23 jaringan usaha, pengembangan teknologi informasi dan sumber daya manusia.
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perseroan menerapkan PSAK No. 50 Revisi 2006, ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 Revisi 2006, ”Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran”. Per tanggal 1 Januari 2008, Perseroan melakukan perubahan metode amortisasi untuk beban tangguhan dari metode garis lurus menjadi metode suku bunga efektif.
Perubahan ini dilakukan untuk pembiayaan baru yang diperoleh Perseroan sejak tanggal 1 Januari 2008 dan diterapkan secara prospektif, oleh karena manajemen Perseroan berpendapat bahwa
penyesuaian terhadap saldo laba awal periode dengan metode suku bunga efektif tidak dapat ditentukan secara akurat dan tidak praktis karena keadaan dari sistem akuntansinya. Oleh
karenanya, beban tangguhan yang berasal dari pembiayaan yang diperoleh sebelum tanggal 1 Januari 2008 tetap diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus.
Dalam meningkatkan pelayanan kepada konsumen, Perseroan senantiasa mengembangkan teknologi untuk memberikan kemudahan bagi konsumen Perseroan dalam mengakses pembiayaan
dan melakukan proses pembayaran secara online melalui payment point. Selain itu, Perseroan juga memantau tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan Customer Satisfaction Index yang
dilakukan oleh pihak ketiga. Pada saat ini, Perseroan masih menggunakan metode pembiayaan yang sesuai dengan kondisi
pasar serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jika terjadi perubahan dalam metode pembiayaan, Perseroan akan melakukan penyesuaian atas perjanjian pembiayaan sehingga
Perseroan memastikan kepatuhan terhadap peraturan serta kebutuhan bisnis Perseroan. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Perseroan saat ini adalah mengembangkan pembiayaan sesuai
dengan Peraturan OJK No. 29POJK.052014, dimana Perseroan akan lebih fokus dalam mengembangkan pembiayaan multiguna.
Perseroan dihadapkan pada risiko tingkat bunga, dimana risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan
dalam tingkat bunga pasar. Risiko yang dihadapi Perseroan sehubungan dengan perubahan tingkat bunga pasar. Perseroan mengelola risiko tingkat bunga dengan melakukan kontrak pertukaran mata
uang dan suku bunga dan diversifikasi sumber dana dengan mendapatkan pinjaman tingkat bunga tetap untuk meminimalkan mismatch dengan pembayaran.
Pada tahun 2014, Perseroan melakukan diversifikasi usaha dengan membuka pembiayaan kendaraan motor roda empat bekas. Dalam melakukan diversifikasi usaha, Perseroan berusaha
meningkatkan segmen pasar dan memperluas jaringan konsumen dengan mempertimbangkan kebutuhan dari para konsumen Perseroan. Perseroan
Selain itu, faktor pengembangan produk baru juga memiliki peranan yang penting di dalam industri pembiayaan. Pengembangan produk baru seperti jenis pembiayaan baru dilakukan oleh Perseroan-
Perseroan pembiayaan untuk memperluas basis konsumen, mempertahankan pangsa pasar dan menghadapi persaingan di masa mendatang.Perseroan senantiasa berusaha untuk mengetahui
kebutuhan konsumennya dan mengembangkan produk-produk baru untuk menanggapi kebutuhan tersebut yang diharapkan dapat berdampak langsung pada hasil usaha Salah satu upaya untuk
mengetahui kebutuhan konsumen, Perseroan. menggunakan Customer Satisfaction Index yang dilakukan oleh pihak ketiga.
B. ANALISIS KINERJA KEUANGAN Laporan Laba Rugi Komprehensif
dalam jutaan Rupiah
URAIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2014 2013
2012
Total pendapatan 387.146
296.754 314.732
Total beban 346.010
278.196 297.173
Laba sebelum beban pajak penghasilan 41.136
18.558 17.559
Beban pajak penghasilan - neto 2.655
1.393 2.539
Laba tahun berjalan 38.481
17.165 15.020
Pendapatan komprehensif lain 543
- -
Total laba komprehensif 37.938
17.165 15.020
24
1. Pendapatan Tabel berikut menyajikan komposisi pendapatan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014, 2013 dan 2012:
dalam jutaan Rupiah; kecuali persentase
URAIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2014 2013
2012
Pembiayaan konsumen 337.153
87,09 256.270
86,36 283.280
90,01 Bunga bank
489 0,12
46 0,01
123 0,04
Pendapatan lain-lain 49.504
12,79 40.438
13,63 31.329
9,95
Total 387.146
100,00 296.754
100,00 314.732
100,00
Grafik Pertumbuhan Pendapatan Perseroan Rp juta
Sumber: Perseroan
a Pendapatan pembiayaan konsumen
Pendapatan pembiayaan konsumen merupakan hasil yang diterima Perseroan dari pembiayaan konsumen yang dikelola sendiri maupun pembiayaan bersama yang menjadi porsi Perseroan.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013
Pendapatan pembiayaran konsumen Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014 adalah sebesar Rp337.153 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp80.883 juta atau 31,56 dibandingkan dengan pendapatan pembiayaan konsumen Perseroan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp256.270 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh pengembangan yang terus dilakukan oleh Perseroan melalui kegiatan pembiayaan sepeda motor,
baik untuk sepeda motor baru maupun sepeda motor bekas. Perseroan juga melakukan diversifikasi pembiayaan mobil bekas serta membuka jaringan usaha baru. Selain itu pada tahun 2014, suku
bunga pembiayaan yang disalurkan oleh Perseroan dengan rata-rata tertinggi sebesar 43,87 dimana lebih tinggi dari suku bunga tahunan rata-rata tertinggi tahun 2013 sebesar 42,87.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012
Pendapatan pembiayaran konsumen Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2013 adalah sebesar Rp256.270 juta, mengalami penurunan sebesar Rp27.010 juta atau 9,53 dibandingkan dengan pendapatan pembiayaan konsumen Perseroan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp283.280 juta. Penurunan ini disebabkan karena adanya peningkatan biaya perolehan pembiayaan konsumen dimana biaya tersebut merupakan biaya
akuisisi untuk memperoleh kredit. Selain itu, suku bunga tahunan rata-rata tertinggi tahun 2013 sebesar 42,87 lebih rendah dari suku bunga tahunan rata-rata terendah tahun 2012 sebesar
46,44.
387.146 296.754
314.732
31-Des-14 31-Des-13
31-Des-12
25
b Pendapatan bunga bank Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Pendapatan bunga bank Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014
adalah sebesar Rp489 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp443 juta atau 963,04 dibandingkan dengan pendapatan bunga bank Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013 sebesar Rp46 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh bertambahnya pendapatan jasa giro dan bunga deposito Perseroan pada tahun 2014. Peningkatan terbesar diperoleh dari pendapatan bunga
deposito dimana pada bulan Desember 2014 terdapat penempatan deposito sebesar Rp77.000 juta dengan tingkat bunga deposito sebesar 10,75.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012
Pendapatan bunga bank Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp46 juta, mengalami penurunan sebesar Rp77 juta atau 62,60 dibandingkan
dengan pendapatan bunga bank Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp123 juta. Penurunan ini disebabkan karena pada tahun 2013, Perseroan tidak ada
penempatan deposito sehingga tidak memperoleh pendapatan bunga deposito dan Perseroan hanya memperoleh pendapatan dari jasa giro bank.
c Pendapatan lain-lain Pendapatan lain-lain Perseroan terdiri dari denda keterlambatan dan penalti, penerimaan dari piutang
yang telah dihapuskan, penerimaan premi asuransi, keuntungan penjualan aktiva tetap, dan lain-lain Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Pendapatan lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah
sebesar Rp49.504 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp9.066 juta atau 22,42 dibandingkan dengan pendapatan lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013
sebesar Rp40.438 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya kenaikan pendapatan denda dari keterlambatan pembayaran angsuran konsumen dan pendapatan pinalti dari kenaikan jumlah
konsumen yang melakukan pelunasan dipercepat seiring dengan penambahan konsumen baru. Besarnya peningkatan pendapatan denda dari keterlambatan pembayaran konsumen dan
pendapatan pinalti lebih besar 45,05 dibandingkan dengan tahun 2013. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Pendapatan lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah
sebesar Rp40.438 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp9.109 juta atau 29,08 dibandingkan dengan pendapatan lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012
sebesar Rp31.329 juta. Peningkatan ini disebabkan karena adanya peningkatan pendapatan denda keterlambatan dari konsumen dan penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan.
Peningkatan pendapatan denda keterlambatan dari konsumen adalah sebesar 61,84 dan peningkatan penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan adalah sebesar 25,50
dibandingkan dengan tahun 2012.
26
2. Beban Tabel berikut menyajikan komposisi beban Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal