Dapat meningkatkan kondisi wilayah di berbagai
230 Laporan Tahunan
2016 Annual Report
Benefits for the Government are as follows: 1. Reducing unemployment rate through job opportunity
creation. 2. Contribute in driving real sector to develop regional
economy. 3. Socialization of the Cooperatives.
4. Other multiplier effects.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY FOR CUSTOMERS
As commitment and to meet expectation of the customers as main priority, ASDP has implemented social responsibility
for the customers through strategic services, such as providing safety and security assurance to the customers,
improving quality of services provided to the customers, improving quality of information access and providing
customer complaint center.
ASDP treats customer’s satisfaction as fundamental and important service. This refers to our belief that customers
or service users are stakeholders with vital roles to guarantee business sustainability, and main partner to
develop our business in the future.
Customer Service Information and Complaint Access
To support customer satisfaction assurance, ASDP provides customer service and information center facility for the
passengers. Besides this facility, ASDP has also established a customer complaint center.
The Customer Care function is established as initiative of the Company to realize its commitment in providing
service excellence to the service users. Primary activity of the Customer Care is as communication chanelbridge
between the service user with the Company aiming to fulfill information inquiry related with the Company’s
services and complaint handling. Serta nilai positif yang dapat diambil oleh pemerintah,
antara lain: 1. Mengurangi pengangguran dengan penciptaan
lapangan kerja. 2. Ikut menggerakkan sektor riil, sehingga mampu
meningkatkan perekonomian daerah setempat. 3. Memasyarakatkan koperasi.
4. Multiplier efek lainnya.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP
PELANGGAN
Sebagai komitmen dan menempatkan pemenuhan harapan para pelanggan sebagai prioritas utama, ASDP
menerapkan tanggung jawab sosial terhadap pelanggan melalui layanan strategis, yakni memberikan jaminan
keamanan keselamatan pelanggan, meningkatan kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan,
meningkatkan kemudahaan akses informasi dan layanan dan menyediakan pusat pengaduan pelanggan.
ASDP menempatkan kepuasan pelanggan sebagai bentuk pelayanan yang fundamental dan penting. Hal ini didasari
keyakinan bahwa pelanggan atau penguna jasa adalah salah satu pemangku kepentingan yang mempunyai
peran sentral dalam menjamin keberlangsungan usaha, sehingga merupakan partner utama dalam
mengembangkan usaha di masa depan.
Akses Informasi Layanan dan Pengaduan Pelanggan
Guna mendukung jaminan kepuasan pelanggan, ASDP menyediakan fasilitas pusat informasi dan layanan bagi
para penumpang. Selain hal tersebut, ASDP telah membentuk pusat pengaduan pelanggan.
Fungsi Customer Care dibangun dengan dasar sebagai salah satu langkah perusahaan untuk mewujudkan
komitmennya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa. Kegiatan utama Customer Care
adalah sebagai saluranjembatan komunikasi antara pengguna jasa dengan perusahaan yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan permintaan informasi terkait layanan perusahaan inquiry serta penanganan keluhan
complaint handling.
231 PT ASDP Indonesia Ferry Persero
Objectives of the Customer Care function are as follows: To fulfill accurate and fast service information inquiry
for the service users, such as ship departure schedule and tariffs.
Accept and answer complaints from the service users and report to related DivisionBranch to be processed.
Settle every received complaint and report to the Management as performance evaluation process.
Increase trusts of the service users to ASDP by providing complete and accurate information as well as give
fast response for every submitted complaint.
To measure level of the Customer Care coverage to the service users across Indoneisa, the Contact Center system
has been operated since 2014. Since the Contract Center System operation, number of information inquiry via
phone and SMS were significantly increasing. It can be concluded that through the Contact Center System, the
Company is able to cover the service users broadly.
Customer Complaint Submission and Handling Mechanism
Commitment to deliver service excellence expects fast and tactical actionresponse for all complaints submitted
by the Stakeholders, primarily the service users. The customer complaitn settlement process had been
particularly regulated in service quality standard policy. The complaint management standadrd regulates
provisions, as follows:
a. Standard to respond the customer’s complaints within 1 x 24 hours.
b. Complaints received via contact center, website, emal, twitter or facebook will be immediately processed
by Corporate Secretary and related unit. c. The customer complaint will be further processed
and settled by related unit. The related unit may have direct communication with the customers during
the customer complaint settlement process. Adapun tujuan dari fungsi Customer Care ini diantaranya
adalah: Memenuhi kebutuhan permintaan informasi layanan
yang akurat dan cepat kepada pengguna jasa, misalnya mengenai jadwal keberangkatan kapal juga tarifnya.
Menerima dan menjawab keluhan dari pengguna jasa dan melaporkannya kepada DivisiCabang terkait
untuk segera ditindaklanjuti Menyelesaikan setiap keluhan yang diterima dan
melaporkannya kepada Manajemen sebagai proses evaluasi kinerja
Meningkatkan kepercayaan pengguna jasa terhadap ASDP melalui penyediaan informasi yang lengkap
dan akurat serta memberikan tanggapan cepat atas keluhan yang disampaikan
Untuk mengukur seberapa jauh jangkauan sarana media Customer Care
kepada pengguna jasa di seluruh Indonesia, pada tahun 2014 mulai dioperasikan sistem Contact
Center . Dan sejak diterapkannya sistem Contact Center
tersebut, jumlah permintaan informasi melalui telepon dan SMS meningkat tajam. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa dengan diterapkannya sistem Contact Center, mampu menjangkau pengguna jasa lebih luas.
Mekanisme Penyampaian dan Penyelesaian Pengaduan Pelanggan
Komitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik menuntut tindakanrespon secara cepat dan taktis
terhadap semua aduankeluhan dari pemangku kepentingan khususnya pelanggan yakni pengguna jasa.
Upaya penyelesaian terhadap setiap keluhan pelanggan telah diatur secara khusus dalam kebijakan standar mutu
pelayanan. Standar pengelolaan pengaduan tersebut, sebagai berikut:
a. Standar dalam merespon atas pengaduan pelanggan
1 x 24 Jam. b. Pengaduan yang masuk melalui contact center, website,
email, twitter, atau facebook Perusahaan akan segera
ditindaklanjuti oleh unit kerja Sekretaris Perusahaan dan unit kerja terkait.
c. Selanjutnya keluhan pelanggan diproses dan diselesaikan oleh unit terkait. Unit terkait dapat
langsung berkomunikasi kepada pelanggan dalam proses penyelesaian keluhan.
232 Laporan Tahunan
2016 Annual Report
In 2016, the system received 1,738 information inquiries and complaints submission from the service user. The
recapitulation of the Contact Center System in 2016 are as follows:
Customer Information Complaint Submission
Above table informed that: The highest information request and complaitn
submission trend were seen during Ied and Christmast New Year Vessels moments. The figures were triple
than inquiries submitted in regular days. Therefore, performance readiness was prioritized during the
periods.
SMS Center communication channel was still being the most contacted channels by the service users
compared with the phone channel. As easier phone service access provision, in 2016, PT ASDP had activated
three digits phone number and socialized the 021 – 191 numbers. Additionally, to fulfill the user’s needs,
in 2017, the contact center will also increase its operational hour through Contact Center system
within 24 hours a day and 7 days a week. Pada tahun 2016 sistem menerima sebanyak 1.738
permintaan informasi dan penyampaian keluhan dari pengguna jasa. Berikut hasil rekapitulasi yang diterima
oleh sistem Contact Center pada tahun 2016:
Jumlah Informasi Penyampaian Keluhan Pelanggan
NO BULAN
INFORMASI DAN KELUHAN TELEPON
SMS EMAIL
KORAN TOTAL
PERBULAN
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 JANUARI
FEBRUARI MARET
APRIL MEI
JUNI JULI
AGUSTUS SEPTEMBER
OKTOBER NOVEMBER
DESEMBER 23
33 44
30 47
127 165
37 39
40 34
21 51
62 67
68 77
109 165
67 65
53 66
187 6
1 2
3 1
12 1
4 7
9
14 1
81 96
113 101
125 248
330 105
108 100
109 222
TOTAL 640
1037 60
1 1738
Data tabel di atas memberikan informasi bahwa: Tren jumlah permintaan informasi dan penyampaian
keluhan tertinggi terjadi pada momen Angkutan Lebaran dan Angkutan Natal Tahun Baru. Peningkatan
tersebut dapat mencapai hingga tiga kali lipat dari jumlah permintaan pada hari-hari biasa. Oleh
karenanya, kesiapan performa dan kinerja diprioritaskan pada masa tersebut.
Saluran komunikasi SMS Center menjadi saluran yang paling banyak digunakan oleh pengguna jasa
dibandingkan saluran telepon. Sebagai upaya penyediaan akses layanan telepon yang lebih mudah,
PT ASDP pada tahun 2016 telah mengaktifkan pemasangan nomor tiga digit dan sosialisasi nomor
021-191. Selain itu, sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pengguna jasa, pada tahun 2017 Contact
Center
akan meningkatkan jam pelayanan dengan mengoperasikan sistem Contact Center selama 24
jam dalam 7 hari.
233 PT ASDP Indonesia Ferry Persero
Customer Complaint Handling 2016
In line with a system to support the service user accessing PT ASDP communication channels, number of complaints
received through Customer Care is also increasing. Throughout 2016, there were 235 complaints received
that were classified into six categories, such as Brokers, Illegal Charges, Round TikcketPort Service, Crossing
Service and Others other than the previous 5 categories. If compared to the total number of complaints, the
percentage of complaints deviation is 10. Other service complaints submitted by the service users included
complaints related to vesselferry services 47 and port service 30.
As means of evaluation and follow-up of complaints, the Management has implemented ASDP NET program.
Through this program, complaints related with fraud are expected to decrease. In 2017, in the course of Ports and
Ferry service improvement, the company will perform various innovation programs as disclosed in the Port
Division and the Ferry Division Working Plans, including smart harbor and additional fleets programs.
Corporate Social Responsibility on Occupational Health, Safety and
Employment
ASDP is being responsible on the ocupational health and safety as well as welfareof every employee. Various health
and safety programs, quality improvement and professionalism programs, performance evaluations, and
welfare programs had been carried out by ASDP periodically in previous years. An in-depth discussion regarding ASDP
social responsibility programs in occupational health, safety and employment aspects is presented in the HR
Reports section of this Annual Report.
Law No. 13 of 2003 concerning Manpower, Law No. 2 of 2004 on Industrial Relations Disputes Settlement, Law
No. 1 of 1970 on Occupational Safety and Joint Working Agreement PKB between management and workers
union is trated as reference of all policies Employment to ensure compliance with applicable legislation and to
minimize the occurrence of violations of human rights
Penerimaan Keluhan Pelanggan Tahun 2016
Seiring dengan adanya sistem yang memudahkan pengguna jasa untuk menjangkau saluran komunikasi
PT ASDP, maka jumlah keluhan yang masuk melalui Customer Care
pun meningkat. Sepanjang tahun 2016 terdapat 235 keluhan yang terbagi dalam enam kategori
yaitu Praktik Calo, Pungutan Liar, Tiket Muter, Layanan Pelabuhan, Layanan Penyeberangan dan Lain-Lain di
luar 5 kategori sebelumnya. Dibandingkan dengan keseluruhan jumlah keluhan, prosentase keluhan tindakan
penyimpangan adalah sebesar 10. Keluhan layanan lainnya yang menjadi perhatian pengguna jasa adalah
keluhan terkait layanan kapalpenyeberangan 47 dan keluhan layanan pelabuhan 30.
Sebagai langkah evaluasi dan tindak lanjut dari adanya keluhan tindak penyimpangan, Manajemen telah
menerapkan program ASDP BERSIH. Diharapkan dengan adanya program ini maka keluhan terkait tindakan
penyimpangan dapat menurun. Untuk peningkatan layanan pada Pelabuhan dan Penyeberangan, pada tahun
2017 perusahaan akan melakukan berbagai program inovasi yang tercantum dalam rencana kerja Divisi
Pelabuhan dan Divisi Penyeberangan diantaranya adalah program smart harbour dan penambahan armada.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan
dan Keselamatan Kerja
ASDP bertanggung jawab terhadap kesehatan dan keselamatan kerja serta kesejahteraan setiap karyawannya.
Berbagai program kesehatan dan keselamatan, program peningkatan kualitas dan profesionalisme, evaluasi kinerja,
serta program kesejahteraan dilakukan oleh ASDP secara rutin sebagaimana di tahun-tahun sebelumnya.
Pembahasan mendalam mengenai program tanggung jawab sosial ASDP dalam aspek ketenagakerjaan, kesehatan
dan keselamatan kerja dapat dilihat di Bagian Laporan SDM pada Laporan Tahunan Ini.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004
tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja serta Perjanjian Kerja Bersama PKB antara manajemen dan serikat karyawan, menjadi acuan
seluruh kebijakan ketenagakerjaan untuk memastikan
234 Laporan Tahunan
2016 Annual Report
in the industrial relation.
As a shipping company, PT ASDP Indonesia Ferry Persero realizes the importance of Occupational Health and Safety
K3 to guarantee that every employee will perform a healty work without any threat against the employee
and surrounding community as well, to achieve optimum working productivity. Therefore, ASDP is committed to
managie K3 for both the employees and vessels operations focusing on achieving zero accident rate.
As an effort to ensure Occupational Health and Safety for employees and other parties who participated actively
in the Company’s operational circumstances, ASDP has an OHS policy referring to the International Safety
Management Code ISM-Code as a shipping company and the Occupational Health and Safety Assessment
Series OHSAS 18001 .
Occupational Safety and Health is very important in to support the Company’s activity achievement. The
Company views Occupational Safety and Health to have strategic position to maintain existence of the company,
where the company regards the implementation and maintenance of behaviors reflecting occupational health
and safety as mandatory.
The Company considers that health protection becomes an important aspect to protect the employees to be free
from any health problems and adverse effects caused by the occupational activities. In order to do so, the
company always and has established a healthy work environment, among others by carrying out work activities
in accordance with Occupational Health and Safety Management System SMK3LH.
kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku dan meminimalkan terjadinya pelanggaran terhadap
hak asasi manusia dalam hubungan kerja.
PT ASDP Indonesia Ferry Persero sebagai perusahaan pelayaran menyadari pentingnya Keselamatan dan
Kesehatan Kerja K3 agar setiap karyawan dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan
masyarakat sekitar aktivitas lingkungan operasional, sehingga diperoleh produktifitas kerja yang optimal. Oleh
karena itu, ASDP berkomitmen untuk melakukan pengelolaan K3 baik untuk karyawan maupun untuk
operasional kapal yang difokuskan untuk mencapai tingkat kecelakaan nihil atau zero accident.
Sebagai upaya untuk menjamin Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi karyawan maupun pihak lain
yang beraktivitas di lingkungan operasional Perusahaan, ASDP telah memiliki kebijakan K3 yang mengacu pada
International Safety Management Code ISM-Code
sebagai perusahaan pelayaran dan Occupational Health and Safety
Assessment Series OHSAS 18001.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja sangat penting dalam menunjang keberhasilan aktivitas perusahaan. Bagi
perusahaan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja juga memiliki makna strategis yang menjaga eksistensi
perusahaan, dimana perseroan menempatkan penerapan dan pemeliharaan perilaku yang mewujudkan keselamatan
dan kesehatan kerja merupakan suatu keharusan.
Perseroan memandang bahwa perlindunganan kesehatan menjadi poin penting dalam melindungi karyawan agar
terbebas dari gangguan kesehatan serta dampak buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Guna melaksanakan
hal tersebut, perseroaan senantiasa dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat, diantaranya dengan
melaksanakan aktivitas pekerjaan telah sesuai dengan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan SMK3LH.
235 PT ASDP Indonesia Ferry Persero
INDUSTRIAL RELATION
ASDP is committed to build mutual respect relationship and create balance between fulfillment of the rights and
implementation of the obligation, through intensive communication and involvement between ASDM and
employees to achieve the Company’s target. The mutual respect constructiove relationship is manifested in
provisions under agreement and regulation as disclosed in Joint Working Agreement PKB that is reviewed and
updated periodically by the Management and Workers Union.
OCCUPATIONAL HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT
MANAGEMENT FOR BUILDING AND PORT
Progress of HSE implementation in the Company has become a necessity to minimize accident risk at the
working place. Principally, HSE factor is corresponded with production efficiency in a Company, therefore, will
also influene achievement of its productivity. Principally, objective of HSE is to protect the worker upon their safety
rights and to perform their jobs as well as to create healthy and productive workers.
a. Legal Basis of the Activities: - Law No. 1 of 1970 on Occupational Safety
- Law No. 23 of 2003 on Employment, Article 86 Paragraph 5 declaring the Occupational Health
and Safety - Law No. 32 of 2009 regarding Environment
Protection and Management - OHSAS 1801:1999 Minister of Manpower RI
Regulation No. Per-05MEN1996 on SMK3. - Government Regulation No. 27 of 2012 regarding
Minister of Manpower License No. 5 of 1996 regarding
- Minister of Manpower RI Regulation No. Per-05 MEN1996 on Safety Management System SMK
- Minsister of Manower RI Regulation No. 4 of 1987 regarding Occupational Health and Safety
Committee P2KP.
HUBUNGAN INDUSTRIAL
ASDP berupaya memastikan terjalinnya hubungan yang saling menghormati dan mampu menciptakan
keseimbangan antara pemenuhan hak dan pelaksanaan kewajiban, melalui komunikasi intensif dan keterlibatan
antara ASDP dan karyawan dalam mencapai target Perusahaan. Hubungan konstruktif yang saling
menghormati tersebut dimanifestasikan dalam bentuk butir-butir kesepakatan dan aturan sebagaimana tercantum
pada Perjanjian Kerja Bersama PKB, yang ditinjau dan diperbaharui secara berkala serta ditandatangani oleh
Manajemen dan Serikat Pekerja.
BIDANG KESEHATAN KERJA, KESELAMATAN KERJA, KEAMANAN DAN
PENGELOLAN LINGKUNGAN UNTUK GEDUNG DAN PELABUHAN
Pengembangan penerapan K3 dalam perusahaan sudah menjadi sebuah keharusan guna meminimalisasi risiko
terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Pada hakikatnya faktor K3 berpengaruh terhadap efesiensi produksi dari
suatu perusahaan, sehingga dengan demikian mempengaruhi tingkat pencapaian produktivitasnya.
Pada dasarnya, tujuan K3 adalah melindungi para tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan
dan untuk mencipatakan tenaga kerja yang sehat dan produktif.
a. Dasar Hukum Kegiatan: - Undang – Undang No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja - Undang – Undang No. 23 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, pasal 86 Paragraf 5 disebutkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- Undang – Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
- OHSAS 1801: 1999 Permenaker RI No.Per-05 MEN1996 tentang SMK3
- Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Permenaker No.5 Tahun 1996
tentang - Permenaker RI No. Per-05MEN1996 tentang
Sistem Manajemen Keselamatan SMK - Permenaker RI No. 4 Tahun 1987 tentang Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja P2KP
236 Laporan Tahunan
2016 Annual Report
b. Occupational Health, Safety and Security in 2016 included:
1. Safety Management System Procedure Revision related with Vessels HSE and Safety Procedure
that is integrated with Integrated Management System SMT.
2. Trial for Fire Extinguisher APAR and Hydrant devices for Merak, Bakauheni, Ketapang, Lembar
and Kayangan Branches. 3. Safety socialization and campaign for employees
working at high-risk field towards any accident case at Bakauheni, Ketapang, Lembar and Kayangan
Branches.
4. Coordination with Human Resources HR Division to organize annual Medica Check-Up for ground
personnel at branch office. 5. Control and Monitor Certification to meet the
building and port feasibility requirements to deal with emergency situation, such as:
•
Lightning Rod
•
Genset Certification
•
Elevator Certification
•
Fire Protection, APAR and Hydrant
•
Installation Certificaiton. b. Program Pengembangan Kesehatan, Keamanan dan
Keselamatan Kerja pada tahun 2016, meliputi: 1. Melakukan revisi Prosedur Sistem Manajemen
Keselamatan yang terkait dengan Prosedur K3 dan Prosedur Keselamatan untuk Kapal yang di
Integrasikan kedalam Sistem Manajemen Terpadu SMT.
2. Melakukan uji coba Alat Pemadam Kebakaran APAR dan HYDRANT untuk Cabang Merak,
Bakauheni, Ketapang, Lembar dan Kayangan 3. Melakukan sosialisasi dan kampaye keselamatan
terhadap karyawan yang bekerja di bagian lapangan yang mempunyai risiko tinggi terhadap
terjadinya kecelakaan Cabang Merak, Bakauheni, Ketapang, Lembar dan Kayangan
4. Berkoordinasi dengan Divisi Sumber Daya Manusia SDM untuk melakukan Medical Check Up setahun
sekali terhadap karyawan darat untuk Cabang. 5. Mengendalikan dan Monitoring Sertifikasi dalam
pemenuhan persayaratan kelayakan gedung dan Pelabuhan terhadap kesiapan menghadapi
keadaan darurat:
•
Sertifikasi Penangkal Petir
•
Sertifikasi Genset
•
Sertifikasi Lift
•
Sertifikasi Instalasi Proteksi Kebakaran, APAR dan Hydrant
•
Sertifikasi Listrik
Kegiatan Penghijauan Cab. Kayangan
237 PT ASDP Indonesia Ferry Persero
6. Fire simulation training at Head Office in cooperation with Fire Fighting Agency and Police Department.
7. Air quality test at outdoor and indoor working place for Head Office as well as Merak and
Bakauheni Branches. 8. Procurement of occupational safety equipment,
safety shoes, helmet, masks and ear plug as well as APAR tank refill.
c. Environmental Conservation and Management Program in 2016 included:
1. Preparation of Environment and Hazard Identification, Risk Assessor and Environment and
Hazard Impact Controling Set-Up Procedures. 2. Preparation of Environmental Management for
Merak, Bakauheni and Head Office. 3. Reforestation Program Maintenance at Kayangan
Branch. 4. Sea Water Pollution Test at Merang and Bakauheni
Branches. d. Documentation of Activities Realted with HSE and
Environmental Preservation 6. Melakukan Latihan kebakaran di Gedung Kantor
Pusat bekerjasama dengan Dinas Pemadam Kebakaran Damkar dan Kepolisian
7. Melakukan tes kualitas udara tempat kerja out door
dan indoor untuk Kantor Pusat dan Cabang Merak dan Cabang Bakauheni.
8. Pengadaan alat perlengkapan keselamatan kerja; safety shoes,
helm, masker dan ear plug dan refil tabung APAR.
c. Program Pelestarian dan Pengelolaan Lingkungan pada tahun 2016, meliputi:
1. Proses membuat Prosedur Identifikasi Aspek Lingkungan dan Bahaya, Penilai Risiko dan
Penentuan Pengendalian Dampak Lingkungan dan Bahaya
2. Membuat Laporan Pengelolan Lingkungan untuk Cabang Merak, Bakauheni dan Kantor Pusat
3. Pemeliharaan Program Penghijauan Cabang kayangan
4. Melakukan Tes Kadar Pencemaran Air Laut Akibat Aktivitas Perusahaan Di Cabang Merak dan Cabang
Bakuheni. d. Dokumentasi Kegiatan yang terkait dengan K3 dan
Pelestarian Lingkungan
Kegiatan Penghijauan Cab. Kayangan
238 Laporan Tahunan
2016 Annual Report
BIDANG KESELAMATAN, KEAMANAN DAN MONITORING
KAPAL
Aspek Keselamatan, Keamanan dan Perlindungan Lingkungan untuk kapal merupakan hal yang mandatori
wajib dipenuhi oleh PT ASDP Indonesia Ferry Persero sebagai perusahaan pelayaran yang terkait dengan
sertifikat kapal maupun kelaik laut kapal, di industri pelayaran perusahaan harus memilik Document of
Compliance DOC
sedangkan untuk Kapal harus memiliki Safety Management Certificate
SMC. Pemenuhan peraturan di level nasional maupun international wajib dilaksanakan
dengan berorientasi pada zero accident dalam rangka mencapai zero accident perusahaan harus, mengacu
pada standar regulasi keamanan maksimal pelayaran yang mengacu ke International Safety Management ISM-
Code
dan kemudian diperkuat dengan standar regulasi nasional diantaranya:
IMO Resolusi A. 741 18 yang direvisi pada bulan Desember 2000 sesuai Resolusi Maritime Safety
Commitee MSC 104 73 dan bersifat wajib dengan
dijadikan sebagai Bab IX Konvensi Safety of Life At Sea SOLAS
Manajemen untuk Pengoperasian Kapal secara aman. Koda ini selanjutnya disebut ISM – Code.
Selain itu persyaratan dan petunjuk prosedur sesuai dengan Resolusi IMO A. 741 18 juga telah direvisi
sesuai Resolusi A. 913 22 yang diberlakukan terhitung 1 Juli 2002.
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran bagian ke-7 Pasal 169
tentang Manajemen Keselamatan dan Pencegah pencemaran dari kapal.
VESSELS SAFETY, SECURITY AND MONITORING ASPECT
Vessels Safety, Security and Monitoring Aspect is mandatory aspect to be fulfilled by PT ASDP Indonesia Ferry Persero
as a shipping company related with vessels certificates and seaworthiness, in the shipping industry, the Company
has to have Document of Compliance DOC and the ship shall have Safety Management Certificate SMC.
Compliance with the regulation at national and international levels shall be implemented oriented towards
zero accident. To achieve zero accident, the Company shall complies with maximum safety regulation standard
for shipping company referring to International Safety Management ISM – Code standards and affirmed with
national regulatory framework, as follows:
IMO Resolution A. 741 18 revised in December 2000 according to Resolution of Maritime Safety
Committee MSC 104 73 and mandatory to be placed as Chapter IX in Safety of Life at Sea
Convention SOLAS Management for safety vessels operation. The Code is later known as ISM-Code. In
addition, requirement and operating manual refer to IMO A. 741 18 Resolutions that was revised under
Resolutions A. 913 22 and effective since July 1, 2002.
Republic of Indonesia Law No. 17 of 2008 on Shipping, Chapter 7 Article 169 regarding Vessels Safety and
Pollution Prevention Management.
Latihan Pemadam Kebakaran
239 PT ASDP Indonesia Ferry Persero
Keppres 65 Tahun 1980 tentang Ratifikasi Solas 1974 Chapter IX ditetapkan ISM-Code.
Peraturan Menteri Perhubungan No. PM. 45 Tahun 2012 tentang Manajemen Keselamatan ISM – Code.
Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor: PY.6716-976 tentang Pemberlakuan
Manajemen Keselamatan KapalInternational Safey Management ISM-Code
bagi Kapal-Kapal Berbendera Indonesia.
Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor: UM.00313DK-15, Tanggal 12 Januari 2015,
Tentang Penerapan Briefing Keselamatan Safety Briefing
Bagi Kapal-Kapal Berbendera Indonesia; Surat Keputusan Direksi No: KD.34HK.002ASDP-2014
tentang Pemberlakukan Prosedur Sistem Manajemen Keselamatan PT ASDP Indonesia Ferry Persero di
Lingkungan PT ASDP Indonesia Ferry Persero;
Surat Keputusan Direksi No: KD.80PA.205ASDP-2015 Tanggal 04 Maret 2015 Tentang Parameter Penilaian
Terhadap Sistem Manajemen Keselamatan Internasional ISM-Code Pada Kapal dan Cabang Di Lingkungan
PT ASDP Indonesia Ferry.
Ada enam pilar utama bagi perusahaan dalam Implementasi Keselamatan dan Keamanan Kapal yang berorintasi pada
zero accident , yaitu:
1. Kepatuhan pada regulasi, baik Internasional maupun Nasional
2. Kepatuhan Terhadap Regulasi Internasional Nasional 3. Revitalisasi DPA, Pengendali Dokumen Auditor
ISM-Code 4. Pemenuhan Sarana dan Prasarana
5. Pemenuhan Kapasitas SDM Bidang Keselamatan 6. Peran Masyarakat Pengguna Jasa
Presidential Decree No. 65 of 1980 on Ratification of Solas 1974 Chapter IX stipulating the ISM-Code.
Minister of Transportation Regulation No. PM 45 of 2012 on Safety ManagementISM – Code.
Marine Transportation General Director Decree No. PY.6716-976 regarding the Implementation of
Vessels Safety ManagementInternational Safety Management ISM-Code for Indonesian Flagged
Ships.
Marine Transportation General Director Decree No. UM.00313DK-15 dated January 12, 2015 regarding
the Implementation of Safety Briefing for Indonesian Flagged Vessels.
Board of Directors Decree No. KD.34HK.002ASDP- 2014 regarding Implementation of PT ASDP Indonesia
Ferry Persero Safety Management System in PT ASDP Indonesia Ferry Persero Circumstances;
Board of Directors Decree No. KSD.80PA.2015ASDP- 2015 dated March 4, 2015 regarding International
Safety Management System ISM-Code Assessment Paramter for Vessels and Branch Office in PT ASDP
Indonesia Ferry circumstances.
There are six pillars in the Vessels Safety and Secuirty Implementation oriented towards zero accident, as
follows: 1. Compliance with International and National regulations.
2. Complaiane with International and National regulations. 3. Revitalization of DPA, ISM-Code Document Auditor
Controller. 4. Fulfillment of Facilities and Infrastructure.
5. Fulfillment of Personnel Capacity in Safety Aspect. 6. Role of the society as service user.
Latihan Pemadam Kebakaran
240 Laporan Tahunan
2016 Annual Report
Vessels Safety, Security and Monitoring Development Program in 2016 includes:
1. Safety Management System Procedure Revision related with HSE Procedure and Vessels Safety
Rpocedure integrated into Integrated Management System SMT.
2. Early Safety Management Certificate SMC Verification for 20 ships.
3. Safety Management Certificate SMC Verification for 15 ships.
4. Safety Management Certificate SMC Verification for 15 ships.
5. Safety Management Certificate SMC Verification for 13 ships.
6. Document of Compliance DOC External Audit for 3 Sample Branch Jepara Branch, Ketapang Branch
and Lembar Branch 7. Safety Management SystemISM-Code Internal Audit
at 28 Branches and 135 ships of PT ASDP Indonesia Ferry Persero.
8. Safety Risk Assessment for Relocated ships. 9. Investigation and evaluation to vessels under
emergency condition. 10. Perform International Safety Management System
ISM-Code Implementation Assessment for Branch and Ships.
11. Vessel Montioring System VMS for 27 ships for operated ships movement monitoring.
Vessels Accident Rate 2016
Throughout 2016, there were 11 vessels accidents classified into 2 events, sinking and crash, the number was similar
with previous year that recorded 11 accidents. In 2016, Rate of Accident index achieved 0.50 level where the
RoA in 2016 was higher than 0.19 rate released by Ministry of Transportation. The index indicated that despite the
Company had implemented various safety programs, the Company needs to work harded to reduce ROA level
to 0 Zero Accident. Program Pengembangan Kerja Bidang Keselamatan,
Keamanan Dan Monitoring Kapal pada tahun 2016, meliputi:
1. Melakukan revisi Prosedur Sistem Manajemen
Keselamatan yang terkait dengan Prosedur K3 dan Prosedur Keselamatan untuk Kapal yang di Integrasikan
ke dalam Sistem Manajemen Terpadu SMT. 2. Melakukan Verifikasi Awal Safety Management Certificate
SMC untuk 20 Kapal
3. Melakukan Verifikasi Antara Safety Management Certificate SMC
15 Kapal 4. Melakukan Verifikasi Tambahan Safety Management
Certificate SMC 15 Kapal
5. Melakukan Verifikasi Pembaharuan Safety Management Certificate SMC
13 Kapal 6. Melakukan Eksternal Audit Document of Compliance
DOC dengan 3 Sampel Cabang Cabang Jepara,
Cabang Ketapang dan Cabang Lembar 7. Melakukan Internal Audit Sistem Manajemen
Keselamatan ISM-Code di 28 Cabang dan 135 Kapal milik PT ASDP Indonesia Ferry Persero.
8. Melakukan Safety Risk Assessment untuk Kapal yang akan dilakukan Relokasi
9. Melakukan Investigasi dan Evaluasi terhadap Kapal yang mengalami Keadaan Darurat
10. Melakukan Penilaian Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan International ISM-Code untuk Cabang
dan Kapal 11. Pengadaan Vessel Monitoring System VMS sebanyak
27 Kapal untuk monitong pergerakan Kapal yang beroprasi
Tingkat Kejadian Kecelakaan Kapal Tahun 2016
Selama tahun 2016 terjadi kecelakaan kapal sebanyak 11 kejadian yang terbagi menjadi dua jenis yaitu kandas
dan tubrukan, jumlah ini sama dibandingkan tahun sebelumnya dimana terjadi 11 kecelakaan. Indeks Rate
of Accident RoA pada tahun 2016 sebesar 0,50 dimana RoA tahun 2016 lebih tinggi dari Indeks RoA secara
nasional Tahun 2016 yang dirilis kementerian Perhubungan sebesar 0,19. Angka indeks ini menunjukan bahwa
meskipun perusahaan sudah melakukan banyak program keselamatan, namun perusahaan harus bekerja lebih
keras lagi untuk menekan tingkat ROA hingga 0 Zero Accident
.
241 PT ASDP Indonesia Ferry Persero
PT ASDP Indonesia Ferry Persero Vessels Accident RoA Index and Chart within recent 6 six years are as follows:
Shipping Accident RoA Index within recent 6 six years are as follows:
Berikut Indeks RoA dan Grafik Kecelakaan Kapal PT ASDP Indonesia Ferry Persero selama 6 Tahun terakhir.
Berikut indeks RoA Kecelakaan Bidang Pelayaran 6 Tahun Terakhir
2011 2012
2013 2014
2015 2016
2017 2018
Jml Kecelakaan
2 7
9 8
11 11
Total Trip
154,653 179,860
193,791 215,443
210,219 220,227
RoA ASDP
0.13 0.39
0.46 0.37
0.52 0.50
0.00 0.00
RoA Nasional
0,26 0,12
0,16 0,26
0,22 0, 19
Rate of Accident RoA Armada PT. ASDP 2011 - 2018
2011 2