Kesenjangan Sosial dan Ekonomi

Dampak Perubahan Sosial dalam Masyarakat 51 Gambar 2.14 Sumber daya alam yang sudah terkena pencemaran tidak dapat lagi memberikan manfaat yang optimal bagi kepentingan manusia. Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer

c. Kriminalitas

Tindakan kriminal atau kejahatan umumnya dilihat sebagai perbuatan yang bertentangan dengan norma hukum dan norma agama yang berlaku di masyarakat. Tindakan kejahatan ini biasanya menyebabkan pihak lain kehilangan harta benda, cacat tubuh, bahkan kehilangan nyawa. Tindakan ini mencakup pula semua kegiatan yang dapat mengganggu keamanan dan kestabilan negara, seperti korupsi, makar, subversi, dan terorisme. Kriminalitas menurut Abdul Syani dapat ditinjau dari beberapa aspek, di antaranya adalah aspek yuridis, aspek sosial, dan aspek ekonomi. 1 Aspek Yuridis Ditinjau dari aspek yuridis, kriminalitas adalah perbuatan seseorang yang melanggar peraturan atau undang- undang pidana dan dinyatakan bersalah oleh pengadilan, serta dijatuhi hukuman. 2 Aspek Sosial Kriminalitas menurut aspek sosial diartikan sebagai seseorang yang mengalami kegagalan dalam menyesuaikan diri atau berbuat menyimpang dari norma-norma yang berlaku dengan sadar ataupun tidak sadar, sehingga perbuatannya tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat yang bersangkutan. 3 Aspek Ekonomi Ditinjau dari aspek ekonomi, kriminalitas adalah perbuatan seseorang atau kelompok yang dianggap merugikan orang lain dengan membebankan kepentingan ekonominya kepada masyarakat sekelilingnya sehingga ia dianggap sebagai penghambat kebahagiaan orang lain. Tahukah Kamu? Secara garis besar masalah pen- cemaran dapat diklasifikasikan atas berikut ini. – Pencemaran udara. – Pencemaran air. – Pencemaran tanah. – Pencemaran kebudayaan. 52 Sosiologi SMA dan MA Kelas XII Apabila kita perhatikan, faktor-faktor penyebab kejahatan sangat kompleks. Sumber kejahatan bukan hanya berasal dari dalam manusia sendiri, melainkan juga karena tekanan dari luar. Oleh karena itu, sulit untuk menggali akar-akar yang melahir-kan kejahatan tersebut. Sejalan dengan pesatnya pembangunan di segala bidang kehidupan, kejahatan terus berkembang, baik dari kuantitas, kualitas, maupun jenisnya. Kejahatan-kejahatan itu harus terus dikikis habis atau paling tidak ditekan agar tidak meningkat. Upaya itu merupakan tanggung jawab kita semua tanpa terkecuali. Tanpa keterlibatan semua lapisan masyarakat, kejahatan sulit untuk dilenyapkan. Beberapa perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai tindakan kriminal atau kejahatan antara lain pembunuhan, pencurian, intimidasi pengancaman, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, perampasan atau perampokan, pemalsuan, pelanggaran ekonomi, penganiayaan seksual, korupsi, dan penculikan.

d. Kenakalan Remaja Juvenille Delinquency

Kenakalan remaja dirumuskan sebagai suatu kelainan tingkah laku, perbuatan, ataupun tindakan remaja yang bersifat asosial bahkan antisosial yang melanggar norma- norma sosial, agama, serta ketentuan hukum yang berlaku dalam masyarakat. Remaja yang dimaksudkan adalah mereka yang berusia di atas 12 tahun dan di bawah 18 tahun, serta belum menikah. Adapun penyebab kenakalan remaja dapat dibedakan atas sebab-sebab intern dan ekstern. 1 Sebab-Sebab Intern Beberapa penyebab kenakalan remaja yang berasal dari dalam diri individu di antaranya adalah sebagai berikut. a Cacat keturunan yang bersifat biologis dan psikis. b Pembawaan yang negatif dan sukar untuk dikendalikan, serta mengarah ke perbuatan yang nakal. c Pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak seimbang dengan keinginan remaja, sehingga menimbulkan konflik pada dirinya yang penyalurannya ke arah perbuatan yang nakal. d Lemahnya kemampuan pengawasan terhadap diri sendiri dan sikap menilai terhadap keadaan sekitarnya. e Kurang mampu mengadakan penyesuaian dengan lingkungan-lingkungan yang baik, sehingga mencari pelarian dan kepuasan dalam kelompok-kelompok remaja nakal. f Tidak mempunyai kegemaran yang sehat, sehingga canggung dalam bertingkah laku, akibatnya mencari pelarian ke arah yang tidak baik. Tahukah Kamu? Menurut Joel Krieger, korupsi di- bedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut. – Korupsi ekstortif, yaitu tindakan yang dilakukan untuk memberikan suap bribery kepada penguasa atau pejabat untuk memperoleh kemudahan atau perlindungan atas kepentingannya. – Korupsi manipulatif, yaitu tin- dakan yang dilakukan oleh sese- orang untuk memengaruhi pem- buatan kebijakan, peraturan, atau keputusan dari suatu lembaga atau pemerintah. – Korupsi nepotistik, yaitu tindakan yang dilakukan untuk memberikan fasilitas atau keistimewaan dari seseorang atau pejabat kepada pihak-pihak tertentu yang dikenal atau ada ikatan keluarga.