Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Penelitian

50 Identifikasi terhadap isu markdown melalui pendekatan pengukuran langsung di lapangan menggunakan pengukuran dalam negeri dan perhitungan besaran GT menggunakan formula yang digunakan oleh Ditjen Hubla, kemudian di sandingkan dengan besaran GT yang tertera pada dokumen sebelumnya. Identifikasi terhadap IUU Fishing pendekatannya melalui penelusuran proses penyelesaian dokumen yang selama ini dilakukan, kemudian membandingkan jumlah dokumenkapal yang tercatat di Pusat Ditjen Hubla dengan jumlah dokumenkapal yang tercatat di UPT Syahbandar. Serta penelusuran kasus-kasus pelanggaran yang dilakukan oleh nelayan di wilayah perairan Aceh. Identifikasi terkait biaya tinggi, pengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2009 tentang pungutan uang perkapalan kemudian dibandingkan dengan hasil wawacara terhadap pemilik kapal yang telah meregistrasikan kapalnya serta biaya yang dikeluarkan untuk keperluan registrasi tersebut. Dalam pelaksanaan registrasi kapal ikan, kemungkinan dihadapkan pada berbagai permasalahan dan dituntut untuk segera mengambil keputusan serta menetapkan kebijakan. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi adalah merupakan permasalahan bersifat kompleks. Untuk memecahkan kompleksitas permasalahan yang dihadapi dapat dilakukan dengan pendekatan sistemanalisis sistem Burch, 1992. Analisis sistem adalah suatu metode yang mencoba untuk melihat hubungan seluruh masalah untuk menyelidiki kesistematisan tujuan dari sistem yang tidak efektif dan evaluasi pilihan dalam bentuk ketidak efektifan dan biaya. Sehingga dalam menerapkan analisis sistem perlu memperhatikan langkah- langkah antara lain: 1 menganalisis kebutuhan; 2 memformulasikan permasalahan; 3 mengindentifikasi sistem, dengan membuat diagram lingkar sebab akibat causal loop serta membuat diagram input-output. 51

4.5 Hasil dan Pembahasan

4.5.1 Analisis data identifikasi kasus markdown

Hasil pengukuran dan penghitungan ulang besaran GT terhadap 487 kapal di atas 10 GT terdapat 368 kasus markdown, atau rata-rata sekitar 76 terjadi kasus markdown. Jumlah kapal serta jumlah kasus markdown ditampilkan pada Tabel 6. Tabel 6 Jumlah kapal hasil ukur ulang dan jumlah kasus markdown Lokasi Jumlah Kapal unit Jumlah Kasus Unit Peudada Bireueun 23 17 74 Kuala Langsa Kota Langsa 41 32 78 Peukan Baro Pidie 35 29 83 Idie Rayeuk Aceh Timur 110 110 100 Sabang Kota Sabang 8 4 50 Tamiang Aceh Tamiang 7 7 100 Meureudu Pidie Jaya 75 68 91 Sawang Ba’u Aceh Selatan 63 19 30 Ujung Serangga Aceh Barat Daya 22 22 100 Padang Seurahet Aceh Barat 24 22 83 Lampulo Kota Banda Aceh 79 38 48 Total 487 368 76

4.5.2 Analisis data identifikasi kasus IUU Fishing

Analisis data kasus IUU Fishing dengan mengikuti alur proses registrasi kapal yang berlaku pada Kementerian Perhubungan melalui Undang Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang pelayaran dijelas sebagai berikut pada Gambar 7. Setiap kapal dengan besaran GT lebih besar dari 7, maka proses registrasi yang harus dilalui adalah seperti Gambar 7. Diawali dengan pemilik kapal mengajukan permohonan untuk diregistrasi, proses dilakukan di AdpelSyahbandar dengan melakukan verifikasi seperti: pengukuran, pengecekan alat keselamatan, pengecekan alat navigasi. Hasil verifikasi akan tertuang menjadi daftar ukur dan gambar kapal. Daftar ukur dan gambar kapal beserta lampirannya seperti: surat keterangan pemilik, surat keterangan galangan, surat keterangan pemasangan mesin, serta KTP pemilik dan KTP pembuat kapal kemudian di kirim ke Pusat