16
intensif dan berlebih karena struktur kapal penangkap ikan sebanyak 91,6 merupakan kapal penangkap ikan ukuran kurang dari 5 GT. Seperti terjadi
terutama di perairan-perairan pantai yang sudah mengalami padat tangkap seperti di Pantura Jawa, Selat Bali, Selat Malaka dan Selat Makasar.
Dilihat dari penyebarannya, jenis perahu tanpa motor banyak tersebar di wilayah Indonesia Timur, terutama di Provinsi Maluku, Papua, Sulawesi Tengah,
Sulawesi Tenggara dan Nusa Tenggara Timur. Sementara untuk jenis motor tempel, banyak terdapat di Pulau Jawa dan Pulau Sulawesi, terutama di Provinsi
Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah. Sedangkan untuk jenis kapal motor, banyak terdapat di Pulau
Sumatera, Kalimantan dan Jawa, terutama di Provinsi Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Kepulauan Bangka-Belitung dan Sulawesi Selatan.
Menurut data yang sama tahun 2009, Kapal Motor ukuran sampai dengan 10 GT banyak terdapat di Provinsi Kalimantan Timur 16.218 buah, Sumatera
Utara 15.995 buah, Kepulauan Bangka-Belitung 10.764 buah, Sulawesi Selatan 10.742 buah dan Jawa Timur 10.318 buah. Kapal ukuran sampai
dengan 10 GT ini sering disebut sebagai armada semut dan daerah penangkapannya hanya terbatas dibawah 12 mill laut. Kapal Motor ukuran 10-30
GT banyak terdapat di Provinsi Jawa Tengah 10.046 buah, Jawa Timur 5.540 buah, Jawa Barat 957 buah, Aceh 787 buah dan Kepulauan Riau 735 buah.
Tabel 2 memuat informasi tentang jumlah kapal penangkap ikan menurut jenis dan ukuran.
2.1.4 Keragaan teknologi kapal ikan dan alat penangkap ikan di Provinsi
Aceh
Keragaan teknis kapal ikan menurut Iskandar dan Pujiati 1995, kapal ikan berdasarkan metode pengoperasian alat tangkap dibagi menjadi 4 kelompok,
yaitu: 1
Encircling gear alat tangkap yang dilingkarkan, yaitu kelompok kapal
yang mengoperasikan alat tangkap dengan cara dilingkarkan, seperti kapal purse seine
, payang, dogol; 2
Static gear alat tangkap pasif, yaitu kelompok kapal yang mengoperasikan
alat tangkap pasif statik, seperti kapal gillnet, trammel net, dan pancing;
17
3 Towed gearDragged gear
alat tangkap yang ditarik, yaitu kelompok kapal yang mengoperasikan alat tangkap dengan cara ditarik, seperti kapal pukat
dan tonda; serta 4
Multi purpose , yaitu kelompok kapal yang mengoperasikan lebih dari satu
alat tangkap. Tabel 2
Jumlah kapal penangkap ikan menurut jenis dan ukuran
Kategori Ukuran Kapal 2004
2005 2006
2007 2008
2009 Total
549.100 555.581
590.317 590.314
596.184 590.352
Perahu tanpa motor 256.830
244.471 249.955
241.889 212.003
193.798 Motor tempel
165.337 165.314
185.983 185.509
229.335 236.632
Kapal motor Sub Total
126.933 145.796
154.379 162.916
154.846 159.922
5 GT 90.148
102.456 106.609
114.273 107.934
105.121 5
– 10 GT 22.917
26.841 29.899
30.617 29.936
32.214 10
– 20 GT 5.952
6.968 8.190
8.194 7.728
8.842 20
– 30 GT 3.598
4.553 5.037
5.345 5.200
7.403 30
– 50 GT 800
1.092 970
913 747
2.407 50
– 100 GT 1.740
2.160 1.926
1.832 1.665
2.270 100
– 200 GT 1.342
1.403 1.381
1.322 1.230
1.317 200 GT
436 323
367 420
406 348
Sumber: Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, KKP 2010
Pada saat ini pembangunan kapal ikan di Indonesia telah banyak dilakukan baik secara tradisional maupun modern menggunakan kajian-kajian teknis
sebelumnya, namun pada kajian-kajian tersebut lebih mengutamakan pada kajian konstruksi sehingga menghasilkan yang hanya sebatas laiklaut. Sesungguhnya ada
beberapa kajian yang kurang lazim dilakukan yaitu tentangan kebisingan yang dihasilkan oleh kapal karena menurut Tavalga 1971, Hazl dan Randall 1971
dalam Purbayanto et al. 2010 bahwa ada beberapa jeniskelompok ikan tertentu yang sangat terganggu oleh adaanya bunyi dengan frekuensi suara tertentu yang
dihasilkan dari kapal ikan.