5. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hutan Produksi Terbatas HPT Sebagai Bagian KPHP Unit XVI
Berdasarkan data yang dikeluarkan Dinas Kehutanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, luas total hutan di kabupaten tersebut adalah sebesar 246.601,70 ha,
atau 49.2 dari luas total administratif kabupaten 500.982 ha. Pembagian fungsi hutan di kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 16. Pembagian Kawasan Hutan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Berdasarkan Fungsi Kawasan
Sumber: Dinas Kehutanan Kab. Tanjung Jabung Barat, 2009.
No. Fungsi Kawasan Hutan
Luas ha
1 Hutan Cagar alam
85,00 2
Hutan Tanaman Nasional Bukit Tiga Puluh 9.900,00
3 Hutan Lindung Gambut
16.056,10 4
Hutan Produksi Terbatas 41.995,00
5 Hutan Produksi Tetap
178.605,60
Total
246.601,70 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa luas hutan produksi terbatas HPT
yang dijadikan sebagai areal focus penelitian adalah seluas 41.995 ha. Kawasan hutan di kabupaten Tanjung Jabung Barat ditetapkan melalui SK Menteri
Kehutanan dan Perkebunan No. 421Kpts-II1999, Tanggal 15061999, tentang penetapan kawasan hutan dan peraiaran di propinsi Jambi. Dulunya kawasan ini
merupakan kawasan yang dibebankan hak pengelolaannya kepada PT. Hatma Hutani. Sekitar tahun 1995 tercatat kurang lebih 17 HPH yang berada disekitar
wilyah ini dan juga terdapat kurang lebih 35 sawmill baik legal maupun illegal beroperasi di lokasi ini. PT. Hatma Hutani sendiri akhirnya dicabut izin
beroperasinya oleh Kementerian Kehutanan pada tahun 2001. Areal ini sudah beberapa kali berganti pengelola, dari hasil FGD dengan masyarakat diketahui
bahwa sebelum areal ini dikuasai oleh PT. Hatma Hutani, pada tahun 1970 sudah terlebih dahulu dikuasai oleh PT. Hai Ching, perusahaan HPH dari Malaysia.
Pada tahun 2010 melalui SK Menteri Kehutanan No. 77Menhut-II2010 tentang penetapan wilayah kesatuan pengelolaan hutan lindung KPHL dan
kesatuan pengelolaan hutan produksi KPHP propinsi Jambi, maka kawasan HPT yang sejak 2001 sudah tidak dikelola oleh pihak manapun termasuk sebagai
bagian didalam areal kerja KPHP unit XVI. Pada tabel berikut diperlihatkan pembagian wilayah kerja KPH di kabupaten Tanjung Jabung Barat berdasarkan
SK. Menhut No.77Menhut-II2010. Tabel 17. Wilayah Kerja KPH yang Terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Sumber: SK. Menhut No. 77Menhut-II2010
No Unit KPH
Fungsi Kawasan Hutan Ha
Luas Jenis KPH
HL HPT
HP
1 Unit XV 91.091
91.091 KPHP
2 Unit XVI 45.559
79.827 125.386
KPHP 3 Unit XVII
12.965 15.965
KPHL
Pada areal HPT-KPHP Unit 16 ini juga terdapat areal pencadangan Hutan Tanaman Rakyat HTR oleh Menteri Kehutanan. Pencadangan areal HTR ini
diputuskan melalui SK No. 70Menhut-II2009 pada tanggal 26 Februari 2009 seluas 2.280 ha. Dari hasil wawancara dengan informan kunci di Dinas Kehutanan
Tanjung Jabung Barat diketahui bahwa dari sejak awal dicadangkan yaitu pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 belum ada permohonan dari masyarakat
desa untuk mendapatkan izin pengelolaan areal HTR tersebut. Saat ini kondisi areal HPT di areal KPHP XVI sangat mengkhawatirkan.
Lebih dari sepertiga wilayahnya sudah beralih fungsi menjadi tanaman perkebunan rakyat. Hutan produksi terbatas yang bisa dikatakan “tidak bertuan”
tersebut telah diokupasi sebagian wilayahnya dan dikonversi menjadi perkebunan karet dan kelapa sawit. Sebagian besar konversi yang terjadi berada pada bagian
utara dan selatan areal HPT-KPHP Unit 16 yang mana areal-areal okupasi tersebut sebagian besar masuk kedalam wilayah administrasi desa Lubuk Kambing dan
Suban.