Fungsi Perlindungan Pranata Keluarga

Lembaga Sosial 73

2. Pranata Pendidikan

Pranata penting yang kedua adalah pranata pendidikan. Pranata ini lahir ketika kebudayaan suatu masyarakat mulai kompleks dan rumit, serta memiliki berbagai macam aktivitas dan kebutuhan, sehingga kebutuhan akan pengetahuan tidak dapat lagi dipenuhi oleh pranata keluarga. Dalam hal ini yang perlu diingat adalah bahwa pranata pendidikan ini bukan hanya pranata atau lembaga sekolah saja. Sekolah hanyalah bagian dari pranata pendidikan secara lebih spesifik. Beberapa fungsi pokok pranata pendidikan secara umum adalah sebagai berikut.

a. Bertindak sebagai Perantara Pemindahan Warisan Kebudayaan

Melalui proses pendidikan, seseorang memiliki sikap, pengetahuan, maupun keterampilan yang keseluruhannya merupakan wujud abstrak dari kebudayaan. Keseluruhan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki seseorang itu tentu diperoleh dari lingkungan sosialnya, baik keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Dalam proses selanjutnya agar kehidupan sosial dapat bertahan dan berlanjut, maka wujud kebudayaan itu diwariskan kepada generasi berikutnya melalui proses pendidikan. Misalnya, guru mewariskan ilmu pengetahuannya kepada para siswanya atau orang tua mewariskan norma sopan santun kepada anak-anaknya. Gambar 3.11 Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan merupakan sarana untuk pewarisan budaya atau pewarisan nilai-nilai yang akan berguna bagi para siswanya. Sumber: Tempo, 20 November 2006

b. Memberikan Persiapan bagi Peranan-Peranan Pekerjaan

Setiap manusia sebagai anggota masyarakat mempunyai peranan tertentu yang harus dijalankannya. Seseorang tidak akan secara langsung menjalankan peranan-peranannya begitu saja, kecuali jika peranan itu telah menjadi bagian tingkah lakunya. Dan itu hanya akan terjadi setelah ia mengetahui, mengenal, dan menghayati peranan yang akan dimainkannya. Pengenalan akan peranan-peranan tentu ditempuh melalui proses pendidikan, baik pendidikan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Tahukah Kamu? Pendidikan adalah suatu proses yang terjadi karena interaksi ber- bagai faktor yang menghasilkan penyadaran diri dan penyadaran lingkungan sehingga menampilkan rasa percaya diri dan rasa percaya akan lingkungan. 74 Sosiologi SMA dan MA Kelas XII Misalnya, seorang anak selain mengenal adat istiadat melalui pendidikan keluarga, juga dapat mengenal tata krama pergaulan melalui pendidikan masyarakat. Selain itu, seorang anak, terutama di sekolah-sekolah kejuruan juga akan diperkenalkan bagaimana cara-cara bekerja dengan keterampilan yang dia dapatkan di bangku sekolah.

c. Mempersiapkan Peranan Sosial yang Dikehendaki oleh Individu

Setiap warga masyarakat dituntut agar dapat menjalankan peranan-peranan sosial yang dikehendaki lingkungan keluarga, kerabat, maupun masyarakat secara luas. Peranan yang dikehendaki oleh suatu masyarakat adalah peranan yang didasarkan pada nilai dan norma-norma, maupun harapan tertentu. Agar seseorang dapat melaksanakan peranan yang dikehendaki tersebut ia harus mengalami proses pendidikan sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Misalnya, agar anak berperilaku sopan terhadap orang lain, terutama dengan orang yang lebih tua, maka ia harus dididik tentang norma- norma pergaulan dan aturan tingkah laku terhadap orang tua, teman sepermainan, dan sebagainya.

d. Memberikan Landasan Penilaian dan Pemahaman Status Relatif

Untuk melakukan interaksi sosial, setiap orang harus dapat menempatkan posisinya di antara kedudukan-kedudukan dari tiap-tiap anggota masyarakat yang lain. Agar setiap orang dapat menempati posisinya, ia harus memiliki landasan penilaian dan pemahaman tentang status atau kedudukan anggota masyarakat yang ada. Misalnya, seseorang yang akan memberikan penyuluhan terhadap masyarakat setidaknya harus memahami siapa yang dihadapinya apakah pelajar, mahasiswa, pegawai, pejabat negara, ataukah petani. Ia harus menyesuaikan peranannya sesuai dengan kelompok yang dihadapinya. Contoh lain, seorang dokter akan mempunyai posisi dan peranan yang berbeda saat ia berperan sebagai pembicara, menghadapi pasien, atau ketika ia di rumah sebagai seorang suami dan ayah.

e. Memperkuat Penyesuaian Diri dan Mengembangkan Hubungan Sosial

Proses pendidikan dapat memperkuat penyesuaian diri seseorang dengan lingkungan sosialnya. Artinya ia akan mudah memahami keadaan lingkungannya dan menye- suaikan diri dengan kondisi lingkungan itu. Timbulnya penyesuaian diri ini disebabkan oleh keinginan anggota masyarakat untuk saling memengaruhi, terutama dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Seseorang yang memiliki cara berpikir luas akan lebih menyadari bahwa setiap kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi melalui hubungan sosial dan penyesuaian diri terhadap lingkungan. Contohnya seorang sarjana akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam lingkungan kerjanya dibandingkan dengan mereka yang berpendidikan rendah, pada pekerjaan yang sama.