LIABILITAS KONTINJENSI 1 Fitri Natriawan

PT ASDP INDONESIA FERRY PERSERO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

30. LIABILITAS KONTINJENSI Lanjutan 11 Sewa lahan dengan PT Pelindo III persero Cabang Tanjung Perak

a. b. PT ASDP Indonesia Ferry Persero Cabang Surabay tidak mendapatkan profit malah merugi dari operasional pelabuhan Ujung c. - - - Sampai dengan laporan diterbitkan, belum adanya kesepakatan mengenai jumlah liabilitas Perusahaan.

31. INSTRUMEN KEUANGAN SERTA TUJUAN DAN KEBIJAKAN DARI MANAJEMEN RISIKO Instrumen Keuangan

Aset Keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha - bersih Aset lancar lainnya Jumlah Persentase terhadap jumlah aset Mendukung Pemerintah dalam hal memberikan pelayanan kepada pengguna jasa terkait alternatif moda transportasi penyebrangan. Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar atau disajikan dalam jumlah tercatat ketika nilai tercatatnya mendekati nilai wajar atau karena nilai wajar tidak tersedia dan atau tidak dapat diukur secara handal. 2016 2015 3.432.825.193 19.542.382.432 9.300.386.242 1.941.144.336.498 1.939.212.447.294 1.962.187.654.918 1.957.754.796.861 31,50 36,49 Berdasarkan perjanjian No.HK06371TDR-2015 tanggal 25 Mei 2015 antara PT Pelabuhan Ingosia III Persero Cabang Tanjung Perak dengan PT ASDP Indonesia Ferry Persero Cabang Surabaya mengenai perpanjangan penggunaan tanah HPL dan perairan Pelabuhan untuk kegiatan operasional pelabuhan penyebrangan kepada PT ASDP Indonesia Ferry Persero Cabang Surabaya. Jangka waktu penggunaan tanah HPL selama 1 tahun dari 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 dengan biaya Rp2.156.061.780. Berdasarkan surat persetujuan perpanjangan penggunaan bagian tanah HPL Pelabuhan tersebut, Perusahaan meminta bantuan kepada Kepala Dinas Perhubungan LLAJ Propinsi Jawa Timur untuk mendapatkan rekomendasi keringanan dari Gubernur Jawa Timur ke PT Pelabuhan Indonesia III Persero, sesuai dengan surat No.HK.207310ASDP.SBA.2015 tanggal 17 September 2015. Berikut alasan yang diberikan Perusahaan : Pelabuhan penyebrangan Ujung - Kamal merupakan stabilisator sebagai alternatif penghubung konektivitas Surabay dengan Madura jika penggunaan Jembatan Suramadu terjadi hambatan karena cuaca buruk. Pada tanggal 13 Oktober 2015 denga surat No.55142131042015 dari Kepala Dinas Perhubungan Dan LLAJ Provinsi Jawa Timur kepada Direktur Utama PT Pelindo III Persero, dengan isi surat meminta PT Pelindo III Persero untuk memberiikan keringanan biaya sewa bagian tanah HPL Pelabuhan Ujung PT ASDP Indonesi Ferry Persero Cabang Surabaya. Pada tanggal 29 Oktober 2015 dilakukan pembicaraan antara PT Pelindo III Persero, PT Pelindo III Persero Cabang Tanjung Perak dan PT ASDP Indonesia Ferry Persero dengan pembahasan : PT ASDP Indonesia Ferry Persero setuju untuk dilakukan penataan oleh PT Pelindo III Persero pada tanah HPL Pelabuhan yang sekarang ini digunakan oleh PT ASDP Indonesia Ferry Persero PT Pelindo III Persero tetap mengakomodir kegiatan operasional PT ASDP Indonesia Ferry Persero termasuk mengakomodir kegiatan operasional PT ASDP Indonesia Ferry Persero termasuk penyiapan kantor sesuai dengan kebutuhan operasional saat ini PT Pelindo III Persero akan menyiapkan design penataan lokasi dan mempertimbangkan kegiatan operasional PT ASDP Indonesia Ferry Persero Setelah design penataan dapat mengakomodir kegiatan operasional PT ASDP Indonesia Ferry Persero, maka PT ASDP akan membuat surat ke Kementrian BUMN untuk penghapusan aset milik PT ASDP yang berdiri di atas tanah HPL PT Pelindo III Persero 7.310.074.121 Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan 53 PT ASDP INDONESIA FERRY PERSERO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

31. INSTRUMEN KEUANGAN SERTA TUJUAN DAN KEBIJAKAN DARI MANAJEMEN RISIKO lanjutan Liabilitas Keuangan

Utang usaha Beban akrual Liabilitas lancar lainnya Liabilitas sewa pembiayaan Jumlah Persentase terhadap jumlah liabilitas Manajemen Risiko Modal Tujuan dan Kebijakan dari Manajemen Risiko Keuangan Risiko Suku Bunga Kebijakan Perusahaan terkait dengan risiko suku bunga adalah sebagai berikut: Perusahaan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip transparansi, independensi, wewenang dan tanggung jawab serta kewajaran transaksi. Struktur modal perusahaan terdiri dari pinjaman, dalam hal ini pinjaman bank, utang kepada pihak berelasi dan ekuitas yang terdiri dari modal ditempatkan dan disetor serta saldo laba defisit. Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan reviu struktur permodalan perusahaan. Sebagai bagian dari reviu ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan. 27.718.282.993 120.576.451.824 82.699.791.281 Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap dan variable nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama. Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu utnuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Perusahaan akan melakukan negoisasi dengan pihak kreditor dalam menentukan tingkat suku bunga kredit. 127.582.937.493 98.345.008.822 400.331.531.159 322.885.824.712 29.396.293.499 Seluruh instrumen keuangan telah mencerminkan nilai wajar yang bersangkutan. Tidak terdapat perbedaan signifikan antara nilai wajar aset dan liabilitas keuangan dengan nilai tercatatnya. 76,76 77,31 Aset dan liabilitas keuangan lancar yang jatuh tempo dalam jangka pendek, nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan lancar telah mendekati estimasi nilai wajarnya. 114.122.741.616 Kebijakan manajemen risiko merupakan salah satu upaya manajemen Perusahaan untuk menjamin adanya landasan yang kuat bagi pelaksanaan kegiatan operasional Perusahaan sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dalam limit risiko yang terukur untuk mencapai target peningkatan shareholder value . 122.775.848.343 Risiko suku bunga adalah resiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Exposure Perusahaan terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan peminjaman bank. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan perusahaan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia utnuk operasi dan pengembangan bisnis, serta utnuk mengelola risiko bunga, risiko mata uang asing dan risiko likuiditas. Perusahaan dan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi. Perusahaan menyadari pengelolaan kegiatan operasional yang sehat dan berlandaskan tata kelola yang baik membutuhkan penerapan manajemen risiko yang meliputi proses indentifikasi, pengukuran, monitoring dan pengendalian risiko. Dalam penerapan manajemen risiko tersebut Perusahaan meyakini peran aktif Dewan Komisaris dan Direksi sangat menentukan efektivitas manajemen risiko. Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan 54