Analisis kelembagaan Hasil Penelitian
95
ke depan dan iklim investasi. Oleh sebab itu perlu dilakukan suatu penelitian tentang pengkajian stok ikan.
5
Diperlukan penetapan nomenklatur terhadap jenis alat tangkap baru yang dioperasikan oleh nelayan seperti pukat hela dan pengkajiannya secara
cermat tentang dampak negatifnya terhadap kelestarian Sumber Daya Ikan SDI di perairan laut Aceh.
6
Selain untuk mengantisipasi kasus pencurian ikan illegal fishing, tangkap lebih over fishing; konflik antar nelayan; dan kehilangan pendapatan
negara yang bersumber dari non pajak maka Dokumen Registrasi Kapal Perikanan diharapkan dapat berfungsi sebagai alat penyertaan penjaminan
dalam proses penyaluran kredit oleh perbankan kepada nelayan Buku Kapal Perikanan.
7
Diperlukan sinkronisasi terhadap perbedaan penetapan kewenangan dalam pengecekan fisik kapal surat ukur dan gross akte dari Departemen
Perhubungan dan Departemen Kelautan dan Perikanan sehingga memudahkan nelayan untuk melakukan registrasi kapal perikanan.
8
Diperlukan sosialisasi kepada kabupatenkota tentang mekanisme dan prosedur proses perizinan sektor perikanan yang diterapkan oleh P2TSP,
termasuk dalam hal batas waktu penyelesaian dan biaya yang harus dikeluarkan oleh nelayan.
9
Diperlukan sosialisasi kepada kabupatenkota tentang mekanisme dan prosedur proses pengurusan dokumen Kapal Perikanan yang dikeluarkan
oleh Kementerian Perhubungan, termasuk dalam hal batas waktu penyelesaian dan biaya yang harus dikeluarkan oleh nelayan.
10
Untuk menindaklanjuti hasil registrasi kapal perikanan maka diperlukan kegiatan MCS Monitoring, Controlling, and Surveilance terpadu yang
melibatkan unsur 1 PPNS terkait; 2 Penyidik TNI-AL; 3 Penyidik Polisi Airud; dan 4 POKMASWAS Panglima Laot dan Nelayan.
11
Dalam rangka pengawasan perairan perbatasan maka Kementerian Kelautan dan Perikanan diharapkan memprioritaskan pembangunan
Pangkalan dan Fasilitas Pengawasan termasuk menyediakan Kapal Patroli untuk beroperasi di wilayah Perairan NAD.
96
12
Perlu dilaksanakan pelatihan khusus kepada para petugas dalam hal pengecekan fisik kapal, jenis alat tangkap, dan dokumen kapal dengan
mensinergikan Sistem Database yang telah dihasilkan dari Registrasi Kapal Perikanan di Aceh.
13
Perlu ditingkatkan kinerja dari Para Petugas yang terkait dengan Implementasi dari Registrasi Kapal Perikanan dengan meningkatkan
jumlah PPNS dan Pengawas Perikanan, ahli ukur bersertifikat, dan Syahbandar Perikanan.
14
Agar Rancangan Registrasi Kapal Perikanan di Aceh dapat berlangsung dengan baik maka perlu mendapat dukungan dari instansi terkait.
15
Diperlukan pembentukan Tim Teknis Terpadu Registrasi Kapal Perikanan yang secara legalitas dituangkan dalam SK Gubernur Aceh.
2 Pelatihan
Pelatihan ditujukan untuk petugas lapang yang terdiri dari DKP Provinsi, BP2T, ADPELSyahbandar, DKP Kota Kabupaten. Dishub Kota Kabupaten,
serta Panglima laot. Pelatihan dilakukan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang teknis penghitungan GT kapal serta menyamakan persepsi
tentang pengukuran kapal dengan metode, dan formulasi pengukuran yang tepat.. Guna mencapai tujuan tersebut maka pelatihan dilakukan dengan silabus dengan
materi meliputi metode pengukuran dan perhitungan GT kapal, pengukuran dimensi palka, verifikasi alat tangkap, alat bantu penangkapan. Pelatihan
selanjutnya adalah praktik perhitungan dimensi kapal secara langsung di lapangan yang kemudian diisi kedalam form registrasi kapal. Pelatihan selanjutnya yakni
tehnik entri data dari form registrasi guna mempermudah memasukkan data secara
cepat dan benar ke dalam database. 3
Sosialisasi
Pasca kegiatan workshop, dan pelatihan dilanjutkan dengan upaya sosialisasi registrasi kapal ikan terpadu kepada para pemilik kapal. Petugas yang
menjadi pelaksana tahapan ini yakni panglima laot. Alasan pemilihan panglima laot dikarenakan panglima laot memiliki pengetahuan yang memadai tentang
kondisi dilapangan, memiliki kedekatan emosional serta wewenang yang kuat
97
secara adat untuk mengayomi para nelayan dan pemilik kapal sehingga diharapkan mempermudah transfer informasi dan aplikasi sistem dapat sesegera
mungkin dilakukan. Panglima laot yang diberdayakan dalam upaya sosialisasi meliputi panglima laot di tingkat kabupatenkota, kecamatan, dan desa kelurahan.
Peran utama dari panglima laot yakni memberitahukan nelayan dan pemilik kapal untuk mempersiapkan persyaratan teknis dalam registrasi kapal yang meliputi
KTP, Surat Keterangan Galangan Pembuatan Kapal, Surat Keterangan Kepemilikan, Surat Keterangan Pemasangan Mesin, dan Surat Permohonan
Pengukuran Kapal PP No. 5 Tahun 2006.
4 Pembagian wilayah kerja Syahbandar
Keterbasan petugas ahli ukur dari AdpelSyahbandar yang berada di Provinsi Aceh, dan demi kelancaran kegiatan registrasi kapal ikan ini maka
petugas dibagi berdasarkan wilayah kerja berdasarkan letak geografis yang terdekat. Pembagian wilayah kerja ditampilkan pada Tabel 24.
Tabel 24 Pembagian wilayah kerja ADPELKANPELSyahbandar
No ADPELSyahbandar
Wilayah Kerja
1 Meulaboh QQi
Kabupaten Aceh Barat Kabupaten Aceh Barat Daya
Kabupaten Aceh Selatan Kabupaten Aceh Singkil
Kabupaten Simeulue 2
Malahayati QQm Kota Banda Aceh
Kabupaten Aceh Besar Kabupaten Pidie
Kabupaten Pidie Jaya 3
Lhokseumawe QQc Kota Lhokseumawe
Kabupaten Aceh Timur Kabupaten Bireueun
4 Langsa QQg
Kota Langsa Kabupaten Aceh Tamiang
98
5 Pembentukan Tim Terpadu Registrasi Kapal Ikan
Guna menjamin terlaksananya kegiatan pengelolaan registrasi kapal ikan, maka diperlukan Surat Keputusan Gubernur sehingga dapat terbentuk tim yang
bekerja di lapangan. Tim yang mendapat tugas ini menjalankan program ini terdiri dari Staf DKP Provinsi NAD, Syahbandar, DKP Kota Kabupaten, dan Dishub
kota kabupaten yang dibagi ke dalam beberapa tim. Tim yang dibentuk sebanyak 15 tim dengan jumlah anggota sebanyak 66 orang. Pembagian tugas dari tim-tim
tersebut yakni berdasarkan ukuran dimensi kapal, dimana sebanyak 11 tim 33 orang bertugas mengukur kapal dengan dimensi di atas 10 GT, selanjutnya
sebanyak 4 tim 33 orang bertugas untuk mengukur kapal berukuran di bawah 10
GT Lampiran 11. Pemilihan anggota tim yang berasal dari DKP baik provinsi
maupun kotakabupaten, dan Dishub kotakabupaten bertujuan agar munculnya kontrol fungsi institusional serta memenuhi aspek legal dari aturan PP No. 5
Tahun 2006, dan UU No.31 Tahun 2004.
Tabel 25 Jumlah kapal di bawah 10 GT hasil registrasi kapal ikan terpadu
Kabupaten Jumlah Kapal
Mendaftar unit
Jumlah Hasil registrasi unit
Jumlah Sisa unit
Pidie 460
460 Aceh Barat
419 419
Aceh Jaya 136
136 Nagan Raya
59 59
Total 1047
1047
Contoh kapal-kapal di bawah 10 GT seperti pada Lampiran 10 Tabel 26
Jumlah kapal di atas 10 GT hasil registrasi kapal ikan terpadu
Jumlah Kapal Mendaftar unit
Jumlah Hasil registrasi terpadu unit
Jumlah Sisa unit
487 263
224
Contoh kapal-kapal di atas 10 GT seperti pada Lampiran 9
99
6 Proses Pengolahan dan Pencetakan Dokumen
Form registrasi kapal ikan Lampiran 1 yang isinya merupakan data hasil registrasi di lapangan kemudian di-entry ke dalam komputer dalam bentuk
Microsoft Excel MS Excel . Selama tahap entry data agar tidak terjadi kesalahan,
maka selalu dilakukan pengecekan. Kemudian data MS Excel yang digunakan sebagai data untuk pencetakan dokumen. Guna menghindari kesalahan yang
disebabkan oleh keterbatasan keterampilan anggota tim human error dalam pencetakan dokumen, maka digunakan fitur mail merge Mailings yang terdapat
pada Microsoft Word dan menggunakan dengan data yang telah di-entry pada MS Excel
tersebut. Cara pencetakan dokumen tersebut dapat mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut: 1
Buka pada MS Word dokumen yang akan dicetak sebagai contoh pencetakan Surat Pas Kecil untuk kapal di bawah 7 GT Gambar 28;
2 Pilih Mailings, selanjutnya pilih Select Recipient pilih data pada MS
Excel hasil registrasi, pilih Use existing List
…Gambar 29 dan Insert Merge Field
, pastikan setiap data diisikan pada tempat yang benar;
3 Untuk memastikan kesesuaian letak data, maka pilih Preview Result
4 Bila sudah sesuai, maka pilih Finish and Merge dan dokumen siap
dicetak.
100
Gambar 28 Dokumen yang akan dicetak pada MS Word Gambar di atas adalah softfile yang telah disediakan oleh pemerintah daerah dan
syah hanya untuk kapal-kapal di bawah 7 GT, untuk kapal-kapal di atas 7 GT berupa hardcopy yang disediakan oleh Pusat, sehingga bila ingin mencetaknya
harus mem-fix-kan terlebih dahulu agar posisi yang akan diisikan pas pada tempatnya.
Gambar 29 Memilih Select Recipient
101
Pilih using existing list data yang telah ada kemudian akan muncul seperti pada Gambar berikutnya
Gambar 30 Data MS Excel cetak
Gambar 31 Pilih Insert Merge Field
102
Gambar 32 Pilih Preview Result
Gambar 33 Pilih Finish and Merge