Komite Pemantau Manajemen Risiko melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

142 Laporan Tahunan 2016 Annual Report serve as member in other Committes at ASDP in the same period. d. Risk Management Monitoring Committee and Member is appointed and discharged by the Board of Commissioners. e. If the Board of Commissioners member who is serving as Risk Management Monitoring Committee Chairman is resigned as Board of Commissioners, the Risk Management Monitoring Committee Chairman position will be replaced by other Board of Commissioners member the lates within 30 thirty days. f. Risk Management Monitoring Committee Chairman has the right to request Risk Management Monitoring Committee member discharge from non-Board of Commissioners member, to the Board of Commissioners, if the Committee member’s tenure has been ended, resigned or being not competent, or failed to perform the duties within 3 three consecutive months. g. Risk Management Monitoring Committee Chairman has the right to request candidate of successor Audit Committee member appointment who is not Board of Commissioners member, to the Board of Commissioners Independency of Risk Management Monitoring Committee boleh merangkap sebagai anggota Komite lain di lingkungan ASDP pada periode yang sama. d. Ketua dan anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko, diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris. e. Apabila Dewan Komisaris yang menjabat sebagai Ketua Komite Pemantau Manajemen Risiko berhenti sebagai anggota Dewan Komisaris, maka Ketua Komite Pemantau Manajemen Risiko wajib diganti oleh anggota Dewan Komisaris lainnya dalam waktu paling lambat 30 tiga puluh hari. f. Ketua Komite Pemantau Manajemen Risiko berhak mengusulkan pemberhentian anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko yang bukan merupakan anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris, jika anggota Komite tersebut berakhir masa tugasnya, mengundurkan diri, tidak kompeten, atau tidak melaksanakan tugasnya dalam waktu 3 tiga bulan secara berturut-turut. g. Ketua Komite Pemantau Manajemen Risiko berhak mengusulkan pengangkatan anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko pengganti yang bukan merupakan anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris Independensi Komite Pemantau Manajemen Risiko Tabel Independensi Aspek Independensi . Independency Aspect Asep Iskandar Wiharto Tritoto Harwono Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi . Not having any financial affiliation with Board of Commissioners and Board of Directors √ √ √ Tidak memiliki hubungan kepengurusan di ASDP, anak perusahaan maupun perusahaan afiliasi . Not having managerial affiliation at ASDP, subsidiary and affiliated company. √ √ √ Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di ASDP . Not having any sharesownership at ASDP √ √ √ Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi danatau sesama anggota Komite Audit . Not having family affiliation with the Board of CommissionersBoard of Directors andor other Audit Committe members √ √ √ Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat pemerintah daerah . Not serving as political party, regional government officers √ √ √ 143 PT ASDP Indonesia Ferry Persero Risk Mangement Committee Working Report Brief committee working report in 2016 as disclosed in the committee charter a. In 2016, the Risk Management Monitoring Committee altogether with the Board of Commissioners, or VP of ERM conducted monitoring on implementation of Risk Management at the Branch level against 6 Branches. In general implementation, the Branch still requires increased awareness and assistance in the implementation and utilization of the Risk Map that has been prepared. b. Other Assignmetns related with the Risk Management, Lebaran, Christmas and New Year’s transport monitoring is to branch offices that have a high revenue during the seasons. c. The Risk Management Monitoring Committee privded assistance ont he General Audit done by the Auditor of the Public Accounting Firm. In this working visit, the Risk Management Monitoring Committee also superved the implementation of Risk Management at the branch level. Risk Management Monitoring Committee Meeting Frequency and Attendance a. Risk Management Monitoring Committee organized meeting periodically minimum once in every 3 three months. b. Risk Management Monitoring Committee meeting may be organized if attended by moer than ½ half of total Risk Management Monitoring Committee members. c. Risk Management Monitoring Committee meeting is chaired by the Risk Management Monitoring Committee Chairman or Risk Management Monitoring Committee member appointed by the Risk Management Monitoring Committee Chairman if he not attending. d. Resolution in the Risk Management Monitoring Committee meeting is taken based on collective consensus. e. Every Risk Management Monitoring Committee minuts of meeting is disclosed in the minutes of meeting including any dissenting opinion, signed by all attending Risk Management Monitoring Committee members and delivered to the Board of Commissioners. Laporan Kerja Komite Manajemen Risiko Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite 2016 sesuai dengan yang dicantumkan dalam pedoman atau piagam charter a. Dalam Tahun 2016, Komite Pemantau Manajemen Risiko secara bersama-sama atau bersama dengan Komisaris, atau VP ERM melakukan pemantauan pelaksanaan Manajemen Risiko di tingkat Cabang terhadap 6 Cabang. Dalam pelaksanaan pada umumnya, Cabang masih memerlukan peningkatan awareness maupun pendampingan dalam penerapan dan pemanfaatan Peta Risiko yang telah disiapkan. b. Kunjungan Tugas Lain Terkait dengan Manajemen Risiko, Pengawasan angkutan mudik Lebaran, Natal dan Tahun baru disesuaikan dengan kantor cabang yang memiliki peningkatan tinggai pada kegiatan tersebut. c. Komite Pemantau Manajemen Risiko melakukan Pendampingan General Audit oleh Auditor Kantor Akuntan Publik. Dalam kunjungan kerja ini, Komite Pemantau Manajemen Risiko juga menyempatkan untuk memantau pelaksanaan Manajemen Risiko di tingkat Cabang yang dikunjungi. Frekuensi Pertemuan dan Kehadiran Anggota Komite Manajemen Risiko a. Komite Pemantau Manajemen Risiko mengadakan rapat secara berkala paling kurang satu kali dalam 3 tiga bulan. b. Rapat Komite Audit dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh lebih dari ½ satu per dua dari jumlah anggota Komite Audit. c. Rapat Komite Audit dipimpin oleh Ketua Komite Audit atau anggota Komite Audit yang ditunjuk oleh Ketua Komite Audit apabila Ketua Komite Audit berhalangan hadir. d. Keputusan rapat Komite Audit diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. e. Setiap rapat Komite Audit dituangkan dalam risalah rapat termasuk apabila terdapat perbedaan pendapat dissenting opinion , yang ditanda-tangani oleh seluruh anggota Komite Audit yang hadir dan disampaikan kepada Dewan Komisaris. 144 Laporan Tahunan 2016 Annual Report f. If considered necessary, the Risk Management Monitoring Committee may invite other parties related with the meeting agenda to attend the Risk Management Monitoring Committee meeting. Resolutions taken in ASDP Risk Management Monitoring Committee meeting has been well – recorded and documented in the Audit Committee meeitng. The Minutes of Meeting is signed by the Meeting Chairman and distributed to all members of the Risk Management Monitoring Committee both attending the meeting or not. Any dissenting opionion arose in the meeting will be disclsoed in the meeting altogether with the reason. - Follow-Up Throughout 2016, the Risk Management Monitoring Committee had followed-up findings and reproted in Issue Inventory List DIM and submitted to the Management. - Recommendation In 2016, the Risk Management Monitoring Committee had submitted recommendations to the Board of Commissioners, among others: Recommendations related with performance monitoring at branch and head office in every visit. Recommendation on business activities related with operational performance. Recommendation on investment activity done by the management throughout fiscal year 2016. NOMINATION AND REMUNRATION COMMITTE As of December 31, 2016, ASDP had not yet established Nomination and Remuneration Committee. OTHER COMMITTEES UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERS Besides Audit Committee and Risk Management Monitoring Committee, there is no other Committee under the Board of Commissioners. f. Jika dipandang perlu, Komite Audit dapat mengundang pihak lain yang terkait dengan materi rapat untuk hadir dalam rapat Komite Audit. Keputusan yang diambil dalam rapat Komite Manajemen Risiko telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat. Risalah rapat ditanda-tangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Komite Manajemen RIsiko yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat dissenting opinion yang terjadi dalam rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat. - Tindak Lanjut Pelaksanaan Selama tahun 2016 Komite Manajemen Risiko telah menindaklanjuti beberapa temuan dan telah dituangkan di dalam Daftar Inventarisasi Masalah DIM dan telah disampaikan kepada pihak manajemen perusahaan. - Rekomendasi Komite Dalam tahun 2016, Komite Manajemen Risiko telah memberikan beberapa Rekomendasi kepada Dewan Komisaris, antara lain: Rekomendasi terkait dengan monitoring kinerja baik kantor cabang maupun kator pusat pada setiap kesempatan melakukan kunjungan. Rekomendasi atas adanya beberapa kegiatan usaha yang berkaitan dengan kinerja operasional perusahaan. Rekomendasi atas pelaksanaan kegiatan investasi yang dilakukan manajemen selama tahun buku 2016. KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI Sampai dengan 31 Desember 2016, ASDP tidak memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi. KOMITE-KOMITE LAIN DIBAWAH DEWAN KOMISARIS Selain Komite Audit dan Komite Pemantau Manajemen Risiko, tidak terdapat komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris. 145 PT ASDP Indonesia Ferry Persero BOARD OF COMMISSIONERS SECRETARY To support Board of Commissioners function and role effectiveness, the Boad is assisted by a Board of Commissioners Secretary. In 2016, Board of Commissioners Secretary is served by Edy Widyaya. The Board of Commissioners Secretary Profile is presented at Profile of Board of Commissioners Secretary Section. Proile of Board of Commissioners Secretary Board of Commissioners Secretary Profile of Board of Commissioners Secretary Name: Komarudin Position: PT ASDP Indonesia Feery Persero Board of Commissioners Secretary PlaceDate of Birth: Jakarta, June 4, 1970 Citizenship: Indonesia Educational Qualification: - 2005-Bachelor Degree of Finance Management from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pertiwi - 2007-Certified Properti Analyst Board of Commissioners Secretary Duty and Responsibility To support the duty implementation, the Board of Commissioners is assisted by Board of Commissioners Secretary with duties as follows: a. Organize meeting, including the briefing sheet for the Board of Commissioners b. Prepare Board of Commissioners minuts of meeting according to the Company’s Articles of Association. c. Administer the Board of Commissioners’ documents including incoming letter, outgoing letter, minutes of meeting and other documetns. SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS Dalam menunjang pelaksanaan fungsi dan efektivitas peran Dewan Komisaris, Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris. Tahun 2016, Sekretaris Dewan Komisaris dijabat oleh Komarudin. Profil Sekretaris Dewan Komisaris dapat dilihat di Bagian Profil Sekretaris Dewan Komisaris. Proil Sekretaris Dewan Komisaris Sekretaris Dewan Komisaris Profil Singkat Sekretaris Dewan Komisaris Nama: Komarudin Jabatan: Sekretaris Dewan Komisaris PT ASDP Indonesia Feery Persero Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 4 Juni 1970 Kewarganegaraan: Indonesia Kualifikasi Pendidikan: - 2005-S1 Majemen Keuangan pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pertiwi - 2007-Certified Properti Analyst Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Dewan Komisaris Untuk kelancaran tugasnya Dewan Komisaris dapat dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris yang menjalankan tugas-tugas sebagai berikut: a. Mempersiapkan rapat, termasuk bahan rapat briefing sheet Dewan Komisaris b. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan. c. Mengadministrasikan dokumen Dewan Komisaris baik surat masuk, surat keluar, risalah rapat maupun dokumen lainnya. 146 Laporan Tahunan 2016 Annual Report d. Prepare the Board of Commissioners Budget Plan e. Perform other assignments from the Board of Commissioners. f. Implementing other duties of the Board of Commissioners Besides above duties, as Secretariat Leader, the Board of Commissioners Secretary also performs other duties, as follows: a. Ensure the Board of Commissioners to comply with the Law and implement GCG principles. b. Provide information required by the Board of Commissioners regularly and incidentally if requested. c. Coordinate the Committee members, if necessary, to support the Boar dof Commissioners duties. d. As liaison officer between Board of Commissioners and other parties. In the coruse of administrative order and good corporate governance implementation, the Board of Commissioners Secretary shall ensure proper activity documentation in the Company. 1. Board of Commissioners Secretary Brief Working Report In 2016, the Board of Commissioners Secretary had carried out the administrative activities both for the Company’s internal needs and to the Shareholders and also other activities assigned by the Board o Commissioners. Provide assistance for the Board of Commissioners to oversee Christmas 2015 and New Year 2016 Event. Provide assistance for the Board of Commissioners in monitoring homecoming traffic during Ied al Fitr 2016 Day. Provide assistance for the Board of Commissioners to monitor and evaluate branch performance. Provide assistance on General Audit by Public Accontant Firm at Surabaya and Bitung Ambon Branch Coordinate the administration all of the Board of Commissioners’ documents. d. Menyusun Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris. e. Menyusun Rancangan laporan-laporan Dewan Komisaris f. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris. Selain melaksanakan tugas tersebut di atas, Sekretaris Dewan Komisaris selaku pimpinan Sekretariat, melaksanakan tugas lainnya seperti berikut: a. Memastikan bahwa Dewan Komisaris mematuhi Peraturan Perundang-undangan serta menerapkan prinsip-prinsip GCG b. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Dewan Komisaris secara berkala dan atau sewaktu-waktu apabila diminta. c. Mengkoordinasikan anggota Komite, jika diperlukan dalam rangka memperlancar tugas Dewan Komisaris. d. Sebagai penghubung liaison officer Dewan Komisaris dengan pihak lain. Dalam rangka tertib administrasi dan pelaksanaan tata kelola Perusahaan yang baik, Sekretaris Dewan Komisaris wajib memastikan dokumen penyelenggaraan kegiatan tersimoan dengan baik di Pereusahaan. 1. Laporan Singkat pelaksanaan tugas Sekretaris Dewan Komisaris. Selama tahun 2016, Sekretaris Dewan Komisaris telah melaksanakan kegiatan tata persuratan baik untuk internal perusahaan maupun kepada Pemegang Saham, selain juga melaksanakan kegiatan atas perintah Dewan Komisaris yakni: Pendampingan kepada Dewan Komisaris dalam melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan Natal tahun 2015 dan Tahun Baru 2016. Pendampingan kepada Dewan Komisaris dalam pemantauan kegiatan arus mudik pada hari Raya Idul Fitri 2016. Pendampingan kepada Dewan Komisaris untuk melakukan monitoring dan evaluasi kinerja cabang. Melakukan pendampingan General Audit oleh Auditor Kantor Akuntan Publik di cabang Surabaya dan cabang Bitung Ambon. Mengkoordinasikan pengadministrasian seluruh dokumen milik Dewan Komisaris. 147 PT ASDP Indonesia Ferry Persero CORPORATE SECRETARY ASDP Corporate Secretary carries a mission to support positive corporate image building consistently and continuously through effective communication program management with all Stakeholders. The Corporate Secretary has main function to help the Board of Directors duty as liaison officer public realtioncorporate communication, institution relations, GCG implementation, monitoring Key Performance Indicators KPI, Corporate Social Responsibility CSR activity monitoring, as well as Board of Directors policy and minutes of meeting administration. Proile of Corporate Secretary Corporate Secretary Educational Background Training History Corporate Secretary training history within 10 ten recent years is follows: SEKRETARIS PERUSAHAAN Sekretaris Perusahaan ASDP mengemban misi untuk mendukung terciptanya citra perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku kepentingan. Sekretaris Perusahaan memiliki fungsi utama dalam rangka membantu tugas Direksi, yaitu sebagai liaison officer public relationcorporate communication , institution relations, GCG implementation, monitoring pencapaian Key Performance Indicator KPI, monitoring pelaksanaan kegiatan Corporate Social Responsibility CSR serta administrasi dokumen kebijakan dan notulensi rapat Direksi. Proil Sekretaris Perusahaan Riwayat Pendidikan Sekretaris Perusahaan No Pendidikan . Education Tahun . Year 1 Magister Keuangan Universitas Gajah Mada 2004 2 Sastra Inggris Universitas Kristen Indonesia 1999 Riwayat Pelatihan Riwayat Pelatihan Sekretaris Perusahaan yang diikuti dalam 10 sepuluh tahun terakhir sebagai berikut: • Christine Hutabarat Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Warga Negara Indonesia, umur 40 tahun Denpasar, 14 Oktober 1976 Indonesian Citizen, 40 years Denpasar, October 14, 1976 148 Laporan Tahunan 2016 Annual Report No Nama Pelatihan . Name of Training Penyelenggara . Organizer Tanggal . Date 1. Building Service Culture PPM Manajemen 1 Agustus 2015 2. English Certificate Upperwaystage 3 Wallstreet English 1 Januari 2015 3. Managing Innovation For Growth PPM Manajemen 1 Januari 2015 4. ISM Code Awareness BKI 16 Juni 2014 5. Talent Management PPM Manajemen 1 April 2014 6. The Role Corporate Secretary To Increase Company Performance Inti Pesan 1 Maret 2014 7. Finance For Finance Fresh GM Consultant 1 Februari 2014 8. International Language Program Pre Intermediate International Language Program 1 Januari 2014 9. Pendikan dan Pelatihan Ahli Kepelabuhan PKSPL-IPB 12 Desember 2013 10. Throught Public Private Partnership KPK 24 Juni 2016 Riwayat Jabatan Sekretaris Perusahaan Riwayat Jabatan Sekretaris Perusahaan sebagai berikut: No Nama Jabatan Terhitung Mulai Tanggal 1 Ketua Tim Kawasan Komersial Terpadu Desember 2016-sekarang 2 VP Corporate Secretary 9 Agustus 2010-sekarang 3 Kepala Biro Pengembangan Usaha 1 Januari 2009 Struktur Organisasi dan Jumlah Personel Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan Bagian Hubungan Masyarakat Bagian Hubungan Kelembagaan dan Tata Kelola Perusahaan Bagian Sekretariat Direksi Bagian Customer Care Corporate Secretary Career History Corporate Secretary Career History is as follows: Corporate Secretary Organization Structure and Personnel 149 PT ASDP Indonesia Ferry Persero Corporate Secretary Duty Implementation Duties of the Corporate Secretary are as follows: 1. Manage and develop the reputation of the Company through internal and external relations development and public relations function. 2. Manage the management activities conducted by the Board of Directors and Board of Commissioners so as to be in line with the Articles of Association of the Company and other regulations, such as the execution of corporate action. 3. Monitor various secretarial activities regarding secretarial activities, corporate and protocol matters, as well as correspondence and administration matters related to the Board of Directors and Board of Commissioners. 4. Develop and improve communications and work relations with all internal and external parties, as well as business partners. 5. Organize GMS, corporate actions, and public expose 6. Coordinate with internal work units in relation to the external partiesinstitutions in an effort to facilitate the performance of corporate action and to improve the effectiveness of work procedure related to the activities of Board of Directors, Board of Commissioners, and Committees under the Board of Commissioners. 7. Coordinatemonitor activities related to the acceptance and submission of corporate action information as well as the convention of Board of Directors and Board of Commissioners meeting. 8. Provide information as required by all stakeholders related to the condition ad situation of the Company. 9. Formulate a communication strategy to be implemented particularly on the potential investors, customers, and public. 10. Develop mutually-beneficial partnership with all stakeholders. 11. Facilitate the execution of Board of Directors’ agenda. 12. Disseminate the Company’s andor government policies to both internal and external parties. 13. Conduct secretarial activities to support the Company. 14. Prepare the Company’s reports in accordance with the prevailing regulations. Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Tugas Sekretaris Perusahaan adalah: 1. Mengelola dan mengembangkan citra positif perusahaan melalui pengembangan hubungan internal dan eksternal melalui kegiatan kehumasan 2. Mengelola penyelenggaraan perusahaan oleh Direksi dan Dewan Komisaris agar sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan lainnya, diantaranya penyelenggaraan aksi korporasi 3. Memonitor berbagai kegiatan kesekretariatan korporasi dan protokoler, korespondensi, dan kerumahtanggan yang terkait dengan Direksi dan Dewan Komisaris 4. Menjalin komunikasi dan hubungan kerja yang baik dengan pihak internal, eksternal dan mitra kerja 5. Menyelenggarakan RUPS, corporate actions dan public expose 6. Melakukan koordinasi dengan unit kerja internal terkait dan pihak lembaga eksternal dalam upaya memperlancar kegiatan korporasi dan meningkatkan efektivitas tata kerja yang terkait dengan kegiatan Direksi dan Dewan Komisaris, serta Komite Dewan Komisaris 7. Mengkoordinasikan memonitor kegiatan yang berkaitan dengan penerimaan dan penyampaian informasi korporasi serta pelaksanaan rapat Direksi dan Dewan Komisaris 8. Memberikan pelayanan kepada para pemangku kepentingan stakeholders atas setiap informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan kondisi korporasi 9. Menyusun strategi komunikasi khususnya kepada calon investor, pelanggan dan masyarakat 10. Membangun jaringan kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak stakeholders 11. Mengupayakan kelancaran pelaksanaan agenda Direksi 12. Mengkomunikasikan kebijakan perusahaan dan atau pemerintah kepada pihak internal dan eksternal 13. Melaksanakan kegiatan kesekretariatan perusahaan 14. Menyiapkan laporan perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku 150 Laporan Tahunan 2016 Annual Report 15. Coordinate reporting material for the meeting of Board of Commissioners and GMS. 16. Execute press release regarding the Company’s policies. 17. Coordinate the drafting of quarterly report of the Company. 18. Prepare the materials for Management Report, Annual Report and Corporate Long-Term Plan. 19. Suggest correctional or preventive actions regarding all operational activities that can potentially cause loss. 20. Develop communication and good working relationships with all internal and external parties as well as business partners. 15. Mengkoordinasikan bahan-bahan laporan untuk Rapat Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS 16. Memberikan keterangan pers press release mengenai kebijakan Perusahaan 17. Mengkoordinasikan penyusunan laporan triwulanan Perusahaan 18. Laporan Manajemen, Annual Report serta RJPP 19. Mengusulkan tindakan koreksi maupun tindakan preventif terhadap setiap kejadian operasional yang berpotensi menimbulkan kerugian 20. Menjalin komunikasi dan hubungan kerja yang baik dengan pihak eksternal, internal dan mitra kerja 151 PT ASDP Indonesia Ferry Persero Realisasi Program Kerja yang dilakukan selama tahun 2016 sebagai berikut: No Nama Unit Kerja Program Kerja . Name of Working UnitProgram Unit Kerja Humas Public Relation Unit 1 Terbangunnya budaya positif perusahaan dan penyebaran informasi kebijakan internal secara merata kepada seluruh karyawan sebagai pendukung visi dan misi perusahaan melalui kegiatan penerbitan media internal . Establishment of positive corporate culture and dissemination of information internal policy equally to all employees as a supporter of the vision and mission of the company through the activities of internal media publishing 2 Melakukan kegiatan promosi untuk meningkatkan branding perusahaan berupa pembuatan promotions kits and merchandise, pemasangan iklan advertorial di media massa, sponsorship event, dan pameran . Conducting promotional activities to improve corporate branding in the form of promotions kits and merchandise, advertising advertorial in mass media, sponsorship event, and exhibition 3 Meningkatkan citra positif Perusahaan dan semakin baiknya relasi dengan seluruh pemangku kepentingan melalui penerbitan Annual Report , pembaharuan Company Profile, pelaksanaan media gathering dan konferensi Pers, serta sejumlah kegiatan pendampingan stakeholder keprotokoleran . Improve the Company’s positive image and better relations with all stakeholders through the issuance of Annual Report, Company Profile update, media gathering and press conferences, as well as a number of stakeholder protocol mentoring activities 4 Melaksanakan sosialisasi dan penyampaian informasi terkait aktivitas perusahaan melalui berbagai strategi dan media seperti website www.indonesiaferry.co.id, sms broadcast, social media, direct meeting, press release, dll . Implement socialization and delivery of information related to corporate activities through various strategies and media such as website www.indonesiaferry.co.id, sms broadcast, social media, direct meeting, press release, etc. 5 Melaksanakan pemantauan persepsi dan opini publik stakeholder terhadap aktivitas perusahaan melalui media monitoring dan evaluasi pemberitaan media massa seperti surat kabar dan media online . Implement monitoring perceptions and public opinion stakeholders on corporate activities through media monitoring and evaluation of mass media coverage such as newspapers and online media 6 Penyusunan dan pelaksanaan berbagai program kehumasan untuk meningkatkan positioning dan positive brand image citra positif perusahaan di masyarakat pada umumnya dan stakeholder pada khususnya . Preparation and implementation of various public relations programs to improve the positioning and positive brand image positive image of the company in society generally and stakeholders particularly. Unit Kerja Customer Care . Customer Care Unit 1 Membuka akses kepada publik, khususnya pengguna jasa untuk memberikan saran, kritik, masukan dan keluhan terkait layanan jasa yang diberikan perusahaan dengan membuat sistem call centre . Open access to the public, especially service users to provide advice, criticism, feedback and complaints related services services provided by the company by making a call center system 2 Penyediaan pusat data informasi bagi masyarakat dan pengguna jasa melalui sarana komunikasi Customer Care Centre dan website . Provision of data center information for community and service user through communication facility of Customer Care Center and website 3 Meningkatkan kesadaran Cabang akan pentingnya pelayanan dan pentingnya keluhan bagi peningkatan kinerja Cabang dan kinerja Perusahaan secara keseluruhan . Increase Branch awareness of the importance of service and the importance of complaints for improvement of Branch performance and overall Company performance Unit Sekretariat Direksi . BOD Secretariat Unit 1 Melaksanakan dan memonitor berbagai kegiatan kesekretariatan korporasi dan protokoler, korespondensi dan kerumah-tanggaan yang terkait dengan Direksi dan Dewan Komisaris . Implement and monitor various corporate secretarial activities and protocol, correspondence and customer relationships related to the Board of Directors and Board of Commissioners Working Program Realization in 2016 are as follows: 152 Laporan Tahunan 2016 Annual Report CORPORATE DATA AND INFORMATION ACCESS To ensure the information fulfillment and availability for all Stakeholders, ASDP provides media and channels, as follows: 1. Website: https:www.indonesiaferry.co.idindindex. php 2. SOE Ministry Portalernal.bumn.go.id 3. Internal Magazine: Lintas Nusa 4. Social Media :Twitter: asdp191 Facebook: asdp191 IG: asdp191 5. Contact Center nomor: +62 21 191 +62 21 0812 93 93 1000 6. Letter: Jl. Jend. Achmad Yani Kav.52 A, Jakarta-10510 Indonesia Telp: +6221 4208911-13-15 Fax: +6221 4210544 No Nama Unit Kerja Program Kerja . Name of Working UnitProgram 2 Melakukan koordinasi dengan unit kerja internal terkait dan pihak lembaga eksternal dalam upaya memperlancar kegiatan korporasi dan meningkatkan efektivitas tata kerja yang terkait dengan kegiatan Direksi dan Dewan Komisaris serta Komite yang berada di bawah Dewan Komisaris . Coordinate with relevant internal work units and external parties agencies in an effort to facilitate corporate activities and improve the effectiveness of work procedures related to the activities of the Board of Directors and Board of Commissioners and Committees under the Board of Commissioners 3 Menyelenggarakan RUPS pengesahan RKA dan Laporan Perusahaan Audited Corporate Actions dan Public Expose . Organize GMS on RKA and Financial Statements Audited Ratification and Corporate Acitons and Public Expose 4 Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan yang berkaitan dengan penerimaan dan penyampaian informasi korporasi serta pelaksanaan rapat Direksi dan Dewan Komisaris . Coordinate and monitor activities related to the reception and delivery of corporate information and the implementation of meetings of the Board of Directors and Board of Commissioners 5 Mengupayakan kelancaran pelaksanaan agenda Direksi . Aiming smooth implementation of the agenda of the Board of Directors 6 Melaksanakan kegiatan kesekretariatan Perusahaan . Carry out the Company’s secretarial activities AKSES DATA DAN INFORMASI PERSEROAN Untuk menjamin pemenuhan dan ketersediaan informasi bagi para pemangku kepentingan, ASDP menyediakan berbagai sarana dan media melalui: 1. Website: https:www.indonesiaferry.co.idindindex. php 2. Portal Kementerian BUMN: internal.bumn.go.id 3. Majalah Internal: Lintas Nusa 4. Media Sosial :Twitter: asdp191 Facebook: asdp191 IG: asdp191 5. Contact Center nomor: +62 21 191 +62 21 0812 93 93 1000 6. Surat: Jl. Jend. Achmad Yani Kav.52 A, Jakarta-10510 Indonesia Telp: +6221 4208911-13-15 Fax: +6221 4210544 153 PT ASDP Indonesia Ferry Persero INTERNAL AUDIT UNIT Internal Audit unit has function and responsibility to formulate, implement, control and integrate the audit function policy through the identification, verification, audit, analysis, assessment and recommendation, as well as provide independent consulting to ensure effectiveness of the governance process, risk management and compliance with prevailing Law as well as the Company’s mangement system development and corporate document controlling to support the Company’s target achievement. Duty of Internal Audit Unit To carry out the function, the Internal Audit Unit has following duties: a. Controlling the compilation and management of the Internal Audit RKAP. b. Establish internal supervisory policies and strategies and responsibilities for planning and conducting audits on the management of Company activities based on applicable regulations. c. Develop policies and strategies and be responsible for the development of the Company’s management and control system. d. Conducting audits based on the Annual Audit Work Program PKAT which has been determined in accordance with the areas of Engineering, Operations and K3PL, Gas Supply and Marketing, Finance and Administration. e. Coordinate the implementation of a special audit outside the regular audit PKAT as referred to b, b on the assignment of the Directorate. f. Coordinate the arrangement of the arrangement at the same time to review and endorse the audit report LHA of each audit activity that has been implemented. g. Controlling the distribution of the Audit Report LHA to the Auditee and Auditee as well as the requests of other relevant parties based on the DIRECT agreement. h. Controlling the execution of the mentoring function to the external auditor. i. Monitoring your guns ensures prompt follow-up of internal audit and its recommendations. j. Implementing the evaluation of internal auditing activities that have been performed and evaluating the audit system and procedures. SATUAN PENGAWASAN INTERNAL Unit Internal Audit mempunyai fungsi dan tanggung jawab menyusun kebijakan, melaksanakan, mengendalikan, dan mengintegrasikan pelaksanaan fungsi pengawasan melalui identifikasi, verifikasi, pemeriksaan, analisa, penilaian dan rekomendasi, sekaligus memberikan konsultasi secara independen dan obyektif untuk meyakinkan efektivitas proses governance, pengelolaan risiko dan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku serta pengembangan sistem manajemen perusahaan dan pengendalian dokumen perusahaan dalam rangka mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Tugas Unit Internal Audit Untuk menjalankan fungsinya, Internal Audit mempunyai tugas: a. Mengendalikan penyusunan dan pengelolaan RKAP Internal Audit. b. Menyusun kebijakan dan strategi pengawasan internal serta tanggung jawab terhadap perencanaan dan pelaksanaan audit atas pengelolaan kegiatan Perusahaan berdasarkan peraturan yang berlaku. c. Menyusun kebijakan dan strategi serta bertanggung jawab terhadap pengembangan sistem manajemen dan pengendalian dokumen Perusahaan. d. Melaksanakan audit berdasarkan Program Kerja Audit Tahunan PKAT yang telah ditetapkan sesuai dengan bidang Teknik, Operasi dan K3PL, Pasokan Gas dan Pemasaran, Keuangan dan Administrasi. e. Mengkoordinasikan pelaksanaan audit khusus di luar audit rutin PKAT sebagaimana tersebut pada huruf b, atas penugasan Direksi. f. Mengkoordinasikan penyusunan sekaligus melakukan review dan pengesahan Laporan Hasil Audit LHA setiap kegiatan audit yang telah dilaksanakan. g. Mengendalikan pendistribusian Laporan Hasil Audit LHA kepada Direksi dan Auditee serta memenuhi permintaan pihak-pihak terkait lain berdasarkan persetujuan Direksi. h. Mengendalikan pelaksanaan fungsi pendampingan terhadap auditor eksternal. i. Melakukan monitoring guna memastikan kepatuhan tindak lanjut atas rekomendasi hasil audit baik eksternal maupun internal. j. Melaksanakan evaluasi mutu kegiatan audit internal yang telah dilakukan serta evaluasi atas sistem dan prosedur audit. 154 Laporan Tahunan 2016 Annual Report k. Provide consultation to the auditee independently and objectively related to the audit function Party Who Appointed and Discharged Head of SPI Head of Internal Audit Unit KSPI is appointed and discharged by President Director after approval from Board of Commissioners. SPI Manager By December 31, 2016, SPI unit was supported by 18 eighteen personnel with quality and competency as required in the job description, as follows: k. Memberikan konsultasi kepada auditee secara independen dan obyektif terkait dengan fungsi pengawasan. Pihak yang Mengangkat dan Memberhentikan Kepala SPI Kepala Satuan Pengawas Internal KSPI diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris. Pengelola SPI Per 31 Desember 2016, Unit SPI didukung oleh 18 delapan belas personel dengan kualitas dan kompetensi sesuai yang dipersyaratkan dalam uraian tugasnya dengan komposisi sebagai berikut: NAMA JABATAN . POSITION JUMLAH . TOTAL S. R. Lin Astuti Kepala SPI 1 Dety Dayati Inspektur SDM dan Umum 1 Vega Ryanto Inspektur Teknik 1 Suharto Inspektur Usaha 1 Dwi Priyanto Inspektur Keuangan 1 Dini Riyanti Manager Tata Usaha 1 Dewi Palupi Auditor SDM dan Umum 1 Idhamzal Auditor SDM dan Umum 1 Dadang Iwan S Auditor Teknik 1 M. Widayanto Auditor Teknik 1 Indriasari P Auditor Usaha 1 Takari Auditor Usaha 1 Agus Supriyatno Auditor Usaha 1 Nana Sutisna Auditor Usaha 1 Najamudin Auditor Keuangan 1 Mursalwaldi Auditor Keuangan 1 Romy Iskandar Auditor Keuangan 1 Arifuddin TS Auditor Keuangan 1 Jumlah | Total 18 155 PT ASDP Indonesia Ferry Persero Internal Audit Unit Duty and Responsibility PT ASDP Indonesia Ferry Persero SPI Unit is internal auditor of the Company led by a Chief who is responsible directly to the President Director. Duty and responsibility of SPI are as follows: 1. Planning audit, organize and direct the audit in accordance with Standard Operating Procedure, goals and objectives of the Company to be achieved. 2. Assessed the adequacy and effectiveness of internal control systems. 3. Conduct examination and assessment of efficiency and effectiveness in finance, accounting, operations business of human resources and general as well as information technology and other activities. 4. Evaluate compliance with relevant laws and regulations. 5. Identify alternative improvements and improvements in efficiency and effectiveness of the use of resources and funds. 6. Provide objective improvements recommendation and information about the activities examined at all levels of management. 7. Prepare audit report and submit it to the President Director. 8. Monitor, analyze and report on recommended follow- up improvements. 9. Coordinate activities with external auditors to reduce audit duplication. 10. Supports the execution of the Audit Committee’s duties upon the approval of the President Director. 11. Develop a program to evaluate the quality of SPI audit activities that it does. 12. Evaluate and provide input on the adequacy and effectiveness of internal control in the context of risk mitigation. 13. Evaluate and provide feedback on consistency with risk management policy. 14. Draft Internal Audit Charter SPI Charter. Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Pengawas Internal Unit SPI PT ASDP Persero merupakan aparat pengawas auditor internal Perusahaan yang dipimpin oleh seorang kepala dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. SPI memiliki tugas dan tanggung jawab untuk: 1. Melakukan perencanaan audit, mengatur dan mengarahkan audit sesuai dengan Standard Operating Procedure , tujuan serta sasaran Perusahaan yang akan dicapai. 2. Melakukan penilaian atas kecukupan dan sistem pengendalian intern. 3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasionalusaha sumber daya manusia dan umum serta teknologi informasi dan kegiatan lainnya. 4. Melakukan evaluasi kepatuhan terhadap ketentuan peraturan dan perundang-undangan terkait. 5. Mengidentifikasi alternatif perbaikan dan peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya dan dana. 6. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. 7. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikannya kepada Direktur Utama. 8. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah direkomendasikan. 9. Melakukan koordinasi kegiatan dengan auditor eksternal untuk mengurangi duplikasi audit. 10. Mendukung pelaksanaan tugas Komite Audit atas persetujuan Direktur Utama. 11. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit SPI yang dilakukannya. 12. Mengevaluasi dan memberikan masukan atas kecukupan dan efektivitas pengendalian intern dalam rangka mitigasi risiko. 13. Mengevaluasi dan memberikan masukan mengenai kesesuaian strategi dengan kebijakan manajemen risiko. 14. Membuat piagam SPI SPI Charter. 156 Laporan Tahunan 2016 Annual Report Scope of SPI duties are as follows: 1. Evaluate the effectiveness of the implementation of internal controls and corporate governance processes, in accordance with the laws and regulations of the Company. 2. Examination and assessment of efficiency and effectiveness in finance, operationsbusiness, maintenance, human and general resources, as well as information technology and other activities. 3. Investigation audit or special audit of fraud indication case. 4. Other services that management requires to provide added value and improve risk management, control and corporate governance processes. SPI Activity Report 2016 In 2016, Annual Audit Plan PKAT implementation was focused on Head Office and Branch Office. The 2016 working program includes, among others, airport operationalperformance audit, procurement review activity on airport development project, special investigationa udit and consulting development audit with realization as follows: Implementation of Operational Audit Ruang lingkup tugas SPI meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Evaluasi atas efektivitas pelaksanaan pengendalian intern dan proses tata kelola perusahaan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kebijakan Perusahaan. 2. Pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, operasionalusaha, pemeliharaan, sumber daya manusia dan umum, serta teknologi informasi dan kegiatan lainnya. 3. Audit investigatif atau audit khusus terhadap kasus yang berindikasi adanya kecurangan fraud. 4. Jasa lainnya yang dibutuhkan manajemen yang bertujuan memberikan nilai tambah dan meningkatkan pengelolaan risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan. Pelaksanaan Kegiatan SPI tahun 2016 Pelaksanaan Program Kerja Audit Tahunan PKAT tahun 2016 difokuskan pada Kantor Pusat dan Kantor Cabang. Program Kerja Tahun 2006 meliputi antara lain audit operasionalkinerja bandara, kegiatan review pengadaan barang dan jasa atas proyek pengembangan bandara, kegiatan pemeriksaan khususaudit investigasi dan kegiatan konsultasi pembinaan dengan realisasi sebagai berikut: Pelaksanaan Audit Operasional NO OBYEK AUDIT AUDIT OBJECT JUMLAH TEMUAN . TOTAL FINDINGS JUMLAH REKOMENDASI . TOTAL RECOMMENDATION TINDAK LANJUT . FOLLOW-UP 1 Balikpapan 52 52 30 2 Bangka 55 55 36 3 Batam 117 117 50 4 Batulicin 38 38 25 5 Bau-Bau 45 45 27 6 Biak 58 58 36 7 Bitung 71 71 38 8 Banda Aceh 34 34 14 9 Kayangan 56 56 25 10 Ketapang 39 39 32 11 Kupang 88 88 35 12 Lembar 61 61 17 13 Luwuk 64 64 40 14 Merauke 27 27 20 15 Padang 23 23 14 16 Pontianak 46 46 29 157 PT ASDP Indonesia Ferry Persero Contulting Development Activity NO OBYEK AUDIT AUDIT OBJECT JUMLAH TEMUAN . TOTAL FINDINGS JUMLAH REKOMENDASI . TOTAL RECOMMENDATION TINDAK LANJUT . FOLLOW-UP 17 Sape 55 55 26 18 Selayar 23 23 10 19 Singkil 31 31 13 20 Sorong 41 41 5 21 Ternate 104 104 39 Total 1.128 1.128 561 Kegiatan Konsultasi Pembinaan NO Kegiatan . Activity 1 Melakukan pendampingan Kantor Akuntan Publik dalam uji petik tahun buku 2016 pada 11 sebelas cabang yaitu Bakauheni, Merak, Surabaya, Ketapang, Batam, Balikpapan, Bitung, Ambon, Bau-Bau, Kupang dan Sorong. . Assistance for Public Accountant Firm in Sampling for 2016 perio dat 11 eleven branch offices, such as Bakauheni, Merak, Surabaya, Ketapang, Batam, Balikpapan, Bitung, Ambon, Bau-Bau, Kupang and Sorong. 158 Laporan Tahunan 2016 Annual Report Finding Follow-up Monitoring In accordance with the provisions of the Internal Audit Charter regarding the Implementation of on Follow-up Monitoring, one of the duty of the Head of SPI is to establish and maintain a system to monitor the follow-up of assignments that had been reported to management. Monitoring on the auditor’s finding follow-up is done systematically by SPI to determine that auditee objects have implemented recommendation of inspection result, both from internal auditors and external auditors, within the agreed timeline. The follow-up monitoring aims to objectively assess the extent to which the implementation of the recommendations findings carried out and verify the data correctness either written or physical in the field of reports as submitted by the auditee. The Auditor finding follow-up monitoring activity in 2016 is carried out throughout the year by requesting a follow- up report to the auditee on a regular basis. Physical check activity to the field is also done to analyze the physical realization of follow-up implementation at Head Office and Branch Office. Audit External Follow-Up Monitoring Recapitulation Audit External Follow-Up Monitoring Recapitulation– KAP Monitoring Tindak Lanjut Temuan Sesuai ketentuan Pedoman Kerja Satuan Pengawas Internal mengenai Standar Implementasi tentang Pemantauan Tindak Lanjut, salah satu tugas dari Kepala SPI adalah menyusun dan memelihara sistem untuk memantau tindak lanjut hasil penugasan yang telah disampaikan kepada manajemen. Monitoring tindak lanjut temuan auditor adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis oleh SPI untuk menentukan bahwa obyek audit auditee telah melaksanakan rekomendasi hasil pemeriksaan, baik yang berasal dari auditor internal maupun auditor eksternal, dalam tenggang waktu yang telah disepakati sebelumnya. Monitoring tindak lanjut bertujuan untuk menilai secara obyektif sejauh mana pelaksanaan rekomendasi temuan dilaksanakan dan mengecek kebenaran data baik tertulis maupun fisik di lapangan atas laporan tinjut yang pernah disampaikan auditee. Kegiatan monitoring tindak lanjut temuan auditor di tahun 2016 dilaksanakan sepanjang tahun dengan meminta laporan tindak lanjut kepada auditee secara berkala. Kegiatan cek fisik ke lapangan juga dilakukan untuk melihat realisasi fisik pelaksanaan tindak lanjut pada Kantor Pusat dan Kantor Cabang. Rekapitulasi Monitoring Tindak Lanjut Audit Eksternal No Auditor Jml Temuan Jml Rekomendasi Tindak Lanjut Bobot SS BS BD 1 BPK RI 92 92 2 53 37 J U M L A H 92 92 2 53 37 Rekapitulasi Monitoring Tindak Lanjut Audit Eksternal -KAP No Auditor Jml Temuan Jml Rekomendasi Tindak Lanjut Bobot SS BS BD 1 KAP Kanaka Puradiredja dan Suhartono 8 12 3 - 12 J U M L A H 12 12 - - 12 159 PT ASDP Indonesia Ferry Persero INTERNAL CONTROL SYSTEM Implementation of internal control system by ASDP referring to Minister of State-Owned Enterprise Regualtion No. PER-01MBU2011 regarding Good Corporate Governance Implementation in State Owned Enterprise Article 26. Policy ASDP has Internal Control System Policy as disclsoed in the Code of Corporate Governance. The Internal Control System refers to set of integrated process at activities that is carried out continuously by the Executive and all people of ASDP to provide sufficient assurance on the organizational target achievement throughout effective and efficeint activity, financial reporting reliability, corporate assets protection and compliance with the Law. Implementation Internal control implementation is done by the Board of Commissioners through monitoring and recommendation related with sufficency and fairnes process in financial statements preparation process, risk management by considering the prudential principles who was assisted by the Audit Committee and Investment and Risk Committee. The Board of Directors applies internal control system through consistent application of company policies and procedures and complies with applicable regulations, including business and risk management, strategic plan, task division, delegation of authority and adequate accounting policy. The Board of Directors has implemented an effective internal control system to protect the Company’s investment and assets. Internal control environment within the company is carried out with discipline and structured, high integrity, ethical values and employee competence Efectiveness Evalaution The Internal Audit Unit is estalished to evaluate the internal control system implementation, Result of internal control system implementation is trated as basis of the Management evaluation regarding the effectiveness of internal control system to determine the improvement SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL Penerapan sistem pengendalian internal yang dilakukan oleh ASDP mengacu pada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-01 MBU2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik Negara Pasal 26. Kebijakan ASDP telah memiliki Kebijakan Sistem Pengendalian Internal yang terdapat dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan. Sistem Pengendalian Internal adalah suatu proses yang terintegrasi pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh Insan ASDP untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui: kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset perusahaan dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Implementasi Penerapan pengendalian internal yang dilakukan oleh Dewan Komisaris adalah dengan melakukan pengawasan dan penasehatan terkait proses kecukupan dan kewajaran dalam penyusunan laporan keuangan, pengelolaan risiko dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian yang dibantu oleh Komite Audit dan Komite Investasi dan Risiko Usaha. Sedangkan Direksi menerapkan sistem pengendalian internal melalui penerapan kebijakan dan prosedur perusahaan secara konsisten dan memenuhi kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku, antara lain terkait dengan kegiatan usaha perusahaan dan manajemen risiko, rencana strategis, pembagian tugas, pendelegasian wewenang serta kebijakan akuntansi yang memadai. Direksi menetapkan suatu sistem pengendalian intern yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset perusahaan. Lingkungan pengendalian intern dalam perusahaan dilaksanakan dengan disiplin dan terstruktur, integritas yang tinggi, nilai etika serta kompetensi karyawan. Evaluasi Efektivitas Untuk mengevaluasi pelaksanaan sistem pengendalian internal, dibentuk Unit Audit Internal. Hasil evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian internal menjadi salah satu dasar evaluasi Manajemen terhadap efektivitas sistem pengendalian internal untuk menentukan perbaikan dan 160 Laporan Tahunan 2016 Annual Report and improvement of system or policy which will enable Management to carry out the Company’s operational activities in more effective ways. Internal Audit is part of the ASDP Internal Control System that is established to help the President Director in fulfilling obligations to the Shareholder and being in chare to perform Internal Audit in the Company. Internal Audit conduts the internal control internal control impovement in various operational activities of the company. Internal control within the ASDP environment is always evaluated in order to be able to adjust with of the company’s business growth. Financial and Operational Control System The Company’s financial and operational control system is conducted in line with the internal control system according to the Committee of Sponsoring Organization of the Tradeway Commission COSO. The internal control system consists of all policies, procedures, supervisory and communication activities, as well as code of conducts and various initiatives intended to: Secure the assets security objectives; Encourage efficiency and effectiveness of the Company’s operations operational objectives; Develop reliability and completeness of accounting financial information and management information objectives; and Ensure compliance to the policies and procedures as well as the applicable legislations compliance objectives. In 2016 the Internal Supervisory Unit has implemented Work Plan Functions contained in the Work Plan Companys budget RKAP in 2016, among others: 1. Annual Examination PKPT of 21 branches of the work plan function Internal Control Unit SPI 2016 as much as 32 branches. 2. Carry out the assistance of Public Accounting Firm KAP for general audit 2016 in October-December. 3. Conducting special assignments from the Board of Directors to 2 branches namely Batam and Sorong branches. penyempurnaan sistem ataupun kebijakan yang memungkinkan Manajemen dapat secara lebih efektif menjalankan kegiatan operasional Perusahaan. Audit Internal merupakan bagian dari Sistem Pengendalian Internal ASDP yang dibentuk untuk membantu Direktur Utama dalam memenuhi kewajibannya kepada Pemegang Saham yang bertanggung jawab di dalam melaksanakan Audit Internal di Perusahaan. Audit Internal melakukan upaya peningkatan pengendalian internal internal control dalam berbagai kegiatan operasional perusahaan. Pengendalian internal di lingkungan ASDP senantiasa dievaluasi agar mampu mengikuti perkembangan usaha perusahaan. Sistem Pengendalian Keuangan dan Operasional Sistem pengendalian keuangan dan operasional Perseroan sejalan dengan sistem pengendalian internal menurut Committee of Sponsoring Organization of the Tradeway Commission COSO. Sistem pengendalian tersebut mencakup berbagai kebijakan, prosedur, kegiatan pemantauan dan komunikasi, serta standar perilaku dan berbagai inisiatif yang ditujukan untuk: Mengamankan aset security objectives Mengupayakan efisiensi dan efektivitas operasi Perseroan operational objectives Mengembangkan keandalan dan kelengkapan informasi akuntansifinansial dan manajemen information objectives; serta Menjamin kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur serta peraturan perundangan yang berlaku compliance objectives . Pada 2016 Satuan Pengawasan Internal telah melaksanakan Rencana Kerja Fungsi yang tercantum di dalam Rencana Kerja AnggAran Perusahaan RKAP tahun 2016, antara lain: 1. Pemeriksaan Tahunan PKPT terhadap 21 cabang darirencana kerja fungsi Satuan Pengawas Internal SPI 2016 sebanyak 32 cabang. 2. Melaksanakan pendampingan Kantor Akuntan Publik KAP untuk general audit 2016 pada bulan Oktober- Desember. 3. Melaksanakan penugasan khusus dari Direksi terhadap 2 cabang yakni cabang Batam dan Sorong. 161 PT ASDP Indonesia Ferry Persero Evaluation of the Efectiveness of Internal Control System Evaluation of the Efectiveness of Financial Control System The evaluation that has been conducted by the Company on the effectiveness of the internal control system becomes one of the foundations for the Company to continue to implement Improvement and refinement of control systems that can enhance the growth of the company. Evaluation is one of them done through the report Finance of the Company. In conducting the evaluation, the Company uses the criteria established by the Internal Control-Integrated Framework that has been issued by COSO. Based on this assessment, the Board of Commissioners And the Board of Directors concludes that as of December 31, 2015, the Companys internal control system on the financial statements has been effective. Evaluation of the Efectiveness of Operational Control Systems In addition, evaluation is also conducted through the Internal Audit Unit. The Internal Audit Unit makes an effort to improve internal controls in various operational activities of the Company. The evaluation results above The implementation of the internal control system becomes one or the basis of management evaluation of the effectiveness of the internal control system to determine the improvement And improvements in systems or policies that enable management to more effectively run the Companys operational activities. Internal controls within the Company are constantly being evaluated in order to be able to keep up with the Companys business development. Evaluasi Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Evaluasi Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Keuangan Evaluasi yang telah dilakukan Perseroan terhadap efektivitas sistem pengendalian internal menjadi salah satu fondasi bagi Perseroan untuk terus melaksanakan perbaikan dan penyempurnaan sistem pengendalian yang dapat meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Evaluasi tersebut salah satunya dilakukan melalui laporan keuangan Perseroan. Dalam melakukan evaluasi, Perseroan menggunakan kriteria yang telah ditetapkan oleh Internal Control – Integrated Framework yang telah dikeluarkan oleh COSO. Berdasarkan penilaian ini, Dewan Komisaris dan Direksi menyimpulkan bahwa hingga tanggal 31 Desember 2015, sistem pengendalian internal Perseroan atas laporan keuangan telah berjalan dengan efektif. Evaluasi Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Operasional Selain itu, evaluasi juga dilakukan melalui Unit Audit Internal. Unit Audit Internal melakukan upaya peningkatan pengendalian internal internal control dalam berbagai kegiatan operasional Perseroan. Hasil evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian internal menjadi salah atu dasar evaluasi manajemen terhadap efektivitas sistem pengendalian internal untuk menentukan perbaikan dan penyempurnaan sistem ataupun kebijakan yang memungkinkan manajemen dapat secara lebih efektif menjalankan kegiatan operasional Perseroan.Pengendalian internal di lingkungan Perseroan senantiasa dievaluasi agar mampu mengikuti perkembangan bisnis Perseroan. 162 Laporan Tahunan 2016 Annual Report Jakarta, 17 Mei 2017 Atas nama Dewan Komisaris dan Direksi, kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Faik Fahmi Alamat Kantor : Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 52A Jakarta Pusat 10510 Alamat Domisili : Jl. Terusan I No. 58 RT. 005 RW. 009 Ragunan Pasar Minggu Nomor Telepon : 021 4208911 Jabatan : Direktur Utama Nama : Lalu Sudarmadi Alamat Kantor : Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 52A Jakarta Pusat 10510 Alamat Domisili : Jl. Tubagus Ismail Raya No. 49 RT. 02 RW.11 Sekeloa Comblong Dago, Jawa Barat Nomor Telepon : 021 4208911 Jabatan : Komisaris Utama Menyatakan bahwa: Sehubungan dengan tanggung jawab terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian PT ASDP Indonesia Ferry Persero untuk Tanggal 31 Desember 2016 serta untuk Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, yang ditandatangani pada 17 Mei 2017 dalam kaitannya dengan integritas laporan keuangan telah disusun dalam suatu sistem pengendalian internal perusahaan sesuai Piagam Satuan Pengawasan Intern dan telah memenuhi kebijakan yang ditetapkan Dewan Komisaris dan Direksi serta telah dilaksanakan secara efektif dan efisien dalam seluruh aspek yang material. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Atas nama Dewan Komisaris dan Direksi PT ASDP Indonesia Ferry Persero, Lalu Sudarmadi Komisaris Utama President Commissoner Faik Fahmi Direktur Utama President Director Jakarta, May 17, 2017 On behalf of the Board of Commissioners and Board of Directors, we, the undersigned: Name : Faik Fahmi Office Address : Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 52A Jakarta Pusat 10510 Domicile Address : Jl. Terusan I No. 58 RT. 005 RW. 009 Ragunan Pasar Minggu Phone Number : 021 4208911 Position : President Director Name : Lalu Sudarmadi Office Address : Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 52A Jakarta Pusat 10510 Domicile Address : Jl. Tubagus Ismail Raya No. 49 RT. 02 RW.11 Sekeloa Comblong Dago, Jawa Barat Phone Number : 021 4208911 Position : President Commissioner Hereby state that: Pursuant to the responsibility on Consolidated Financial Statement of PT ASDP Indonesia Ferry Persero on December 31, 2016, and for the Year ending on December 31, 2016, signed on May 17, 2017, the integrity of the financial statements has been included in the companys internal audit system in accordance with Internal Audit Charter. The internal audit system has met the policy determined by the Board of Commissioners and Board of Directors and has been implemented in effective and efficient manners in all material aspects. Thus, the above statement is duly executed. On behalf of the Board of Commissioners and Board of Directors of PT ASDP Indonesia Ferry Persero, SURAT PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN PT ASDP INDONESIA FERRY PERSERO STATEMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS ON THE RESPONSIBILITY ON INTERNAL AUDIT OF THE COMPANY PT ASDP INDONESIA FERRY PERSERO 163 PT ASDP Indonesia Ferry Persero 164 Laporan Tahunan 2016 Annual Report EXTERNAL AUDITOR Indepednent auditor function on ASDP financial aspect is done through Audit External that is carried out by Public Accountant Firm. ASDP Exernal Audit information is as follows: RISK MANAGEMENT ASDP realizes that the implementation of corporate risk management is increasingly becoming a demand, as its success is a key factor in achieving the target and winning the competition at global level. The risk management implementation will increase shareholder value, as well as provide a comprehensive illustration for the stakeholders as well as managers regarding the Company about potential opportunities and losses, also for the decision makers and internal policy-makers regarding the availability of the Company’s performance data , enabling more effective and efficient decision-making. In business activity, ASDP encounteres several inherent risks. Such risks may generally occur from human influence, assets, nature, funding, the environment, and reputation. Specifically, the risks faced by its characteristics may be in the form of operational flight failure risk, airport operation failure, service failure and non-compliance with regulations. These risks are addressed through existing control, risk mitigation, or risk transfer. Evaluation is always done periodically in accordance with changing conditions because the risk itself is dynamic. AUDITOR EKSTERNAL Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan ASDP dilakukan dengan melaksanakan pemeriksaan Audit Eksternal yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik. Data Auditor Eksternal ASDP sebagai berikut: TAHUN Auditor Alamat Fee Audit 2016 KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono The Royal Palace, Jl. Prof. Dr. Soepomo No. 178 A-C 29 Jakarta Selatan 12810 Telp.Fax: 021-8313861 8313871 Rp545.000.000 2015 KAP Ghazali, Sahat dan Rekan Sentra Bisnis Artha Gading Niaga Blok E No. 9 Jl. Boulevard Artha Gading, Kelapa Gading Jakarta Utara Telp.: 021-45852846, 45861183, 45861184, 45861185 Fax.: 021-45845591 Rp611.457.000 2014 KAP Ghazali, Sahat dan Rekan Sentra Bisnis Artha Gading Niaga Blok E No. 9 Jl. Boulevard Artha Gading, Kelapa Gading Jakarta Utara Telp.: 021-45852846, 45861183, 45861184, 45861185 Fax.: 021-45845591 Rp571.752.000 MANAJEMEN RISIKO ASDP menyadari pelaksanaan manajemen risiko korporat semakin menjadi tuntutan, karena keberhasilannya merupakan faktor kunci sukses pencapaian tujuan dan kemenangan persaingan ditingkat global. Penerapan manajemen risiko dapat meningkatkan shareholder value, sekaligus memberikan gambaran komprehensif kepada stakeholder maupun pengelola Perusahaan mengenai potensi peluang maupun kerugian, dengan demikian pengambil keputusan dan pembuat kebijakan internal memiliki ketersediaan data dan informasi mengenai kinerja Perusahaan, sehingga memungkinkan pembuatan keputusan yang lebih efektif dan efisien. Dalam aktivitas usaha, ASDP menghadapi beberapa risiko yang melekat inherent risk. Risiko tersebut secara umum dapat timbul akibat dipengaruhi oleh manusia, aset, alam, pendanaan, lingkungan, dan reputasi. Sedangkan secara khusus, risiko yang dihadapi sesuai karakteristiknya dapat berbentuk risiko kegagalan operasional penerbangan, kegagalan operasi bandara, kegagalan layanan dan ketidakpatuhan pada regulasi. Berbagai risiko tersebut ditangani melalui upaya existing control, mitigasi risiko, ataupun pengalihan risiko. Evaluasi selalu dilakukan secara berkala sesuai dengan perubahan kondisi karena risiko itu sendiri sifatnya dinamis. 165 PT ASDP Indonesia Ferry Persero ASDP continuously develops and enhances the integrated and comprehensive framework of risk management systems and integrated internal control structures so as to provide information on potential risks early and further adequate steps are taken to minimize the impact of risks. This risk management framework is incorporated into other policies, procedures, authorities and other provisions and various risk management tools applicable throughout the scope of business activities. In order to develop risk management in accordance with international airport standards, ASDP management has developed a corporate risk profile, for Operational and Engineering functions that focus on company business processes such as: Safety, Security, Services through Compliance 3S + 1C which is compulsory in Risk management, as well as in the Administration, Finance and Commercial environment leading to high risk. Risk Management Implemntation Framework As a SOE, ASDP shall comply with prevailing Law. In line with the Minister of SOE RI Regulation No. PER01MBU2011 article 24, ASDP shall implement the followings: 1. The Board of Directors, in any corporate decision action, shall consider business risks. 2. The Board of Directors shall build and implement an integrated corporate risk management program that is part of the implementation of the GCG program. 3. Implementation of a risk management program can be undertaken by establishing a separate work unit under the Board of Directors; Or assign an existing and relevant work unit to carry out the risk management function. Risk Management Policy Management In the risk management, ASDP established Risk Management Compliance Division as supervisor to facilitate implementation of Risk Management Policy by every Risk-Owner and management. Scope of risk management duty covers Head Office and all Branch Offices of ASDP ASDP secara berkelanjutan mengembangkan dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi adanya potensi risiko secara lebih dini dan selanjutnya dapat diambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko. Kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam kebijakan, prosedur, kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai perangkat manajemen risiko yang berlaku di seluruh lingkup aktivitas usaha. Dalam rangka pengembangan manajemen risiko yang sesuai dengan standar bandara internasional, manajemen ASDP telah menyusun profil risiko korporasi, untuk fungsi Operasional dan Teknik yang fokus pada proses bisnis perusahaan antara lain: Safety, Security, Services through Compliance 3S+1C yang merupakan compulsory dalam pengelolaan risiko, serta di lingkungan Administrasi, Keuangan dan Komersial yang mengarah pada risiko tinggi. Dasar Pelaksanaan Manajemen Risiko Sebagai BUMN, ASDP harus tunduk pada peraturan dan perundang-undangan yang ada. Sejalan dengan Peraturan Menteri Negara BUMN RI Nomor PER-01MBU2011 pasal 25, ASDP wajib menerapkan hal-hal berikut: 1. Direksi, dalam setiap pengambilan keputusan tindakan korporasi, harus mempertimbangkan risiko usaha. 2. Direksi wajib membangun dan melaksanakan program manajemen risiko korporasi secara terpadu yang merupakan bagian dari pelaksanaan program GCG. 3. Pelaksanaan program manajemen risiko dapat dilakukan dengan membentuk unit kerja tersendiri yang ada di bawah Direksi; atau memberi penugasan kepada unit kerja yang ada dan relevan untuk menjalankan fungsi manajemen risiko. Pengelola Kebijakan Manajemen Risiko ASDP dalam pengelolaan manajemen risiko membentuk Divisi ERM,Mutu GCG sebagai penanggung jawab dalam memfasilitasi pelaksanaan Pedoman Manajemen Risiko oleh setiap Risk Owner dan jajarannya. Lingkup kerja manajemen risiko meliputi Kantor Pusat dan Seluruh Kantor Cabang ASDP. 166 Laporan Tahunan 2016 Annual Report Kebijakan Manajemen Risiko Untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan standarisasi praktik Enterprise Risk Management, Kebijakan manajemen risiko mengacu pada pedoman manajemen risko ASDP sesuai Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris Nomor: SK. 253HK.002ASDP-2013, tanggal 25 Februari 2013, tentang Pedoman Manajemen Risiko PT ASDP Indonesia Ferry Persero Pedoman tentang Penyelenggaraan Proses Manajemen Risiko Proses manajemen risiko di PT ASDP Indonesia Ferry Persero merupakan proses yang berlangsung, berulang dan terus-menerus yang pada dasarnya terdiri atas: 1 Proses Awal . Initial Process Membangun Lingkungan Intern | Establishing internal environment Menyusun Konteks | setting the context 2 Proses Inti . Core Process Melakukan Asesmen Risiko | Conducting risk assessment Melaksanakan Tindak-Lanjut Tanggapan Perlakuan atas Risiko | Conducting follow-up response treatment on risk 3 Proses Penunjang . Supporting process Melakukan Kaji Ulang Risiko | Counducting risk review Melakukan Pemantauan | conducting monitoring Melakukan Komunikasi | conducting communication Melakukan Konsultasi | conducting consulting Melakukan Dokumentasi | conducting documentation 1. Proses Awal a. Membangun Lingkungan Intern PT ASDP Indonesia Ferry Persero harus terus-menerus membangun lingkungan intern yang kondusif untuk memungkinkan proses inti manajemen risiko berjalan dengan lancar. Proses inti manajemen risiko ini harus diterapkan di seluruh jajaran manajemen PT ASDP Indonesia Ferry Persero. Langkah-langkah yang dilakukan adalah: a. Menyusun dan merevisi Pedoman Manajemen Risiko untuk diberlakukan di organisasi dengan persetujuan Direksi, yang hal ini merupakan salah satu tanggung jawab dan wewenang Divisi yang menangani Enterprise Risk Management, b. Menetapkan organisasi Manajemen Risiko berikut mekanisme kerjanya, yang hal ini merupakan salah satu tanggung jawab dan wewenang Direksi. c. Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk penerapan manajemen risiko baik sumber daya manusia maupun sarana dan prasarana kerja serta dana, yang hal ini merupakan salah satu tanggung jawab dan wewenang Direksi. Risk Management Policy Management In the risk management, ASDP established Risk Management Compliance Division as supervisor to facilitate implementation of Risk Management Policy by every Risk-Owner and management. Scope of risk management duty covers Head Office and all Branch Offices of ASDP Risk Management Process Implementation Policy Risk Managment process at PT ASDP Indonesia Ferry Persero is an ongoing, repeated and continuous process that principally comprises of: 1. Initial Process a. Establish Internal Environment PT ASDP Indonesia Ferry Persero shall continuously establish conducive internal environment to enable smooth risk management core process. The risk management core process has to be implemented in entire management level of PT ASDP Indonesia Ferry Persero. The initiatives taken are among others: a. Preparing and revising Risk Management Manual to be implemented in the organization under approval from Board of Directors as one of responsibility and authority of the Division handling the Enterprise Risk Management, b. Implementing Risk Management Organization altogether with the working mechanism, as one of Board of Directors responsibility and authority. c. Providing necessary resources for the risk management implementation both human resources and working equipment as well as fund resources as part of the Board of Directors’ responsibility and authority. 167 PT ASDP Indonesia Ferry Persero d. Membangkitkan dan memelihara budaya sadar risiko

b. Menyusun Konteks

Penetapan Konteks, adalah tahapan untuk mendefinisikan variabel-variabel internal dan eksternal yang akan diperhitungkan dalam mengelola risiko serta mengatur ruang lingkup dan kriteria risiko untuk proses selanjutnya. Proses inti manajemen risiko harus selalu ditempatkan ke dalam konteks tujuan, strategi, sasaran dan atau rencana hasil kegiatan tersebut. Sebelum melakukan proses inti manajemen risiko, para Vice President Kepala SPI harus memastikan lebih dulu bahwa tujuan, strategi, sasaran dan atau rencana hasil kegiatan yang ingin dicapai melalui kegiatan telah memenuhi hal berikut ini: a. Penyusunannya telah lengkap dan selaras dengan kebutuhan dan persyaratan seluruh pemegang kepentingan manajemen, shareholder terkait. b. Isinya telah spesifik, terukur, dapat diterima, terjangkau dapat diandalkan dan memiliki batas waktu yang jelas. 2. Proses Inti a. Melakukan Asesmen Risiko Unit Kerja Cabang dan Pusat melakukan identifikasi, analisa dan evaluasi risiko menggunakan Formulir a. Register Risiko. b. Melaksanakan Tindak-Lanjut Tanggapan Perlakuan atas Risiko Setiap Unit Kerja Kantor Pusat dan Cabang setelah melakukan asesmen risiko harus merencanakan tindak-lanjut terhadap risiko pada Formulir a. Register Risiko. Tindak lanjut Risiko harus dicatat di dalam Formulir e. Kertas Kerja Rencana Tindak lanjut per Risiko. Kertas Kerja Rencana Tindak Lanjut Risiko harus direkapitulasi ke dalam Formulir f. Daftar Rencana Tindak Lanjut Risiko. Keputusan Tindak Lanjut Risiko, sesuai dengan kewenangan yang melakukan asesmen risiko atau atasannya secara berjenjang atau atasan yang terkait dengan risiko yang bersangkutan. d. Foster and maintain risk-awareness culture.

b. Context Set-Up Context set-up is a stage to define internal and external

variables to be calculated in managing risks as well as regualting risk scope and criteria for further process. Risk management core process shall also be assigned in the destination context, strategy, targets and or plan of the activity result. Prior the risk management core process, the Vice President Head of SPI shall also first ensure that the objectives, strategy, target and or plan of the activity result has passed these following activities: a. The preparation has been completed and consistent with the needs and requirement of all related Stakeholders management, shareholders. b. The contents have been specific, measured and acceptable, achievablereliable with clear timeframe. 2. Core Process a. Performing Risk Assessment for Working Unit at Branch and Head Offics, performing risk identification, analysis and evaluation using form a. Risk Register. b. Performing Risk Follow-Up Response Treatment After conducting risk assessment, every Working Unit at Head Office and Branch Office has to plan risk follow-up in Form a. Risk Register. The Risk Follow-Up shall be administered in Form e. Follow-Up Worksheet by Risk. The Risk Follow-Up Worksheet has to be recapitulized in Form f. Risk Follow- up Plan List. Risk Follow-Up Decision, based on authority to perform risk assessment or the supervisor gradually or supervisor related with particular risk. 168 Laporan Tahunan 2016 Annual Report Rencana tindak lanjut risiko yang berada di luar kewenangan Vice President yang bersangkutan yang merencanakan tindak lanjut risiko harus diusulkan kepada atasan yang terkait atau kepada Unit Kerja terkait yang membawahinya untuk mendapatkan keputusan. Pengambil keputusan yang terkait harus segera memutuskan tindak lanjut yang perlu dilakukan atas risiko. Keputusan disampaikan kepada pengusul tindak lanjut. Usulan rencana tindak lanjut Formulir f yang telah mendapat persetujuan harus segera dilaksanakan oleh Unit Kerja terkait. 2 Daftar Risiko Formulir a beserta dokumen penunjang berupa Kertas Kerja Asesmen Risiko Formulir b, c dan d dan Daftar Rencana Tindak-Lanjut Risiko Formulir f yang juga memuat informasi mengenai status progress Rencana Tindak Lanjut dari masing-masing risiko, beserta dokumen penunjang berupa Kertas Kerja Rencana Tindak-Lanjut per Risiko Formulir e harus dikirimkan kepada Divisi yang menangani Enterprise Risk Management 3. Proses Penunjang a. Melakukan Kaji-Ulang Daftar Risiko Masing-masing Unit Kerja di Kantor Pusat, Cabang termasuk SPI penyusun dan pemilik Daftar Risiko secara berkala harus melakukan kaji-ulang Daftar Risiko yang disusunnya. Tujuan kaji-ulang adalah untuk memutakhirkan Daftar Risiko sesuai dengan perkembangan. Kaji-ulang ini dilakukan dengan melaksanakan asesmen ulang atas risiko. Kaji-ulang Daftar Risiko secara berkala untuk masing- masing Unit Kerja di Kantor Pusat, Cabang dan Unit Bisnis Khusus termasuk SPI harus dilakukan di dalam Rapat Penilaian Risiko: a Secara berkala: Untuk Unit Penunjang Unit non Usaha Berdasarkan KD.47HK.001ASDP-2012, pengiriman dokumen kaji-ulang risiko setiap 6 enam bulan sekali. Untuk Unit Utama Unit Usaha Berdasarkan KD.47 HK.001ASDP-2012, pengiriman dokumen kaji-ulang risiko setiap 3 tiga bulan sekali. Risk follow-up plan beyond the related Vice President authority who planned the risk follow-up shall be proposed to realted supervisor or related Unit who supervised the risks to take decision. Related decision-maker shall decide necessary risk follow- up. The decision will be disseminated to the follow-up proposer. Follow-up plan Form f that had ben approved shall be executed immediately by related Unit. The Risk List Form a altogether with supporting documents such as Risk Assessment Work Sheet Form b, c and d and List of Risk Follow-Up Plan form f that also discloses information about Follow-Up pLan progress status of every risk, altogether with supporting documents such as Follow-Up Plan Work Sheet Form e to be delivered to Division that handles the Enterprise Risk Management. Supporting Process a. Review Risk List in every Work Unit at Head Office, Branch Office, including SPI Risk Owner and Risk List Owner periodically have to peform Review on the prepared Risk List. Objective of the review is to update Risk List based on actual condition. The review is done by doing risk assessment review. Periodic Risk List Review for each Unit at Head Office, Branch Office and Special Business Unit including SPI have to be done in the Risk Assessment Meeting: a Periodic: For Supporting Unit Non-Business Unit referring to KD.47HK.001ASDP-2012,Risk review document delivery is every 6 six months. For Main Unit Business Unit referring to KD.47HK.001 ASDP-2012, the risk review document delivery is every 3 three0 months.