commit to user
92
kepada anggota kelompok awal yang lain. Kesulitan siswa dengan kemampuan rata-rata juga terlihat dari kesiapan diri dalam keterlibatannya pada diskusi
kelompok ahli maupun kelompok awal. Daya pikir antisipasi terhadap kelemahan diri dalam menerima dan menyampaikan materi pada siswa sangat rendah, hal ini
terlihat dari sedikitnya jumlah catatan materi yang diperoleh sehingga berakibat terbatasnya penyampaian materi pada anggota kelompok yang lain. Penyampaian
dengan keterbatasan materi, media seperti gambar beserta penjelasan dan sikap bingung oleh siswa dengan kemampuan di bawah rata-rata merupakan kendala
yang dihadapi pada penelitian tindakan kelas ini. Peningkatan kreativitas dan prestasi belajar secara garis besar ditinjau
dari proses pembelajaran adalah sudah baik. Hal ini dipengaruhi oleh pelaksanaan pembelajaran yang dikemas lebih santai dengan meningkatkan komunikasi antar
guru dan siswa. Peran guru sebagai fasilitator, penggunaan media pembelajaran dan bentuk diskusi yang ditunjang dengan pemberian tanggung jawab kepada
siswa. Ditinjau dari keadaan siswa yaitu, dengan pembelajaraan kooperatif siswa lebih aktif dan antusias dalam mempelajari materi pelajaran. Siswa berusaha
menjaga kepercayaan yang diberikan guru untuk belajar mandiri terbimbing dengan belajar lebih disiplin. Motivasi untuk lebih unggul secara individu maupun
kelompok pada sebagian besar siswa juga sudah terlihat selama penelitian berlangsung. Kesimpulan akhir dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas
Classroom Action Research telah berhasil dengan hasil baik.
D. Keterbatasan Penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas atau classroom action research tidak semata-mata tanpa keterbatasan atau kesulitan. Keterbatasan atau kesulitan
ini dirasakan lebih besar dan cenderung menjadi hambatan apabila berkaitan dengan faktor sarana dan prasarana. SMK At Taqwa Muhammadiyah Miri sebagai
tempat pelaksanaan penelitian yang cukup layak untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas khususnya pada aspek peningkatan mutu pembelajaran di sekolah
yang sedang berkembang. Keterbatasan-keterbatasan lainnya antara lain adalah sebagai berikut :
commit to user
93
1 Waktu pelaksanaan penelitian harus diperhitungkan secara baik
khususnya yang berkaitan dengan penelitian aspek pembelajaran bagi siswa dan dilaksanakan pada semester genap. Hal ini dikarenakan banyak
waktu tersita untuk kegiatan sekolah lainnya seperti pelaksanaan ujian kelas XII.
2 Kondisi siswa yang sangat rendah minat belajarnya. Hal ini pada
umumnya dan hampir setiap sekolah yang baru berkembang terkendala dengan kondisi siswa, yaitu siswa dengan kemampuan rendah dan sering
kali siswa tersebut tidak terjaring pada sekolah-sekolah yang lebih baik dan favorit di suatu daerah.
3 Tingkat penilaian atau evaluasi mandiri dari siswa terhadap kondisi
dirinya masing-masing sangat rendah. Hal ini terlihat saat berlangsungnya tindakan guru selalu harus mengingatkan kondisi dan hasil pembelajaran
sebelumnya untuk mendapatkan perhatian dan pemahaman siswa di awal pembelajaran.
4 Tidak dilaksanakannya tes untuk mengetahui tingkat prestasi belajar
siswa pada tindakan pra-siklus. Kondisi ini disebabkan oleh terbatasnya waktu efektif pembelajaran realita dengan keadaan jadwal pembelajaran
pada penelitian. 5
Terbatasnya sarana dan prasarana serta media atau alat pembelajaran sekolah untuk kompetensi tertentu antara lain kompetensi perbaikan
sistem pemindah tenaga power train dan kelistrikan mesin engine electrical.
commit to user
94
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas atau classroom acton research dalam penerapan pembelajaran
kooperatif kombinasi model STAD dan jigsaw untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan teknik
otomotif kendaraan ringan adalah : 1.
Penerapan pembelajaran kombinasi model STAD dan Jigsaw dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam mata pelajaran dasar kompetensi
kejuruan teknik otomotif kendaraan ringan. Hal ini berdasarkan data dan temuan peneliti di lapangan berupa data tertulis yang bersumber dari hasil
pengamatan dan dialog. Penerapan model pembelajaran ini mampu meningkatkan kreativitas siswa dari 41,94 pada akhir tindakan siklus I
menjadi 74,19 di akhir tindakan siklus III. Penilaian aspek kreativitas siswa didasarkan pada 3 hal yaitu, kemampuan siswa dalam mengemukakan ide,
kemampuan siswa dalam merumuskan ide baru, dan kemampuan siswa dalam mengembangkan ide.
2. Penerapan pembelajaran kombinasi model STAD dan Jigsaw dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan. Berdasarkan hasil tes penilaian yang dilaksanakan pada akhir
pelaksanaan tindakan setiap siklus dengan bentuk soal pilihan ganda dan essay terstruktur diperoleh prestasi belajar siswa meningkat dari 19,36 di akhir
siklus I, menjadi 51,61 di akhir siklus II, dan 74,19 di akhir siklus III. 3.
Kreativitas dalam pembelajaran memberikan peranan yang sangat besar secara tidak langsung terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dijumpai dari
hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas X Teknik Otomotif Kendaraan Ringan mengalami peningkatan kreativitas dan prestasi
belajar. Berdasarkan hasil penelitian, siswa dengan kreativitas yang