Tujuan Manfaat Metode Rancangan pengelolaan perikanan tangkap berbasis sistem registrasi kapal ikan di Provinsi Aceh

59 Gambar 14 Diagram lingkar sebab akibat sistem registrasi kapal ikan saat penelitian ………………………………………………………. Hubungan sebab akibat antar komponen subsistem dan juga pengaruhnya terhadap proses registrasi kapal ikan disajikan pada Tabel 14. Tabel 14 Hubungan sebab akibat dalam sistem registrasi kapal ikan di Provinsi Aceh No Penyebab Akibat Pengaruh 1 Registrasi Kapal Pemda mendapatkan retribusi + Pemilik kapal mendapatkan dokumen yang tidak terdaftar di pusat _ Syahbandar mendapat income + 2 Pemilik Kapal Memberikan informasi identitas, status kapal, spesifikasi teknis kapal awal, nilai unit kapal yang benar, biaya kepada registrasi kapal + Memberikan identitas yang benar kepada Panglima laot + Mengeluarkan biaya tinggi ke Syahbandar untuk dokumen kapal 7 GT _ Mengeluarkan biaya wajar ke Dishub untuk dokumen kapal 7 GT + Mengeluarkan dana wajar ke DKP untuk SIPI + 60 Tabel 14 lanjutan No Penyebab Akibat Pengaruh 3 Panglima laot Memberikan keterangan yang benar tentang kepemilikan kapal kepada registrasi kapal + Memberikan keterangan yang benar tentang kepemilikan kapal kepada DKP + Memberikan keterangan yang benar tentang kepemilikan kapal kepada Dishub + 4 Syahbandar Kepada registrasi kapal melakukan pengukuran yang tidak sesuai fisik kapal, waktu yang tidak jelas, biaya tinggi _ Memberikan laporan yang tidak akurat kepada DKP _ Melakukan laporan yang tidak akurat kepada Dishub _ Menerbitkan dokumen yang tidak sesuai fisik dan tidak terdaftar di pusat kepada pemilik kapal _ 5 DKP Membuat laporan yang tidak akurat kepada pemda _ Menerbitkan SIPI yang dengan data yang tidak akurat kepada pemilik kapal _ Tidak melakukan identifikasi alat tangkap secara akurat pada registrasi kapal _ 6 Dishub Membuat laporan yang tidak akurat kepada pemda _ Menerbitkan SIPI yang dengan data yang tidak akurat kepada pemilik kapal _ Tidak melakukan identifikasi alat tangkap secara akurat pada registrasi kapal _ 7 PemdaGubernur Memberikan dana operasional registrasi kepada DKP + Memberikan dana operasional registrasi kepada Dishub +

4.5.5 Diagram Input-Output

Diagram ini menjelaskan informasi yang berkaitan dengan input yang ada sehingga menghasilkan output, dengan kontrol dari lingkungan. Input dapat berasal dari dalam maupun dari luar sistem, input tersebut berupa input terkontrol 61 dan input tidak terkontrol yang akan menghasilkan output yang diharapkan maupun output yang tidak diharapkan Gaspersz, 1992 Terdapat tiga input yang berbeda dalam sistem registrasi kapal ikan di Provinsi Aceh, yaitu input lingkungan, input terkontrol dan input tidak terkontrol. Input lingkungan merupakan input yang berasal dari luar sistem, yaitu berupa kebijakan pemerintah pusat, di antaranya berupa Peraturan Menteri Perhubungan Permenhub Nomor KM 6 Tahun 2005 tentang Pengukuran Kapal, yang pelaksanaannya melalui Surat Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Nomor PY.67113-1990 diperbaharui dengan Nomor PY.67116-2002 tentang cara pengukuran dalam negeri untuk menghitung gross tonase kapal. UU No 45 tahun 2009 tentang perikanan, Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : KEP.14MEN2008 tentang Tim Pemeriksa Fisik Kapal, Alat Penangkap Ikan, dan Dokumen Kapal Penangkap Ikan danatau Kapal Pengangkut Ikan, Jaringan Internet Input terkontrol antara lain berupa 1 jumlah tenaga pelaksana registrasi, 2 peraturan daerah, 3 metode pengukuran, 4 keterampilan dan pengetahuan tenaga pelaksana registrasi, 5 kesadaran pemilik kapal, 6 penggunaan alat tangkap. Faktor-faktor tersebut dapat dikendalikan secara mandiri oleh Pemda serta melalui peraturan-peraturan daerah yang ada. Faktor-faktor input yang tidak dapat dikontrol diantaranya adalah 1 Kebijakan lokalperaturan adat, 2 Pembuat kapal, 3 Pengawasan terhadap Unit Pelaksana Teknis UPT pusat Syahbandar. Input-input ini sulit dan bahkan tidak dapat dikontrol oleh pemerintah daerah. Output yang ada berupa output dikehendaki dan output yang tidak dikehendaki. Output yang dikehendaki di antaranya adalah 1 kapal dapat beroperasi secara legal, 2 proses pengurusan dokumen dalam waktu singkat, 3 biaya proses sesuai peraturantransparan, 4 pelaksanaan perijinan dalam satu atap, 5 informasi pelaksanaan proses perijinan dapat diketahui dan ditelusuri dengan mudah. Output yang tidak dikehendaki adalah 1 proses pengurusan dokumen tidak dapat dipastikan waktunya, 2 biaya proses pengurusan dokumen tidak sesuai dengan