strategi ini diharapkan Corporate Banking dan Mandiri Sekuritas dapat memberikan solusi pembiayaan yang komprehensif sesuai kebutuhan nasabah. Kelima, penajaman strategi KLN : Bank Mandiri memiliki visi menjadi perwakilan Indonesia dalam ASEAN Qualiied Bank AQB melalui strategi “Follow The Trade, Follow The People” dan lebih berfokus kepada pasar Asia. Sesuai dengan karakteristik dan kekuatan bisnis masing masing KLN. Peningkatan kapabilitas SDM demi mendukung Wholesale Banking Strategy Untuk mendukung strategi di area wholesale transaction banking, dilakukan akselerasi strategis di bidang Sumber Daya Manusia. Akselerasi difokuskan kedalam 2 hal pokok yaitu memperkuat struktur organisasi dan pengembangan kompetensi. Upaya membekali pengetahuan dan pemahaman akan bisnis model, industry outlook maupun potensi industry untuk mendukung ekspansi bisnis Wholesale Banking, direalisasikan dengan dilaksanakannya program Industry Knowledge yang fokus pada 10 jenis industri sesuai target market business unit, dan bersifat komprehensif dari hulu maupun hilir. Kedepan, tantangan Direktorat Corporate Banking yang akan dihadapi akan semakin kompleks. Untuk itu, upaya penyempurnaan akan dilakukan secara berkesinambungan. Peran Corporate Banking dalam pengelolaan Wholesale Banking akan terus dipertajam baik dari sisi infrastruktur maupun kapabilitas. Laporan Tahunan 2013 PT Bank Mandiri Persero Tbk. Laporan Tahunan 2013 PT Bank Mandiri Persero Tbk. hASIL IMPLEMENTASI, PENcAPAIAN, DAN KEBERhASILAN DIREKTORAT cOMMERcIAL BuSINESS BANKING cBB DI TAhuN 2013 Sebagai direktorat yang memegang peranan strategis di bisnis Wholesale Transaction Banking dan Retail Financing, Direktorat Commercial Business Banking konsisten menerapkan tema strategis yaitu menawarkan “Total Solutions” untuk segmen Commercial Banking dan “Quick and Easy” untuk nasabah segmen Business Banking. “Total Solutions” kami representasikan dalam pemberian solusi terbaik sesuai dengan kebutuhan nasabah dengan didukung stabilitas sistem e-Channel dengan tujuan menyasar dana murah dan fee-based income dari produk- produk berisiko rendah. Adapun “Quick Easy” kami representasikan dalam bentuk jaringan luas dan tersebar disertai dengan proses yang mudah dengan tujuan utama meningkatkan margin dari produk dengan yield tinggi. Tahun 2013 merupakan tahap “Proitability Building”, dimana strategi yang ditempuh menitikberatkan pada inisiatif yang bersifat market-facing. Untuk itu, inisiatif-inisiatif yang dilakukan difokuskan untuk membangun skill marketing Relationship Manager RM secara komprehensif melalui program coaching dan training yang terencana dan terukur. Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap “Capacity Capability Building” di tahun 2011 dan 2012, dimana inisiatif strategis yang dilakukan lebih mengedepankan penguatan infrastuktur baik pembukaan jaringan dan penyempurnaan sistem teknologi. Implementasi secara disiplin dari fokus utama selama tahun 2013 tersebut menghasilkan kemajuan yang cukup signiikan. Di bisnis Transaction Banking, pertumbuhan bisnis Cash Management, Trade Finance dan Bank Garansi BG menunjukan perkembangan yang cukup pesat. Volume Cash Management meningkat 47 menjadi Rp2,231 Triliun, pertumbuhan Trade meningkat 25 menjadi Rp195,9 Triliun, dan pertumbuhan volume BG meningkat 14 menjadi Rp52,6 Triliun. Peningkatan volume bisnis tersebut mendorong pencapaian Fee-Based Income hingga Rp1,6 Triliun, meningkat sebesar 45 dari tahun sebelumnya. Sementara di bisnis Retail Financing, kredit Business Banking meningkat sebesar 21 dari tahun 2012 menjadi Rp46,5 Triliun. Peningkatan kredit di segmen high yield ini mendorong peningkatan volume bisnis kredit dan dana CBB tumbuh hingga 23 atau mencapai Rp269,0 Triliun. Pertumbuhan FBI dan volume bisnis tersebut meningkatkan perolehan Contribution Margin CBB hingga Rp10,6 Triliun atau tumbuh sebesar 14 dari tahun lalu. INISIATIf DAN KINERjA KEuANGAN TAhuN 2013 Tahun 2013 merupakan tahun dengan tantangan bisnis yang cukup berat, dimana krisis perekonomian global belum pulih sepenuhnya. Sementara itu, pertumbuhan bisnis CBB ditargetkan cukup agresif baik di sisi asset maupun liabilities. Menyiasati hal tersebut, strategi utama yang ditempuh adalah memasarkan kredit dengan tetap menjaga kualitas yang baik diimbangi dengan pemasaran produk transaction untuk meningkatkan pertumbuhan commercial business banking commercial business banking “Penyaluran kredit Direktorat Commercial Business Banking, yang mengelola segmen komersial dan bisnis, juga meningkat secara signiikan dengan realisasi gross ekspansi mencapai Rp89,6 Triliun, terdiri dari gross ekspansi kredit Commercial sebesar Rp70,5 Triliun dan Business Banking sebesar Rp19,1 Triliun. Gross ekspansi kredit yang berasal dari nasabah baru segmen komersial sebesar Rp16,9 Triliun dan segmen bisnis sebesar Rp5,8 Triliun” Net Interest Income Rp Triliun 4,52 7,72 10,15 Overhead Expense Rp Miliar 0,74 1,03 1,60 2011 2011 2012 2012 2013 2013 fee-Based Income Rp Miliar 840 970 1.225 contribution Margin Rp Triliun 5,06 7,87 10,59 Telah memperhitungkan pengelolaan bersama nasabah eks kelolaan Direktorat CBB yang dialihkan ke Direktorat MRB di tahun 2013 dana murah sehingga NIM dapat tetap terjaga. Adapun program yang telah kami tempuh untuk merealisasikan strategi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Program Peningkatan Dana MurahcASA