PEMBAGIAN LABA PENDAPATAN USAHA

PT ASDP INDONESIA FERRY PERSERO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

28. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Lanjutan d.

Ikhtisar Saldo aset dan liabilitas per 31 Desember 2016 dan 2015 dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: Aset - Bank - Deposito - Piutang usaha - Pendapatan yang masih harus diterima - Uang muka Jumlah Jumlah Aset Persentase dari jumlah aset Liabilitas - Utang usaha - Sewa Pembiayaan Jumlah Jumlah Liabilitas Persentase dari jumlah liabilitas 29. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Aset - Bank - Deposito Aset - Bank - Deposito 6.229.546.566.174 5.364.749.665.157 30,02 33,51 521.515.257.616 417.656.321.414 27,63 28,22 EUR USD dalam Rp 2016 3.435.739.073 2016 2015 407.254.332.905 1.313.844.315.250 1.436.000.000.000 467.000.000.000 188.749.370 637.737.054 15.111.797.737 9.767.354.527 11.414.994.785 6.222.893.728 1.869.969.874.797 1.797.472.300.559 16.519.906.069 19.506.872.327 127.582.937.493 98.345.008.822 144.102.843.562 117.851.881.149 30.902.800.000 135.290,17 2.300.000,00 114.256,08 - 121.224,95 31.728.500.000 2.300.000,00 2015 dalam Rp USD 1.672.462.762 Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan 47 PT ASDP INDONESIA FERRY PERSERO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

30. LIABILITAS KONTINJENSI 1

Tanah Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk yang dikuasai Pemkab Jembrana seluas 5.7 Ha 2 Sertifikasi tanah Pelabuhan Penyeberangan Poka di Cabang Ambon 3 Ganti Rugi atas tanah diareal Pelabuhan Hunimua di Cabang Ambon PT. ASDP Indonesia Ferry Persero telah menerbitkan surat kuasa khusus kepada Kepala Kejaksaan Negeri Masohi untuk membantu menyelesaikan masalah ganti rugi tanah tersebut. Tim dan Kejaksaan Negeri Masohi selaku Jaksa Pengacara Negara telah melakukan rapat-rapat dan musyawarah dengan pihak-pihak yang mengaku sebagai yang berhak atas tanah yang digunakan untuk Pelabuhan Penyeberangan Hunimua yang hasilnya nihil atau gagal karena masing-masing pihak mengklaim yang paling berhak. Surat Plt. General Manager Cabang Ketapang kepada Direktur SDM Umum Nomor : UM.10314ASDP-KEN2015 tanggal 5 Mei 2015 perihal penyelesaian sengketa tanah pelabuhan penyeberangan Gilimanuk. Dalam surat tersebut diusulkan untuk menempuh jalur hukum penyelesaian permasalahan tanah penyeberangan pelabuhan Gilimanuk. Surat Direktur SDM Umum kepada General Manager Cabang Ketapang Nomor : UM.10313ASDP2015 tanggal 31 Juli 2015 perihal penjelasan tanah pelabuhan penyeberangan Gilimanuk. Dalam surat tersebut agar General Manager meminta penjelasan kepada Kepala Kantor BPN Kabupaten Jembrana mengenai besaran tanah yang tidak sesuai dengan surat rekomendasi Gubernur Nomor : 550.3317095HK dan surat permohonan hak pakai Pemimpin Cabang Ketapang.diusulkan untuk menempuh jalur hukum penyelesaian permasalahan tanah penyeberangan pelabuhan Gilimanuk. General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry Persero Cabang Ketapang telah berkirim surat kepada Kepala Kantor BPN Kabupaten Jembrana dengan surat nomor : UM.20316ASDP-KEN2015 tanggal 18 Agustus 2015 perihal penyelesaian sertifikat tanah pelabuhan penyeberangan Gilimanuk. Surat tersebut meminta penjelasan terjadinya perbedaan luas tanah pelabuhan penyeberangan gilimanuk antara permohonan yang diajukan oleh Perum ASDP sesuai surat rekomendasi Gubernur Daerah Tingkat I Bali Nomor : 550.3317095HK tanggal 25 September 1987 dengan surat keputusan kepala BPN Nomor : 329HPBPN92 tanggal 20 Nopember 1992 tentang pemberian hak pakai atas nama Perum ASDP. Surat BPN Kabupaten Jembrana Nomor : 2069200-51.01XI2015 tanggal 2 Nopember 2015 perihal penyelesaian sertifikat tanah pelabuhan penyeberangan Gilimanuk . Surat tersebut enjelaskan apabila dioverlapkan maka nampak bidang tanah yang dikuasai oleh Perum ASDP berhimpitan dengan bidang tanah yang berada disebelah Selatan dan sebelah timur yang merupakan bidang tanah Hak Pengelolaan HPL No. 1, sehingga permohonan hak pakai yang diajukan oleh Perum ASDP tanggal 3 Mei 1991 seluas 9.8 Ha disetujui haknya seluas 4.113 Ha. Tanah PT. ASDP Indonesia Ferry Persero Cabang Ambon di Pelabuhan Penyeberangan Poka yang belum bersertifikat dan adanya klaim dari warga ahli waris atas tanah di areal pelabuhan Poka. Berdasarkan PP 15 tahun 1997, PT. ASDP menerima penambahan Penyertaan Modal Negara PMN anatara lain Pelabuhan Penyeberangan Poka. PT. ASDP Indonesia Ferry Persero namun terkendala belum dapat dipenuhinya permintaan dari BPN setempat atas bukti pelepasan hakjual dari pemilik tanah. Dan PT. ASDP Indonesia Ferry Persero Cabang Ambon telah menunjuk Notaris setempat untuk proses pensertifikasi tanah tersebut. Tanah tersebut sejak diserahkan oleh Departemen Perhubungan Cq. Ditjen. Perhubungan Darat masih terjadi sengketa antara ahli waris, dan tanah tersebut belum diberikan ganti rugi oleh Dephub. karena masih sengketa keluarga. Hingga saat ini belum ada keputusan Pengadilan NegeriPengadilan Tinggi Mahkamah Agung atas permasalahan ini, sehingga belum jelas siapa pihak yang berhak sebagai ahli waris tanah tersebut. Apabila telah ada keputusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum yang tetap, maka putusan tersebut akan ASDP Kirimkan ke Bagian Hukum Ditjendat Dep. Perhubungan untuk proses pelaksanaan perugian ganti kerugian untuk pembebasan tanah APBN. Untuk tanah Pelabuhan Waipirit tidak ada permasalahan. Saat ini direksi telah membentuk tim pengkajian atas penyelesaian permasalahan tanah pelabuhan penyeberangan HunimuaNomor : SK.607PA.105ASDP-2016 tanggal 12 April 2016 jo. SK Nomor : SK.656PA.105ASDP-2016 tanggal 22 April 2016. Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan 48