III. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dan pengambilan data dilaksanakan pada lapangan migas XT di Kabupaten Indramayu, Propinsi Jawa Barat, yang merupakan tempat pengambilan
data primer berupa komposisi gas ikutan, dan data sekunder berupa proses pengolahan migas dan penangkapan CO
2
pada stasiun pengumpul migas. Lokasi tersebut di atas dikelola oleh PT. XS, dan termasuk dalam areal milik salah satu
badan usaha milik negara BUMN, yang bergerak di bidang eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi dan gas alam.
Waktu penelitian dilaksanakan sekitar 6 bulan, terhitung sejak dimulai pengambilan data primer dan sekunder di lokasi penelitian, termasuk dengan
pengolahan data, yaitu dari bulan Oktober 2009 hingga Agustus 2010. Penulisan disertasi dan perbaikan data hasil penelitian dimulai dari bulan September 2010
hingga Maret 2011. Lokasi penelitian seperti ditunjukkan pada Gambar 24.
Gambar 24 Lokasi penelitian di lapangan XT.
3.2. Kajian Penelitian
Penelitian diuraikan dalam tiga tahapan kajian, yaitu : 1.
Kajian rancangan proses pengendalian dan penangkapan gas CO
2
dalam gas ikutan dengan metode post combustion capture-chemical absorption.
2. Kajian rancangan proses penyimpanan gas CO
2
dalam formasi geologi dengan metode enhanced oil recovery EOR-miscible CO
2
flooding .
3. Kajian strategi pemanfaatan dan pengolahan migas hasil recovery dari sumur
EOR dengan metode analisis kelayakan teknologi, ekonomi dan sosial.
3.3. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel gas ikutan yang berasal stasiun pengumpul migas di lapangan XT. Alat-alat yang digunakan
meliputi: gas chromatography untuk analisis komposisi gas ikutan, program simulasi komersial Aspen Plus, CMG, dan program analisis kelayakan ekonomi.
3.4. Metode Pengumpulan Data
1. Data kajian pertama, yaitu data primer berupa komposisi gas ikutan yang
berasal dari lapangan XT, diperoleh dari hasil analisis laboratorium, salah satunya dengan gas chromatography. Proses pengambilan sampel dimulai
dari bulan Oktober hingga Desember 2009 pada pada inlet feed gas absorber dalam unit amin sebanyak tiga kali 3x hingga diperoleh komposisi gas
ikutan rata-rata selama proses berlangsung. Data sekunder berupa peralatan yang digunakan, process flow diagram PFD, dan komposisi campuran amin,
diperoleh dari hasil survei lapangan dan pengamatan pada proses unit amin pada stasiun pengumpul migas di lapangan XT.
2. Data kajian kedua, yaitu data sekunder berupa karakteristik geologi, batuan
dan fluida reservoir, yaitu permeabilitias, porositas, tekanan, temperatur, kedalaman, laju produksi minyak, dan sisa cadangan migas dari sumur migas
tidak ekonomis atau tidak produktif, yang teridentifikasi hingga tahun 2004, diperoleh dari hasil studi pemanfaatan sumur-sumur migas di Propinsi Jawa
Barat, hasil studi pelaksanaan dan pemantauan lingkungan Kabupaten
Indramayu dan Majalengka, data cadangan dan produksi migas dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas. Data geofisik, cadangan dan produksi
migas, serta produksi gas ikutan dan gas CO
2
diperoleh dari Lemigas, dan Institut Teknologi Bandung, dari tahun 2007 hingga 2010.
3. Data kajian ketiga, yaitu data sekunder berupa kelayakan teknologi dan
ekonomi dari pemanfaatan dan pengolahan migas serta kebijakan dan strategi pengelolaan migas hasil EOR, diperoleh dari hasil kajian pertama dan kedua,
kemudian dilengkapi dengan peraturan dan regulasi yang berlaku dalam sistem pemerintahan otonomi daerah, yaitu UU. No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah, UU. No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, dan UU. No. 22 Tahun 2001
tentang Minyak dan Gas Bumi dan ketentuan perundang-undangan lainnya.
3.5. Metode Analisis Data