Perkembangan kapal ikan Gambaran Umum Kapal Perikanan dan Alat Tangkap

24 1 BupatiWalikota diberikan kewenangan untuk menerbitkan SIUP kepada orang atau badan hukum Indonesia yang melakukan usaha perikanan, SIPI, danatau SIKPI bagi kapal perikanan dengan ukuran di atas 5 GT sampai dengan di bawah 10 GT kepada orang atau badan hukum Indonesia yang berdomisili di wilayah administrasinya dan beroperasi di wilayah pengelolaan perikanan yang menjadi kewenangannya, serta tidak menggunakan modal danatau tenaga kerja asing pasal 21 ayat 1. 2 BupatiWalikota wajib melakukan pendaftaran terhadap kapal perikanan berukuran di bawah 5 GT yang berdomisili di wilayah administrasinya.

2.4.2 Wewenang pengurusan dokumen pada Kementerian Perhubungan

Kantor Administrator Pelabuhan mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan lalu lintas dan angkutan laut, keamanan dan keselamatan pelayaran di perairan pelabuhan untuk memperlancar angkutan laut. Dalam melaksanakan tugasnya Kantor Administrator Pelabuhan menyelenggarakan fungsi: 1 Pengawasan kegiatan lalu lintas dan angkutan yang meliputi lalu lintas kapal, penumpang, barang, hewan, kontainer dan pemantauan pelaksanaan tarif. 2 Pengawasan penunjang angkutan laut dan pembinaan tenaga kerja bongkar muat. 3 Penilikan terhadap pemenuhan persyaratan kelaiklautan kapal dan pemberian surat persetujuan berlayar. 4 Pelaksanaan tindakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran serta pemandam kebakaran di perairan bandar pelabuhan. 5 Pelaksanaan pengamanan, penertiban, penegakan peraturan di bidang pelayaran dan tindak pidana pelayaran di perairan pelabuhan dan perairan bandar guna menjamin kelancaran operasional pelabuhan. 6 Pengawasan kelaikan dan keselamatan fasilitas dan perlatan pelabuhan, alur pelayaran dan kolam pelabuhan, serta pengawasan pembangunan. 25 7 Pelaksanaan pemeriksaan nautis, teknis, radio peralatan pencegahan pencemaran, pembangunan dan perombakan serta verifikasi manajemen keselatan kapal dan penertiban sertifikasi, surat kebangsaan dan hipotek kapal. 8 Pelaksanaan pengukuran dan status hukum kapal, surat kebangsaan dan hipotek kapal serta pengurusan dokumen pelaut, penyijilan awak kapal dan perjanjian kerja laut. 9 Pelaksanaan urusan administrasi dan kerumahtanggaan. Tupoksi ini khususnya pengurusan pengukuran, dokumen status kapal, surat kebangsaan untuk kapal di atas 7 GT, sedangkan untuk kapal-kapal di bawah 7 GT pengurusan dokumen diserah kepada Dinas Perhubungan KabupatenKota

2.4.3 Tugas dan tanggung jawab pemilik kapal

Pemilik kapal mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk mempersiapan persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan seperti: 1 Membuat surat permohonan untuk pengukuran dan pengajuan surat tanda kebangsaan, 2 Menyiapkan Surat Pembangunan KapalSurat Galangan, 3 Surat Pemasangan Mesin, 4 dan Menyiapkan IdentitasnyaKTP. Tanggungjawab sebagai pemilik adalah menyiapkan dana untuk proses administrasi penyelesaian surat-surat tersebut sesuai dengan tarif yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui PP Nomor 6 Tahun 2009.

2.5 Standar Teknologi Kapal Penangkap Ikan

Standart teknologi kapal penangkap ikan didasarkan atas prinsip-prinsip keselamatan yang meliputi konstruksi, stabilitas, perlengkapan navigasi, komunikasi, keselamatan, alat tangkap maupun alat bantu penangkapannya yang kesemua itu di tuangkan dalam dokumen-dokumen sah di ketahui oleh pihak yang berwenang

2.6 Metode Pengukuran Gross Tonnage GT Kapal Perikanan

Definisi GT kapal menurut pengukuran dalam negeri adalah ukuran isi dari ruangan di bawah geladak atas, ditambah dengan ukuran isi dari semua ruangan di geladak atas yang tertutup secara sempurna dan yang dapat digunakan 26 untuk muatan, atau pengangkutan penumpang. Jika ruangan demikian di geladak atas mempunyai ukuran isi kurang dari satu meter kubik, maka ukuran isi ruangan tersebut tidak ikut diperhitungkan. Untuk pengukuran dalam negeri, GT kapal diperoleh dan ditentukan dengan rumus sebagai berikut Surat Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Nomor: PY.67116-2002 tentang cara pengukuran dalam negeri untuk menghitung gross tonase kapal. Keterangan: V : adalah jumlah isi dari ruangan di bawah geladak atas ditambah dengan ruangan di bawah geladak atas ditambah dengan ruangan-ruanagn di atas geladak atas yang tertutup sempurna yang berukuran tidak kurang dari 1 m³. Untuk pengukuran ruangan di atas geladak kapal yang umumnya berbentuk empat persegi tidak berbeda dengan cara pengukuran internasional. Perbedaan terletak dalam pengukuran ruangan di bawah geladak kapal. Perhitungan ruangan di bawah geladak kapal mengasumsikan bahwa semua ruangan di bawah dek utama kapal adalah ruang tertutup yang kedap air. Ruangan tertutup menurut cara dalam negeri ini tidak berbeda jauh dengan cara pengukuran internasional yaitu ruang mesin, ruang sistem kemudi, tangki air tawar, palka, ruang alat tangkap, ruang ABK, gudang, dapur, whell house, dan tangki BBM. Adapun rumus yang digunakan dalam cara pengukuran dalam negeri adalah hasil perkalian antara panjang L, lebar B, dalm D, dan factor f. Isi ruangan di bawah geladak utama Keterangan : L : Panjang kapal, yang diukur mulai dari geladak yang terdapat di belakang linggi haluan sampai geladak yang terdapat di depan linggi buritan secara mendatar. Perbedaannya untuk panjang dalam negeri ini sekaligus dicantumkan pada surat ukur, hal ini berbeda dengan cara pengukuran GT = 0,25 x V L x B x D x f