Dialog awal kedua dengan guru pengampu mata pelajaran kelas X

commit to user 71

b. Dialog awal kedua dengan guru pengampu mata pelajaran kelas X

Dialog awal kedua dengan guru pengampu mata pelajaran dasar-dasar kompetensi kejuruan teknik otomotif dilaksanakan hari sabtu tangggal 27 Februari 2010 pukul 10.00 WIB setelah proses pembelajaran pra tindakan selesai dilaksanakan. Hasil pengamatan pra tindakan diperoleh data tentang kondisi siswa, metode pembelajaran, dan gaya mengajar guru. Berdasarkan pengalaman guru dalam mengajar dan mengamati langsung di kelas, maka guru menyimpulkan permasalahan tersebut adalah siswa kurang perhatian dalam pelajaran yang dapat dilihat dari hasil ulangan siswa terdapat nilai di bawah standart yang diberikan atau ditetapkan guru pengampu mata pelajaran 7,00 dan hal ini disebabkan kurangnya pemahaman peserta didik terhadap pelajaran. Permasalahan di atas diidentifikasi ada beberapa faktor penyebabnya. Faktor penyebab tersebut dapat dilihat seperti dalam tabel 6 berikut ini : Tabel 6. Faktor-Faktor Penyebab Permasalahan No. Factor Penyebab 1. 2. 3. 4. 5. Peserta didik Guru Proses pembelajaran Materi ajar Lain-2 - Pasif dalam menerima informasi maupun dalam proses pembelajaran - Sulit mengemukakan ide atau gagasan, kurang inisiatif - Anggapan pelajaran yang membosankan - Kurang membantu siswa dalam mencapai tujuan - Kurang memotivasi siswa - Tidak bisa mengelola kelas - Kurang mendorong siswa untuk menyampaikan atau mengeluarkan pendapat - Masih berpusat pada guru - Cenderung satu arah - Penyampaian materi ajar kurang variatif - Kompleks - Sarana dan prasarana kurang - Kebiasaan siswa malas belajar sangat kuat commit to user 72 Faktor penyebab permasalahan utama dalam pembelajaran adalah proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru dengan alur satu arah dan variasi yang sangat sedikit. Proses pembelajaran yang monoton inilah yang menjadi pangkal permasalahan sehingga membuat siswa jenuh dan bosan. Berdasarkan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini ditawarkan penggunaan metode pembelajaran yang berbeda yaitu kombinasi model belajar Student Team Achievement Division STAD dan Jigsaw. Model belajar ini menuntut siswa lebih aktif sehingga pembelajaran berpusat pada siswa, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator bagi siswa.

2. Deskripsi Pembelajaran Siklus I

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI KOMPETENSI DASAR

1 10 193

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM SETTING STAD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 13 137

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II PADA MATA

0 6 147

PENELITIAN TINDAKAN KELAS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN CD TUTORIAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN DASAR-DASAR GAMBAR TEKNIK.

0 2 32

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 5 31

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa dan prestasi belajar pada mata pelajaran pengantar akuntansi dan keuangan.

2 12 298

Desain model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI.

0 2 83

METODE SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN TARIKH

0 1 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI

0 1 239