PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA Lanjutan Pihak ketiga PERSEDIAAN
12. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
Piutang usaha diatas 1 tahun Piutang pegawai diatas 1 tahun Software non Microsoft Kas dan setara kas dibatasi penggunaannya Lisensi Sewa gudang Pendapatan pihak ketiga yang akan diterima diatas 1 tahun Sewa rumah Sertifikat tanah Uang muka Sewa ruangan di kapal Dikurangi : Penyisihan piutang usaha Penyisihan piutang pegawai Jumlah aset tidak lancar lainnya13. UTANG USAHA Pihak berelasi
Pembelian barang dan jasa Pihak ketiga Pembelian barang dan jasa Perusahaan pelayaran Jumlah utang usaha 10.325.337.278 9.314.838.445 2.279.116.528 3.003.852.412 427.099.750 2015 1.617.176.990 1.617.176.990 31.630.656 33.506.246 20.617.867 62.612.369 320.339.490 211.802.052 122.775.848.343 101.493.874 1.375.843.874 2016 2015 40.833.291 6.330.849.170 5.358.879.670 Didalam aset tidak lancar lainnya terdapat biaya pengurusan perpanjangan atau pembaharuan legal hak atas tanah dan diamortisasi selama masa berlaku sertifikat tersebut. 2016 Utang pembelian barang dan jasa antara lain pekerjaan perbaikan kapal docking , pembelian suku cadang kapal, dan rehabilitasi dermaga, sedangkan utang perusahaan pelayaran merupakan utang atas transaksi penjualan tiket terpadu, yaitu kewajiban kepada pihak penyeberangan kapal selain milik Perusahaan. 26.989.220.740 94.615.869.289 16.755.784.310 79.266.721.534 118.041.000 39.053.518 114.122.741.616 106.255.942.274 77.860.084.979 16.519.906.069 19.506.872.327 2.442.900.238 1.513.058.537 1.513.058.537 16.519.906.069 19.506.872.327 - 138.000.000 897.329.398 897.329.398 3.866.743.323 2.540.576.697 2.481.429.571 Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan 29 PT ASDP INDONESIA FERRY PERSERO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain14. PERPAJAKAN
a. Pajak Dibayar Dimuka
PPh pasal 22 PPh pasal 23 PPh pasal 25 Jumlah b. Utang Pajak PPh pasal 15 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 4 2 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pertambahan Nilai Wapu Jumlah c. Pajak Penghasilan Laba sebelum pajak Beda waktu : Penyisihan piutang ragu-ragu Penyusutan aset tetap Beban imbalan pasca kerja Jumlah Beda waktu Beda tetap : Beban pajak Beban promosi Sumbangan Sewa rumah dinas Pendapatan Klaim Ganti rugi Beban administrasi bank Konsumsi manajemen Jumlah Beda tetap 2015 7.175.811.281 9.688.690.470 40.725.585.149 15.334.849.961 174.683.640 1.654.916.258 1.456.060.510 2016 38.698.056.078 1.226.281.289 43.334.260 - 28.050.567.840 - 2.041.248.429 - 582.362.210 25.862.932.719 9.037.287.825 47.186.047.559 1.165.131.621 1.362.096.386 825.923.300 2.261.682.489 1.042.161.115 1.140.452.495 11.805.111.943 11.662.121.190 4.585.966.402 3.113.883.215 1.780.688.892 36.707.424.435 18.854.874.465 10.338.202.115 - 3.022.157.086 261.275.039.555 236.699.224.809 395.619.788 216.375.236 27.595.716.764 10.042.653.093 99.024.088 389.775.928 195.666.669 1.582.960.593 999.550.197 149.823.452 5.815.071 248.773.930 11.429.322.265 4.373.658.154 768.037.964 696.436.582 26.719.316.500 Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan 30Parts
» Fitri Natriawan AR ASDP 2016 versi kirim
» Realization of GCG Assessment Recommendation 2015
» Pelaksanaan Evaluasi Pemenuhan Rekomendasi Hasil Asesmen Penerapan GCG Tahun 2015
» Achmad Sanusi, Audit Committee Chairman a. Place and Date of Born: Bandung, June 12, 1953
» AL Kazar, Audit Committee Member a. Place and Date of Born: Purwakarta, January 11, 1950
» Achmad Sanusi, Ketua Komite Audit a. Tempat dan Tanggal lahir: Bandung, 2 Juni 1953
» AL Kazar, Anggota Komite Audit a. Tempat dan Tanggal lahir: Purwakarta, 11 Januari
» Ruzel, Audit Committee Member a. Place and Date of Birth: Solok, December 24, 1960
» Ruzel, Anggota Komite Audit a. Tempat dan tanggal lahir: Solok, 24 Desember 1960
» Wiharto Risk Management Monitoring Committee Member
» Wiharto Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko
» Tritoto Harwono Risk Management Monitoring Committee Member
» Komite Pemantau Manajemen Risiko melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
» Menyusun Konteks Tritoto Harwono Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko
» Context Set-Up Context set-up is a stage to define internal and external
» Efficient, Procurement shall aim to achieve optimum
» Effective, Procurement shall meet the stipulated
» Competitive, Procurement shall be transparent for
» Transparent, entire procurement policy and
» Equal and fair, provide fair treatment to all Supplier
» Efisien, Pengadaan BarangJasa harus diusahakan
» Efektif, Pengadaan BarangJasa harus sesuai dengan
» Kompetitif, Pengadaan BarangJasa harus terbuka
» Transparan, semua ketentuan dan informasi mengenai
» Adil dan wajar, memberikan perlakuan yang sama
» Accountable, has meet the target and accountable
» Accountable, harus mencapai sasaran dan dapat
» Appointment under Normal Condition:
» Direct Appointment under Emergency Condition;
» Penunjukan Langsung untuk Kondisi Normal:
» Penunjukan Langsung untuk Keadaan Darurat atau Emergency:
» Pembelian Langsung secara tunai:
» Pembelian Langsung dengan Surat Pemesanan BarangJasa SPBJ:
» Dapat meningkatkan kondisi wilayah di berbagai
» Maksud dan Tujuan Pendirian Perusahaan
» UMUM Lanjutan c. Fitri Natriawan
» 5. 15. Pontianak B Fitri Natriawan
» Pengurus Persero UMUM Lanjutan c.
» UMUM Lanjutan d. Fitri Natriawan
» Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
» Transaksi dengan Pihak - Pihak Berelasi
» Piutang Usaha dan Piutang lain-lain
» Persediaan IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING lanjutan d.
» Penyertaan Saham IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING lanjutan h.
» Aset Tetap IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING lanjutan h.
» Sewa Pembiayaan IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING lanjutan j.
» Dana Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja
» Bantuan Pemerintah yang Belum Ditentukan Statusnya BPYBDS Pajak Penghasilan
» IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING lanjutan p.
» PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
» PIUTANG USAHA Fitri Natriawan
» PIUTANG USAHA Lanjutan Fitri Natriawan
» PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA Pihak berelasi
» PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA Lanjutan Pihak ketiga PERSEDIAAN
» UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA ASET LANCAR LAINNYA
» ASET TETAP a. Aset tetap kepemilikan langsung
» ASET TETAP Lanjutan a. Aset tetap kepemilikan langsung
» ASET TETAP Lanjutan b. Aset sewa pembiayaan
» ASET TIDAK LANCAR LAINNYA UTANG USAHA Pihak berelasi
» Pajak Dibayar Dimuka PERPAJAKAN
» PERPAJAKAN Lanjutan c. Pajak Penghasilan
» PERPAJAKAN Lanjutan e. Rekonsiliasi
» UTANG ASURANSI Fitri Natriawan
» BEBAN AKRUAL Fitri Natriawan
» BEBAN AKRUAL Lanjutan Fitri Natriawan
» LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA Lanjutan
» LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA Lanjutan a.
» LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA Lanjutan b.
» LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN Fitri Natriawan
» BANTUAN PEMERINTAH YANG BELUM DITENTUKAN STATUSNYA BPYBDS
» BANTUAN PEMERINTAH YANG BELUM DITENTUKAN STATUSNYA BPYBDS Lanjutan
» TAMBAHAN MODAL DISETOR Fitri Natriawan
» TAMBAHAN MODAL DISETOR Lanjutan
» PEMBAGIAN LABA PENDAPATAN USAHA
» BEBAN POKOK Usaha penyebrangan
» Hubungan sebagai Pemegang Saham
» Hubungan kepemilikan dan atau kepengurusan
» Hubungan manajemen kunci Perusahaan
» Ikhtisar SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Lanjutan b.
» SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Lanjutan d.
» LIABILITAS KONTINJENSI 1 Fitri Natriawan
» LIABILITAS KONTINJENSI Lanjutan 3 Fitri Natriawan
Show more