Hakikat Penulisan Laporan Penulisan Laporan Penelitian

Mengomunikasikan Hasil Penelitian 169 Dalam melakukan penulisan laporan penelitian, penulis atau peneliti harus mengikuti petunjuk atau aturan-aturan yang telah ditetapkan. Menurut Guba dan Lincoln, ada beberapa petunjuk yang dapat bermanfaat dalam penulisan laporan penelitian, di antaranya adalah sebagai berikut. a. Penulisan hendaknya dilakukan secara informal. b. Penulisan hendaknya tidak bersifat penafsiran atau evaluatif kecuali bagian yang mempersoalkan itu. c. Penulis hendaknya menyadari jangan sampai terlalu banyak data yang dimasukkan. d. Penulis hendaknya tetap menghormati janji untuk tidak menuliskan nama subjek dan menjaga kerahasiaannya. e. Penulis hendaknya tetap melaksanakan penjajagan audit. f. Penulis hendaknya menetapkan batas waktu penyelesaian laporan dan bertekad untuk menyelesaikannya.

6. Penelaahan Laporan Penelitian

Laporan penelitian yang dibuat peneliti penting untuk ditelaah kembali. Ini dimaksudkan untuk memeriksa kembali isi atau hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. Menurut Lincoln dan Guba, suatu penelaahan harus memenuhi beberapa kriteria tertentu, yaitu sebagai berikut. a. Apakah uraian tentang lokasi telah benar-benar menggam- barkan keadaan sebenarnya. b. Apakah ada kekeliruan pengungkapan fakta atau inter- pretasi. c. Apakah ada data atau informasi penting yang dibuang. d. Apakah penafsiran yang telah dilakukan oleh peneliti sesuai dengan penafsiran subjek. e. Apakah kerahasiaan dan usaha untuk tidak mencantumkan nama latar penelitian dan subjek sudah benar-benar terjamin. f. Apakah ada persoalan-persoalan yang hangat dan sensitif yang ikut dimasukkan dalam laporan.

B. Mempresentasikan Laporan Penelitian

Untuk keperluan akademik, laporan penelitian perlu dinilai dan mendapatkan respon dari pihak lain. Oleh karena itu, laporan penelitian harus diseminarkan atau didiskusikan dengan pihak-pihak terkait sebelum dipublikasikan kepada masyarakat luas. Respon ini dimaksudkan untuk mendapatkan masukan dan memperbaiki hasil penelitian apabila ternyata dalam penelitian ada kesalahan, sehingga akan dapat diperbaiki sebelum hasil penelitian ini dipublikasikan untuk dikonsumsi publik. 170 Sosiologi SMA dan MA Kelas XII Untuk keperluan akademik bagi siswa Sekolah Menengah Atas, cukup dilakukan dalam kelas melalui penyajian laporan dalam diskusi kelas.

1. Bentuk-Bentuk Diskusi Kelas

Diskusi merupakan percakapan ilmiah yang dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam suatu kelompok, di mana masing-masing anggota kelompok saling bertukar pendapat tentang suatu masalah atau bersama-sama mencari jawaban dari suatu masalah. Suatu diskusi yang diikuti semua siswa di suatu kelas disebut dengan diskusi kelas. Bentuk diskusi kelas bermacam-macam tergantung dari maksud dan tujuan yang hendak dicapai. Bentuk diskusi kelas yang biasa digunakan antara lain the social problem meeting, the opened meeting, dan the educational diagnosis meeting.

a. The Social Problem Meeting

Pada bentuk ini para siswa berdiskusi tentang masalah- masalah sosial di kelas atau di lingkungan sekolahnya, dengan harapan setiap siswa terpanggil untuk belajar dan bertingkah laku sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Contohnya diskusi mengenai pelanggaran terhadap tata tertib sekolah yang sering dilakukan oleh para siswa.

b. The Opened Meeting

Bentuk diskusi ini mengarahkan para siswa untuk berdiskusi mengenai apa saja yang berhubungan dengan kehidupan mereka sehari-hari. Misalnya diskusi mengenai hobi, kebiasaan, atau cita-cita.

c. The Educational Diagnosis Meeting

Diskusi bentuk ini ditandai dengan adanya para siswa yang berdiskusi mengenai pelajaran di kelas dengan maksud saling mengoreksi pemahaman mereka atas pelajaran yang diterimanya, sehingga masing-masing memperoleh pemahaman yang lebih baik. Misalnya diskusi kelompok untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah atau diskusi kelompok untuk membahas materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru di sekolah. Melalui diskusi peneliti atau penulis memaparkan hasil penelitiannya dan peserta diskusi akan memberikan masukan yang berupa saran dan kritik kepada penulis. Pemaparan ini dimaksudkan agar peserta diskusi mengetahui, memahami, serta bisa mengevaluasi hasil penelitian yang disajikan oleh penulis atau peneliti. Beberapa manfaat yang dapat dicapai dari penyajian laporan penelitian melalui diskusi kelas adalah sebagai berikut. a. Mengungkapkan berbagai kemampuan yang dimiliki oleh peserta diskusi. Tahukah Kamu? Sebelum disajikan, laporan penelitian harus didiskusikan terlebih dahulu dengan maksud untuk memantapkan isi laporan. Karena laporan peneliti- an akan berguna apabila dibaca oleh orang lain.