Pengembangan Amandemen Pasal-Pasal Tentang Kedaulat-an Negara
                                                                                44
sendiri  2.  Kuasa  tertinggi,  artinya  tidak  ada  kuasa  diatas  kuasa  negara. Siapapun atau kuasa apapun harus tunduk pada kuasa negara 3. Kekuatan,
atinya  kemerdekaan  dan  kekuasaan  itu  harus  mempunyai  kekuatan. Kekuasaan  dan  kemerdekaan  tidak  cukup  hanya  pada  pernyaataan  dan
pengakuan  saja,  tetapi  haruslah  terbukti  bahwa  ia  benar-banar  berlaku, ditaati dan diikui oleh semua rakyat.
Ide  kedaulatan  pertama  kali  dikemukakan  oleh  Jean  Bodin,  sarjana Perancis,  dalam  bukunya  ‘six  books  concerning  on  the  state’.  Kedaulatan
yang absolutmonolitk dari Jean bodin mempunyai sifat : a. Asli, artinya tidak
diturunkan  dari  sesuatu  kekuasaan  lain;  b.  Tertinggi,  artinya  tidak  ada kekuasaan  lain  yang  lebih  tinggi  yang  dapat  membatasi  kekuasaannya;  c.
Kekal  permanen,  artinya  kekuasaan  negara  berlangsung  terus  menerus tanpa  interupsi,  tanpa  putus-putus,  meski  pemerintah  dapat  berganti-ganti,
kepala negara dapat mati, bahkan susunan negara dapat berubah; d. Tidak dapat  dibagi-bagi  indivisible,  karena  hanya  ada  satu  kekuasaan  tertinggi
maka kekuasaan itu tak dapat dibagi-bagi; e. Tak dapat dialihkan, artinya tak dapat  dipindahkan  kepada  suatu  badan  lain,  tak  dapat  diserahkan,
dilepaskan  atau  dilimpahkan.  Sedangkan  kedaulatan  yang  bersifat  relatif mempunyai  ciri-ciri  yang  sebaliknya.  Kedaulatan  tidak  monolitik,  tetapi  bisa
dualistik  bahkan  pluralistk.  Misalnya  kedaulatan  itu  bisa  dialokasikan  atau didelegasikan  pada  berbagai  badantangan  sesuai  degan  bidang
kekuasaannya  misal  dalam  UUD1945  sebelum  amandemen,  kedaulatan berada  ditangan  rakyat  tetapi  pelaksanaan  sepenuhnya  diserahkan  kepada
MPR,  kemudian  MPR  memberi  mandat  kepada  presiden  ,  dan  seterusnya. Sebelum amandemen UUD 1945 kedaulatan didelegasikan kepada  lembaga
negara yakni dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR, sebagaimana disebutkan dalam  pasal  1  ayat  2  UUD  1945  sebelum  amandemen.  Sehingga
menjadikan MPR sebagai lembaga tertinggi negara. Namun  setelah  UUD  1945  diamandemen,  kedaulatan  tersebut
didelegasikan kepada rakyat dilaksanakan berdasarkan UUD. Sebagaimana
45
pasal 1 ayat 2 UUD 1945 pasca amandemen dikatakan bahwa “kedaulatan
berada ditangan rakyat, dan dilaksanakan menurut Undang- Undang Dasar,”
Kedaulatan  rakyat  yang  sebagaimana  disebutkan  dalam  pasal  1  ayat  2 UUD  1945  pasca  amandemen,  MPR  menjadi  lembaga  tinggi  negara,  hal  ini
diberlakukan  agar  tidak  mengulang  kembali  masa  orde  baru.Karena  pada masa  orde  baru,  UUD  belum  diamandemen,  dan  dalam  UUD  sebelum
amandemen tersebut disebutkan bahwa MPR sebagai pelaksana kedaulatan rakyat  sepenuhnya,  dan  MPR  berhak  memilih  presiden  dan  wakilnya
berdasarkan  suara  terbanyak  di  MPR.  Maka  pada  saat  sebelum diamandemennya  UUD  1945,  dikatakan  bahwa  presiden  merupakan
mandataris  MPR,  karena  dipilih  oleh  MPR.Paparan  di  atas  menunjukkan
bahwa UUD 1945 mengalami pengembangan terkait kedaulatan rakyat.
                