Pengurus Persero UMUM Lanjutan c.

PT ASDP INDONESIA FERRY PERSERO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING lanjutan h.

Biaya Dibayar Dimuka

i. Penyertaan Saham

j. Aset Tetap

Bangunan Rumah Dinas dan Perkantoran Bangunan Pelabuhan Kapal Kendaraan Perlangkapan Kantor Aset Tetap yang Tidak Digunakan dan Tersedia untuk Dijual Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan untuk kelangsungan dari pengoperasian suatu aset tetap, setiap biaya dari inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat carrying amount aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan ke operasi berjalan. Biaya pemugaran kapal docking dan perbaikan lambung kapal replating dikapitalisasi pada saat terjadinya dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sampai dengan periode pemugaran kapal berikutnya. 5 - 20 tahun 5 tahun Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan HGB, Hak Guna Usaha HGU dan Hak Pakai HP ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun aset tetap dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan legal untuk perpanjangan atau pembaharuan hak atas tanah diakui sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomis tanah. 5 - 30 tahun Penempatan jangka pendek terdiri dari deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dari 3 tiga bulan dari tanggal neraca dan tidak dijaminkan, unit penyertaan reksa dana, serta efek yang diperdagangkan di pasar uang berupa obligasi pemerintah Republik Indonesia. Mulai tanggal 1 Maret 1999, sesuai PSAK No.50, tentang Akuntansi atas Investasi Efek tertentu, efek untuk diperdagangkan dinyatakan berdasartkan nilai wajar. Keuntungan kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan penurunan nilai wajar dilaporkan dalam laba rugi tahun berjalan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar quoted market price . Penyusutan aset tetap selain bangunan, dilakukan dengan metode garis lurus straight line method . Tarif penyusutan disesuaikan dengan ketentuan fiskal, yaitu dengan tarif sebagai berikut: Tahun 5 tahun Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka biaya perolehan, akumulasi penyusutan, dan akumulasi penurunan nilainya jika ada, dikeluarkan dari aset tetap dan direklasifikasikan ke aset lain-lain sebagai aset tidak produktif sebesar nilai tercatat atau ke aset lancar sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan diukur pada nilai terendah antara jumlah tercatat dibanding nilai realisasi bersih net realizable value yaitu nilai wajar setelah dikurangi biaya penjualan dan penyusutan atas aset yang dihentikan, sepanjang memenuhi kriteria, yaitu i aset atau kelompok lepasan harus berada dalam keadaan dapat dijual dengan syarat-syarat biasa dan umum diperlukan dalam penjualan aset atau kelompok lepasan, dan ii penjualannya harus sangat mungkin terjadi highly probable sesuai dengan PSAK 58 Revisi 2009, Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Biaya dibayar dimuka sewa dan asuransi diamortisasi selama masa manfaat dari masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus straight line method . 5 - 20 tahun Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan 13