Rancangan pengelolaan registrasi kapal ikan terpadu Sistem informasi registrasi kapal ikan

55 Tabel 9 Daftar pelanggaran penggunaan alat yang dilarang di Provinsi Aceh selama periode 2008-2009 Subdit Pengawasan, DKP Provinsi Aceh 2009 Lokasi Jumlah Kasus Tamiang 5 Idie 10 Meulaboh 25 Nagan Raya 20 Tabel 10 Daftar pelanggaran batas wilayah penangkapan di Provinsi Aceh selama periode 2008-2009 LANAL Lhokseumawe, TNI AL 2009 Lokasi Jumlah Kasus Lhokseumawe 1 Bireueun 3 Data di atas memberikan gambaran bahwa di Provinsi Aceh telah terjadi pelanggaran-pelanggaran baik pelanggaran penggunaan alat maupun pelanggaran batas wilayah penangkapan ikan yang kesemuanya mengakibatkan terjadinya IUU Fishing .

4.5.3 Analisis identifikasi biaya tinggi

Pembiayaan dalam registrasi kapal dirasakan tinggi atau mahal, pendekatan analisisnya mengacu pada Peraturan Pemerintah PP Nomor 6 Tahun 2009 tentang penerimaan uang perkapalan pada Kementerian Perhubungan, kemudian dibandingkan dengan hasil wawancara dengan pemilik kapal menegenai dana yang dikeluarkan untuk meregistrasikan kapalnya. Tabel 11 menyajikan pembiayaan yang diperlukan untuk registrasi kapal ikan menurut PP Nomor 6 Tahun 2009. 56 Tabel 11 Penerimaan Uang Perkapalan menurut PP No. 62009 Tentang PNBP pada Kementerian Perhubungan Uraian Jumlah uang Sertifikasi dan Pemeriksaan keselamatan kapal 7 – 35 GT Rp. 5.000,- Pelaksanaan Pengkuran dan penerbitan Surat Ukur 7 – 35 GT Rp. 15.000,- Pengesahan Gambar 7 – 35 GT Rp. 10.000,- Surat Tanda KebangsaanPas Tahunan Rp. 50,-GT Akte PendaftaranGross Akte Rp. 100,-GT Berdasarkan hasil wawancara terhadap pemilik kapal, biaya untuk mendaftarkan kapal berkisar antara Rp.3.000.000,- sampai dengan Rp. 4.000.000,. Pemilik kapal mengeluarkan dana sebesar itu, karena mereka tidak mengetahui tentang aturan-aturan tersebut. Sosialisasi tentang tentang aturan-aturan registrasi kapal sangat perlu terutama mengenai persyaratan dana pembiayaan dalam registrasi kapal.

4.5.4 Analisis sistem

Registrasi kapal ikan merupakan kegiatan yang melibatkan banyak komponen-komponen pelaku dan mempunyai kompleksitas masalah Eriyatno, 1998, mengacu pada indikator-indikator tersebut, maka registrasi kapal ikan layak disebut sebuah sistem. Sehingga dalam menerapkan analisis sistem perlu memperhatikan langkah-langkah antara lain : 1 menganalisis kebutuhan; 2 memformulasikan permasalahan; 3 mengindentifikasi sistem, dengan membuat diagram lingkar sebab akibat causal loop serta membuat diagram input-output. 1 Analisis Kebutuhan. Analisis kebutuhan ditampilkan pada Tabel 12, memperlihatkan kebutuhan-kebutuhan pada masing-masing elemen sub-sistem yang terkait dengan registrasi kapal ikan di Provinsi Aceh.