PT. XS mengoperasikan LPG plant yang ada pada saat ini dan dapat menambah peralatan baru guna memproses kelebihan gas yang belum
dimanfaatkan selama ini. Penambahan peralatan dan alat tersebut dapat melipatgandakan hasil produksi
LPG, kondensat dan lean gas. Keseluruhan hasil produksi sepenuhnya menjadi milik PT. Pertamina dan atas
pengolahan gas tersebut diperkirakan PT. XS dapat memperoleh jasa pengolahan atas masing-masing produksi sebagai berikut :
o LPG sebesar US 150Ton
o Kondensat sebesar US 15Bbl
o Lean
gas sebesar US 1,20MMbtu PT. Pertamina dapat menyalurkan gas dengan jumlah tertentu tanpa biaya
kepada PT. XS guna proses kilang LPG Tugu Barat. Pada masa konstruksi sampai pada saat selesainya pembangunan instalasi
peralatan tambahan, maka PT. XS dapat memperoleh imbalan jasa pengolahan sesuai sesuai dengan hasil produksi kulang minyak saat ini, sebesar 70 dari
jasa pengolahan termaksud. Masa kontrak bisa dalam waktu 10 tahun dan selanjutnya dapat dilakukan
perpanjangan setiap 10 tahun sejak pembangunan instalasi baru selesai, yang dapat dilaksanakan dalam waktu 12 bulan sejak kontrak kerjasama ditandatangani.
4.13. Pemanfaatan Gas CO
2
Dalam laporan PT. XS 2008, bahwa PT. XS bermaksud untuk membeli gas CO
2
dari bekas lapangan Subang sejumlah 4 MMscfd yang dapat diproses menjadi CO
2
cair dengan standar food grade dan industrial grade. Tujuan dan nilai tambah yang dapat diperoleh dari pengembangan proyek CO
2
ini adalah : 1. Lingkungan hidup: dapat mengurangi jumlah gas CO
2
yang dibuang secara terkonsentrasi ke udara .
2. Pengembangan daerah: • Menciptakan investasi baru
• Membuka lapangan kerja baru
• Menggerakkan roda perekonomian di sekitar lokasi proyek 3. Nilai Tambah: dapat memberikan keuntungan bagi PT. Pertamina dan PT. XS.
Menurut PT. XS 2008, pemanfaatan gas CO
2
dalam berbagai bentuk pada umumnya digunakan oleh pemakai dengan tujuan sebagai berikut:
1. Multi industry uses: dalam bentuk solid dan liquid digunakan untuk refrigeration and cooling
, dan sebagai inert gas pada chemical process, pada penyimpanan carbon powder dan untuk bahan pemadam api fire extinguisher.
2. Metals: dalam skala besar sebagai shield gas pada MIG metal inert gas atau MAG metal active gas welding, yang menjadikan CO
2
berfungsi sebagai pelindung metal las yang masih cair terhadap oksidasi oleh udara di sekitarnya.
Campuran antara argon dan CO
2
sangat umum digunakan untuk mencapai rate pengelasan yang lebih besar dan mengurangi keharusan untuk melakukan
treatment setelah pengelasan.
3. Manufacturing and construction: dry ice pellet digunakan sebagai pengganti sand blasting
untuk membuang cat pada permukaan dan cara ini sangat membantu mengurangi biaya pembuangan kotoran dan pembersihan.
4. Chemical pharmaceuticals and petroleum: dalam jumlah besar digunakan sebagai bahan baku dalam proses kimia industri, terutama dalam memproduksi
metanol dan urea. CO
2
juga digunakan pada sumur-sumur minyak untuk mengekstraksi minyak dan menjaga tekanan dalam formasi. Dalam sumur
minyak, sebagian terlarut dalam minyak, mengurangi kekentalannya sehingga minyak lebih mudah terekstraksi dari lapisannya, sehingga jumlah minyak
yang didapat menjadi lebih banyak. 5. Food and beverages : CO
2
liquid maupun solid digunakan untuk pengdinginan
secara cepat, pembekuan permukaan, pendingin ataupun pembeku dalam transportasi bahan makanan. Gas CO
2
digunakan untuk karbonasi soft drinks, beers
dan wine serta untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur. 6. Health care : CO
2
digunakan sebagai additive pada oksigen dan dalam bidang pengobatan sebagai respiration stimulant.
7. Environmental : sebagai propelant pada kaleng aerosol, merupakan alternatif pengganti bahan aerosol yang lebih berbahaya bagi lingkungan.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN