6482
a. Starch Acetate diperoleh dengan cara menambahkan gugus karboksil ke rantai starch. b. Thin Boilling Starch, diperoleh dengan cara mengasamkan suspensi pati pada pH tertentu dan memanaskannya
pada suhu tertentu sampai diperoleh derajat konversi atau modifikasi yang diinginkan. Kemudian
dilakukan penetralan, penyaringan, pencucian dan pengeringan. c. Pati teroksidasi, diperoleh dengan cara mengoksidasi pati dengan senyawa-senyawa pengoksidasi oksidan
dengan bantuan katalis yang umumnya adalah logam berat atau garam dari logam berat yang dilakukan pada pH tertentu, pada suhu dan pada waktu reaksi yang sesuai.
d. Pregelatinized Starch, pati ini diperoleh dengan cara memasak pati pada suhu pemasakan, kemudian mengeringkannya dengan menggunakan rol-rol drum drying yang dipanaskan. Pada proses ini terjadi
kerusakan butir pati tetapi amilosa dan amilopektinnya tidak terdegradasi. Pregelatinisasi pati
mempunyai sifat umum yaitu terdispersi dalam air dingin. Parameter pengeringan seperti rol dan gap
antar rol dapat mempengaruhi sifat dan karakteristik dari pati dihasilkan. e. Dekstrin, dibuat dari pati melalui proses enzimatik atau proses asam yang disertai dengan pemanasan. Sifat-
sifat yang penting dari dekstrin ialah kelarutan dalam air dingin yang lebih tinggi dari pati dan memiliki kadar gula yang rendah.
f. Siklodekstrin CD, merupakan produk pati modifikasi yang mengandung 6-12 unit glukosa yang berbentuk siklis ring. CD dibuat dari pati dengan bantuan enzim cyclomaltodextrin glucanotransferase CG Tase.
2.3 Pisang Kepok
Pisang kepok termasuk pisang berkulit tebal dengan warna kuning yang menarik kalau sudah matang. Satu tandan terdiri dari 10-16 sisir dengan berat 14-22 kg. Setiap sisir terdapat ± 20 buah.
Kandungan nutrisi tiap 100 gram daging buah pisang mengandung zat gizi sebagai berikut : kalori 79 kkal, karbohidrat 21,2 gram, protein 1,1 gram, lemak 0,2 gram, air 75,5 gram, vitamin A 0,022 gram, vitamin C
0,0094 gram, tiamin 0,001 gram, dan riboflavin 0,002 gram. Menurut Herbarium Medanense 2011, klasifikasi pisang kepok, adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca. L. Nama Lokal
: Pisang Kepok
2.4 Orally Disintegrating Tablet
Orally Disintegrating Tablet ODT adalah suatu bentuk sediaan padat mengandung senyawa aktif obat yang dapat hancur secara cepat, biasanya dalam hitungan detik, ketika diletakkan di atas lidah. Orally
6483
disintegrating Tablet juga disebut dengan Oro-disperse, mouth dissolving, rapidly disintegrating, fast melt, quick dissolve dan freeze dried wafers Kundu dan Sahoo, 2008. ODT telah mendapatkan perhatian sebagai
alternatif pilihan dari tablet konvensional dan kapsul, karena dapat memberikan kepatuhan pasien yang lebih baik. Teknologi ODT memenuhi beberapa kebutuhan pasien dalam kenyamanan penggunaan obat seperti pada
pasien geriatrik, pasien pediatrik dan pasien disfagia Jaysukh, et al., 2009. ODT diharapkan cepat terdisintegrasi di mulut ketika kontak dengan air ludah atau saliva dalam waktu
kurang dari 60 detik Kundu dan Sahoo, 2008. Zat aktif kemudian akan melarut atau terdispersi dengan adanya air ludah, lalu ditelan oleh pasien dan obat akan diabsorpsi seperti umumnya. Untuk proses ini, jumlah air ludah
yang sedikit telah mencukupi untuk memungkinkan terjadinya disintegrasi tablet. Oleh karena itu, tidak diperlukan air untuk menelan obat Koseki, et al., 2008. Hal inilah yang akan mempermudah dan
meningkatkan kepatuhan pasien anak-anak ataupun orang tua dalam penggunaan obat. Selain itu, sejumlah bagian obat juga mungkin diabsorpsi di daerah pra-gastrik seperti mulut, faring, dan esofagus ketika air ludah
turun ke lambung sehingga ketersediaan hayati obat akan meningkat dan pada akhirnya juga meningkatkan efektivitas terapi.
3 Metode Penelitian
3.1 Desain Penelitian