PT ASDP INDONESIA FERRY PERSERO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 31 Desember 2016 Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING lanjutan p.
Instrumen Keuangan
9. Aset Keuangan tersedia untuk dijual
10. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Aset Keuangan
Liabilitas Keuangan
3. PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
Pertimbangan dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan aset keuangan tersedia untuk dijual, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga di masa
datang didasarkan pada nilai tercatat yang telah dikurangi dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa datang untuk tujuan Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun Pendapatan bunga dalam
laporan laba rugi. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian
penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi.
Aset keuangan atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa dihentikan pengakuannya saat ; 1 hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau 2 Perusahaan telah
mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian a Perusahaan telah secara substansial mentransfer
seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau b Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Penyusunan laporan keuangan perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah pendapatan, beban, asset, dan liabilitas yang dilaporkan serta pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada
tiap-tiap akhir tahun pelaporan. Pertimbangan dan estimasi yang digunakan salam mempersiapkan laporan keuangan tersebut telah ditelaah secara berkala berdasarkan pengalaman historis dan berbagai faktor, termasuk ekspektasi dari kejadian-kejadian di masa depan yang
mungkin terjadi. Namun, hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Ketidakpastian atas asumsi serta estimasi tersebut dapat menimbulkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas pada tahun berikutnya.
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi, manajemen membuat berbagai pertimbangan yang secara signifikan dapat mempengaruhi jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Pertimbangan yang memiliki dampak paling signifikan terhadap laporan keuangan
adalah : Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, bukti obyektif akan meliputi penurunan
yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya. Jika terdapat bukti bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya
perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi direklas dari ekuitas ke laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan
laba rugi; kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas melalui penghasilan komprehensif lain.
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan 19
PT ASDP INDONESIA FERRY PERSERO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 31 Desember 2016 Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
3. PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN lanjutan Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Penyisihan Penurunan Nilai Piutang
Penyusutan Aset Tetap
Manfaat Karyawan
Pajak Penghasilan
Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi
Perusahaan diakui sebagai laba rugi aktuarial pada laporan komprehensif lain. Walaupun asumsi perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara
signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja perusahaan.
Perusahaan selaku wajib pajak menghitung kewajiban perpajakannya secara self assessment berdasarkan data-data yang ada dengan mengacu pada peraturan yang berlaku. Penghitungan tersebut dianggap benar selama belum terdapat ketetapan dari Direktur Jendral Pajak
atas jumlah pajak yang terutang atau ketika sampai dengan jangka waktu 5 tahun masa kadaluwarsa pajak tidak ada ketetapan pajak yang diterbitkan. Perbedaan jumlah pajak, penemuan bukti-bukti pajak baru dan perbedaan interpretasi antara manajemen dan pejabat kantor
pajak terhadap peraturan pajak tertentu. Perbedaan hasil aktual dan nilai tercatat tersebut akan mempengaruhi jumlah taksiran tagihan pajak penghasilan, utang pajak, beban pajak penghasilan dan liabilitas pajak tangguhan.
Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus Straight line method berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari aset yang bersangkutan. Manajemen mengestimasikan masa manfaat ekonomis tersebut dalam kisaran 5 hingga 20 tahun, suatu kisaran
yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan pola pemakaian dan perkembangan tingkat teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai residu dari aset tetap dan karenanya biaya penyusutan masa depan
memiliki kemungkinan untuk direvisi. Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah
definisi yang ditetapkan di dalam PSAK 55 telah dipenuhi, termasuk ketika manajemen mengelompokkan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang serta sebagian lagi dalam kelompok aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo.
Manajemen melakukan penelaahan terhadap akun piutang masing-masing pelanggan tertentu manakala terdapat pertimbangan berdasarkan bukti objektif bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya kepada Perusahaan. Pertimbangan akan
mencakup pada informasi, fakta dan situasi yang tersedia termasuk, namun tidak terbatas pada jangka waktu hubungan dengan pelanggan tersebut, status kredit berdasarkan catatan dari pihak ketiga, faktor pasar dan hal-hal lainnya yang telah diketahui untuk mencatat penyisihan
penurunan nilai piutang sehingga nilai tercatat piutang usaha dapat mencerminkan nilai yang dapat diperoleh atau diterima oleh Perusahaan. Penyisihan ini senantiasa ditelaah secara periodik dan disesuaikan kembali ketika terdapat informasi tambahan yang secara signifikan
berpengaruh terhadap jumlah penyisihan yang ada.
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan 20