Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Rancangan proses penangkapan CO 2 dengan jumlah stage 17 di dalam kolom absorber dengan larutan dietanolamin DEA sebagai absorbent merupakan rancangan proses yang paling efisien dalam menurunkan konsentrasi gas CO 2 di dalam gas ikutan, yaitu dari konsentrasi 39,73 dengan laju alir 33.762 kmoljam pada input absorber menjadi 17,49 dengan laju alir 5.906 kmoljam pada output stripper, dengan tingkat efisiensi removal gas CO 2 99,54. Gas CO 2 yang diproses dalam unit amin 580.585 ton CO 2 tahun, dan gas CO 2 yang ditangkap dan dimanfaatkan 101.565 ton CO 2 tahun. 2. Rancangan proses penyimpanan CO 2 dengan sumur XJ-140 sebagai sumur enhanced oil recovery EOR merupakan rancangan proses yang paling efektif dalam recovery minyak bumi dari lapangan XJ, menghasilkan produksi kumulatif minyak 5,075 MMstb dengan faktor rekoveri 9,53 selama 20 tahun, dari tahun 2011 - 2030. Perolehan minyak 5,075 MMstb diperoleh dengan menginjeksikan total volume CO 2 38,1 MMscfd selama 20 tahun, dan total CO 2 yang dapat disimpan secara permanen ke dalam reservoir di lapangan XJ 2,055 Mton. Hasil prakiraan sebelumnya dengan metode rule of thumb menunjukkan potensi pertambahan perolehan minyak sebesar 6,39 MMstb, dan faktor rekoveri sebesar 12. Khusus untuk gas CO 2 yang dapat disimpan ke dalam reservoir lapangan XJ adalah sebesar 2,59 Mton. 3. Strategi pemanfaatan dan pengolahan migas hasil EOR menunjukkan keuntungan dalam investasi proyek EOR di lapangan XJ, dengan investasi awal US 7.500.000, atau Rp. 67.462.500.000, dan internal rate of return IRR minimum attractive rate of return MARR 15, dihasilkan cash flow berupa net present value NPV US 247.000 atau Rp. 2.219.469.000, internal rate of return IRR 17,41, dan payback of period PBP dicapai 4 tahun dan 4 bulan pada tahun 2015, dengan profibality index 1,01. Kebijakan dalam pengelolaan migas hasil EOR berdasarkan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, diketahui kabupaten memperoleh pemasukan dari minyak bumi US 143.864 Rp. 1.294.060.000 dan propinsi US 71.932 Rp. 647.030.172. Khusus gas alam, kabupaten memperoleh US 213.902 Rp. 1.924.053.798 dan propinsi US 106.951 Rp. 962.026.899 dengan US 1 = Rp. 8.995. Strategi dalam pengelolaan sumur dan lapangan EOR berdasarkan UU. No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, dan UU. No. 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, diketahui pemerintah daerah penghasil migas dapat mengelola sumur dan lapangan EOR melalui badan usaha milik daerah BUMD atau koperasi unit desa KUD, berdasarkan kontrak kerja sama dengan PT. Pertamina. Strategi industri migas dalam pemberdayaan masyarakat lokal dengan metode corporate social responsibility CSR dalam upaya pemanfaatan kembali sumur-sumur migas tidak produktif di sekitar industri migas, adalah memberdayakan masyarakat lokal melalui KUD dengan bantuan pendidikan dan pelatihan untuk peningkatan ketrampilan dan keahlian teknis individu, serta bantuan modal, advokasi kelembagaan, dan konsultasi manajemen operasional untuk peningkatan kemampuan teknis organisasi.

6.2. Saran-saran