Acuan Operasional Penyusunan KTSP SMK Struktur Kurikulum SMK At Taqwa Muhammadiyah Miri

commit to user 54 pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan. 5 Menyeluruh dan Berkesinambungan Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan. 6 Belajar Sepanjang Hayat Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. 7 Seimbang antara Kepentingan Nasional dan Kepentingan Daerah Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

c. Acuan Operasional Penyusunan KTSP SMK

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia 2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik 3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan 4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional 5. Tuntutan dunia kerja 6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni 7. Agama 8. Dinamika perkembangan global 9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan commit to user 55 10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat 11. Kesetaraan jender 12. Karakteristik satuan pendidikan

d. Struktur Kurikulum SMK At Taqwa Muhammadiyah Miri

Struktur kurikulum pendidikan kejuruan dalam hal ini SMK At Taqwa Muhammadiyah Miri diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut. Kurikulum SMK berisi mata pelajaran wajib, mata pelajaran Kejuruan, Muatan Lokal, dan Pengembangan Diri. Mata pelajaran wajib terdiri atas Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani dan Olahraga, dan KeterampilanKejuruan. Mata pelajaran ini bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya dalam spektrum manusia kerja. Mata pelajaran Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran yang bertujuan untuk menunjang pembentukan kompetensi kejuruan dan pengembangan kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas, potensi daerah, dan prospek pengembangan daerah termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan program keahlian yang diselenggarakan. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier peserta didik. Pengembangan diri bagi peserta didik SMK At Taqwa Muhammadiyah Miri terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier. commit to user 56 Struktur kurikulum SMK At Taqwa Muhammadiyah Miri meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun atau dapat diperpanjang hingga empat tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII atau kelas XIII. Struktur kurikulum SMK At Taqwa Muhammadiyah Miri disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran. Struktur kurikulum SMK At Taqwa Muhammadiyah Miri disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Struktur Kurikulum SMK At Taqwa Muhammadiyah Miri Komponen Durasi Waktu Jam A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 192 2. Pendidikan Kewarganegaraan 192 3. Bahasa Indonesia 192 4. Bahasa Inggris 440 a 5. Matematika 516 a 6. Ilmu Pengetahuan Alam 6. 1 IPA 6. 2 Fisika 6. 3 Kimia 192 a 276 a 192 a 7. Ilmu Pengetahuan Sosial 128 a 8. Seni Budaya 128 a 9. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 192 10. Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi 202 11. Kewirausahaan 192 12. Kejuruan Dasar Kompetensi Kejuruan b 140 Kompetensi Kejuruan b 1044 c B. Muatan Lokal 192 C. Pengembangan Diri d 192 commit to user 57 Keterangan notasi a Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap program keahlian. Program keahlian yang memerlukan waktu lebih jam tambahannya diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama, di luar jumlah jam yang dicantumkan. b Terdiri atas berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan setiap program keahlian. c Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan kebutuhan standard kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1044 jam. d Ekuivalen 2 jam pembelajaran. Implikasi dari struktur kurikulum di atas dijelaskan sebagai berikut : 1 Di dalam penyusunan kurikulum SMK At Taqwa Muhammadiyah Miri mata pelajaran dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok normatif, adaptif, dan produktif. Kelompok normatif adalah mata pelajaran yang dialokasikan secara tetap yang meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya. Kelompok adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan Kewirausahaan. Kelompok produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan. Kelompok adaptif dan produktif adalah mata pelajaran yang alokasi waktunya disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian, dan dapat diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain. 2 Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian untuk memenuhi standar kompetensi kerja di dunia kerja. 3 Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar kompetensi atau beberapa penyelesaian kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran. commit to user 58 4 Pendidikan SMK At Taqwa Muhammadiyah Miri diselenggarakan dalam bentuk pendidikan sistem ganda. 5 Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 40 menit. 6 Beban belajar SMK At Taqwa Muhammadiyah Miri meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia usahaindustri. 7 Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK At Taqwa Muhammadiyah Miri adalah 38 minggu dalam satu tahun pelajaran. Lama penyelenggaraan pendidikan SMK At Taqwa Muhammadiyah Miri tiga tahun. Penghitungan jam terstruktur untuk kompetensi produktif dilakukan melalui langkah-langkah berikut : 1 Penentuan alokasi waktu mata pelajaran didasarkan hasil analisis kebutuhan waktu pada silabus yang terdiri atas jam tatap muka TM teori, praktik di sekolah PS dan praktik industri PI. 2 Mengkonversi estimasi jam dengan perbandingan TM : PS : PI adalah 1:2:4. 3 Menghitung jumlah total jam terstruktur Contoh dalam satu Kompetensi Dasar membutuhkan jam belajar sebagai berikut : a tatap muka TM = 6 jam b praktik di sekolah PS = 8 jam c praktik di industri PS = 20 jam Maka : a Jumlah jam terstruktur : jam 15 4 20 2 8 1 6 = + + b Jumlah jam belajar di sekolah : 6 + 8 = 14 jam c Jumlah jam di industri dalam bentuk prakerin adalah 20 jam d Total jam belajar di sekolah dan industri jam terjadwal adalah : 6 + 8 + 20 = 34 commit to user 59 Beban belajar adalah rumusan satuan waktu yang dibutuhkan peserta didik dalam mengikuti kompetensi pembelajaran melalui sistem tatap muka teori, praktik di sekolah dan praktik di industri, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Penugasan terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik, didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian kompetensi pada kegiatan tatap muka, termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan dan percepatan. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian kompetensi yang waktu penyelesaiannya diatur oleh peserta didik. 1 Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk SMK 0 - 60 dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi. 2 Dua jam pembelajaran kegiatan praktik di sekolah atau empat jam pembelajaran kegiatan praktik di luar sekolah, setara dengan satu jam pembelajaran tatap muka yang tercantum pada struktur kurikulum. Muatan lokal merupakan mata pelajaran yang kompetensinya tidak dapat diwadahi pada mata pelajaran yang telah ada, karena itu setiap satuan pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi SK, Kompetensi Dasar KD, dan indikator. Satuan pendidikan dan komite sekolah mempunyai tugas dan wewenang penuh mengembangkan mata pelajaran muatan lokal. Pengembangan muatan lokal meliputi latar belakang, tujuan, ruang lingkup, SK, KD dan arah pengembangan mata pelajaran dilaksanakan melalui kegiatan : 1 Menganalisis informasi tentang potensi daerah. 2 Mengembangkan SK dan KD muatan lokal. Pengembangan SK dan KD muatan lokal sama seperti pada SKK Kompetensi Keahlian, diawali dengan mengidentifikasi bidang, lingkup dan tugas-tugas pekerjaan. 3 Menetapkan nama mata pelajaran muatan lokal dan menentukan prioritas bahan kajian muatan lokal yang akan dilaksanakan. commit to user 60 4 Mengembangkan silabus mata pelajaran muatan lokal. Ruang Lingkup muatan lokal terdiri atas : 1 Lingkup keadaan dan kebutuhan daerah 2 Lingkup Isi atau Jenis Muatan Lokal, dapat berupa bahasa daerah, bahasa Inggris, kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat, dan pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar, serta hal-hal yang dianggap perlu oleh daerah dan selaras dengan kompetensi keahliannya. Secara skematis langkah-langkah pengembangannya digambarkan dalam diagram alur berikut : Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik dan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan lainnya yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran dan penilaian kegiatan dilakukan secara kualitatif. Pengembangan diri pada SMK terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karir. Mengidentifikasi potensi dan kebijakan daerah Menganalisis pilihan muatan lokal yang mungkin dikembangkan sesuai dengan kompetensi keahlian Mengembangkan SK-KD dan indikator mata pelajaran muatan lokal Menyusun silabus mata pelajaran muatan lokal commit to user 61 1 Pengembangan Kreativitas Pengembangan kreativitas dapat dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler antara lain pramuka, paskibra, PMR, karya ilmiah siswa, pameran hasil karya siswa, lomba karya ilmiah siswa LKS, dan pentas seni. 2 Pengembangan karir. Pengembangan karir dapat dilakukan antara lain melalui pemberian informasi lapangan kerja, bimbingan tata cara mancari pekerjaan, bimbingan profesi, pengenalan serta pengembangan kepribadian. Standar Kompetensi Program Produktif ditetapkan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja SKK yang berlaku di dunia kerja. Direktorat Pembinaan SMK telah menyiapkan Standar Kompetensi dimaksud dalam bentuk SK dan KD. Mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan DKK dan Kompetensi Kejuruan KK yang dimuat dalam Spektrum Keahlian disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan Teknik Otomotif SMK At Taqwa Muhammadiyah Miri Dasar Kompetensi Kejuruan STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 1. Memahami dasar-dasar mesin 1.1 Menjelaskan dasar ilmu statika dan tegangan 1.2 Menerangkan komponenelemen mesin 1.3 Menerangkan material dan kemampuan proses. 2. Memahami proses-proses dasar pembentukan logam 2.1 Menjelaskan proses pengecoran 2.2 Menjelaskan proses pembentukan 2.3 Menjelaskan proses pemesinan. commit to user 62 STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 3. Menjelaskan proses-proses mesin konversi energi 3.1 Menjelaskan konsep motor bakar 3.2 Menjelaskan konsep motor listrik 3.3 Menjelaskan konsep generator listrik 3.4 Menjelaskan konsep pompa fluida 3.5 Menjelaskan konsep kompresor 3.6 Menjelaskan konsep refrigerasi 4. Menginterpretasikan gambar teknik 4.1 Menjelaskan standar menggambar teknik 4.2 Menggambar perspektif, proyeksi, pandangan dan potongan 4.3 Menjelaskan simbol-simbol kelistrikan 4.4 Membaca wiring diagram 4.5 Menginterpretasikan gambar teknik dan rangkaian. 5. Menggunakan peralatan dan perlengkapan di tempat kerja 5.1 Merawat peralatan dan perlengkapan perbaikan di tempat kerja. 5.2 Menggunakan peralatan dan perlengkapan perbaikan 5.3 Menggunakan fastener. 6. Menggunakan alat-alat ukur measuring tools 6.1 Mengidentifikasi alat-alat ukur 6.2 Menggunakan alat-alat ukur mekanik 6.3 Menggunakan alat-alat ukur pneumatik 6.4 Menggunakan alat-alat ukur elektrikelektronik 6.5 Merawat alat-alat ukur. commit to user 63 STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 7. Menerapkan prosedur keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan tempat kerja 7.1 Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja K3 7.2 Melaksanakan prosedur K3 7.3 Mengidentifikasi aspek-aspek keamanan kerja 7.4 Mengontrol kontaminasi 7.5 Mendemonstrasikan pemadaman kebakaran 7.6 Melakukan pengangkatan benda kerja secara manual. 7.7 Menerapkan pekerjaan sesuai dengan SOP. 8. Menjelaskan konsep dasar-dasar listrik dan elektronika Memahami konsep dasar: elektron, konduktor, arus, tegangan, tahanan. Memahami konsepdasar rangkaian: seri paralel, gabungan dan pengukurannya. Memehami Resistor, transistor, kondensor dioda rectifier, relay, Light Dependent Resistor Memahami kemagnetan dan induksi Memahami konsep motor listrik Memahami Generator listrik 9. Memahami konsep dasar chasis dan pemindah tenaga Memahami pemindahan tenaga power train Memahami sistem: rangka, kemudi, rem, suspensi commit to user 64 Kompetensi Kejuruan STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 1. Memperbaiki sistem hidrolik dan kompresor udara 1.1 Mengidentifikasi sistem hidraulik 1.2 Memasang sistem hidraulik 1.3 Menguji sistem hidraulik 1.4 Memeliharan sistem hidraulik 1.5 Memelihara kompresor udara dan komponen-komponennya 1.6 Memperbaiki kompresor udara dan komponen-komponennya. 2. Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian, pemotongan dengan panas dan pemanasan 2.1 Melaksanakan prosedur pengelasan 2.2 Melaksanakan prosedur pematrian 2.3 Melaksanakan prosedur pemotongan dengan panas 2.4 Melaksanakan prosedur pemanasan. 3. Mlakukan overhaul sistem pendingin dan komponen– komponennya 3.1 Memeliharaservis sistem pendingin dan komponennya 3.2 Memperbaiki sistem pendingin dan komponennya 3.3 Melakukan overhaul sistem pendingin dan komponennya. 4. Memeliharaservis sistem bahan bakar bensin 4.1 Memelihara komponen sistem bahan bakar bensin 4.2 Memperbaiki komponen sistem bahan bakar bensin. 5. Memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel 5.1 Memeliharaservis sistem dan komponen injeksi bahan bakar diesel 5.2 Memperbaiki komponen injeksi bahan bakar diesel 5.3 Mengkalibrasi Pompa Injeksi. commit to user 65 STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 6. Memeliharaanservis engine dan komponen-komponen-nya 6.1 Mengidentifikasi komponen-komponen Utama engine 6.2 Mengidentifikasi komponen-komponen engine 6.3 Memeliharaservis engine dan komponen- komponennya engine tune up 6.4 Melaksanaan pemeliharaanservis komponen 6.5 Menggunakan pelumascairan pembersih. 7. Memperbaiki unit kopling dan komponen-komponen sistem pengoperasian 7.1 Memeliharaservis unit kopling dan komponen-komponen sistem pengoperasian 7.2 Memperbaiki sistem kopling dan komponennya 7.3 Mengoverhaul sistem kopling dan komponennya. 8. Memelihara transmisi 8.1 Mengidentifikasi transmisi manual dan komponen-komponennya 8.2 Mengidentifikasi transmisi otomatis dan komponen-komponennya 8.3 Memelihara transmisi manual dan komponen-komponennya 8.4 Memelihara transmisi otomatis dan komponen-komponennya. commit to user 66 STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 9. Memelihara unit final drivegardan 9.1 Mengidentifikasi unit final drive; penggerak roda depan, belakang dan Four Wheel drive 9.2 Memelihara unit final drive penggerak roda depan 9.3 Memelihara unit final drive penggerak roda belakang 9.4 Memelihara unit final drive penggerak empat roda. 10. Memperbaiki poros penggerak roda 10.1 Memeliharaservis poros penggerak rodadrive shaft dan komponen- komponennya 10.2 Memperbaiki poros penggerak rodadrive shaft dan komponen-komponennya. 11. Memperbaiki roda dan ban 11.1 Mengidentifikasi konstrusksi roda dan ban serta sistem pemasangan 11.2 Memeriksa roda 11.3 Memasang ulang roda 11.4 Memeriksa ban 11.5 Memasang ulang ban 11.6 Membalans roda dan ban. 12. Memperbaiki sistem rem 12.1 Memelihara sistem rem dan komponennya 12.2 Memperbaiki sistem rem dan komponennya 12.3 Melakukan overhaul sistem rem. commit to user 67 STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 13. Memperbaiki sistem kemudi 13.1 Mengidentifikasi berbagai jenis sistem kemudi 13.2 Memeriksa kondisi sistemkomponen kemudi 13.3 Memperbaiki berbagai jenis sistem kemudi. 14. Memperbaiki sistem suspensi 14.1 Memeriksa sistem suspensi dan komponen-komponenya 14.2 Merawat sistem suspensi dan komponen- komponennya 14.3 Memperbaiki sistem suspensi dan komponen-komponennya. 15. Memelihara baterai 15.1 Menguji baterai 15.2 Memperbaiki baterai 15.3 Merawat baterai 15.4 Menjumper baterai. 16. Memperbaiki kerusakan ringan pada rangkaian sistem kelistrikan, pengaman dan kelengkapan tambahan 16.1 Mengidentifikasi kesalahan sistemkomponen kelistrikan dan pengaman 16.2 Memasang sistem pengaman kelistrikan 16.3 Memperbaiki sistem pengaman kelistrikan dan komponennya 16.4 Memasang sistem penerangan dan wiring kelistrikan 16.5 Menguji sistem kelistrikan dan penerangan 16.6 Memperbaiki wiring kelistrikan dan penerangan 16.7 Memasang perlengkapan kelistrikan tambahan. commit to user 68 STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 17. Memperbaiki sistem pengapian 17.1 Mengidentifikasi sistem pengapian dan komponennya 17.2 Memperbaiki sistem pengapian dan komponennya. 18. Memperbaiki sistim starter dan pengisian 18.1 Mengidentifikasi sistem starter 18.2 Mengidentifikasi sistem pengisian 18.3 Memperbaiki sistem starter dan komponen-komponennya 18.4 Memperbaiki sistem pengisian dan komponen-komponennya. 19. Memeliharaservis sistem AC Air Conditioner 19.1 Mengidentifikasi sistem AC dan komponennya 19.2 Melakukan servis sistem AC dan komponennya. KKM program produktif mengacu kepada standar minimal penguasaan kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator pada KD program produktif pada dasarnya adalah lulustidak lulus atau kompetentidak kompeten. Peserta didik yang mencapai kompetensi minimal diberi skor 70 atau 7,0. Penentuan nilai ketuntasan belajar program produktif dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut : 1 Menentukan proporsi pembobotan untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan indikator kompetensi dasarstandar kompetensi mengarah pada kebutuhan ranah taksonomi. 2 Menentukan batas kompeten untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap. Batas kompeten adalah cerminan penguasaan indikator yang dipersyaratkan pada setiap SKKDindikator yang merupakan kemampuan commit to user 69 minimal. Peserta didik dinyatakan kompeten jika memenuhi persyaratan minimal berikut : a Pengetahuan sesuai dengan kisi-kisi soal teori. b Keterampilan dan sikap sesuai dengan indikator yang dijabarkan menjadi aspek penilaian pada lembar observasi 3 Menghitung perolehan nilai untuk setiap ranah dan menggabungkannya sesuai dengan bobot yang telah ditentukan. Peserta didik yang telah mencapai standar minimal sesuai dengan indikator dinyatakan kompeten dan memperoleh nilai konversi 7,0. Gradasi nilai hanya diberikan kepada peserta didik yang telah dinyatakan kompeten, yang berarti nilai 7,0 telah dimiliki peserta didik. Jika peserta didik memiliki performansiunjuk kerja melebihi standar minimal yang ditetapkan dalam aspek penilaian seperti lebih cepat, lebih presisi, lebih indah, lebih kreatif, lebih bersih, dan lebih teliti, maka peserta didik dapat memperoleh nilai lebih dari 7,0.

B. Proses Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI KOMPETENSI DASAR

1 10 193

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM SETTING STAD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 13 137

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II PADA MATA

0 6 147

PENELITIAN TINDAKAN KELAS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN CD TUTORIAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN DASAR-DASAR GAMBAR TEKNIK.

0 2 32

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 5 31

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa dan prestasi belajar pada mata pelajaran pengantar akuntansi dan keuangan.

2 12 298

Desain model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI.

0 2 83

METODE SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN TARIKH

0 1 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI

0 1 239