Langkah-langkah strategis Hasil Penelitian

104 kewenangan DKP Provinsi NAD dan Syahbandar, kapal dengan dengan ukuran antara 7GT-10GT diukur oleh Syahbandar dan DKP kabupaten kota, sedangkan kapal dengan ukuran di bawah 10GT diukur oleh DKP Kabupaten Kota dan Dishub Kabupaten Kota. Data yang diperoleh oleh tim di lapangan dimasukkan ke dalam form registrasi. Form registrasi tersebut berisi data teknis kapal yang telah mengakomodir kebutuhan data yang dibutuhkan DKP dan syahbandar Lampiran 1. Apabila data yang diperoleh layak dan sesuai, serta memenuhi persyaratan teknis pendaftaran maka data tersebut diproses untuk di-entri ke dalam komputer dan kemudian dicetak dalam bentuk dokumen. Apabila data yang diperoleh tidak sesuai dan belum memenuhi persyaratan teknis registrasi kapal, maka data tersebut akan diverifikasi kembali oleh tim guna mendapatkan data yang valid. Data lain yang diperoleh dari program registrasi ini berupa data visualfoto kapal, alat tangkap, dan pemilik kapal. Tahapan selanjutnya yakni data-data tersebut diproses untuk menghasilkan output berupa data gabungan yang digunakan sebagai database sistem informasi. Selama penelitian berlangsung, terdapat beberapa kendala antara lain keterlambatan penundaan pengukuran kapal yang disebabkan oleh kapal yang diukur sedang melaut ketika jadwal pengukuran. Kendala lain yang ditemukan yakni lamanya memperoleh persetujuan daftar ukur dari Dirjen Hubla untuk kapal dengan volume lebih dari 7 GT.

6.7 Kesimpulan

Rancangan sistem registrasi kapal ikan terpadu yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan, yakni: 1 Diperlukan peraturan gubernur dalam pelaksanaan sistem registrasi kapal ikan terpadu di Provinsi NAD dan surat keputusan gubernur guna membentuk tim yang terpadu dari instansi yang terkait; 2 Pembagian tugas dan wewenang dalam pengkuran kapal mengikuti aturan PP No. 5 Tahun 2006, dan UU No.31 Tahun 2004; 105 3 Kendala yang ditemukan pada sistem ini yakni lamanya memperoleh persetujuan data ukur dari Dirjen Hubla untuk kapal dengan dimensi lebih dari 7 GT, sedangkan sistem dapat berjalan dengan baik untuk kapal dengan ukuran volume kurang dari 7 GT karena tidak melibatkan instansi pusat. 106 107 7 SISTEM INFORMASI REGISTRASI KAPAL IKAN

7.1 Pendahuluan Gambaran Umum Sisten Informasi

Sub-sektor perikanan tangkap dalam pengambilan keputusannya sudah saatnya didukung oleh sistem informasi yang terintegrasi dan terpadu serta bisa diandalkan, mengingat juga perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat. Serta saat ini penerapan teknologi informasi berbasis internet yang sudah memasyarakat dan berbiaya murah. Kehadiran sistem informasi berbasis internet ini diharapkan mampu mempermudah penyampaian informasi dari daerah ke pemerintah pusat atau sebaliknya dalam waktu yang relatif jauh lebih singkat serta dengan biaya murah. Manfaat lain yang diperoleh yakni mempermudah pemerintah dalam pembenahan adminstrasi dan database, serta adanya transparansi data. Dengan demikian, maka dapat mengingkatkan upaya pengembangan sub-sektor perikanan tangkap. Dinas Kelautan Perikanan DKP Provinsi Aceh sebagai salah satu institusi pelayanan umum membutuhkan keberadaan suatu sistem informasi yang akurat dan andal, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanannya kepada para masyarakat perikanan terutama pemilik kapal. Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali permasalahan kompleks yang terjadi dalam proses pelayanan di DKP. Banyaknya variabel di Registrasi Kapal Ikan turut menentukan kecepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh stakeholder dan lingkungan DKP sendiri. Pengelolaan data di DKP merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan suatu sistem informasi Registrasi Kapal ikan. Pengelolaan data secara manual, mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Dengan dukungan teknologi informasi yang ada sekarang ini, pekerjaan pengelolaan data dengan cara manual dapat digantikan dengan suatu sistem informasi dengan menggunakan komputer. Selain lebih cepat dan mudah, pengelolaan data juga menjadi lebih akurat. Sistem informasi SI adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya 108 yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien Sabarguna, 2005. Secara garis besar komponen yang terkait dengan suatu sistem informasi dapat dilihat pada Gambar 34. Gambar 34 Komponen sistem informasi Fungsi SI yang disampaikan oleh Abdul-Rahman 2008, di mana sistem harus mampu menyimpan, menstruktur, me-manipulasi, menganalisis dan mere- presentasikan data. Berdasarkan fungsi tersebut teknologi yang digunakan adalah MySQL, Apache, dan PHP. MySQL berfungsi untuk menyimpan, menstruktur, memanipulasi, dan menganalisis data sedangkan untuk merepresentasi-kannya digunakan Apache. Adapun PHP berfungsi sebagai penghubung antara Apache dan MySQL. Agar menghasilkan tampilan. PHP akan membaca data dari MySQL kemudian menuliskannya sebagai data berbasis teks yang dikirimkan ke browser. Demikian pula sebaliknya, ketika pemakai melakukan perubahanpenambahan secara interaktif pada Apache, PHP berfungsi untuk mengeksekusi perubahan tersebut kedalam database MySQL.

7.2 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana pengembangan Sistem Informasi Registrasi Kapal Ikan SIRKI berbasis web yang diimplementasikan untuk pengelolaan Kapal Ikan di Provinsi Aceh menggunakan Apache, MySQL dan PHP. Mencakup pemanfaatanya dalam tujuan TEKNOLOGI DATA MASUKAN PROSES KELUARAN TUJUAN PEMAKAI MODEL PENGENDALIAN 109 praktis pengelolaan Kapal Ikan. Sehingga diharapkan dapat memberikan wawasan teoritis dan aplikatif mengenai peranan Sistem Informasi.

7.3 Metode

Tahapan pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model waterfall Demers, 1997, antara lain: 1 system requirements, 2 software requirements, 3 analysis, 4 program design, 5 coding , 6 testing, dan 7 operations Gambar 35. Gambar 35 Tahapan Sistem menggunakan Model Waterfall Model ini disebut waterfall karena satu tahapan tidak dapat dilaksanakan sebelum tahapan sebelumnya selesai, sehingga harus dilaksanakan secara berurutan. Dalam pembuatan database SIRKI, langkah pertama yang dilakukan yaknientri data ke dalam Microsoft Excel dan dilajutkan dengan mentransfer data ke Microsoft Access. Hal lain yang penting dalam pembuatan database yakni penetuan hubunganrelationship antar data itu sendiri. Hubunganrelationship antar komponen data SIRKI dapat dilihat pada Gambar 36 kapal berukuran kurang dari 10 GT , Gambar 37 kapal berukuran lebih dari 10 GT. System requirment Software requirment Analysis Program design Coding Testing Operations 110 Gambar 36 Relationship View Sistem Registrasi Kapal Ikan SIRKI 10 GT 111 Gambar 37 Relationship View Sistem Registrasi Kapl Ikan SIRKI 10 GT 112 Proses penyusunan program coding meliputi penyusunan script PHP dan pembuatan Apache untuk membuat pemodelan non spatial menggunakan NetBeans IDE 6.5 melibatkan beberapa program penting, antara lain: 1 Perangkat lunak yang berjalan di server server-side, antara lain: 1 MySQL, berfungsi sebagai sistem basis data yang menyimpan data. 2 Apache, merupakan software yang berfungsi sebagai server web. 3 PHP, berfungsi pengerjaan script akan dilakukan di server, kemudian hasilnya akan dikirimkan ke browser. 2 Perangkat lunak yang berjalan di client client-side berupa Internet Browser Microsoft Internet Explorer, Mozila Firefox, Opera, dll, digunakan untuk browsing aplikasi.

7.4 Hasil dan Pembahasan

1 Penyusunan basis data Basis data adalah data primer Tabel 27. Data primer diperoleh melalui survey, pendataan, dan registrasi terpadu. Tabel 27 Data Registrasi Kapal Ikan Data Cara memperoleh data Data Pemilik Kapal Survey Registrasi Data Administrasidokumen kapal Registrasi Data Spesifikasidimensi Kapal Survey Registrasi Data Hasil analisis dimensi kapal Hasil perhitungan DataSpesifikasi Mesin induk Survey Registrasi Data Spesifikasi Alat Tangkap Survey Registrasi Data SIUPSIPISIKPI Registrasi Data Daerah Penangkapan Ikan Registrasi Data Foto Pemilik, Kapal, Alat Survey Registrasi Data tersebut awalnya berupa tabulasi dalam bentuk MS Exel kemudian disimpan dalam tabel MySQL telah menjadi basis data. 113 2 Pengguna Sistem Registrasi Kapal Ikan SIRKI Pengguna dari sistem informasi registrasi kapal ikan terdiri dari 4 jenis tingkatan, yaitu: 1 Administrator, merupakan pemegang hak akses paling tinggi dalam sistem. 2 Operator perawatan 3 Operator entry data 4 Userstakeholderpemilik kapal 3 Tampilan antarmuka sistem 1 Antarmuka sistem informasi Aplikasi SIRKI mempunyai halaman utama yang berisikan link ke form login yang digunakan untuk autentifikasi pengguna agar bisa mengakses sistem, link ke form registrasi yang digunakan untuk pendaftaran pengguna, serta link ke halaman menu yang memuat informasi pembuat aplikasi SIRKI ini. Contoh antarmuka sistem seperti pada Gambar 38. Gambar 38 Tampilan antarmuka sistem