Klasifikasi alat tangkap Gambaran Umum Kapal Perikanan dan Alat Tangkap

23 PER.05MEN2008 Tentang Usaha Perikanan Tangkap, telah mengatur kewenangan dan ditambahkan lebih lanjut pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.16MEN2010 tentang pemberian kewenangan kepada Gubernur untuk dapat menerbitkan SIUP dan SIKPI untuk kapal di atas 30 GT sampai dengan 60 GT sebagai berikut : 1 Kewenangan pemerintah pusat di bidang perijinan perikanan adalah 1 Menteri memberikan kewenangan kepada Direktur Jenderal untuk menerbitkan danatau memperpanjang SIUP, SIPI, danatau SIKPI kepada orang atau badan hukum Indonesia yang menggunakan kapal dengan ukuran di atas 30 GT pasal 19 ayat 1a. 2 Menteri dapat mendelegasikan kewenangan penerbitan perpanjangan SIPI danatau SIKPI kepada Gubernur bagi kapal perikanan berbendera Indonesia berukuran di atas 30 GT sampai dengan ukuran tertentu pasal 20 ayat 1 2 Kewenangan pemerintah provinsi di bidang perijinan perikanan adalah 1 Gubernur diberikan kewenangan untuk menerbitkan SIUP kepada orang atau badan hukum Indonesia yang melakukan usaha perikanan, SIPI, danatau SIKPI bagi kapal perikanan dengan ukuran di atas 10 GT sampai dengan 30 GT kepada orang atau badan hukum Indonesia yang berdomisili di wilayah administrasinya dan beroperasi di wilayah pengelolaan perikanan yang menjadi kewenangannya, serta tidak menggunakan modal danatau tenaga kerja asing pasal 21 ayat 1 2 Pasal 2 ayat 1 PerMen No. PER.16MEN2010 menyatakan bahwa Gubernur diberikanan kewenangan untuk menerbitkan SIPI dan SIKPI untuk kapal-kapal 30 GT ke atas sampai dengan 60 GT, berdasarkan SIUP yang dikeluarkan oleh KKP Pusat, dan pelaksanaannya dilakukan oleh DKP Propinsi. Sehingga kewenangan Gubernur menjadi lebih lebar rentangnya untuk mengeluarkan SIPI dan SIKPI bagi kapal-kapal 10 GT sampai dengan 60 GT. 3 Kewenangan pemerintah kabupaten dan kota di bidang perijinan perikanan adalah 24 1 BupatiWalikota diberikan kewenangan untuk menerbitkan SIUP kepada orang atau badan hukum Indonesia yang melakukan usaha perikanan, SIPI, danatau SIKPI bagi kapal perikanan dengan ukuran di atas 5 GT sampai dengan di bawah 10 GT kepada orang atau badan hukum Indonesia yang berdomisili di wilayah administrasinya dan beroperasi di wilayah pengelolaan perikanan yang menjadi kewenangannya, serta tidak menggunakan modal danatau tenaga kerja asing pasal 21 ayat 1. 2 BupatiWalikota wajib melakukan pendaftaran terhadap kapal perikanan berukuran di bawah 5 GT yang berdomisili di wilayah administrasinya.

2.4.2 Wewenang pengurusan dokumen pada Kementerian Perhubungan

Kantor Administrator Pelabuhan mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan lalu lintas dan angkutan laut, keamanan dan keselamatan pelayaran di perairan pelabuhan untuk memperlancar angkutan laut. Dalam melaksanakan tugasnya Kantor Administrator Pelabuhan menyelenggarakan fungsi: 1 Pengawasan kegiatan lalu lintas dan angkutan yang meliputi lalu lintas kapal, penumpang, barang, hewan, kontainer dan pemantauan pelaksanaan tarif. 2 Pengawasan penunjang angkutan laut dan pembinaan tenaga kerja bongkar muat. 3 Penilikan terhadap pemenuhan persyaratan kelaiklautan kapal dan pemberian surat persetujuan berlayar. 4 Pelaksanaan tindakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran serta pemandam kebakaran di perairan bandar pelabuhan. 5 Pelaksanaan pengamanan, penertiban, penegakan peraturan di bidang pelayaran dan tindak pidana pelayaran di perairan pelabuhan dan perairan bandar guna menjamin kelancaran operasional pelabuhan. 6 Pengawasan kelaikan dan keselamatan fasilitas dan perlatan pelabuhan, alur pelayaran dan kolam pelabuhan, serta pengawasan pembangunan.