Universal Theories of Evolution

10 Sosiologi SMA dan MA Kelas XII sehingga tidak dapat mengikuti kecepatan perubahan unsur yang berjalan sangat cepat tersebut. Unsur yang berubah sangat cepat umumnya yang berhubungan dengan kebudayaan materiil, sedangkan unsur yang berubah secara perlahan atau lambat adalah unsur yang berhubungan dengan kebudayaan nonmateriil. Dengan demikian, yang terjadi adalah keterting- galan unsur yang berubah secara perlahan tersebut. Akibatnya muncul kesenjangan sosial dalam masyarakat atau yang dikenal dengan istilah cultural lag. Misalnya pengrusakan terhadap telepon umum. Telepon umum sebagai fasilitas umum sangat efektif untuk melakukan komunikasi, sehingga sudah selayaknyalah dirawat dan dijaga. Kenyataannya, banyak telepon umum yang justru dirusak oleh masyarakat. Kenyataan ini menunjukkan bahwa dalam masya- rakat terjadi cultural lag, di mana alam pikiran manusia nonmateriil tidak mampu menyesuaikan diri dengan per- kembangan atau kemajuan teknologi materiil. Para penganut perspektif ini lebih menerima perubahan sosial sebagai sesuatu yang konstan dan tidak memerlukan penjelasan. Perubahan dianggap sebagai suatu hal yang mengacaukan keseimbangan masyarakat. Proses pengacauan ini berhenti pada saat perubahan itu telah diintegrasikan dalam kebudayaan. Apabila perubahan itu ternyata bermanfaat maka dapat dikatakan bahwa perubahan itu bersifat fungsional dan akhirnya diterima oleh masyarakat, tetapi jika terbukti disfungsional atau tidak bermanfaat, maka perubahan itu akan ditolak. Tokoh dari perspektif ini adalah William Ogburn. Pandangan perspektif fungsionalis dalam melihat suatu perubahan sosial dalam masyarakat adalah sebagai berikut. a. Setiap masyarakat relatif bersifat stabil. b. Setiap komponen masyarakat biasanya menunjang kestabilan masyarakat. c. Setiap masyarakat biasanya relatif terintegrasi. d. Kestabilan sosial sangat tergantung pada kesepakatan bersama konsensus di kalangan anggota kelompok masyarakat.

4. Perspektif Siklis

Menurut perspektif ini, suatu perubahan sosial itu tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh siapapun dan oleh apapun. Hal ini karena dalam setiap masyarakat sudah terdapat perputaran atau siklus yang harus diikutinya. Perspektif ini berpandangan bahwa kebangkitan dan kemunduran suatu kebudayaan atau kehidupan sosial merupakan hal yang wajar dan tidak dapat dihindari. Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan suatu perubahan sosial itu akan membawa kemunduran, atau sebaliknya perubahan sosial akan membawa ke arah yang lebih baik. Gambar 1.4 Kemajuan teknologi se- ringkali menyebabkan munculnya cultural lag yang ditandai dengan pengrusakan telepon umum oleh sebagian anggota masyarakat. Sumber: Dokumen Penerbit