DIPA Diisopropilamin DEA Dietanolamin

Menurut Arnold dan Stewart 1999, reaksi antara MEA dengan karbonil sulfida COS, dan karbon disulfida CS 2 , dapat membentuk garam yang stabil terhadap panas heat stable salt yang tidak bisa diperbaharui. Pada temperatur diatas 245 o F sebuah reaksi sampingan dengan kehadiran CO 2 menghasilkan oxazolidone-2, sebuah garam yang stabil terhadap panas, dan menghilangkan MEA dari proses. Reaksi dengan CO 2 dan H 2 S dibalikkan dalam kolom stripper dengan pemanasan rich MEA pada temperatur sekitar 245 o F dan tekanan 10 psig. Gas asam meningkat dalam penguapan dan dipindahkan dari puncak kolom. MEA dapat diperbaharui, dan sering dipasang tambahan reclaimer untuk mengambil garam ini sebagai produk kontaminan. Menurut Arnold dan Stewart 1999, MEA yang sering disirkulasikan di dalam larutan adalah 15 - 20 berat dalam air. Dalam proses penggunaan larutan mengakibatkan 0,3 - 0,4 mol gas asam dipindahkan per mol MEA. Produk sampingan bisa berupa busa, padatan, atau hidrokarbon cair. Busa dihilangkan dengan defoamer, padatan disaring dengan filter, hidrokarbon cair dipisahkan dengan flash tank, dan produk degradasi dipindahkan lewat reclaime. MEA bisa digunakan dengan desain teliti agar tidak terjadi korosi dan kehilangan MEA.

b. DIPA Diisopropilamin

Menurut Arnold dan Stewart 1999, DIPA C 6 H 15 NO 2 adalah amin sekunder, yang digunakan dalam proses Shell ADIP untuk memurnikan gas alam. Sistem DIPA sama dengan MEA, namun dengan kelebihan bisa menghilangkan COS dan DIPA tetap bisa diperoleh kembali. Sistemnya tidak korosif, dan hanya membutuhkan panas yang lebih sedikit untuk meregenerasinya. Lebih jelasnya mengenai rumus bangun DIPA dapat ditunjukkan pada Gambar 17. Gambar 17 Rumus bangun DIPA Maddox 1982. Menurut Arnold dan Stewart 1999, salah satu gambaran dari proses ini adalah pada tekanan rendah DIPA lebih cenderung memisahkan H 2 S. Pada saat tekanan meningkat, proses pemilihan berkurang. Kemampuan DIPA untuk memisahkan CO 2 sama dengan kemampuannya memisahkan H 2 S. Berdasarkan hal itu, maka sistem ini dapat digunakan untuk memilih memisahkan H 2 S saja atau untuk memisahkan CO 2 dan H 2 S bersama-sama.

c. DEA Dietanolamin

Menurut Arnold dan Stewart 1999, DEA C 4 H 11 NO 2 merupakan amin sekunder yang lebih lemah daripada MEA, sehingga masalah korosi tidak terlalu besar dan hanya membutuhkan panas yang lebih sedikit untuk meregenerasinya, karena tekanan uapnya lebih rendah. Lebih jelasnya mengenai rumus bangun DEA dapat ditunjukkan pada Gambar 18. Gambar 18 Rumus bangun DEA Maddox 1982. Menurut Arnold dan Stewart 1999, reaksi DEA dengan CO 2 dan H 2 S adalah sebagai berikut : low temp 2RNH 2 + H 2 S R 2 NH 2 2 S high temp low temp R 2 NH 2 2 S + H 2 S 2R 2 NH 2 HS high temp low temp 2R 2 NH + CO 2 R 2 NHCOONH 2 R 2 high temp Menurut Arnold dan Stewart 1999, reaksi DEA dengan COS dan CS 2 dapat membentuk campuran yang dapat diregenerasi di dalam kolom stripper. Berdasarkan hal itu, COS dan CS 2 dipisahkan tanpa kehilangan DEA. Pada umumnya, sistem DEA termasuk sebuah filter karbon, tetapi tidak termasuk sebuah reclaimer. Reaksi-reaksi stoikiometri DEA dan MEA dengan CO 2 dan H 2 S adalah sama. Berat molekul BM DEA adalah 105, dibandingkan dengan 61 untuk MEA. Kombinasi BM dan reaksi stoikiometri menunjukkan, bahwa untuk memisahkan jumlah gas asam yang sama dengan MEA, dibutuhkan 1,7 lb sementara MEA cukup 1 lb, dan jumlah volume yang bisa dilarutkan ke dalam air lebih besar, yaitu hingga 35 karena tidak korosif, dibandingkan dengan MEA cukup 20. Beban berat untuk sistem DEA sekitar 0,65 per mol, lebih besar dibandingkan dengan 0,4 per mol dari MEA. Laju sirkulasi dari larutan DEA lebih sedikit dibandingkan sistem MEA. Tekanan uapnya yang hanya 130 kali MEA, membuat resiko kehilangan amin ini hanya ¼ - ½ lbMscf, dan panas yang dibutuhkan untuk meregenerasi DEA sebesar Btulb atau 25 dari MEA.

d. MDEA Metildietanolamin