Ketuhanan Yang Maha Esa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

23 a. Tidak saling membedakan warna kulit. b. Saling menghormati dengan bangsa lain. c. Saling bekerja sama dengan bangsa lain. d. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

3. Persatuan Indonesia

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwasanya Indonesia merupakan bangsa majemuk yang terdiri dari berbagai perbedaan baik perbedaan pendapat, suku, agama, bahasa, budaya dan lainnya. Semua kemajemukan yang ada diikat peristiwa dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Peristiwa ‘Sumpah Pemuda’ pada 28 Oktober 1928 merupakan suatu peristiwa bersejarah dimana pada saat itu pemuda pemudi dari berbagai suku, pulau berkumpul dan mengikrarkan sumpah yang antara lain mengaku berbangsa satu bangsa Indonesia, bertanah air satu tanah air Indonesia serta menjunjung bahasa persatuan Bahasa Indonesia. Selain itu yang juga perlu diingat bahwasanya Indonesia juga memiliki semboyan ‘Bhineka Tunggal Ika’ yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Sila ketiga bermakna adanya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang meliputi politik, ekonomi, sosial dan budaya dan pertahanan keamanan. Tujuannya untuk mewujudkan persatuan antarwarga negara yang memiliki keberagaman budaya sehingga dapat menumbuhkan rasa kesamaan, solidaritas, kebanggaan, dan cinta kepada bangsa dan negara Indonesia. Sikap positif terhadap Pancasila khususnya sila Persatuan Indonesia dapat kita tunjukkan dengan menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan. Menempatkan kepeentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan berarti bahwa manusia Indonesia sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa ketika diperlukan Pengembangan sikap yang mencerminkan nilai sila ketiga adalah sebagai berikut: a. Menempatkan persatuan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan atau golongan. 24 b. Menetapkan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. c. Bangga berkebangsaan Indonesia. d. Memajukan pergaulan untuk persatuan bangsa

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusya-

waratanPerwakilan Bila dipahami maka sila keempat ini sebenarnya mencerminkan pengertian demokrasi. Sistem demokrasi yang dianut Indonesia adalah sistem demokrasi Pancasila yang mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan segala permasalahan yang ada. Sikap positif terhadap pancasila sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan perwakilan dapat kita perlihatkan dengan cara menunjukkan sikap persamaan kedudukan, hak dan kewajiban. Dengan demikian, tidak boleh ada suatu kehendak yang dipaksakan kepada pihak lain. Pengembangan sikap yang mencerminkan nilai terhadap sila keempat adalah sebagai berikut: a. Mengakui bahwa manusia Indonesia memiliki kedudukan dan hak yang sama. b. Melaksanakan keputusan bersama dengan penuh tanggung jawab dan itikad baik. c. Mengambil keputusan yang harus sesuai dengan nilai kebenaran dan keadilan.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala bidang kehidupan. Nilai-nilai dalam sila ini meliputi keselarasan, keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta nilai kedermawanan terhadap sesama manusia. Sila kelima bermakna keadilan disegala aspek kehidupan, baik secara material maupun spiritual untuk semua rakyat Indonesia.. Pengembangan sikap yang mencerminkan nilai sila kelima adalah sebagai berikut: