6431
telah . mencapai target yang diharapkan yakni sekurang-kurangnya mencapai 85. Kendala yang ditemukan terhadap guru yang kurang disiplin waktu ternyata disebabkan oleh beberapa hal diantaranya letak geografis, dan
kesibukan di rumah misalnya ada yang harus mengantarkan anaknya dulu, memsak guru perempuan dan transportasi. Sehinggaa dengan pemberian reward dan funisment ternyata dapat menimbulkan kesadaran guru atas
tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru yang profesiaonal.
4. Kesimpulan dan Saran
4.1. Kesimpulan
1. Peranan kepala sekolah dalam mengelola waktu dapat meningkatkan kinerja guru dan pada akhirnya secara keseluruhan meningkatkan kinerja sekolah.
2. Kesadaran guru dalam disiplin waktu dapat meningkatkan hasil belajar siswa, terlihat pada hasil penilitian siklus 1 sd 2, kinerja guru dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan sangat
signifikan. 3. Kemampuan guru dalam mengelola waktu berdampak pada suksesnya program-program sekolah
seperti program tahunan, program semester, dan rencana pengajaran. 4. Tingkat kesadaran guru tentang pentingnya disiplin waktu belajar pada siklus 1 masih lemah,
namun setelah siklus ke-2 semua guru yang menjadi sampel sudah memiliki kinerja dalan kategori baik.
4.2. Saran
Dilihat dari hasil penilitian tindakan sekolah: 1. Kesadaran guru dalam disiplin waktu mutlak diperlukan, sehingga proses pembelajaran
berjalan dengan baik. 2. Kesadaran guru dalam disiplin waktu diharapkan tidak hanya berjalan pada saat penelitian
berlangsung, tetapi harus menjadi kebiasaan bahkan menjadi budayakultur sekolah.
Daftar Pustaka
Anwar, Moch. Idochi. 2004. Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Depdiknas. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. 2010. Supervisi Akademik; Materi Pelatihan Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah; Jakarta:
Depdiknas. Harahap, Baharuddin. 1983. Supervisi Pendidikan yang Dilaksanakan oleh Guru, Kepala Sekolah, Penilik
dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Damai Jaya. Majid, Abdul. 2005. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
6432
Mulyasa, E., 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sahertian, Piet A. 2000. Konsep-Konsep dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Sapari, Achmad. 2002. Pemahaman Guru Terhadap Inovasi Pendidikan. Artikel. Jakarta: Kompas 16 Agustus 2002.
Supandi. 1996. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Departemen Agama Universitas Terbuka. Suprihatin, MD. 1989. Administrasi Pendidikan, Fungsi dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah sebagai
Administrator dan Supervisor Sekolah. Semarang: IKIP Semarang Press. Surya, Muhammad. 2003. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Yayasan Bhakti Winaya.
Suryasubrata.1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Usman, Moh. Uzer. 1994. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Wardani, IGK. 1996. Alat Penilaian Kemampuan Guru APKG. Jakarta: Dirjen Dikti.
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN KARTU INDOSAT IM3 PADA MAHASISWA
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH MEDAN
6433
Yayuk Yuliana, SE M.Si
20
dan Agus Al Rozi
21
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan kartu Indosat IM3 pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Nusantara Al-
Washliyah. Sampel dalam penelitian ini menggunakan 50 responden yang berasal dari mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan Angkatan Tahun 2013. Teknik pengambilan
sampel menggunakan teknik purposive sampling atau pengambilan secara acak dengan kriteria tertentu. Kriteria yang dimaksud adalah mahasiswa aktif di Fakultas Ekonomi UMN Alwasahliyah Medan serta masih
atau pernah menggunakan kartu Indosat IM3. Metode analis penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dan metode analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien regresi
sebesar 0,378 menerangkan besar kecilnya pengaruh kualitas produk terhadap variabel loyalitas pelanggan, dan karena koefisien regresi bertanda positif maka pengaruhnya adalah positif. Signifikansi adalah
0,010,0,05 dapat disimplkan bahwa kualitas produk berpengaruh secara positif pada loyalitas pelanggan. Variabel kualitas pelayanan nilai koefisien regresi sebesar 0,371 loyalitas pelanggan, karena koefisien regresi
bertanda positif maka pengaruhnya adalah positif. Signifikansi adalah 0,011,0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh secara positif pada loyalitas
pelanggan.
Kata Kunci: Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, Loyalitas Pelanggan
1. Pendahuluan