Data Kuantitatif Metode Pengumpulan DataInformasi

5. Desa Serdang Jaya 11 Kuala Betara Betara Kiri 1. Desa Betara Kiri 2. Desa Sungai Dualap 3. Desa Betara Kanan 4. Desa Sungai Gebar 12 Pengabuan Teluk Nilau 1. Kel. Teluk Nilau 2. Desa Parit Pullin 3. Desa Sungai Serindit 4. Desa Mekar Jati 13 Senyerang Senyerang 1. Desa Senyerang 2. Desa Sungai Kayu Aro, 3. Desa Teluk Ketapang 4. Desa Sungai Rambai 5. Desa Margo Rukun

4.1.2. Topografi

Secara umum, topografi wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, sebagian besar merupakan wilayah dengan ketinggian dari permukaan air laut antara 0 – 25 m dan ketinggian antara 25 – 100 m, sedangkan wilayah dengan ketinggian lebih dari 500 m dari permukaan laut tersebar hanya pada beberapa kecamatan saja. Wilayah pantai berada di bagian timur kabupaten, yang mempunyai ketinggian antara 0 - 7 m di atas permukaan laut. Wilayah ini mempunyai sifat fisik datar, mudah tergenang, berawa-rawa dan merupakan daerah endapan serta bersifat organik dan asam. Wilayah daratan dengan ketinggian 7 - 25 m dari permukaan laut mempunyai areal yang cukup luas dan lokasinya menyebar. Wilayah ini mempunyai sifat datar sampai bergelombang, terkadang tergenang. Sebaliknya, wilayah dengan ketinggian antara 25 – 500 m dan ketinggian lebih dari 500 m dari permukaan laut mempunyai sifat bergelombang, air tanahnya dalam dan memiliki potensi erosi. Wilayah dataran rendah cenderung berada di bagian timur, dan wilayah dataran tinggi cenderung di bagian barat.

4.1.3. Iklim

Kabupaten Tanjung Jabung Barat beriklim hutan tropika humida dengan suhu udara rata-rata 27,19° C, dimana perbedaan antara suhu terendah dengan suhu tertinggi mencapai 5° - 7° C. Curah Hujan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat bervariasi mulai dari wilayah pantai hingga ke pedalaman yang menjadi semakin meningkat. Jumlah curah hujan rata-rata di wilayah kabupaten ini berkisar antara 2.324 - 2.373 mmtahun, dengan jumlah hari hujan rata-rata adalah 13 haribulan. Berdasarkan data iklim daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki kelembaban udara terendah terjadi pada Bulan Februari sekitar 81,67 , sedangkan kelmbaban udara tertinggi terjadi pada Bulan Desember yaitu 85,83 , dengan kelembaban rata-rata bulanan adalah 83,67 . Untuk kecepatan angin di Kabupaten Tanjung Jabung Barat rata-rata berkisar 6,41 kmjam, hembusan angin tercepat terjadi pada bulan Agustus sebesar 8 kmjam yang berasal dari arah selatan – tenggara, sedangkan kecepatan angin terendah terjadi pada bulan April – Mei, dengan kecepatan berkisar 5 kmjam yang berasal dari arah barat laut.

4.1.4. Jenis Tanah

Secara garis besar, geomorfologi DAS Pengabuan terbagi menjadi bentuk lahan asal struktural, fluvial dan marin. Bentuk lahan struktural terdapat pada daerah hulu upper stream sedangkan bentuklahan asal proses fluvial terdapat pada daera tengah mid stream dan hilir lower stream. Bentuk lahan asal marin terdapat pada kawasan pantai dan muara Sungai Tungkal. Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat hampir sebagian besar didominasi oleh Formasi Tersier yang tersebar di bagian tengah dan timur serta Alluvium yang tersebar di sepanjang pantai. Disamping itu terdapat pula kandungan batuan endapan tersier, pre-tersier dan batuan endapan kwarter. Formasi batuan endapan utama terdiri dari batuan pasir kwarsa dan batuan liat Warsi, 2008.

4.1.5. Penggunaan Lahan

Pada Tahun 2002 penggunaan lahan di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat hampir berimbang antara kawasan hutan dan daerah terbangun. Dari keseluruban luas lahan kabupaten sebesar 550.350,60 Ha, sekitar 45,94 atau seluas 252.830,60 Ha digunakan sebagai lahan hutan. Penggunaan lahan sebagai daerah terbangun meliputi 297.519,40 Ha atau sekitar 54,06 dari luas lahan kabupaten. Penggunaan lahan untuk permukiman masih sangat terbatas, yaitu sekitar 2.951,75 Ha atau sekitar 0,54 dari luas wilayah kabupaten. Penggunaan lahan permukiman terbesar adalah di Kecamatan Tungkal Ilir. Penggunaan lahan untuk kegiatan produksi pertanian dan perkebunan masih mempunyai bagian yang cukup besar, yaitu sekitar 163.510 Ha atau 29.71 dari luas lahan kabupaten. Lahan untuk perkebunan relatif tersebar di tiap-tiap kecamatan. Tabel 8. Penggunaan Lahan di Kab. Tanjung Jabung Barat Pada Tahun 2002 Sumber: Biphut Propinsi Jambi, 2003 No. Penggunaan Luas Ha Terhadap Luas Wilayah I. KAWASAN HUTAN 252.830,60 45,94 1. Hutan Produksi 182.091,60 33,087 2. Hutan Produksi Terbatas 41.955,00 7,623 3. Hutan Lindung Gambut 16.056,00 2,917 4. Cagar Alam 85,00 0,015 5. Taman Nasional 12.643,00 2,297 II. DAERAH TERBANGUN 297.519,40 54,06 1. Permukiman 2.951,75 0,536 2. Bangunan 65.904,25 11,975 3. Sawah 33.829,00 6,147 4. Tegalan 8.655,00 1,573 5. Kebun Campuran 3.259,40 0,592 6. Semak Belukar 24.567,00 4,464 7. Kebun Kelapa Sawit 46.100,00 8,376 8. Kebun Kelapa Dalam 55.009,00 9,995 9. Kebun Karet 42.755,00 7,769 10. Kebun Kopi 4.500,00 0,818 11. Kebun Coklat 3.000,00 0,545 12. Sungai rawa 6.989,00 1,270 Jumlah 550.350,00 100