Hasil dan Pembahasan Susunan nama Kultura Maret 2017.compressed

6351 b. Untuk mengukur sejauh mana seseorang karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya. c. Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektivitas seluruh kegiatan dalam perusahaan. d. Sebagai dasar untuk mengevaluasi program latihan dan keefektifan jadwal kerja, metode kerja, struktur organisasi, gaya pengawasan, kondisi kerja dan pengawasan. e. Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan akan latihan bagi karyawan yang berada dalam organisasi. Sasaran-sasaran dan evaluasi kinerja karyawan yang dikemukakan Sunyoto dalam Mangkunegara 2014:11 sebagai berikut: a. Membuat analisis kinerja dari waktu yang lalu secara berkesinambungan dan periodik, baik kinerja karyawan maupun kinerja organisasi. b. Membuat evaluasi kebutuhan pelatihan dari para karyawan melalui audit keterampilan dan pengetahuan sehingga dapat mengembangkan kemampuan dirinya. c. Menentukan sasaran dari kinerja yang akan datang dan memberikan tanggung jawab perorangan dan kelompok sehingga untuk periode selanjutnya jelas apa yang harus diperbuat oleh karyawan, mutu dan baku yang harus dicapai, saran dan prasarana yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja karyawan. d. Menentukan potensi karyawan yang berhak memperoleh promosi, dan kalau mendasarkan hasil diskusi antara karyawan dengan pimpinannya itu untuk menyusun suatu proposal mengenai sistem bijak merit system dan sistem promosi lainnya, seperti imbalan yaitu reward system recommendation.

3. Hasil dan Pembahasan

Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi dengan persamaan untuk menganalisis pengaruh variabel independent pelatihan terhadap variabel dependent kinerja karyawan. Hasil uji regresi dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Uji Regresi Persamaan regresi : Y = 12,923 + 0,443 X Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai signifikasi t untuk variabel pelatihan sebesar 0,00 lebih kecil dari 0,05. sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif antara pelatihan dengan kinerja karyawan, yang artinya dengan program pelatihan yang baik dapat meningkatkan kinerja karyawan. Koefisien determinasi adjusted R² sebesar 0,428 menunjukkan bahwa prestasi kerja dapat dipengaruhi oleh variabel independen yaitu pelatihan x sebesar 42,80, yang artinya pelatihan yang dilakukan memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam mempengaruhi kinerja karyawan. Sedangkan sisanya 6352 yaitu 57,20 dipengaruh oleh faktor lainnya. Hal tersebut dapat terlihat pada Tabel 2 yang menunjukkan bahwa pembinaan karir memiliki pengaruh sebesar 0,428. Tabel 2. Koefisisen Determinasi Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Gary Dessler dalam Suwatno 2011 : 118 pelatihan kerja merupakan proses mengajarkan karyawan baru atau yang ada sekarang, keterampilan dasar yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka. Dengan adanya keterampilan yang cukup maka kinerja yang dihasilkan oleh karyawan akan lebih baik sehingga akan berdampak positif bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan tersebut. Hasil penelitian ini juga didukung dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Reza Septian 2013 yang menyatakan bahwa pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa RAZ Hotel menganggap sangat penting adanya pelatihan dalam melaksanakan pekerjaan. Bagi pihak RAZ Hotel pelatihan yang dilakukan sangat relavan dengan terhadap kinerja karyawan. Hal ini karena karyawan apabila tidak dilakukan pelatihan kerja terlebih dahulu maka dia tidak bisa bekerja secara baik dan produktif di dalam perusahaan. Metode pelatihan yang diadakan RAZ Hotel adalah on the job training yaitu pelatihan yang peserta latihan langsung di tempat pekerjaan dibawah bimbingan instrukturtrainer yang sudah berpengalaman. Dengan metode ini karyawan diharapkan lebih mudah dalam mengerjakan pekerjaanya agar bisa bekerja sesuai dengan harapan perusahaan. Pelatihan umumnya diadakan di RAZ Hotel minimal 3 kali dalam setahun tetapi itu tergantung dari kondisi yang ada pada perusahaan apabila banyak karyawan baru yang masuk makan pelatihan akan lebih sering diadakan. Dalam mengukur kinerja karyawan, maka pihak RAZ Hotel menerapkan sistem penilaian kinerja karyawan berdasarkan penampilan, pengetahuan, kemampuan, sikap, serta tingkat kehadiran karyawan setiap bulannya di Hotel. Dalam menilai kinerja kinerja karyawan setiap manager departemen hotel wajib mengisi laporan mengenai karyawannya dibawah departemennya masing-masing dan diserahkan kepada pihak manager personalia perusahaan untuk selanjutnya dievaluasi oleh manager personalia. Dari pembahasan di atas, dapat jelaskan bahwa pelatihan mempunyai peranan yang sangat dalam meningkatkan kinerja karyawan, karena dengan pelatihan tersebut karyawan bisa bekerja dengan lebih baik sesuai dengan tanggung jawab dan bidangnya masing-masing. 4. Kesimpulan dan Saran 4.1. Kesimpulan