RISIKO USAHA Aset Tabel berikut menyajikan komposisi aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan

42

V. RISIKO USAHA

Sebagaimana halnya kegiatan usaha yang dijalankan oleh perusahaan-perusahaan lain, Perseroan juga menghadapi berbagai risiko usaha yang dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun faktor internal yang dapat mempengaruhi kinerja Perseroan. RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN PERSEROAN 1. Risiko Pembiayaan Risiko pembiayaan adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan debitur Perseroan dalam membayar kembali kewajiban angsuran atas pembiayaan yang telah diterimanya kepada Perseroan. Risiko pembiayaan ini merupakan risiko terbesar yang dapat menjadi penyebab utama kegagalan Perseroan. Hal ini karena sebagian besar aset Perseroan merupakan Piutang Pembiayaan. Kegagalan pengelolaan risiko ini menyebabkan tidak tertagihnya piutang pembiayaan kepada konsumen yang apabila dalam jumlah yang cukup besar maka akan berdampak terhadap pendapatan dan kelangsungan Perseroan. Kelompok konsumen terbesar yang memperoleh penyaluran kredit dari Perseroan adalah konsumen perorangan. 2. Risiko Dukungan Dana Risiko dukungan dana permodalan adalah risiko yang terjadi akibat kurangtidak tersedianya akses tambahan danamodal dalam menghadapi kerugian atau kebutuhan danamodal yang tidak terduga. Pendanaan menggambarkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajibannya dan kemampuan Perseroan dalam mendanai pembiayaannya. Sebagai sebuah Perseroan yang bergerak di bidang usaha jasa pembiayaan, kemampuan Perseroan untuk mendapatkan sumber pendanaan adalah faktor yang sangat penting. Tidak tersedianya sumber pendanaan baik berupa pinjaman maupun pembiayaan bersama joint financing akan berdampak pada turunnya pertumbuhan Perseroan. Ketidakmampuan Perseroan dalam mendapatkan dana dengan jangka waku yang sesuai dengan pembiayaan akan mengakibatkan ketidaksesuaian pendanaan yang selanjutnya dapat mempengaruhi kinerja Perseroan. Apabila Perseroan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo akan berdampak pada kelangsungan usaha Perseroan. 3. Risiko Operasional Risiko operasional adalah potensi kegagalan Perseroan dalam memenuhi kewajibannya sebagai akibat ketidaklayakan atau kegagalan proses internal, manusia, sistem teknologi informasi danatau adanya kejadiankejadian yang berasal dari luar lingkungan Perseroan. Risiko operasional dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung maupun tidak langsung dan kerugian potensial atas hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan. Risiko operasional dapat mengakibatkan penurunan kinerja pelayanan terhadap konsumen dan daya saing Perseroan. 4. Risiko Aset dan Liabilitas Risiko aset dan liabilitas adalah risiko yang terjadi karena adanya potensi kegagalan dalam pengelolaan aset dan pengelolaan liabilitas Perseroan yang menimbulkan kekurangan dana dalam pemenuhan kewajiban Perseroan kepada kreditur. Bagi Perseroan, risiko aset dan liabilitas yang memiliki dampak langsung adalah aspek pengelolaan risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Tingkat suku bunga yang tinggi akan dapat menurunkan kinerja usaha Perseroan, karena tingkat suku bunga yang tinggi berdampak pada peningkatan beban operasional khususnya biaya dana dan sekaligus juga dapat mengakibatkan penurunan jumlah pembiayaan. 43 5. Risiko Hukum Risiko Hukum merupakan risiko akibat tuntutan hukum danatau kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis, antara lain, disebabkan ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan, seperti tidak dipenuhinnya syarat sah perjanjian dan pengikatan-pengikatan yang tidak sempurna. Risiko hukum dapat timbul dari adanya perubahan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta pelaksanaan putusan pengadilan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi Perseroan. 6. Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan apabila Perseroan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, yang akan mempengaruhi kelangsungan usaha Perseroan. 7. Risiko Reputasi Reputasi dan kepercayaan merupakan pondasi yang kuat dan penting dalam bisnis pembiayaan. Hilangnya kepercayaan dari konsumen dan mitra usaha akan berdampak pada penurunan pendapatan Perseroan. Risiko reputasi dapat timbul dari adanya publikasi ataupun persepsi publik yang negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan. 8. Risiko Strategi Risiko strategi adalah potensi kegagalan Perseroan dalam mencapai tujuan Perseroan, akibat ketidaklayakan atau kegagalan dalam melakukan perencanaan, penetapan dan pelaksanaan strategi, pengambilan keputusan bisnis yang tepat, danatau kurang responsifnya Perseroan terhadap perubahan eksternal. Pengelolaan yang kurang tepat pada risiko ini akan berdampak pada kelangsungan usaha Perseroan. Dampak kondisi makro ekonomi yang buruk dapat mengakibatkan penurunan aktivitas dan pendapatan Perseroan. 9. Risiko Kepengurusan Risiko kepengurusan adalah risiko kegagalan Perseroan dalam mencapai tujuan perusahaan akibat kegagalan Perseroan dalam memelihara komposisi terbaik pengurus yang memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi. Yang dimaksud pengurus meliputi direksi dan dewan komisaris, atau yang setara dengan itu. Risiko yang muncul dari kepengurusan akan berpengaruh terhadap kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajibannya kepada para stakeholder-nya. 10. Risiko Tata Kelola Risiko tata kelola adalah potensi kegagalan dalam pelaksanaan tata kelola yang baik good governance, ketidaktepatan gaya manajemen, lingkungan pengendalian, dan perilaku dari setiap pihak yang terlibat langsung atau tidak langsung dengan Perseroan. Dampak dari tata kelola organisasi yang buruk dapat menurunkan kredibilitas Perseroan maupun bisnis jasa keuangan. 44 RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN SAHAM Risiko terkait dengan kepemilikan atas saham Perseroan yaitu tidak likuidnya saham yang ditawarkan pada PUT I ini, mengingat jumlah saham yang ditawarkan Perseroan tidak terlalu besar, maka terdapat kemungkinan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia akan menjadi tidak likuid. dengan demikian, Perseroan tidak dapat memprediksi apakah perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia akan aktif atau likuiditas saham Perseroan akan terjaga. PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA RISIKO-RISIKO USAHA YANG BERSIFAT MATERIAL YANG DAPAT BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERSEROAN DI MASA MENDATANG DAN TELAH DISUSUN BERDASARKAN BOBOT DARI DAMPAK MASING-MASING RISIKO. 45

VI. KEJADIAN DAN TRANSAKSI PENTING SETELAH TANGGAL