6374
3. Hasil dan Pembahasan A. Hasil
Pengumpulan data dilakukan berkaitan dengan proses pengujian penelitian yaitu hasil tes pada siklus I sebelum menggunakan metode pembelajaran kontekstual atau CTL dan hasil tes pada siklus II sesudah
menggunakan metode pembelajaran kontekstual atau CTL. Selanjutnya dapat diketahui apakah ketuntasan belajar pada siklus I telah tercapai atau belum, dapat
dilihat dari hasil perhitungan secara klasikal sebagai berikut : PKK
Ketuntasan hasil belajar siswa siklus I adalah 47,3 dengan siswa yang memperoleh nilai minimal
70 sebanyak 18 orang. Dari 38 siswa yang mengikuti tes terdapat 18 orang 47,3 yang mencapai syarat ketuntasan
belajar yaitu mencapai nilai lebih besar atau sama dengan 70, sedangkan 20 siswa 52,7 tidak mencapai ketuntasan belajar.
Berdasarkan perhitungan penelitian hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan bahwa tingkat pemahaman nilai-nilai karakter bangsa belum mencapai ketuntasan belajar yaitu 47,3 yang artinya
pemahaman siswa berada pada tahap yang belum baik.
Ketuntasan belajar pada siklus II, dapat dilihat dari hasil perhitungan secara klasikal sebagai berikut : PKK
Berdasarkan perhitungan, ketuntasan hasil belajar siswa siklus II adalah 78,9 dengan siswa yang memperoleh nilai minimal 70 sebanyak 30 orang.
Dari 38 siswa yang mengikuti tes terdapat 30 orang 78,9 telah mencapai syarat ketuntasan belajar yaitu mencapai nilai lebih besar atau sama dengan 70, sedangkan 8 siswa 21,1 tidak mencapai
ketuntasan belajar. Berdasarkan perhitungan penelitian hasil belajar siswa pada siklus II menunjukkan bahwa tingkat pemahaman nilai-nilai karakter bangsa telah mencapai ketuntasan belajar yaitu 79,9 yang
artinya pemahaman nilai-nilai karakter bangsa siswa berada pada tahap cukup baik.
B. Pembahasan
Hasil tes siklus I belum mencapai kategori baik, hal ini terlihat dari tingkat ketuntasan belajar siswa yang hanya mencapai 47,3. Berdasarkan indikator keberhasilan yang ditetapkan pada penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa penelitian belum berhasil, karena ada kekurangan dalam pembelajaran selama siklus I
6375
dilaksanakan. Repleksi terus diupayakan untuk melihat hal-hal apa saja yang menyebabkan siswa belum mampu untuk menjawab tes yang diberikan, meskipun pembelajaran telah dilaksanakan sebaik mungkin
dengan menggunakan metode pembelajaran ceramah, yaitu memberikan wacana tentang pendidikan karakter bangsa, menerangkan, tanya jawab dan diskusi. Tetapi tampak dari pengamatan peneliti bahwa siswa masih
banyak yang belum serius menanggapi pembelajaran, masih banyak yang bermain-main, tidak semangat dan tidak begitu paham tentang materi tersebut. Selanjutnya sesuai dengan rencana yang telah disusun, peneliti
kembali mengajarkan tentang materi pendidikan karakter bangsa dengan menggunakan metode kontekstual atau CTL contextual teaching and learning. Peneliti menerangkan seperlunya tentang metode pembelajaran
ini, menerangkan hal-hal yang harus dilakukan, membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil sekitar 4-5 orang dalam satu kelompok, dan memberikan wacana tentang Pendidikan Karakter Bangsa.
Siswa terlihat antusias dan menyukai cara yang penulis lakukan, terlihat dari seluruh siswa tidak ada yang tidak mengikuti petunjuk yang peneliti berikan. Peneliti masih tetap menerangkan tentang hal-hal yang
sulit dipahami, serta memberikan siswa kesempatan untuk bertanya. Semua berjalan lancar dalam situasi yang hangat dan menyenangkan.
4. Kesimpulan