Observasi Observation Apabila pimpinan atau majikan Anda mempunyai hajat, apakah

138 Sosiologi SMA dan MA Kelas XII dari satu dimensi, maka validitas tes itu diragukan. Keuntungan validitas konstruk ini adalah bahwa kita mengetahui komponen-komponen sikap atau sifat yang diukur dengan tes itu.

d. Validitas Eksternal

Dalam dunia penelitian sosial sudah cukup banyak alat pengukur yang diciptakan oleh para peneliti untuk mengukur gejala sosial, dan alat pengukur tersebut sudah memiliki validitas. Validitas eksternal adalah jenis validitas yang diperoleh dengan cara mengorelasikan alat pengukur baru dengan tolok ukur eksternal yang berupa alat ukur yang sudah valid. Misalnya untuk mengukur kualitas penduduk dapat dikorelasikan antara angka harapan hidup dengan angka kematian bayi. Apabila kedua angka tersebut berkorelasi secara signifikan, maka kedua jenis pengukuran itu telah memiliki validitas eksternal.

e. Validitas Budaya

Validitas budaya atau lebih tepatnya validitas antarbudaya sangat penting bagi penelitian yang dilakukan di negara yang suku bangsanya sangat bervariasi. Selain itu penelitian yang dilakukan sekaligus di beberapa negara dengan alat ukur yang sama, juga akan menghadapi problem validitas budaya. Suatu alat pengukur yang sudah valid untuk penelitian di suatu negara, belum tentu akan valid jika digunakan di negara lain yang memiliki budaya yang berbeda.

f. Validitas Rupa

Jenis validitas ini berbeda dengan jenis-jenis validitas yang telah diungkapkan di atas. Validitas rupa tidak menunjukkan apakah alat pengukur mengukur apa yang ingin diukur, namun hanya menunjukkan bahwa dari segi rupanya suatu alat ukur tampaknya mengukur apa yang ingin diukur. Validitas ini sangat penting dalam pengukuran kemampuan individu, seperti pengukuran kecerdasan, bakat, dan keterampilan. Hal ini disebabkan dalam pengukuran aspek kemampuan seperti itu faktor rupa alat ukur akan menen- tukan sejauhmana minat orang di dalam menjawab soal-soal atau pertanyaan dalam alat ukur.

2. Reliabilitas

Suatu pengukur dikatakan reliabel apabila alat tersebut dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama konsisten. Jadi alat yang reliabel adalah alat yang secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama. Karena itu, reliabilitas alat merupakan syarat mutlak untuk menentukan pengaruh variabel satu terhadap variabel yang lainnya. Di samping itu reliabilitas juga merupakan syarat bagi validitas tes. Tes yang tidak reliabel dengan sendirinya tidak valid. Jika tes itu tidak reliabel, maka senantiasa akan menghasilkan hasil yang berbeda-beda, dan dapat disangsikan apakah yang diukur hal yang sama. Tahukah Kamu? Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid dan variabel yang diuji validitas dan reliabilitas adalah instrumen pe- nelitian, sedangkan penelitian kualitatif yang diuji adalah datanya. Sumber: Sugiyono, 2005 hal. 119 Melakukan Penelitian Sosial 139 Instrumen yang reliabel merupakan alat untuk mengetahui adanya perubahan antara skor sebelum dan sesudah percobaan atau penelitian. Dianggap bahwa perubahan itu terjadi atas pengaruh variabel dari percobaan tersebut. Metode yang digunakan untuk mengukur reliabilitas tes antara lain dengan meneliti test-retest dan test paralel.

a. Test-Retest

Test-retest untuk menentukan reliabilitas hanya berhasil apabila dilakukan dalam situasi yang stabil, artinya situasi sewaktu mengadakan test dan retest hendaknya sama. Idealnya skor untuk test dan retest harus sama bagi semua individu yang diuji. Dalam eksperimen dengan variabel eksperimen itu dapat diduga bahwa perubahan skor itu adalah akibat dari variabel eksperimen itu. Perubahan itu adalah perubahan dalam sikap atau sifat yang diukur oleh test itu. Keuntungan metode test-retest adalah dapat dibandingkan secara langsung dengan test itu sendiri. Jika ternyata hasil test dengan retest banyak perbedaannya, maka perlu diadakan analisis tiap item untuk mengetahui apakah item itu mampu atau tidak membedakan antara responden yang mempunyai sifat itu. Untuk mengetahui reliabilitas suatu alat pengukur dengan test-retest , kita harus meminta responden yang sama agar menjawab semua pertanyaan dalam alat pengukur sebanyak dua kali. Selang waktu antara test dengan retest sebaiknya tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh. Apabila terlalu dekat, responden masih ingat dengan jawaban yang berikan pada saat test. Namun apabila terlalu jauh, kemungkinan terjadi perubahan pada fenomena yang diukur. Kelemahan dari metode ini adalah bahwa para responden yang menjalani test dapat mengingat item-itemnya dan akan memberikan jawaban yang sama pada saat retest. Test X Retest X Hasil 1 H 1 Hasil 2 H 2 Waktu I Waktu II Bagan 5.2 Test-retest

b. Test Paralel

Untuk test paralel, peneliti harus menyusun dua macam test dengan item-item yang berbeda namun untuk mengukur hal yang sama. Kedua test itu diberikan kepada responden yang sama, kemudian dicari validitasnya untuk masing- masing jenis. Kedua test itu dikatakan paralel atau ekuivalen. Sampel A Sampel A 140 Sosiologi SMA dan MA Kelas XII Tugas Individu Berdasarkan referensi yang jelas, coba kamu lakukan analisis mengenai hubungan antara validitas dan reliabilitas dalam sebuah data Untuk menghitung reliabilitas, maka harus mengorelasikan skor dari kedua test tersebut. Keuntungan cara ini adalah bahwa responden tidak dipengaruhi karena mengingat item-item pada test pertama, karena bentuk test berbeda. Sementara itu kelemahannya adalah bahwa peneliti harus menyusun dua macam test mengenai gejala yang sama. Pekerjaan ini memakan waktu yang cukup banyak. Selain itu pekerjaan ini juga sulit karena harus diusahakan agar kedua test itu mempunyai reliabilitas yang sama.

C. Pengolahan Data

Pengolahan data adalah satu kegiatan dalam penelitian yang bertujuan untuk mengolah data-data yang diperoleh dari lapangan, agar bisa dibaca dan mudah dipahami. Pada tahap ini data-data yang telah terkumpul diolah dan dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga dapat menyimpulkan kebenaran- kebenaran yang dapat digunakan untuk menjawab masalah- masalah yang diajukan dalam penelitian.

1. Pengolahan Data Kuantitatif

Pengolahan data kuantitatif dilakukan melalui tahap-tahap berikut ini.

a. Editing

Pada tahapan ini, data yang telah terkumpul melalui daftar pertanyaan kuesioner ataupun pada wawancara perlu dibaca kembali untuk melihat apakah ada hal-hal yang masih meragukan dari jawaban responden. Jadi, editing bertujuan untuk memperbaiki kualitas data dan menghilangkan keraguan data. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengeditan data antara lain sebagai berikut. 1 Kelengkapan dan kesempurnaan data. Semua pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner harus terjawab semua dan jangan ada yang kosong. 2 Kejelasan tulisan. Tulisan pengumpul data yang tertera dalam kuesioner harus dapat dibaca. 3 Kejelasan makna jawaban. Pengumpul data harus menuliskan jawaban ke dalam kalimat-kalimat yang sempurna dan jelas.