6298
PERAN DA’I SEBAGAI KOMUNIKATOR DALAM PENYAMPAIAN PESAN PEMBANGUNAN PADA MASYARAKAT KOTA MEDAN
Mohammad Nurdin Amin, Lc.SH.MA
3
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat peran da’i sebagai komunikator dalam penyampaian pesan pembangunan. Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi bahan informasi dan masukan
terhadap program pembinaan yang bertarti bagi para da’i bagi pemerintahan Kota Medan dan pemerhati masalah-masalah dakwah, kemasyarakatan dan keagamaan. Dengan demikian, penelitian ini bersifat
kuantitatif dengan mengambil lokasi Kota Medan, serta objek kajiannya adalah para da’i dan jemaah yang diasuhnya di Kota Medan. Dalam pengumpulan data digunakan instrumen kuisioner, wawancara dan
observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka korelasi antara peran da’i sebagai komunikator
dengan efektifitas penyampaian pesan pembangunan adalah 0.549. Nilai indek tersebut mempunyai hubungan yang masih tergolong rendah, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara peran psikologi
da’i dalam komunikasi dakwah dengan pesan pembangun pada masyarakat kota Medan
Kata Kunci :
Da’i, komunikator, pesan dan pembangunan
1. Pendahuluan
Keberhasilan pembangunan seluruhnya adalah selain pembangunan meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga membutuhkan aspirasi dan tuntutan baru dari masyarakat untuk mewujudkan kualitas
kehidupan yang lebih baik. Untuk itu diyakini bahwa aspirasi dan tuntutan masyarakat itu dilandasi oleh hasrat agar lebih berperan serta berpartisipasi dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur dan sejahtera.
Dalam keadaan seperti ini, maka pembangunan harus bertumpukan pada peran serta rakyat yang di selenggarakan secara merata di semua lapisan masyarakat dan seluruh wilayah tanah air. Dalam setiap warga
berhak memperoleh kesempatan untuk berperan serta dan menikmati hasil-hasil pembangunan secara adil sesuai dengan nilai kemanusiaan dan prestasinya. Dimensi perikemanusian inilah menjadi pangkal tolak untuk
3
Dosen Yayasan UMN Al Washliyah Medan
6299
membangun sektor-sektor lainnya yang kukuh, mandiri dan berkeadilan. Sehingga bangsa yang maju dan mandiri hanya dapat ditimbulkan melalui peningkatan peran serta masyarakat, produktivitas rakyat dan efisien,
yang kemudian akan menjadi kekuatan dinamis bangsa yang memungkinkan pembangunan berkelanjutan dan harmonis Kartasasmita, G, 1995.
Perumusan Masalah
Bagimana peranan Da‟i sebagai komunikator dan hubungannya dengan efektivitas penyampaian
pesan pembangunan pada masyarakat kota Medan?
2. Tinjauan Pustaka
Da‟i adalah orang yang melaksanakan tugas dakwah, baik yang dilakukan secara individu maupun secara terorganisasi. Namun, mengingat bahwa proses memanggil atau menyeru tersebut juga merupakan proses
penyampaian tabliqh pesan- pesan tertentu, maka ia juga dikenal dengan sebutan “mubaligh” yakni orang yang
berfungsi sebagai komunikator. Da‟i ini meliputi individu yang secara personal terlibat dalam kegiatan berdakwah maupun komunitas yang secara kolektif bersinergi dalam kegiatan dakwah Safrodin Halimi, 2008.
Orang yang melakukan seruan atau aja kan disebut dengan Da‟i orang yang menyeru atau muballigh
atau juga seorang komunikator untuk menyampaikan pesan kepada pihak komunikan Tasmara, Toto1997. Sementara secara terminology para ahli sangat bervariasi dalam memberikan definisi tentang dakwah secara
luas yakni dakwah adalah penjabaran, penerjemahan dan pelaksanaan Islam dalam peri kehidupan dan penghidupan manusia termasuk dalamnya : politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, ilmu pengetahuan,
kesenian, kekeluargaan dan lain sebagainya Anshari : 1993. Dengan adanya umpan balik sebuah pesan dapat diketahui tingkat akurasinya. Disinilah seorang
komunikator yang baik akan terus berusaha meningkatkan kemampuan berkomunikasi, baik secara verbal
maupun non-verbal Widjaya, 1998. Sementara itu Onong Uchjana Effendy 1992 menyatakan bahwa faktor-faktor penghambat
komunikasi meliputi: 1.Hambatan sosio-antro-fisikologis 2.Hambatan semantik 3.Hambatan mekanis 4.Hambatan ekologis. Pembangunan adalah suatu proses untuk memperbaiki mutu kehidupan manusia,
sementara menurut Hendriks, 1992 dan Gabriel, 1991 menyatakan secara makro pembangunan masyarakat dapatlah diartikan sebagai suatu proses pembangunan yang diarahkan kepada usaha pencapaian kesejahteraan
rakyat, dari segi ekonomi maupun sosial budayanya.
Hipotesis Penelitian
Terdapat hubungan peranan Da‟i sebagai komunikator dan hubungannya dengan efektivitas penyampaian pesan pembangunan pada masayakat kota Medan
Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kota Medan, ada empat kecamatan yang dijadikan sampel penelitian yakni Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Amplas, Kecamatan Medan Denai, Kecamatan Medan
6300
Tembung. Penelitian survey lapangan, data sekunder, dan wawancara narasumber dilaksanakan pada bulan Juni sampai September 2016
3.
Metode Analisis Data
Proses pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan paket computer Statistical Package for Sosial Studies SPSS for Windows. Keseluruhan data yang diperoleh akan dinalisis sesuai dengan hipotesis
yang telah ditetapkan dengan cara sebagai berikut : Untuk menguji hipotesis tentang peranan da‟i sebagai komunikator dan kaitannya dengan efektifitas
penyampaian pesan pembangunan pada masyarakat kota Medan, dianalisis dengan menggunakan kolerasi product moment dengan rumus sebagai berikut :
= Dimana :
R
xy
= angka indeks korelasi antara variabel x dan variabel y ∑
xy
= jumlah dari hasil perkalian antara deviasi sektor-sektor variabel x dan deviasi dari deviasi dari sektor- sektor variabel y
SD
x
= deviasi standar dari variabel x SD
y
= deviasi standar dari variabel y N = Jumlah Sampel
Kriteria pengujian adalah H0 :µ1 = H1 ≠ µ2, sehingga H0 akan diterima bila t
hitung
t
tabel
Sudjana, 2002.
Dengan kriteria uji sebagai berikut : Apabila t
hitung
t
tabel
, maka terima H
1
dan tolak H hipotesis diterima α = 0,05
Apabila t
hitung
t
tabel
, maka terima H dan tolak H
1
hipotesis ditolak α = 0,05
4.
Hasil Dan Pembahasan
Hubungan peranan da‟i sebagai komunikator dengan efektifitas penyampaikan pesan pembangunan dianalisis dengan teknik korelasi Pearson dan proses perhitungan diakukan dengan bantuan program SPSS.
Hasil perhitungan dengan bantuan komputer, angka korelasi sebesar r = 0,549 dan signifikan pada α = 0.05. Angka korelasi sebesar 0.549 masih tergolong rendah, karena itu hubungan antara peran da‟i sebagai
komunikator dengan efektifitas penyampaian pesan pembangunan dapat dikategorikan lemah. Untuk melakukan generalisai terhadap populasi penelitian, perlu dilakukan test signifikansi atau pengujian hipotesis.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan pedoman : Tolak hipotesis H jika angka korelasi signifikan p
ada α = 0.05. sebaliknya, terima hipotesis H
jika angka korelasi signifikan pada α 0.05. Hasil perhitungan dengan bantuan alat analisis data menunjukkan bahwa angka korelasi antara skor
peran da‟i sebagai komunikator dengan skor efektifitas penyampaian pesan pembangunan signifikan pada α = 0.05. karena taraf signifikansi angka korelasi lebih besar dari 0.05 0.549 0.05 maka dikatakan tidak
6301
signifikan artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara peranan da‟i dalam komunikasi dakwah dengan pesan pembangun pada masyarakat kota Medan
5. Kesimpulan