Fungsi Sosialisasi Pranata Keluarga

Lembaga Sosial 71 e. Fungsi Penentu Kedudukan atau Status Setiap orang memiliki status atau kedudukannya sendiri di dalam masyarakat. Bagi orang yang berpendapat bahwa status itu bisa didapatkan karena keturunan ascribed status, maka seorang anak yang lahir dari keluarga kaya dengan sendirinya akan mempunyai status yang tinggi di masyarakat, begitupun sebaliknya. Tetapi tidak menutup kemungkinan status diperoleh karena kemampuan dan prestasi pribadi. Status seperti ini tidak dapat diwariskan karena hanya dia sendiri yang mendapatkannya dan ia sendiri yang memperjuangkannya achieved status. Status demikian ini yang sekarang paling banyak kita lihat dalam kehidupan bermasyarakat. Ada seorang dokter, advokat, pengacara, guru, pegawai negeri, dan sebagainya. Mereka mendapatkan status itu berdasarkan kemampuan dan prestasinya sendiri. Kemampuan pribadi untuk mengejar status berdasarkan prestasi tidaklah semata-mata dikejarnya sendiri tanpa bantuan orang lain. Di sinilah letak fungsi keluarga sebagai penentu kedudukan atau status. Kemampuan anak untuk meraih suatu prestasi di lingkungan masyarakat sangat dipengaruhi oleh tuntutan dasar yang didapatnya dalam keluarga. Apabila orang tuanya bekerja sebagai seorang buruh di pelabuhan, maka ia mensosialisasikan agar anaknya tidak menjadi buruh. Usaha ini tidak mustahil akan berhasil apabila nilai-nilai yang berlaku dalam keluarganya cukup kuat. Demikian pula keluarga yang memiliki kedudukan yang tinggi selalu berusaha agar anggota keluarganya juga memiliki kedudukan yang tinggi di masyarakatnya. Setiap masyarakat menggunakan aturan-aturan keturunan atau sistem kekerabatan yang sangat menentukan kedudu- kan anak dalam kerabatnya. Aturan mengenai keturunan ini tampak dalam sistem patrilineal atau matrilineal. Semuanya itu juga menentukan status atau peranan yang didapatkannya dalam lingkungan kekerabatannya. Keluarga tetap mempunyai peran yang besar untuk menentukan status anak-anaknya.

f. Fungsi Perlindungan

Perlindungan yang diberikan oleh keluarga tidak hanya perlindungan secara fisik saja, melainkan juga secara psikis. Perlindungan itu dilakukan dengan menciptakan suasana rumah yang membuat hati menjadi tenteram. Di dalam keluarga ada rasa saling membantu antaranggota. Ada peng- hiburan bagi yang sedang susah, ada dukungan bagi yang sedang bersemangat, dan ada yang membantu bagi yang sedang mempunyai masalah. Fungsi perlindungan dari keluarga ada hanya apabila masing- masing anggota merasakan hal yang sama di dalam rumah, yaitu rasa tenteram, damai, dan aman. Apabila ada anggota keluarga yang tidak merasa aman di rumah tentu saja fungsi perlindungan menjadi kabur. Oleh karena itu, keutuhan dan keharmonisan keluarga sangat perlu dijaga dan dipertahankan. Tahukah Kamu? Di dalam keluarga anak merasa terlindungi dan mendapat kasih sayang dari orang tua dan anggota keluarga yang lain. Sosialisasi anak di lingkungan keluarga akan mem- berikan rasa aman dan nyaman untuk mampu berinteraksi dan berkomunikasi, serta bergaul di lingkungan masyarakatnya. Jadi fungsi perlindungan keluarga terhadap anak meliputi pemenuhan kebutuhan lahir dan batin. 72 Sosiologi SMA dan MA Kelas XII Tugas Individu Dari beberapa pranata keluarga di atas, apabila ada salah satu fungsi yang tidak berjalan, bagaimana kondisi keluarga tersebut? Berilah penjelasan secukupnya

g. Fungsi Ekonomi

Keluarga merupakan satu-kesatuan yang bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup keluarga tersebut. Bagi keluarga pada umumnya, ayah atau suami merupakan kepala rumah tangga yang ber- tanggung jawab memenuhi kebutuhan materiil, walaupun anggota keluarga yang lain ibu dan anak-anak yang sudah dewasa juga bekerja. Kebutuhan materiil ini secara umum menyangkut sandang pakaian, pangan makan, dan papan tempat tinggal. Dalam masyarakat yang sederhana, pembagian kerja antara anggota-anggotanya dapat dilihat dengan jelas. Pembagian kerja ini dibedakan berdasarkan kedudukan, jenis kelamin, dan umur. Misalnya seorang laki-laki bekerja di luar rumah sebagai pencari nafkah, sedangkan seorang perempuan di rumah menggurus anak dan segala sesuatu yang ber- hubungan dengan rumah. Pada masyarakat modern dewasa ini, baik di pedesaan maupun di perkotaan pembagian tugas semacam itu sudah tidak tampak lagi. Pembagian tetap ada, tetapi tidak seketat dahulu. Adapun yang masih dipertahan- kan oleh sebagian besar anggota masyarakat adalah kedudu- kan ayah atau suami sebagai kepala rumah tangga yang bertugas sebagai pencari nafkah utama. Pergeseran ini disebabkan oleh perubahan sistem mata pencaharian yang lebih didasarkan pada kepemilikan keterampilan khusus spesialisasi. Selain itu karena anak mengalami peningkatan pendidikan formal dengan masa belajar yang lebih lama di bangku sekolah. Faktor ini mengurangi peranan anak-anak untuk memenuhi kebutuhan ekonomi bagi keluarganya. Gambar 3.10 Dewasa ini setiap anggota keluarga bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup para anggotanya. Sumber: Tempo, 9 Oktober 2006 dan Dokumen Penerbit