3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di areal dengan fungsi kawasan sebagai Hutan Produksi Terbatas HPT dengan luas kurang lebih 41.000 hektar. Kawasan ini
merupakan bagian dari wilayah kelola KPHP unit XVI kabupaten Tanjung Jabung Barat. Selain itu untuk mendapatkan data-data yang kualitatif yang dibutuhkan
dalam melakukan penelitian ini juga dilakukan di empat desa yang dijadikan sebagai desa sampel. Desa-desa tersebut adalah desa Lubuk Kambing dan desa
Lampisi yang merupakan bagian dari kecamatan Renah Mendaluh. Serta desa Lubuk Bernai dan Suban yang merupakan bagian dari kecamatan Batang Asam.
Desa Lubuk Kambing, Lubuk Bernai dan Suban dipilih guna mendapatkan keterwakilan dari desa-desa lokal yang banyak didatangi oleh migran untuk
membuka perkebunan rakyat baik itu perkebunan karet maupun kelapa sawit. Sedangkan desa Lampisi dipilih guna mendapatkan persespsi dari masyarakat
murni pendatang migrant terhadap kawasan hutan dan lahan. Penelitian ini dilakukan dengan dua tahapan yaitu penelitian pendahuluan
preliminary research dan penelitian menyeluruh. Penelitian pendahuluan dilakukan pada bulan February sampai dengan April 2011 sedangkan penelitian
menyeluruh baru dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Desember 2011.
Gambar 3. Peta Lokasi Penelitian
3.2. Data dan Alat
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data tutupan lahan lokasi penelitian tahun 1990, 2000 dan 2009 yang merupakan hasil interpretasi citra
satelit Landsat ETM +7. Selain itu juga digunakan data-data primer hasil focus group discussion FGD, wawancara dengan informan kunci key informan dan
data-data hasil studi pustaka. Alat analisis kuantitatif yang digunakan adalah perangkat lunak ArcGIS 9.3, dan Microsoft Excell.
3.3. Jenis dan Sumber DataInformasi
Data dan informasi yang dikumpulkan didalam penelitian ini meliputi data-data primer yang merupakan datainformasi yang didapat langsung dari
lapangan maupun data sekunder. Data dan informasi yang dikumpulkan tersebut terdiri atas data-data kualitatif dan data kuantitatif. Data primer didapat melalui
pendekatan focus group discussion dan wawancara dengan beberapa informan
kunci yang merupakan pemuka adat, aparatur desa, petani, tokoh pemuda, pejabat Dinas Kehutanan dan Bappeda serta pengamatan terhadap obyek-obyek di
lapangan yang terkait dengan topic data penelitian. Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka atau telaah literature,
dokumen, dan datainformasi spasial. Khusus penelitian ini juga menggunakan pendekatan kuantitatif pada langkah awal analisa data. Yaitu dengan
menggunakan data-data spasial penutupan lahan land cover dengan tiga time series data yaitu penutupan lahan tahun 1990, 2000 dan 2009 pada lokasi
penelitian yang merupakan hasil interpretasi citra Landsat ETM+7 yang dilakukan oleh International Center for Research on Agroforestry ICRAF. Data sekunder
lainnya yang digunakan adalah laporan beberapa hasil beberapa penelitian yang dilakukan oleh ICRAF, laporan kegiatan Dinas Kehutanan Kabupaten Tanjung
Jabung Barat, dan laporan hasil penelitian yang dilakukan oleh Universitas Jambi.
3.4. Metode Pengumpulan DataInformasi
3.4.1. Data Kuantitatif
Dalam hal ini dilakukan analisa spasial spatial analysis guna menghitung laju deforestasi hutan dengan menggunakan data tutupan lahan tahun 1990, 2000
dan 2009 yang sebelumnya merupakan hasil interpretasi citra satelit Landsat ETM +7. Metode yang digunakan adalah ALUCT Analisys of Land Use and Cover
Trajectory. Jenis data yang dikumpulkan diantaranya disajikan pada table berikut.
Tabel 5. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam metode kuantitatif
Ruang Lingkup Kelompok
Data Jenis Data
Sumber Data
Laju deforestasi dan degradasi
hutan Sekunder
Time series
data tutupan lahan tahun
1990, 2000, dan 2009. ICRAF
Dinamika perubahan
penggunaan lahan
Sekunder Time
series data
tutupan lahan tahun 1990, 2000, dan 2009.
ICRAF